Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE)
Vol. 6, No. 3, Agustus 2022, pp. 370~383
370 PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2011-2020
Lalu Irvan Maulana a’, Faisal Abdullah a , Hendra Kusuma b
aJurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang, Jln Raya Tlogomas No. 246 Tlogomas, Babatan, Tegalgondo, Kec, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia
* Corresponding author:[email protected]
Artikel Info Abstract
Article history:
Received 19/08/2022 Revised 25/08/2022 Accepted 25/08/2022 Available online 31/08/2022
This study aims to determine how the influence of the tourism sector on the local revenue of Central Lombok Regency in 2011-2020. The analytical tool used is processed time series data by testing the hypothesis of Multiple Regression Analysis, Classical Assumption Test, F Test, T Test, R Test.
The results show that domestic tourists have an insignificant negative effect with a coefficient value of -0.049960 and a probability value of 0.5449 . Foreign tourists have a significant positive effect with a coefficient value of 0.123156 and a probability of 0.0256. Accommodation has a significant positive effect with a coefficient value of 692.4411 and a probability of 0.0363 on Regional Original Income in Central Lombok Regency in 2011-2020
Keyword: tourism sector;
locally-generated revenue;
multiple regression JEL Classification H72, L83, O23
Copyright (c) 2022 Maulana, L. I., Abdullah, M. A., Kusuma, H.
This is an open access article and licensed under a Creative Commons Attribution- ShareAlike 4.0 International License
PENDAHULUAN
Pembangunan bukan hanya menjadi tanggung jawa pemerintah pusat akan tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengoptimalkan dan meratakan pembangunan khususnya di Indonesia maka pembangunan daerah sepenuhnya diberikan kepada pemerintah daerah untuk dikelola dengan dengan penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan otonomi daerah dapat tercapai.
Sumber keuangan daerah yang paling penting yaitu berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah salah satu kontribusi yang besar terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai penyelenggaraan administrasi dan layanan pemerintahan serta pembangunan daerah. Pendapatan asli daerah merupakan
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
371 salah satu sumber pendapatan daerah yang ada didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) dan peningkatannya selalu diharapkan. Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut adalah pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain – lain Pendapatan Asli Daerah Nilawati (2019).
Dalam UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan peluang yang besar bagi daerah untuk mengelola sumber daya alam yang dimiliki agar dapat memberikan hasil yang optimal. Setiap pemerintah daerah berupaya meningkatkan perekonomian daerahnya sendiri termasuk meningkatkan perolehan Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah yang sudah ada lebih ditingkatkan , serta dalam pengembangan potensi sumber Pendapatan Asli Daerah harus kreatif dan inovatif. Dengan demikian, sumber Pendapatan Asli Daerah akan semakin meningkat dan dapat membangun daerahnya.
Fauzi (2016), Variabel yang digunakan PDRB, Jumlah Penduduk, Jumlah Obyek Wisata, dan Jumlah Wisatawan sebagai variabel independen serta Pendapatan Asli Daerah sebagai variabel dependen. Pengolahan data pada variabel ini menggunakan analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji f dan uji t yang memproleh hasil setiap variabel positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah terkecuali variabel jumlah wisatawan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif (sekunder). Penelitian ini dapat mengolah data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau jumlah dan dapat diukur besar kecilnya serta bersifat obyektif sehingga dapat ditafsirkan oleh orang lain. Kemudian dapat mengembangkan serta menggunakan modelmatematis, teori atau hipotesis yang berhubugan dengan variabel. Dalam bentuk data statistik dengan mengumpulkan data dokementasi yang tersedia di Web BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat/Kabupaten Lombok Tengah. Data yang diperlukan yaitu, Jumlah Wisatawan, Akomodasi, Jumlah Restauran
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerimaan daerah sektorpariwisata, sedangkan variabel bebasnya adalah jumlah wisatawan, jumlah akomodasi, jumlah restauran.
