• Tidak ada hasil yang ditemukan

JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JIE. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi SN :"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

ISSN : 2301-8828

Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015

SN :

Jurnal Ilmu Ekonomi

JIE

Alamat Redaksi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

Telp : 0265 – 330634

Fax : 0265-325812

e-mail : [email protected]

Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 1994–2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri

Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013 Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani

Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2004-2013

Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa

Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Indonesia Periode 2002-2013

Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K

Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb) Dan Belanja Modal Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1999 –2013

Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra

Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Priode 2001-2014

Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani, Iriyanto

Program Studi

Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi

(2)

i

ISSN : 2301-8828

Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015

Ketua Penyunting :

Apip Supriadi

Wakil Penyunting

Jumri

Penyunting Pelaksana:

Asep Yusup Hanapia Ade Komaludin Aso Sukarso Andi Rustandi

Pembantu Penyunting

Chandra Budhi LS Noneng Masitoh Alamat Redaksi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail : [email protected]

(3)

ii

ISSN : 2301-8828

Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015

DAFTAR ISI

DEWAN REDAKSI ... ... ..

i

DAFTAR ISI ... ...

ii

PENGANTAR REDAKSI ... ...

iii

Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga

Saham GabunganTahun 1994–2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri………. 1068 -1086

Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam

Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013

Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani………..

1087 - 1103

Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2004-2013

Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa……….. 1104 -1122 Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak

Penghasilan Di Indonesia Periode 2002-2013

Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya………. 112 - 1143 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad)

Terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K………. 1123 - 1160 Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb)

Dan Belanja Modal Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1999 –2013

Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra……….

1161 - 1174

Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Priode 2001-2014

Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani, Iriyanto………. 1175_1194

Jurnal Ilmu Ekonomi

(4)

iii

ISSN : 2301-8828

Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015

Pengantar Redaksi

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT.

Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat mendorong dosen dalam melakukan penelitian sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kualitas penelitian maupun kualitas akademik.

Semoga Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, Amiin

Tasikmalaya, Nopember 2015 Dewan Penyunting

(5)

ii

(6)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE

2004-2013

(The Effect of Economic Growth and Regional Income (PAD ) on Purchasing

Power Index in Tasikmalaya City during the Period of 2004-2013

)

Encang Kadarisman1, Nanang Rusliana1, Dadan Ramdan K2

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ABSTRACT

The objective of the research was to know the effect of economic growth and regional income (PAD) on purchasing power index in the City of Tasikmalaya during the period of 2004 -2013. Multiple linear regression method and its test (t-test and F-(t-test) were used in this study. The research concluded that partially, economic growth and Regional Income (PAD) have positive significant effect on the purchasing power index. Simultaneously (F-test) was also concluded that economic growth and regional income (PAD) have a significant influence on the purchasing power index in the City of Tasikmalaya during the period of 2004-2013 Keywords : Economic growth , regional income (PAD) and purchasing power

i

ndex

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) terhadap indeks daya beli di Kota Tasikmalaya periode 2004 – 2013. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah (PAD) dan indeks daya beli di Kota Tasikmalaya periode 2004 – 2013. Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) dengan taraf nyata 5% adalah pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) berpengaruh positif dan signifikan. Secara simultan (Uji F) pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) mempunyai pengaruh signifikan terhadap indeks daya beli di Kota Tasikmalaya tahun 2004 – 2013.

Kata kunci : pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah (PAD) dan indeks daya beli

1 Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

(7)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1145

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Pembangunan manusia (human

development) merupakan suatu

paradigma yang menempatkan manusia sebagai titik sentral sehingga setiap upaya pembangunan mempunyai ciri dari, oleh, dan untuk rakyat. Dalam kerangka ini maka pembangunan daerah ditujukan untuk meningkatkan partisipasi penduduk dalam semua proses pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan upaya peningkatan kualitas penduduk. Sebagian sumber daya baik dari aspek fisik (kesehatan), intelektualitas (pendidikan), kesejahteraan ekonomi (daya beli) maupun moralitas (iman dan taqwa). Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan yang tercantum dalam UUD 1945, yaitu”memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa” yang secara implisit juga mengandung makna pemberdayaan manusia.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar dimasyarakat tersebut dapat teratasi.

Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahanan pangan. Namun persoalannya adalah capaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspek pembangunan lainnya gagal. Dewasa ini persoalan mengenai capaian pembagunan manusia telah menjadi perhatian para

penyelenggara pemerintahan. Berbagai ukuran pembangunan manusia dibuat namun tidak semuanya dapat digunakan sebagai ukuran standar yang dapat dibandingkan antar wilayah atau antar negara. Oleh karena itu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan suatu ukuran standar pembangunan manusia yaitu indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human

Development Index (HDI).

. Sejalan dengan

perkembangan pendekatan pembangunan manusia di atas, pada

tahun 1990, PBB menetapkan sebuah tolak ukur untuk mengukur hasil-hasil pembangunan manusia dengan indikator IPM (Indeks Pembangunan Manusia = Human

(8)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1146

dasarnya adalah nilai yang menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang diukur dari 3 (tiga) komponen utama yaitu :

1. Kesehatan, diukur dengan usia yang panjang dan sehat atau diukur dengan Angka Harapan Hidup (AHH).

2. Pendidikan, diukur dengan Kemampuan baca tulis atau Angka Melek Huruf (AMH) dan angka

partisipasi pendidikan yang telah ditamatkan atau Rata-rata Lama Sekolah (RLS).

3. Ekonomi, diukur dengan Standar hidup yang layak dengan pendekatan Produk Domestik Bruto per Kapita pada tingkat konsumsi riil per kapita atau kemampuan daya beli masyarakat.

Tabel 1

Data Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Indeks Pembagunan Manusia Kota Tasikmalaya Tahun 2004 - 2013

Tahun LPE (%) PAD (Rp) IPM (%) IPM Indeks Daya Beli

(%) 2004 4,9 29.937.411.000 71,52 58,70 2005 4,02 35.990.591.000 72,08 59,53 2006 5,11 50.829.847.175 72,26 59,93 2007 5,89 58.604.933.911 72,74 60,47 2008 5,70 60.822.123.828 73,35 61,55 2009 5,72 76.503.523.370 73,96 62,33 2010 5,73 104.773.656.467 74,40 62,45 2011 8,81 110.369.865.000 74,85 63,12 2012 5,89 153.009.410.135 75,35 63,79 2013 5,92 170.101.109.996 75,71 64,46

Sumber: BPS Kota Tasikmalaya

Data diatas menunjukan bahwa Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan IPM dari tahun ke tahun, seperti pada tahun 2004 yaitu sebesar 71,52% dan pada tahun tahun berikut nya mengalami kenaikan hingga pada tahun 2013 menjadi 75,71%. Data diatas menunjukan bahwa Kota Tasikmalaya telah mengalami kemajuan dari segala aspek yang ada

dalam lingkungan IPM termasuk Indeks Daya Beli. Namun perkembangan IPM Kota Tasikmalaya masih terbilang rendah jika di bandingkan dengan rata-rata perkembangan IPM di Jawa Barat.

Pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya dari tahun 2004 sampai 2013 mengalami peningkatan dan penurunan, pada tahun 2004

(9)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1147 pertumbuhan ekonomi Kota

