• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Judul Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan 2"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Ketua Pelaksana :

Lisna Agustina, S.Kep., Ners., M.Kep.

Anggota :

Arabta M Peraten Pelawi, S,Kep., Ners., M.Kep.

Ade Sutiawan NPM 191560111001 Alaiya Pudyabawarahma NPM 191560111002 Anasthasya Selda Patasik NPM 191560111003 Angga Prayuda NPM 191560111004 Annisa Nurul Firdausi NPM 191560111005 Ayu Lugina Safitri NPM 191560111007 Bayu Cesaryanto NPM 191560111009 Cindi Wulandari NPM 191560111010 Dinda Safira Lestari NPM 191560111011 Enih Al-Alawiyah NPM 191560111012 Fatimah Cahya Utami NPM 191560111013 Fitria Mega Pangestika NPM 191560111014 Gabriel Galilea NPM 191560111015

Hervina NPM 191560111016

Intan Kencanawati NPM 191560111017

Ira Amalia NPM 191560111018

Kamalia Safinatunnajah NPM 191560111019

Linda Ayu Endangsari NPM 191560111020 Lusiana Hotmaria Sitopu NPM 191560111021

Marco Leonardo NPM 191560111022

Muhammad Pajar NPM 191560111023

Mumun Maemunah NPM 191560111024

Noviyanti Nur Aini NPM 191560111025 Ricardo Hajan Piran NPM 191560111027

Rika Alfian NPM 191560111028

Rohayati NPM 191560111030

Safinatunnajah Arhani NPM 191560111031 Sekar Noedara NPM 191560111032

Sholeha NPM 191560111033

Siti Fatmila NPM 191560111034

Thalia Hanna Nababan NPM 191560111035

Tiara Sandia NPM 191560111036

Yulinda Hananing Tiyas NPM 191560111037

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA TAHUN 2022

PENANGANAN PERTAMA PADA KASUS KERACUNAN MAKANAN DI RW 08 KELURAHAN SEPANJANG JAYA

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 1. Judul

Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan 2. Ketua Pelaksana

a. Nama : Lisna Agustina, S.Kep., Ns., M.Kep.

b. NIDN : 0404088405

c. Jabatan : Dosen

d. Program Studi : Keperawatan e. No. Telp/Hp : 085323817966 3. Anggota Pelaksana

Arabta M P Pelawi, S.Kep. Ns., M.Kep NIDN : 0301096505

Ade Sutiawan NPM : 19.156.01.11.001

Alaiya Pudyabawarahma NPM : 19.156.01.11.002 Anasthasya Selda Patasik NPM : 19.156.01.11.003 Angga Prayuda NPM : 19.156.01.11.004 Annisa Nurul Firdausi NPM : 19.156.01.11.005

Ayu Lugina Safitri NPM : 19.156.01.11.007

Bayu Cesaryanto NPM : 19.156.01.11.009

Cindi Wulandari NPM : 19.156.01.11.010

Dinda Safira Lestari NPM : 19.156.01.11.011

Enih Al-Alawiyah NPM : 19.156.01.11.012

Fatimah Cahya Utami NPM : 19.156.01.11.013 Fitria Mega Pangestika NPM : 19.156.01.11.014

Gabriel Galilea NPM : 19.156.01.11.015

Hervina NPM : 19.156.01.11.016

Intan Kencanawati NPM : 19.156.01.11.017

Ira Amalia NPM : 19.156.01.11.018

Kamalia Safinatunnajah NPM : 19.156.01.11.019 Linda Ayu Endangsari NPM : 19.156.01.11.020 Lusiana Hotmaria Sitopu NPM : 19.156.01.11.021

Marco Leonardo NPM : 19.156.01.11.022

Muhammad Pajar NPM : 19.156.01.11.023

Mumun Maemunah NPM : 19.156.01.11.024

Noviyanti Nur Aini NPM : 19.156.01.11.025 Ricardo Hajan Piran NPM : 19.156.01.11.027

Rika Alfian NPM : 19.156.01.11.028

Rohayati NPM : 19.156.01.11.030

Safinatunnajah Arhani NPM : 19.156.01.11.031

(3)

ii

Sekar Noedara NPM : 19.156.01.11.032

Sholeha NPM : 19.156.01.11.033

Siti Fatmila NPM : 19.156.01.11.034

Thalia Hanna Nababan NPM : 19.156.01.11.035

Tiara Sandia NPM : 19.156.01.11.036

Yulinda Hananing Tiyas NPM : 19.156.01.11.037 4. Jangka waktu kegiatan : 2 Minggu

5. Bentuk kegiatan : Penyuluhan 6. Jumlah Peserta Kegiatan : 33

7. Biaya yang di perlukan : Rp. 1.650.000,-

Bekasi, 9 Agustus 2022

Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Keperawatan

Kiki Deniati, S.Kep.Ns., M.Kep.