Pendapatan Asli Derah, merupakan salah satu faktor penting dalam melihat peningkatan/menurunnya pertumbuhan ekonomi daerah serta
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
372 bersumber dari kegiatan ekonomi daerah itu sendiri karena pendapatan asli daerah (PAD) merupakan pilar kemandirian dalam suatu daerah dan Jumlah Wisatawan Domestik maupun Asing, disebut sebagai pelaku ekonomi dalam aktivitas pariwisata yang akan dituju dan juga mempunyai peranan penting sebagai tolak ukur untuk menentukan bagaimana pengaruhnya terhadap pendapatan asli daerah sedangkan Jumlah Akomodasi termasuk dalam fasilitas yang telah tersedia pada daerah dan juga menjadi faktor yang penting dalam menentukan kegiatan istirahat tidur wisatawan yang berkunjung.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lombok Tengah dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika) yang saat ini telah menjadi pusat destinasi Pariwisata yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dimana Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dikenal dengan destinasi wisata yang beragam dari wisata laut, bukit, gunung, destinasi wisata klasik, dll. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui atau menganalisis pengaruh sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah yang meliputi tiga variabel bebas yaitu Jumlah Wisatawan Domestik, Jumlah Wisatawan Asing, Sarana Akomodasi. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif (sekunder). Penelitian ini dapat mengolah data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau jumlah dan dapat diukur besar kecilnya serta bersifat obyektif sehingga dapat ditafsirkan oleh orang lain. Kemudian dapat mengembangkan serta menggunakan modelmatematis, teori atau hipotesis yang berhubugan dengan variabel. Dalam bentuk data statistik dengan mengumpulkan data dokementasi yang tersedia di Web BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat/Kabupaten Lombok Tengah.
Berdasarkan cara memperoleh, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dikarenakan ini di proleh pada Bps Kabupaten Lombok Tengah serta Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data tersebut telah disajikan dalam web yang telah disusun berdasarkan keperluan untuk dianalisis atau diteliti untuk informasi masyarakat. Sehingga peneliti dapat mengambil data yang diperlukan meliputi variabel yang akan diteliti melalui pihak kedua. Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam data eksternal. Data eksternal merupakan jenis data yang menguraikan situasi dan kondisi yang berada diluar organisasi, biasanya data ini didapat dari penelitian orang lain. Hal ini termasuk dalam data eksternal sekunder karena diproleh dari web Bps Provinsi Nusa Tenggara Barat Data yang merupakan data olahan para peneliti yang telah di publish dalam web Bps tersebut.
Pengolahan data ini menggunakan aplikasi E-Views 9, menggunakan teknik pengolahan data Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis .
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
373 HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum mengenai variabel yang diambil perlu untuk diketahui sebelum melakukan analisis tentang pengaruh Jumlah Wisatawan Domestik, Jumlah Wisatawan Asing dan Sarana Akomodasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berikut disajikan gambaran umum tentang variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD), Jumlah Wisatawan Domestik, Jumlah Wisatawan Asing, Sarana Akomodasi Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2012-2019.
Tabel 1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2011-2020 (Dalam Juta Rupiah)
Tahun PAD %
2011 53512 4.73
2012 123137 5.09
2013 114128 5.06
2014 131173 5.12
2015 154364 5.19
2016 137674 5.14
2017 203671 5.31
2018 154641 5.19
2019 137324 5.14
2020 206303 5.31
Sumber: Data BPS Kabupaten Lombok Tengah (2021)
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah tahun 2011-2020 mengalami fluktuatif pendapatan yang mengakibatkan tidak ada kestabilan yang terjadi serta tidak mengalami kenaikan yang terus menerus setiap tahunnya, dapat dilihat pada tahun 2015-2017 saja yang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 280.671.302.748 dan pada tahun selanjutnya mengalami penurunan yang disebabkan kan terjadinya bencana gempa bumi yang menimpa Provinsi Nusa Tenggara Barat terutama pulau Lombok dan adanyan wabah covid-19.