Tasikmalaya sebesar 4,9 persen, pada tahun 2005 sebesar 4,02 persen, pada tahun 2006 sebesar 5,11 persen, pada tahun 2007 sebesar 5,89 persen, pada tahun 2008 sebesar 5,70 persen, pada tahun 2009 sebesar 5,72 persen, pada tahun 2010 sebesar 5,73 persen, pada tahun 2011 sebesar 8,81 persen, pada tahun 2012 sebesar 5,89 persen dan pada tahun 2013 sebesar 5,92 persen. Kota Tasikmalaya mengalami persentase tertinggi pada tahun 2011 dengan persentase 8,81 peresen, namun pada tahun berikutnnya nampaknnya mengalami penurunan kembali pada angka persentase 5 persen . Oleh karena itu pemerintah Kota Tasikmalaya harus meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi sehingga dapat menekan terjadinya penambahan penduduk miskin dikarenakan Pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penting dalam mengurangi kemiskinan dan menghasilkan sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengelola daerah masing-masing. Sebagai

administator penuh masing-masing daerah harus bertindak efektif dan efisien agar pengelolaan daerahnya lebih terfokus dan mencapai sasaran yang telah ditentukan. Kesalahan presepsi yang menjadikan sumber daya alam sebagai sandaran utama sumber pendapatan daerah harus segera diubah karena suatu saat kekayaan alam akan habis. Pemerintah daerah harus mulai mencari sumber lain yang ada di wilayahnya untuk diandalkan sebagai tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah (BUMD) yang diperoleh dan lain-lain, PAD yang sah yaitu hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadan barang dan/atau jasa oleh daerah. Dan inilah hasil keseluruhan PAD kota Tasikmalaya dari tahun 2004-2013, dilihat pada tabel diatas,perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Tasikmalaya dari tahun ke tahun selama 2004

(10)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1148

sampai 2013 mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 29.937.411.000 dan pada tahun 2005 sebesar Rp. 35.990.591.000. angka ini menujukan bahwa Pendapatan Asli Daerah di Kota Tasikmalaya bertambah,begitupun pada tahun-tahun selanjutnya Pendapatan Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dimana daerah sudah mulai berusaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya. Jika dilihat dari tabel diatas PAD Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk mengacu dari latar belakang yang telah disampaikan di atas. Peneliti akan menganalisis masalah Indek Pembangunan Manusia ini dengan judul “Pengaruh Laju Pertumbuhan

Ekomomi dan Pendapatan Asli

Daerah Terhadap Daya Beli

Masyarakat di Kota Tasikmalaya”.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang

dan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi dan

Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Indeks Daya Beli) secara parsial.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Indeks Daya Beli) di secara bersama-sama.

KERANGKA PEMIKIRAN

Modal manusia (human capital) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan ekonomi. Dengan modal manusia yang berkualitas, kinerja ekonomi diyakini juga akan lebih baik, sesuai dengan yang dikatakan Mubyarto dalam Mailendra (2009) “social development

is economic development”. Menurut

Todaro (1998), sumber daya manusia dari suatu bangsa merupakan faktor paling menentukan karakter dan ke-cepatan pembangunan sosial dan ekonomi dari bangsa yang bersangkutan. Pertumbuhan ekonomi memperluas dan memperbesar pemenuhan materi untuk kebutuhan manusia. Sejauh mana kebutuhan tersebut terpenuhi tergantung dengan alokasi sumber daya, distribusi ekonomi dan peluang kerja dalam

(11)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1149 perekonomian. Pertumbuhan dan

pembangunan manusia (IPM) mempunyai hubungan dua arah yang meskipun tidak berhubungan secara otomatis namun dapat diperkuat dengan kebijakan yang tepat dari pemerintah. Ketika pertumbuhan dan IPM mempunyai hubungan yang kuat, mereka saling berkontribusi satu sama lain, tetapi ketika hubungan tersebut lemah mereka akan “merusak” yang lainnya. Unbalanced link adalah

kondisi dimana pertumbuhan ekonomi tinggi namun kualitas hidup rendah atau sebaliknya meningkatnya kualitas hidup namun pertumbuhan ekonomi rendah. Hubungan pertumbuhan ekonomi terhadap pembangunan manusia dipengaruhi dua rantai utama, yaitu kegiatan/aktifitas dan pengeluaran rumah tangga (household

activities and expenditure) dan

kebijakan dan pengeluaran pemerintah

(government policy and expenditure).