NIDN 0316028302

Ketua Pelaksana Dosen

Lisna Agustina, S,Kep., Ners., M.Kep NIDN 0404088405

Menyetujui,

Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Rotua Suryani, SKM, M.Kes NIDN 0315018401

(4)

iii KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan kita nikmat sehat, rahmat, hidayah serta inayah sehingga kami diberi kesempatan untuk mengadakan kegiatan Penyuluhan mengenai Promosi Kesehatan “Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan ”

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada pihak yang terkait dalam perencanaan acara ini, diantaranya:

1. Ketua Yayasan Medistra Bapak Usman Ompusunggu, S.E.

2. Ketua STIKes Medistra Indonesia Ibu Dr. Lenny Irmawaty Sirait, SST., M.Kes.

3. Wakil Ketua I Bidang Akademik Ibu Puri Kresnawati, SST., MKM

4. Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Kepegawaian Ibu Farida Banjarnahor, S.H.

5. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ibu Hainunnisa, SST,M.Kes.

6.

Ketua Program Studi Keperawatan Ibu Kiki Deniati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 7. Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat Ibu Arabta M.Peraten

Pelawi, S.Kep, Ns, M.Kep

Semoga hal ini yang telah diberikan oleh pihak terkait di atas bemanfaat serta dibalas oleh Allah SWT.

Bekasi, Agustus 2022

(5)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Analisis Situasi ... 1

B. Masalah Mitra ... 3

1. Identifikasi Masalah ... 3

2. Rumusan Masalah... 3

BAB II SOLUSI TARGET DAN LUARAN ... 4

A. Tujuan ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

B. Solusi ... 4

C. Sasaran ... 5

D. Luaran ... 5

BAB III METODE PELAKSANAAN ... 6

A. Metode Pendekatan ... 6

B. Partisipasi Mitra ... 6

BAB IV RENCANA KEGIATAN ... 7

A. Rencana Kegiatan... 7

BAB V ANGGARAN BIAYA ... 8

A. Anggaran biaya ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Pada zaman modern seperti sekarang ini, kasus keracunan makanan dan minuman masih menjadi salah satu kasus yang serius bagi negara maju maupun negara berkembang. Misalnya saja di negara kita sendiri, di Indonesia kasus keracunan makanan dan minuman yang terjadi di berbagai daerah penjuru tanah air pernah dikategorikan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada hari Rabu 21/6/2017 di Kecamatan Andong, Boyolali terjadi keracunan masal dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumlah korban keracunan sendiri sebanyak 114 orang. Dugaan awal, penyebab terjadinya keracunan berasal dari menu es buah yang dihidangkan pada saat buka bersama (Solopos.com)

Situasi gawat darurat bisa dialami oleh siapa saja, dalam kondisi seperti itu seseorang perlu tanggap untuk melakukan pertolongan pertama. Salah satu kejadian gawat darurat yang bisa mengancam nyawa manusia adalah keracunan makanan. Makanan siap saji selalu mengalami proses penyediaan, pemilihan bahan mentah, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai penyajian.

Dari semua tahapan tersebut masing-masing memiliki resiko penyebab terjadinya keracunan makanan apabila tidak dilakukan pengawasan makanan secara baik dan benar (Kemenkes RI, 2012). Makanan yang tidak dikelola dengan baik dan benar oleh konsumen makanan dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit dan keracunan akibat bahan kimia, mikroorganisme, tumbuhan atau hewan, serta dapat pula menimbulkan alergi. Akibat keracunan makanan ini masyarakat melakukan pertolongan pertama dengan cara memberikan minum air putih yang dan memuntahkan makanan sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut (http://regional.kompasiana.com).

Keracunan makanan merupakan salah satu masalah yang dapat menyebabkan kematian. Menurut data World Health Organization (WHO), ada

(7)

2 dua juta orang meninggal tiap tahun akibat keracunan makanan dan minuman.

Di Indonesia, sekitar 200 kasus keracunan makanan terjadi tiap tahunnya (WHO,2016). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat di Indonesia kurun waktu 2011 dan 2015, produk makanan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan meningkat sekitar 35 persen. Di antaranya sejumlah zat berbahaya yang digunakan sebagai zat adiktif untuk makanan dan adanya kontaminasi mikrobial.