Tabel 2. Jumlah Wisatawan Domestik Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2011-2020
Tahun Wisatawan
Domestik %
2011 17289 4.24
2012 45290 4.66
2013 57107 4.76
2014 193109 5.29
2015 127005 5.1
2016 104132 5.02
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
374
2017 153617 5.19
2018 211149 5.32
2019 613120 5.79
2020 662380 5.82
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi NTB (2021)
Pada tabel 2. dapat dilihat wistawan domestik setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang mengakibtkan tidak mengalami kenaikan yang terus menurus pada setiap tahunnya. Hanya pada tahun 2017-2019 yang mengalami kenaikan setiap tahunnya dan dapat dilihat jumlah wisatawan tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 618.120 orang, jumlah ini didapat karena Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan sosialisai pengenalan obyek wisata yang berada pada Provinsi Nusa Tenggara Barat, dikarekanakn pada tahun 2018 pulau lombok mengalami bencana gempa bumi yang mengakibatkan wistawan domestik maupun mancanegara merasa tidak aman jika berkunjung ke Pulau Lombok.
Tabel 3. Jumlah Wisatawan Asing Kabupaten Lombok Tengah Tahun Wisatawan Asing %
2011 45909 4.66
2012 102875 5.01
2013 139278 5.14
2014 556147 5.75
2015 426901 5.63
2016 460154 5.66
2017 511573 5.71
2018 145515 5.16
2019 53286 4.73
2020 70995 4.85
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi NTB (2021)
Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan asing yang melakukan perjalanan pariwisata menuju lombok tengah mengalami fluktuatif, tidak adanya kenaikan yang terus menerus pada setiap tahunnya. Pada tahun 2012- 2014 yang mengalami kenaikan terus menerus setiap tahunnya dan dapat dilihat jumlah wisatawan asing yang tertinggi ada pada tahun 2017 yaitu sebesar 511.573 orang.
Tabel 4. Jumlah Akomodasi Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Akomodasi %
2011 40 1.6
2012 44 1.64
2013 46 1.66
2014 50 1.7
2015 53 1.72
2016 55 1.74
2017 102 2.01
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
375
2018 102 2.01
2019 134 2.13
2020 265 2.42
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Tengah (2021)
Pada tabel 4. dapat dilihat bahwa Jumlah Akomodasi yang terdapat pada Kabupaten Lombok Tengah, dimana setiap tahunnya Pemerintah Daerah maupun swasta melakukan pembangunan penginapan yang bertujuan untuk membantu perkembangan pariwisata yang berada pada Kabupaten Lombok Tengah dikarenakan Kabupaten Lombok Tengah sendiri saat ini sudah dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Para pihak investor pun banyak berdatangan melihata kondisi perkembangan di KEK Mandalika.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dengan menggunakan data Time series yaitu penelitian dengan satu objek dengan menggunakan beberapa waktu.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini berupa data Tahunan. Analisis Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Jumlah Wisatawan Domestik, Jumlah Wisatawan Asing dan Saran Akomodasi terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pengolahan dan Analisis data statistik dilakukan dengan program E-Views versi 9.
Gambar 1. Hasil Pengujian Uji Normalitas
0 1 2 3 4
-40000 -20000 0 20000
Series: Residuals Sample 2011 2020 Observations 10 Mean 1.31e-11 Median 8427.009 Maximum 22398.89 Minimum -38839.53 Std. Dev. 20212.07 Skewness -0.691391 Kurtosis 2.235669 Jarque-Bera 1.040119 Probability 0.594485
Dari hasil uji normalitas diperoleh uji jarque-bera sebesar 1.040119 nilai tersebut lebih > 0,05. Sehingga dapata diputuskan untuk menerima H0 atau asumsi normalitas eror/residual terpenuhi (data berdistribusi normal).