Kebijakan desentralisasi ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah, pemerintah daerah otonom mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat (UU NO. 34/2004). Kemampuan daerah

untuk menyediakan pendanaan yang berasal dari daerah sangat tergantung pada kemampuan merealisasikan potensi ekonomi tersebut menjadi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi yang mampu menciptakan perguliran dana untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan (Darwanto dan Yustikasari, 2007).

PAD merupakan sumber pembiayaan yang paling penting dalam mendukung kemampuan daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah dan pembangunan manusia. Hubungan antara PAD dengan IPM Indeks Daya Beli Apabila PAD mengalami peningkatan maka anggaran terhadap kontribusi publik pun akan mengalami peningkatan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa PAD merupakan dana pemerintah daerah yang digunakan untuk menjalankan pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik di kabupaten/kota. Sehingga hubungan antara PAD dengan indeks pembangunan manusia adalah positif.

Hal ini didukung dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang diteliti oleh Detca (2013) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis

(12)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1150

Perimbangan Terhadap Indeks

Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Jawa Timur” dengan

menggunakan data panel dengan

cross section berjumlah 38

kabupaten/kota di Jawa Timur dan time

series tahun 2006-2011. Rasio PAD

dan DAK terhadap belanja modal mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap indeks pembangunan manusia kabupaten/kota di Jawa Timur. Hal ini dapat diasumsikan bahwa semakin besar kemampuan PAD dan DAK dalam membiayai belanja modal akan dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia. penelitian Decta secara garis besar menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap IPM. Dengan penjelasan Pendapatan asli daerah terhadap IPM yang menyatakan bahawa PAD merupakan sumber pembiayaan yang paling penting dalam mendukung kemampuan daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah

dan pembangunan manusia. Artinya suatu daerah harus memiliki sumber-sumber pendapatan sendiri, karena salah satu indikator untuk melihat kadar otonomi suatu daerah terletak pada besar kecilnya kontribusi daerah tersebut dalam PAD. Besar kecilnya hasil PAD paling tidak dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat dan pada giliranya akan membawa dampak pada peningkatan kadar otonomi daerah tersebut. PAD merupakan pendapatan daerah yang secara bebas dapat digunakan untuk masing-masing daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan daerah dan pembangunan manusia..

Untuk mempermudah penulis dalam penelitian, dimunculkan kerangka berpikir untuk menjelaskan Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Berikut ini gambar kerangka Pemikiran yang skematis :

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Pendapatan Asli Daerah

Laju Pertumbuhan

Ekonomi

(13)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1151

OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah laju pertumbuhan ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Indeks Pembangunan Manusia (Indeks Daya Beli) di Kota Tasikmalaya tahun 2004-2013.

Metode Penelitian

Winarno Surakhmad (1998) mengemukakan bahwa, metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknis serta alat-alat tertentu.

Sesuai dengan pendapat di atas, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana metode deskriptif adalah pengumpulan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

menurut apa adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series), yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah disusun dan dipublikasikan oleh intansi tertentu. Dalam penelitian data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Metode Analisis

Metode analisis yang

digunakan sebisa mungkin menghasilkan nilai parameter model yang baik. Metode analisis dalam penelitian ini akan menggunakan metode Ordinary Least Square

(OLS). Berdasarkan operasional

variabel dan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya maka penulis mendefinisikan permasalahan yang diteliti kedalam sebuah fungsi matematika sebagai berikut:

a. PPP= f (LPE, PAD)

PPP=

𝛃𝛃

𝟎𝟎 +

𝛃𝛃

𝟏𝟏LPE+

𝛃𝛃

𝟐𝟐PAD+e PPP=

𝛃𝛃

𝟎𝟎 +

𝛃𝛃

𝟏𝟏LPE+

𝛃𝛃

𝟐𝟐logPAD+e

Dimana:

IPM : Indeks Pembangunan Manusia (persen) PPP : Indeks Daya Beli (persen)

(14)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1152

PAD : Pendapatan Asli Daerah (Rupiah) β0 : Intercept

β1, β2, : koefisien e = error term

Kemudian setelah diperoleh persamaan, dilakukan uji asumsi klasik dan uji t serta uji F.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian

Dari Hasil Pengolahan Data didapat persamaan regresi dalam

bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut :

PPP =

𝜷𝜷

𝟎𝟎 +

𝜷𝜷

𝟏𝟏LPE+

𝜷𝜷

𝟐𝟐logPAD + e

PPP = 29,59690 + 1,990465 LPE+ 0,844853 log PAD + e Prob t-statistik (0,0034) (0,0154)

R-Squared (0,729867) F Statistik (9,456600)

Berdasarkan persamaan di atas, diketahui bahwa koefisien tiap variabel bebas adalah 1,990465 untuk variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi, 0,844853 untuk variabel Pendapatan Asli Daerah, Yang dimaksud koefisien dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel tetap yaitu variabel Daya Beli, maka penulis menganalisisnya melalui beberapa parameter dan pengujian sebagai berikut:

Koefisien Determinasi

Dari hasil regresi dapat dilihat bahwa nilai R2 adalah sebesar

0,729867 hal ini berarti variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dapat menjelaskan perubahan pada variabel Daya Beli sebesar 72,98 % dan sisanya sebesar 27,02 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Uji F Statistik

Untuk melihat apakah variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel terikat, dapat diketahui dengan pengujian secara keseluruhan yaitu melalui perbandingan

𝐹𝐹

ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 dengan

(15)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1153

𝐹𝐹

𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada persamaan yang telah

dijelaskan diatas.

Dari hasil perhitungan diperoleh

𝐹𝐹

ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 adalah 9,456600 dengan

𝐹𝐹

𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada taraf nyata 5% adalah 3,35. Berdasarkan Hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa

𝐹𝐹

ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖>

𝐹𝐹

𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 atau 9,456600 > 3,35 artinya bahwa pengaruh variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Daya Beli di Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013 secara bersama sama adalah signifikan.

Uji T Statistik

Uji T dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Daya Beli. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statistiknya lebih kecil dari 0,05. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 2

Hasil Uji T Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Daya Beli Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013

Variabel Prob(t-statistik) Signifikansi Laju Pertumbuhan Ekonomi 0,0034 Signifikan

Pendapatan Asli Daerah 0,0154 Signifikan

Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6

Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukan gejala adanya hubungan linier atau hubungan yang pasti diantara variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya multikolinieritas dalam model regresi maka dapat menganalisis

multikolinearity test dengan melihat

Correlogram of Residuals. Hal ini bisa

dilihat dengan nilai Autocorrelation (AC) tidak lebih dari 0,5. Berdasarkan analisis Correlogram of Residuals maka dapat disimpulkan bahwa model yang dipakai tidak terdapat multikolinieritas dalam model regresi. Hal ini bisa dilihat dengan nilai

(16)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1154

Autocorrelation (AC) tiap variabel yang lebih dari 0,5.

Uji Heterokedastis

Heteroskedastisitas terjadi

apabila variabel gangguan tidak mempunyai varians yang sama untuk semua observasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas adalah dengan

cara meregresikan residual kuadratnya terhadap fitted kuadratnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, maka nilai R2

dibandingkan dengan nilai tabel Chi-Square (χ2) dengan besarnya df adalah

27. Jika Obs*R squared lebih kecil dari nilai tabelnya maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 3

Hasil Uji Heterokedasticity Test : White

F Statistic 0,363935 Prob. F 0,7073

Obs*R-Squared 0,941876 Prob Chi-Square 0,6244

Sumber : Hasil Pengolahan Eviews6

Untuk model pengaruh variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Daya Beli di Kota Tasikmalaya tahun 2004-2013, pada α = 5% dan nilai degree of freedom (df) sebesar 30 – 3 = 27 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar

40,11. Dibandingkan dengan nilai

Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar

0,941876, maka dapat disimpulkan bahwa hasil regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White

Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2 tabel.

Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu (Widarjono,2007). Dalam penelitian ini digunakan uji Breusch-Godfrey (BG)

Serial Corelation LMTest untuk

mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi. Hasil Breusch-Godfrey (BG).

Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi

F-Statistic 0,096524 Prob F 0,9096

Obs*R-squared 0,371743 Prob.Chi-Square 0,8304

(17)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1155 Pada regresi pengaruh variabel

Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Daya Beli di Kota Tasikmalaya tahun 2004-2013, dengan nilai degree of

freedom (df) sebesar 30 – 3 = 27 dan

menggunakan α = 5% maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 40,11.

Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar 0,371743, maka nilai Obs*Rsquared

Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil

dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga

dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.

Uji Normalitas

Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual. Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari

probability distribution function (PDF)

dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.

Gambar 4.1 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Sumber : Pengolahan Data Eviews6

Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0,353773 didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 30 – 3 = 27 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel

sebesar 40,11, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pembahasan 0 1 2 3 4 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 Series: Residuals Sample 2004 2013 Observations 10 Mean -5.33e-15 Median 0.092327 Maximum 1.395995 Minimum -1.798093 Std. Dev. 0.999652 Skewness -0.264634 Kurtosis 2.245724 Jarque-Bera 0.353773 Probability 0.837875

(18)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1156

Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi terhadap Daya Beli di Kota Tasikmalaya

Berdasarkan hasil regresi

diketahui bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kota Tasikmalaya memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Daya Beli di Kota Tasikmalaya dengan tingkat keyakinan 95%. Hal ini sejalan dengan hipotesis yang dibuat oleh peneliti, kenaikan jumlah laju pertumbuhan ekonomi sebanyak 1 persen akan menaikan tingkat daya beli sebesar 1.990465.

Dari hasil estimasi menujukan bahwa laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap daya beli. Hal ini didukung dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap Indeks Daya Beli. Hal ini terjadi apabila Laju Pertumbuhan Ekonomi meningkat maka indikasi pendapatan masyarakat akan meningkat dikarenakan ikut di pengaruhi oleh faktor modal dan teknologi dimana faktor tersebut yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Daya Beli Kota Tasikmalaya

Berdasarkan hasil regresi

diketahui bahwa PAD di Kota Tasikmalaya berpengaruh positif dan

signifikan terhadap daya beli di Kota Tasikmalaya dengan tingkat keyakinan 95%. Hasil ini sejalan dengan hipotesis yang dibuat oleh peneliti. Kenaikan koefisien Pendapatan Asli Daerah sebesar 1 persen akan meningkatkan daya beli sebesar 0.844853.

Dari hasil estimasi menujukan bahwa pendpatan asli berpengaruh positif terhadap daya beli. Hal ini didukung dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang diteliti oleh Detca (2013) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh PAD

dan Dana Perimbangan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Jawa Timur” dengan

menggunakan data panel dengan

cross section berjumlah 38

kabupaten/kota di Jawa Timur dan time

series tahun 2006-2011. Rasio PAD

dan DAK terhadap belanja modal mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap indeks pembangunan manusia kabupaten/kota di Jawa Timur. Hal ini dapat diasumsikan bahwa semakin besar kemampuan PAD dan DAK dalam membiayai belanja modal akan dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia. penelitian Decta secara garis besar menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap Indeks Daya Beli. Dengan penjelasan Pendapatan asli daerah