Pada tahun 2013 sampai 2015, laporan tentang keracunan makanan yang serius meningkat dari 48 menjadi 61 kasus di 34 provinsi (BPOM RI , 2015).

Pada tahun 2016-2017 kejadian luar biasa keracunan makanan terdapat 31 kasus di provinsi Jawa Timur. (KEMKES RI, 2017). Tahun 2017 bulan Desember di Desa Kori Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo ada sekitar 13 orang mengalami keracunan yang dirawat di Rumah Sakit karena makanan yang dihidangkan saat acara hajatan disalah satu rumah warga.

Keracunan makanan di rumah tangga pada umumya terjadi pada saat pesta keluarga seperti pesta pernikahan, khitanan, aqiqah, tahlilan, dan lain-lain. Pada acara tersebut makanan yang disajikan dikelola oleh rumah tangga itu sendiri dengan dibantu para tetangga dengan manajemen pengolahan pangan yang kurang baik dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keamanan pangan. (BPOM RI, 2012).

Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok dan masyarakat (Notoatmojo, 2007). Dari penelitian-penelitian yang sudah ada, baik di negara maju maupun berkembang mengalami berbagai hambatan dalam rangka pencapaian tujuannya, yakni mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakatnya.

Hambatan paling besar dirasakan adalah faktor pendukungnya. Dari penelitian- penelitian yang ada terungkap, meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi akan kesehatan, namun praktek tentang kesehatan atau perilaku hidup sehat masyarakat masih rendah (Notoatmojo, 2007). Oleh karena itu masyarakat perlu diberi informasi tentang bagaimana cara mengolah dan menghidangkan makanan dengan baik dan benar serta cara yang dapat

(8)

3 dilakukan saat pertolongan pertama kali pada keracunan makanan, dapat melalui penyuluhan kepada masyarakat dan membagikan brosur tentang pengolahan makanan dengan baik dan benar.

B. Masalah Mitra

Pada situasi sekarang ini, mengingat dimana maraknya produksi makanan jenis baru di kalangan masyarakat dengan mengesampingkan kandungan di dalamnya atau cara pengolahannya yang sangat beresiko, sebab dari itu melakukan Penanganan Pertama pada Keracunan Makanan ini sangat penting.

1. Identifikasi Masalah

a. Banyaknya masyarakat yang tidak tahu bagaimana penanganan pertama pada kasus keracunan makanan.

b. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya yang akan terjadi bila tidak dilakukannya Penanganan pertama pada kasusu keracunan makanan..

2. Rumusan Masalah

a. Banyaknya masyarakat yang tidak tahu bagaimana penanganan pertama pada kasus keracunan makanan akibat kurangnya pengetahuan masyarakat.

b. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya yang akan terjadi bila tidak dilakukannya Penanganan pertama pada kasus keracunan makanan.

(9)

4 BAB II

SOLUSI TARGET DAN LUARAN

A. Tujuan 1. Tujuan Umum

Pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan tentang Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan.

b. Meningkatkan tingkat pemahaman masyarakat tentang Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan.

c. Menyadarkan pentingnya kerjasama kebersamaan dalam menghadapi kasus keracunan makanan di wilayah RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya.

B. Solusi

1. Tim pengabdian masyarakat menghubungi Ketua RW. 08 Kelurahan Sepanjang Jaya dalam whatsapp untuk memudahkan koordinasi pengadaan kegiatan pembinaan dan penyuluhan tentang “Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan” dengan melakukan penyuluhan.

2. Melakukan kegiatan penyuluhan dengan menyesuaikan kondisi di wilayah RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya dan mematuhi protokol kesehatan.

Masyarakat melakukan pembiasaan wajib memakai masker, mencuci tangan terlebih dahulu dan mengecek suhu, dan disiapkan hand sanitizer untuk mencuci tangan.

3. Menyediakan poster terkait Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan

(10)

5 C. Sasaran

Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan merupakan penanganan yang wajib dilakukan dan harus dipahami dalam keresahan masyarakat. Mitra yang kami gunakan adalah RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya yaitu dengan masyarakat lingkungan RW 08. Kelurahan Sepanjang Jaya.

D. Luaran

Luaran yang kami harapkan dari solusi yang ditawarkan adalah

1. Banyaknya masyarakat lingkungan RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya yang paham dengan Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan.

2. Masyarakat lingkungan RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya lebih sadar dalam melakukan Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya.