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
376 Asumsi Non-Multikolineritas
Tabel 5. Hasil Pengujian Korelasi Pearson
Covariance Domestik_X1 Akomodasi_X3
Correlation Asing_X2
Domestik_X1 4.76E+10 1.000000
Asing_X2 -1.37E+10 3.95E+10
-0.315826 1.000000
Akomodasi_X3 12770809 -4238740 4358.690
0.786945 -0.323123 1.000000
Nilai korelasi atau prediktor menunjukan variabel domestik sebesar - 0.315826 , variabel asing sebesar 0.786945 , dan variabel akomodasi sebesar - 0.323123 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,8. Dengan demikian terdapat cukup bukti untuk terima H0 atau dengan kata lain tidak terjadi adanya Multikolineritas dalam data pengamatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pelanggaran asumsi non-multikolineritas berhasil ditangani.
Tabel 6. Hasil Pengujian Variance Inflation Factor (VIF) Variabel Koefisien
Varians Uncentered
VIF Centered VIF
C 3.76E+08 6.143011 NA
Domestik_X1 0.006066 9.431446 4.708682 Asing_X2 0.001741 2.91515 1.121598 Akomodasi_X3 66544.37 13.35412 4.733195
Berdasarkan perhitungan VIF untuk keseluruhan nilai variabel independen diproleh nilai sebesar 4.708682 pada variabel domestik, pada variabel asing sebesar 1.121598 dan pada variabel domestik sebesar 4.733195.
Nilai tersebut lebih < 10. Maka dapat disimpulkan tidak ada terjadinya multikolineritas pada data ini.
Asumsi Uji Non-Heterokedastisitas Tabel 7. Uji Breusch-Pagan-Godfrey
Heteroskedasticity Test Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 0.8685 Prob.F(3.6) 0.5073
Obs*R-Squared 3.0277 Prob. Chi-Square (3) 0.3874 Scaled explained SS 0.6734 Prob. Chi-Square (3) 0.8794
Berdasarkan hasil Uji Breusch-Pagan-Godfrey diproleh nilai Prob.
Chi-square 0.5073 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga diputuskan untuk menerima H0. Dengan demikian asumsi Heterokedastisitas diterima atau uji tersebut dapat mengatasi Heterokedastisitas.
Tabel 8. Hasil Pengujian Uji Harvey
Heteroskedasticity Test Harvey
F-statistic 0.5881 Prob.F(3.6) 0.6448
Obs*R-Squared 2.2724 Prob. Chi-Square (3) 0.5178 Scaled explained SS 0.3833 Prob. Chi-Square (3) 0.9437
Berdasarkan hasil Uji Harvey diproleh nilai Prob. Chi-square 0.5178
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
377 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga diputuskan untuk menerima H0. Dengan demikian asumsi Heterokedastisitas diterima atau uji tersebut dapat mengatasi Heterokedastisitas.
Tabel 9. Hasil Pengujian Uji Glejser
Heteroskedasticity Test Glejser
F-statistic 0.727 Prob.F(3.6) 0.5719
Obs*R-Squared 2.667 Prob. Chi-Square (3) 0.4459 Scaled explained SS 0.905 Prob. Chi-Square (3) 0.8241
Berdasarkan hasil Uji Glejser diproleh nilai Prob. Chi-square 0.4459 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga diputuskan untuk menerima H0. Dengan demikian asumsi Heterokedastisitas diterima atau uji tersebut dapat mengatasi Heterokedastisitas
Tabel 10. Hasil Pengujian Uji Arch
Heteroskedasticity Test ARCH
F-statistic 1.1529 Prob.F(1.7) 0.3185
Obs*R-Squared 1.2727 Prob. Chi-Square (1) 0.2592
Berdasarkan hasil Uji Arch diproleh nilai Prob. Chi-square 0.2592 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga diputuskan untuk menerima H0. Dengan demikian asumsi Heterokedastisitas diterima atau uji tersebut dapat mengatasi Heterokedastisitas
Tabel 11. Hasil Pengujian Uji White
Heteroskedasticity Test White
F-statistic 0.477 Prob.F(3.6) 0.7096
Obs*R-Squared 1.927 Prob. Chi-Square (3) 0.5876 Scaled explained SS 0.4286 Prob. Chi-Square (3) 0.9343
Berdasarkan hasil Uji White diproleh nilai Prob. Chi-square 0.5876 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga diputuskan untuk menerima H0. Dengan demikian asumsi Heterokedastisitas diterima atau uji tersebut dapat mengatasi Heterokedastisitas.