(19)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1157 terhadap Indeks Daya Beli yang

menyatakan bahawa PAD merupakan sumber pembiayaan yang paling penting dalam mendukung kemampuan daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah dan pembangunan manusia. Artinya suatu daerah harus memiliki sumber-sumber pendapatan sendiri, karena salah satu indikator untuk melihat kadar otonomi suatu daerah terletak pada besar kecilnya kontribusi daerah tersebut dalam PAD. Besar kecilnya hasil PAD paling tidak dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat dan pada giliranya akan membawa dampak pada peningkatan kadar otonomi daerah tersebut. PAD merupakan pendapatan daerah yang secara bebas dapat digunakan untuk masing-masing daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan daerah dan pembangunan manusia. Dengan hasil positif ini bahwa tingginya PAD akan berimbas terhadap baiknya sarana insfrastuktur di kota Tasikmalaya sehingga akan memberikan kemudahan kemudahan akses bagi para pelaku ekonomi yang dapat meningkatkan hasil pendapatnya.

Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah secara bersama-sama terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya

Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan (nyata) terhadap indeks daya beli di kota Tasikmalaya. Dari hasil perhitungan diperoleh

𝐹𝐹

ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 9,456600 pada taraf nyata 5% adalah 3,35. Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel jumlah laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah terhadap indeks daya beli di kota Tasimalaya Periode 2004-2013 secara bersama sama adalah signifikan.

KESIMPULAN

Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah terhadap daya beli di Kota Tasikmalaya periode 2004-2013. Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

(20)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1158

1. Variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi menghasilkan korelasi positif dan signifikan

terhadap variabel Daya Beli di Tasikmalaya periode tahun 2004-2013. Hal ini sesuai dengan hipotesis

2. Variabel Pendapatan Asli Daerah menghasilkan korelasi positif dan signifikan terhadap variabel Daya Beli di Tasikmalaya periode tahun 2004-2013. Hal ini sesuai dengan hipotesis.

DAFTAR PUSTAKA

.

Agus Widarjono, 2007 Ekonometrika

Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi

UII, Yogyakarta.

Ariefianto, Moch. Doddy. 2012.

Ekonometrika Esensi Dan

Aplikasi Dengan Menggunakan Eviews. Jakarta : Erlangga Arsyad, L. (1999) Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah,

Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Boediono, 1999, Teori Pertumbuhan

Ekonomi, Yogyakarta:

BPFE.

Badan Pusat Statistik. Angka IPM dan

Komponennya Kota

Tasikmalaya 2004-2011.

BPS.

Bundala, Ntogwa Ng’habi. 2012. Do Tanzanian Companies Practice Pecking Order Theory, Agency Cost Theory, or Trade Off

Theory? An Empirical Studi in Tanzanian Listed Companies. International Journal of Economics and Financial Issues, Vol. 2, No. 4, pp. 401-422.

_____. Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2004-2013.

BPS.

_____. Pertumbuhan PDRB Kota

Tasikmalaya periode

Tahun 2004-2013. BPS.

Darwanto dan Yulia Yustikasari, 2007

Pengaruh Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Pendapatan Asli Daerah, Alokasi

Umum terhadap Pengalokasian Belanja

Modal. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makasar 26-27

Juli 2007.

Esa Suryaningrum A. 2000. “Pertumbuhan Ekonomi Regional di Indonesia”

Media Ekonomi dan Bisnis, Vol 12 No.

1, h 8-16, Semarang : FE UNDIP.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS. Semarang

: Badan Penerbit Univrsitas Diponegoro.

Ginting, C.K. (2008) “Analisis Pembangunan Manusia di Indonesia”. Tesis

Master, Sekolah Parcasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Gujarati, Damodar. 2006.Ekonometrika

Dasar. Edisi ketiga.

(21)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP INDEKS DAYA BELI KOTA TASIKMALAYA PERIODE 2004-2013

Encang Kadarisman, Nanang R, Dadan Ramdan K

1159 Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode

Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :

Erlangga.

Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhmad, dan Firman Syarif. 2007.

Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service

Soutions) untuk Penyusunan Skripsi dan

Tesis. Medan : USU

Press.

Lugastoro, Decta Pitron. 2013. Analisis

Pengaruh PAD Dan Dana Perimbangan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Jawa Timur. Universitas

Brawijaya

Mailendra, Fitra. 2009. “Analisi

Dampak Pemekaran Wilayah dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pembangunan Manusia di Propinsi Jawa

Barat”. Skripsi. Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Mirza, D.S. 2012. Pengaruh

Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah Tahun

2006-2009. Economics Development Analysis Journal. Vol. 1(1): 1-14.

Mudrajad Kuncoro. 2004. Metode

Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.

Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Pambudi, Septian Bagus, 2008. “Analisi Pengaruh Tingkat

Kemandirian Fiskal terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Skripsi

S1Institut Pertanian Bogor”. Bogor

Pemerintah Republik Indonesia Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Bandung : Kuraiko Pratama.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak

Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang

Retribusi Daerah

Ramayanti, Maya. 2009. Pengaruh

Pendapatan Asli Daerah Dan Transfer Pemerintah

Pusat Terhadap Pendapatan Per Kapita

Masyarakat

Kabupaten/Kota Di

Propinsi Sumatera Utara.

Universitas Sumatra Utara. Republik Indonesia. 2003.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara.http://www.setneg.

go.id. 23 April 2014. Republik Indonesia. 2004.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat

dan Daerah. http://www.setneg.go.id.

23 April 2014.

Santosa, Budi. 2013. Pengaruh

Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan, Pengangguran Dan Kemiskinan 33 Provinsi Di

Indonesia. Universitas

Trisakti.

Sukirno, Sadono. 2010. Teori

(22)

Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015

1160

Edisi Ketiga. Jakarta : PT

Rajagrafindo Persada. Sadono Sukirno. 2005. Mikro Ekonomi

Teori Pengantar edisi ketiga.

PT.Rajagrafindo Persada : Jakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif.

CV.Alfabeta: Bandung.

Todaro, P.M. & Smith S.C. 2003.

Pembangunan Ekonomi di

Dunia Ketiga. Jakarta:

Erlangga.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan daerah.

Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika

Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis, edisi

kedua. Yogyakarta:

Ekonisia.

Winarno Surakhmad, 1998: Metode Penelitian. Penerbit Graha Indonesia. Jakarta.

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Pendapatan Asli Daerah
Gambar 4.1 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera                  Sumber : Pengolahan Data Eviews6

Referensi

Dokumen terkait

Mula-mula etilen oksida murni atau campuran air dengan etilen oksida digabungkan dengan air recycle dengan perbandingan mol air dengan etilen

Berdasarkan hasil penelitian tabel 6, hubungan kadar hematokrit dengn kejadian ST elevasi selama general anestesi didapatkan data bahwa pasien yang memiliki

Minat siswa terhadap pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat diketahui melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan, yakni dari segi frekuensi kehadiran

Mata Diklat ini berisikan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penilaian dan administrasi dalam jabatan fungsional OTS. Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan

Flowchart sistem ini menggambarkan hubungan antara sistem aplikasi dan sensor curah hujan, dimana sistem akan mengambil informasi data pada curah hujan

Pemlastis dalam konsep sederhana adalah merupakan pelarut organik dengan titik didih tinggi atau padatan dengan titik leleh rendah yang ditambahkan kedalam resin yang keras

Sedangkan pada sampel dengan penambahan aditif 3% mol, pada suhu sintering 1000°C sampai dengan 1150°C diperoleh peningkatan kerapatan sampel, ukuran butiran dibawah batas

Diameter outlet pada simulasi ini juga mempengaruhi persentase pemisahan partikel, dimana didapat cyclone dengan diameter outlet 0.4m yaitu tipe 1 dan 2