3. Publikasi ke jurnal pengabdian masyarakat.

(11)

6 BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pendekatan

Dalam rangka mencapai tujuan yang tercantum diatas, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Diskusi dan konsultasi dengan ketua pengabdian masyarakat beserta tim.

2. Pendekatan melalui RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2022 dengan metode yang digunakan berupa penyuluhan di wilayah RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya tentang “Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan”. Penyampaian materi dan ditutup dengan sesi tanya jawab.

B. Partisipasi Mitra

Kegiatan ini tidak akan berhasil tanpa adanya keterkaitan dengan beberapa pihak. Dalam hal ini kepada pihak yang mempunyai wewenang.

Dimana kegiatan pengabdian masyarakat hendak dilakukan, memberi dukungan dalam kegiatan ini dengan memudahkan koordinasi pengadaan kegiatan pembinaan dan penyuluhan tentang “Penanganan Pertama Pada Kasus Keracunan Makanan” dengan sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat di wilayah RW.08 Kelurahan Sepanjang yaitu sebanyak 25 orang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan menggunakan media dan menyesuaikan kondisi di wilayah RW.08 Kelurahan Sepanjang Jaya sesuai protokol kesehatan.

(12)

7

BAB IV HASIL KEGIATAN

A. Partisipasi Peserta

Kegiatan ini dapat berlangsung atas kerjasama beberapa pihak dalam hal ini Ketua RW, Kader dan seluruh masyatakat di RW 08 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi, pada pendidikan kesehatan mengenai

“Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan”

B. Ringkasan Hasil Kegiatan 1. Evaluasi Struktur

• Penyampaian materi

• Tanya jawab

• Evaluasi 2. Evaluasi Proses

Pada proses penyuluhan diharapkan dapat berlangsung dengan lancar dan kondusif terlihat dari peserta dapat memperhatikan materi yang diberikan dengan baik, selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran. Kehadiran peserta diharapkan 100 % dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangusng sehingga peserta memahami materi penyuluhan yang diberikan.

3. Evaluasi Hasil

Seluruh masyarakat yang hadir mampu memahami materi yang disampaikan, dan juga mereka yang belum mengerti dari beberapa materi yang dijelaskan bertanya mengenai cara penanganan yang baik pada keracunan kepada pemateri, kesimpulan yang didapatkan mereka sudah sedikit banyak mengerti dalam memilah makanan yang beresiko beracun dan cara penanganannya.

(13)

8 C. Rencana Tindak Lanjut

Untuk kegiatan berikutnya akan dilaksanakan secara berkala, dengan lingkup kegiatan yang lebih luas dengan harapan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Diperlukan upaya dan kerjasama yang baik lintas sectoral dengan pihak Ketua RW dan Kader di RW 08 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kota Bekasi. Jika memungkinkan akan dibuatkan MOU kegiatan pengabdian masyarakat diwilayah tersebut agar tetap terminator dan terpantau untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

D. Jadwal Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada

No Nama Kegiatan Agustus

1 2 3 4

1

Persiapan

 Koordinasi lokasi

 Membuat surat permohonan untuk kegiatan

 Menyiapkan proposal dan media untuk penkes

 Menyiapkan kuisioner pre-test dan post- test

2

Penyuluhan

 Pelaksanaan pre-test

 Penyampaian materi

 Tanya jawab

 Pelaksanaan Post test

3

Pelaporan

 Menyiapkan dan menyusun kegaiatan akhir

 Menyusun laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan

(14)

9 E. Anggaran biaya

No Uraian Rincian data

Total Jumlah Harga

1. Benner 1 Barang Rp. 130.000 Rp.130.000

2. Lefleat 30 Lembar Rp. 5.000 Rp. 150.000

3. Proposal dan Surat 2 Dokumen Rp. 10.000 Rp. 20.000 4. Konsumsi Masyarakat 30 Buah Rp. 7.000 Rp. 210.000

5. Doorprize 4 Buah Rp. 50.000 Rp. 200.000

6. Bingkisan 30 Buah Rp. 10.000 Rp. 300.000

7. Kosumsi Dosen 3 Orang Rp. 20.000 Rp. 60.000

8. Kosumsi RW 2 Orang Rp. 20.000 Rp. 40.000

9. Konsumsi Mahasiswa 33 Orang Rp. 7.000 Rp. 231.000 10. Air Mineral Gelas 3 Kardus Rp. 20.000 Rp. 60.000

11. Uang Binaan Pengurus - - Rp. 200.000

12. Uang Tak Terduga - - Rp. 49.000

Total Rp. 1.650.000

(15)

10 BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat telah berjalan sesuai dengan rancangan yang telah disiapkan oleh Dosen Pembimbing dan Anggota Kelompok. Masyarakat RW 08 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kota Bekasi dengan pendampingan Sekretaris Ketua RW dan Kader menjadi salah satu sasaran terdepan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui

“Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan” di RW 08 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kota Bekasi. Pendampingan Sekretaris Ketua RW dan Kader sangat penting terhadap Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan di RW 08 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kota Bekasi.