Asumsi Uji Non Autokorelasi Tabel 12. Uji Lm Breusch-Godrey
Lag1 Lag2 Lag3 Lag4 Lag5
AIC 23.4357 23.17722 23.29038 22.90675 22.71016 SIC 23.58676 23.35877 23.50219 23.14882 22.98249
output Uji Lm Breusch-Godfrey untuk berbagai panjang Lag. Lag optimum yang memiliki AIC dan SIC minimum adalah lag 5. Dari output diproleh nilai Prob. Chi(5) = 0.1519. nilai tersebut lebih besar dari a : 0,05.
Sehingga diputuskan untuk terima H0 atau dengan kata lain tidak terdeteksi adanya autokorelasi pada data
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen,
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
378 baik secara bersama-sama (simultan) ataupun secara individu (parsial).
Uji F (Simultan)
Pengujian Uji F (simultan), untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas seperti Wisatawan Domestik (X1), Wisatawan Asing (X2), dan Akomodasi (X3) terhadap variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (Y). Rumus Uji F sebagai berikut.
𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅2/k
(1−𝑅2)/(n−k−1) ……….(1)
Keterangan
F : Rasio (Koefisien Penentu) R2 : Koefisien Determinasi n : Jumlah Observasi k : Jumlah Variabel Bebas Hipotesis
H0 : Jika 𝐹-ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹-𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima. Artinya, variabel bebas (X) secara serentak tidak mempengaruhi variabel terikat (Y)
H1 : Jika 𝐹-ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝐹-𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H1 diterima. Artinya, variabel bebas (X) secara serentak mempengaruhi variabel terikat (Y)
R2 : 0,78 n : 10 k : 3
𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.78/3
(1−0,78)/(10−3−1) = 7,0845
Nilai df1 = k – 1 = 2, dan df2 = n – k = 10 – 3 = 7, pada α = 5 persen (0.05) diperoleh Nilai F-hitung = 7,0845 F-tabel = 4,347 ,dapat disimpulkan bahwa Fhitung = 7,0845 > F-tabel = 4,347 . Sehingga, dapat ditarik kesimpulan menolah H0 dan menerima H1 dengan artian variabel bebas seperti Wisatawan Domestik (X1), Wisatawan Asing (X2), dan Akomodasi (X3) berpengaruh secara serentak terhadap variabel terikat yaitu Pendapatan Asli Daerah (Y).
Uji T (Parsial)
Pengujian uji f ( simultan ) untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau individu dari masing-masing variabel independen seperti Wisatawan Domestik (X1) Wisatawan Asing (X2) Akomodasi (X3) terhadap variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (Y)
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
379 Tabel 13. Hasil Uji T
Variabel Koefisien Std. Error t-statistic Prob.
