Judul :
INDEKS MASA TUBUH DAN KAITANNYA DENGAN DIABETES MELITUS PADA UMUR > 15 TAHUN DI INDONESIA, STUDI DATA SURVEI KEHIDUPAN KELUARGA INDONESIA V
I. Latar Belakang
Globalisasi dan perubahan gaya hidup (kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan cepat saji) berkontribusi pada peningkatan obesitas di Indonesia. Obesitas meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus.
II. Data
Dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan peningkatan prevalensi obesitas di Indonesia. World Health Organization (WHO) memprediksi peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia.
III. Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara obesitas dan diabetes melitus berdasarkan data Indonesian Family Life Survey V.
IV. Metode
Penelitian menggunakan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey V dengan pendekatan cross-sectional. Analisis data menggunakan uji chi- square.
V. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (Variabel Bebas) :
Obesitas: Variabel ini dianggap sebagai penyebab atau factor risiko. Diukur berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT).
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) :
Diabetes Melitus (DM): Variabel ini adalah hasil atau efek yang diteliti.
Diukur berdasarkan riwayat konsumsi obat diabetes melitus.
3. Variabel Lainnya (Variabel yang Diukur/Dipertimbangkan) :
Jenis Kelamin: Diukur untuk melihat distribusi responden berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
Umur: Diukur untuk melihat distribusi responden berdasarkan kelompok umur.
Kadar Gula Darah: Disebutkan sebagai indikator dalam penentuan penyakit diabetes melitus.
Indeks Massa Tubuh (IMT): Digunakan untuk mengukur status gizi (obesitas).
VI. Hasil
Responden yang sakit diabetes melitus: 0,8%
Responden yang obesitas: 21,7%
Terdapat hubungan signifikan antara obesitas dan diabetes melitus (p-value = 0,000).
Obesitas meningkatkan peluang terjadinya diabetes melitus sebesar 3,38 kali dibandingkan dengan yang tidak obesitas.
VII. Artikel tersebut menggunakan Skala Rasio