Antusias warga dalam proses berjalan nya acara sangat membuat kami sebagai Anggota kelompok yang menyelanggarakan Penyuluhan menjadi lebih semangat dalam memberikan penyuluhan. Warga sangat aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan mengenai Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan di RW 08 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kota Bekasi.

Kegiatan seperti ini diperlukan sebagai upaya berkelanjutan dalam peningkatan kesehatan masyarakat tentang Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan di RW 08 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kota Bekasi.

B. Saran

Diharapkan kerjasama dari berbagai pihak dalam perubahan peningkatan pengetahuan masyarakt tentang Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan ini. Peran pendampingan Sekretaris Ketua RW dan Kader sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan warga tentang Penanganan Pertama pada Kasus Keracunan Makanan.

(16)

11 DAFTAR PUSTAKA

Alfreds Rorong, Johnly, and Wiesje Fenny Wilar. 2020. “Keracunan Makanan Oleh Mikroba.” Techno Science Journal 2(2):47–60.

Arisanti, Risalia Reni, Citra Indriani, and Siswanto Agus Wilopo. 2018.

“Kontribusi Agen Dan Faktor Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Di Indonesia: Kajian Sistematis.” Berita Kedokteran Masyarakat 34(3):99. doi: 10.22146/bkm.33852.

Fitriana, Nurul Fatwati. 2021. “Gambaran Pengetahuan Pertolongan Pertama Keracunan Makanan.” Jurnal Kesehatan Tambusai 2(September):173–78.

Fkep, J. I. M., and Volume V No. 2022. “HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN IBU DENGAN UPAYA MENCEGAH.” V(4):192–200.

Wahana, Hijratun. 2020. “Journal of Nursing Invention.” Journal of Nursing Invention 1(2):41–47.

(17)

12 LAMPIRAN

1. Berita Acara (terlampir)

2. Surat Permohonan pelaksanaan Kegiatan (terlampir) 3. Foto Kegiatan (terlampir)

4. Banner Penyuluhan (terlampir) 5. Print Out Materi (terlampir) 6. Daftar hadir panitia (terlampir) 7. Daftar Hadir Peserta (terlampir).

8. Sertifikat (terlampir).

9. Surat Keterangan Ketua RW (terlampir)

(18)

13 1. Berita Acara

Pada hari Selasa tanggal 09 bulan Agustus Tahun 2022 telah dilaksanakan Pengabdian Masyarakat mahasiswa Program Studi Keperawatan T.A 2021/2022 : Jumlah Mahasiswa : 33 Mahasiswa

Jumlah Pembimbing : 2 Dosen

1. Lisna Agustina, S.Kep.Ners., M.Kep.

2. Arabta M. Peraten Pelawi, S.Kep.Ners., M.Kep.

Bentuk Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan

Waktu : 09.00 WIB s.d Selesai

Catatan penting selama pelaksanaan pengabdian masyarakat:

Pengabdian Masyarakat sudah terlaksana dengan lancar

Demikianlah berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Bekasi, Ketua Pelaksana

Lisna Agustina, S.Kep. Ners. M.Kep.

Mengetahui,

Ka. Prodi Keperawatan (S1&Ners)

Kiki Deniati, S.Kep.,Ns., M.Kep.

Ketua RW

Juwarto BERITA ACARA

PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (S1)

STIKES MEDISTRA INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2021/2022

(19)

14 2. Surat Permohonan Pelaksanaan Kegiatan

(20)

15 3. Foto Kegiatan

(21)

16 4. Banner Penyuluhan

(22)

17 5. Print Out Materi

(23)

18 6. Daftar hadir panitia

(24)

19 7. Daftar Hadir Peserta

(25)

20 8. Sertifikat

(26)

21 9. Surat Keterangan Ketua RW

Referensi

Dokumen terkait

Penyuluhan dan pemeriksaan gula darah ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi warga RT 02 RW 08 Kelurahan Gunung Anyar Tambak dan kegiatan