C 59863.64 19402.03 3.0854 0.021 Domestik_X1 -0.0499 0.0778 -0.6414 0.544 Asing_X2 0.123 0.0417 2.9517 0.026 Akomodasi_X3 692.44 257.961 2.684 0.036
R-squared 0.788 Adjusted R-squared 0.682 Wisatawan Domestik (X1)
Wisatawan Domestik memiliki t-hitung sebesar -0.641 dengan nilai probabilitas 0.5449. Hal ini menunjukan bahwa nilai t-hitung = -0.641 < t- tabel = 2.364 dan nilai probabilitas 0.5449 > a = 5% (0,05). Artinya menerima H0 dan menolak H1, maka dapat dinyatakan Wisatawan Domestik memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y) Wisatawan Asing (X2)
Wisatawan Asing memiliki t-hitung sebesar 2.951 dengan nilai probabilitas 0.0256. Hal ini menunjukan bahwa nilai t-hitung = 2.951 > t- tabel = 2.364 dan nilai probabilitas 0.0256 < a = 5% (0,05). Artinya menerima H1 dan H0 ditolak, maka dapat dinyatakan bahwa Wisatawan Asing memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y) Akomodasi (X3)
Akomodasi memiliki t-hitung sebesar 2.684 dengan nilai probabilitas 0.0363. Hal ini menujukan bahwa nilai t-hitung = 2.684 > t-tabel = 2.364 dan nilai probabilitas 0.0363 < a =5% (0,05). Artinya menerima H1dan menolak H0, maka dapat dinyatakan bahwa Akomodasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)
Koefisien Determinasi (R2)
Nilai Koefisien Determinasi (R2), ditunjukan dengan nilai R-Square sebesar 0.788. Sehingga dapat menunjukan bahwa kemampuan Variabel Independen seperti Wisatawan Domestik (X1) , Wisatawan Asing (X2), Akomodasi (X3) mampu menjelaskan bahwa variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 79% sedangkan 21% dijelaskan oleh variabel lain diluar model
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
380 Gambar 2. Peta Kabupaten Lombok Tengah
Lombok merupakan salah satu pulau yang terletak pada Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas pulau mencapai 5.435 km² yang menempatkannnya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Beberapa kabupaten di lombok mempunyai keunggulan sektor pariwisata, salah satunya adalah Kabupaten Lombok Tengah. Kabupaten Lombok Tengah merupakan bagian dari 10 kabupaten yang terletak pada Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis Kabupaten Lombok Tengah terletak pada posisi 82° 7' - 8° 30' lintang selatan 116° 10' - 116° 30' bujur timur, membujur mulai dari kaki Gunung Rinjani di sebelah utara hingga ke pesisir pantai kuta di sebelah selatan dengan beberapa pulau kecil yang ada di sekitarnya dan berbatasan dengan wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara dan Timur b. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
c. Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Barat d. Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur
Berdasarkan klasifikasi, kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim D dan iklim E, yaitu hujan tropis dengan musim kemrau yang kering dan terjadi pada bulan Mei sampai November, sedangkan curah hujan berkisar antara 1.000 hingga 2.500 mm per tahun.
Kabupaten Lombok Tengah terbagi menjadi 12 kecamatan yaitu kecamatan Praya Barat, Prabarda, Pujut, Praya Timur, Janapria, Kopang, Praya, Praya Tengah, Jonggat, Pringgarata, Batukliang, Batukliang Utara.
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah yang tercatat sensus penduduk pada tahun 2020 sebesar 1.059.042 jiwa. Dari total banyaknya penduduk
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
381 Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki populasi penduduk paling banyak adalah kota praya sebesar 125.889 juta jiwa sedangkan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit terdapat pada kecamatan praya barat daya sebesar 57.797 juta jiwa. Kabupaten Lombok Tengah memiliki jumlah kelompok umur paling banyak adalah kelompok umur 5-9 tahun dengan jumlah sebesar 103.514 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk pertahun antara 2010-2020 yang paling tinggi berada di kecamatan batukliang utara dengan laju pertumbuhan 2,35% sedangkan laju pertumbuham penduduk paling rendah berada pada Kecamatan Praya Barat Daya dengan laju pertumbuhan sebesar 1,16%.
KESIMPULAN
Penelitian ini menganalisis dampak Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020. Sehingga dapat disimpulkan sektor pariwisata yang merupakan salah satu sektor penting dalam aktivitas ekonomi. Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri dari wilayah kepulauan yang memiliki keunggulan masing-masing, salah satu contohnya adalah Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki keunggulan pada sektor pariwisata, hingga saat ini banyak dikenal oleh wisatawan domestik hingga wisatawan asing dan memiliki nilai tambah dengan adanya objek-objek wisata mnearik ini akan membuat wisatawan akan berkunjung pada wilayah tersebut. Peran penting dalam penentuan Pendapatan Asli Daerah ini adalah Sarana Akomodasi dan Wisatawan Asing, Wisatawan Domestik. Dalam sektor pariwisata sarana akomodasi menjadi faktor utama yang harus dipenuhi oleh setiap wilayah, sarana akomodasi terdapat pada penginapan maupun restoran. Hal tersebut merupakan suatu kebutuhan oleh wisatawan untuk melakukan istirahat maupun untuk makan. Jika fasiltas tersebut sudah terpenuhi maka akan berdampak baik terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Wisatawan Asing dan Akomodasi berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah, dikarenakan Wisatawan Asing melakukan kegiatan pertukaran uang (money changer) pada negara wisata yang dituju dan dominan menghabiskan uang untuk memenuhi kebutuhan selama melakukan kegiatan pariwisata serta melakukan segala aktivitas ekonomi pada negara yang dituju.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, L. Y. (2018). Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Fitri, D. (2014). Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pesisir Selatan. Pendidikan Ekonomi, 4(2), 29944.
Inayati, S. R. (2020). Pengaruh Jumlah Wisatawan dan Jumlah Obyek Wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lombok
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
382 Tengah Tahun 2017-2019. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah- ALIANSI, 3(2), 40-49.
Isnaini, A. (2014). Studi Potensi Ekonomi Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tulungagung (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Leba, Y. K., Ekasari, L. D., & Mukoffi, A. (2020). Analisis Jumlah Wisatawan Mancanegara Dan Domestik Terhadap Penerimaan Pajak Hotel (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi).
Pertiwi, A. C. (2019). Pengaruh Jumlah Wisatawan Dan Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2018. Jurnal Akuntansi Tahun, 1.
Rahmawati, M. A. (2018). Analisis Sub Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Bali (2007-2016).
Rahmayani, (2021) . Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Daerah (PAD) di Kota Banda Aceh.
Sabrina, N., & Mudzhalifah, I. (2018). Pengaruh jumlah objek wisata, jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel terhadap pendapatan asli daerah dengan penerimaan sektor pariwisata sebagai variabel moderating pada Dinas Pariwisata Kota Palembang. Balance: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis, 3(2), 464-473.
Solot, F. T. (2018). Pengaruh Jumlah Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Pad) Melalui Pajak Hotel Sebagai Intervening (Studi Kasus Di Kota Yogyakarta Tahun 2013-2016). Jurnal Ekobis Dewantara, 1(2), 70-81.
Soritua, Y. (2017). Analisis Peran Sektor Pariwisata Menjadi Pendapatan Utama Daerah (Studi Banding: Peran Sektor Pariwisata di Provinsi Bali). Referensi: Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi, 3(2), 1-7.
Widayanti, A., & Dewanti, D. S. (2017). Analisis Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, PDRB, Jumlah Hotel, Jumlah Restoran dan Rumah Makan, Terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2015. Journal of Economics Research and Social Sciences, 1(2), 101-109.
Widiastuti, N. K. (2013). Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Kinerja Keuangan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 2(5), 292-311.
Zakiah, F. U. (2019). Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli
Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2020
Maulana, Abdullah, Kusuma
383 Daerah (PAD) dalam Membangun Infrastruktur Kota Bandar Lampung Ditinjau Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam Periode 2010-2017 (Studi di Kota Bandar Lampung) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Ramadhanidyah,S(2014)https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789 /30927/17313015%20Ramadhanidyah%20Sekarningrum.pdf?seque nce=1&isAllowed=y