• Tidak ada hasil yang ditemukan

jurnal riset kefarmasian indonesia

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "jurnal riset kefarmasian indonesia"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Terakhir, kesinambungan penguatan edukasi masyarakat sangat penting untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19. Sebelum memulai dan setelah kegiatan selesai, peserta diminta mengisi absensi (termasuk identitas diri) dan kuesioner tentang vaksinasi Covid-19. Kuesioner dimaksudkan sebagai alat untuk mengukur minat peserta dalam mengikuti vaksinasi Covid-19 sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan.

Tabel 2. Kuesioner
Tabel 2. Kuesioner

SOSIALISASI PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN KOSMETIK CREAM PEMUTIH WAJAH YANG AMAN PADA SANTRIWATI

PESANTREN MODERN FAJRUL IMAN PATUMBAK DELI SERDANG SUMATERA UTARA

Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah dan tanya jawab tentang pemilihan dan penggunaan kosmetik pemutih wajah yang aman. Sehingga Mahasiswa Fajrul Iman sebagai responden sudah memahami pemilihan dan penggunaan Cream Pemutih Wajah yang Aman. Analisis faktor penggunaan krim pemutih wajah tidak berizin Kemenkes pada siswa SMK Negeri 10 Medan.

Gambar 1 : Kegiatan Sosialisasi Pengabdian Masyarakat
Gambar 1 : Kegiatan Sosialisasi Pengabdian Masyarakat

PELATIHAN PEMBARUAN FORMULA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DAYA JUAL PRODUK SABUN CUCI TANGAN

KEPADA UKM PUTAT JAYA, RT.05/RW 03 KELURAHAN PUTAT JAYA, KOTA SURABAYA

SEBAGAI UKM PERCONTOHAN PADA WILAYAH EKS

LOKALISASI)

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (CSO) Akademi Farmasi Surabaya diharapkan dapat membantu para UKM ini berbagi informasi melalui pelatihan formulasi sabun cuci tangan cair yang memenuhi standar SNI. Isi dari penyuluhan ini tidak hanya tentang formula sabun dengan dan tanpa minyak nabati dan formulasinya, tetapi juga menjelaskan bagaimana cara mengevaluasi sabun tangan cair. UKM Putat Jaya telah mendapatkan edukasi sabun cuci tangan cair yang memenuhi standar SNI.

PkM ini dilakukan di masa pandemi, sehingga masih berupa pemberian edukasi tentang formulasi sabun cuci tangan cair, cara memenuhi persyaratan SNI sabun cuci tangan, dan memberikan referensi formula sabun cuci tangan berbahan alami. Jika pandemi ini mereda, workshop produksi dan evaluasi sabun cuci tangan cair bisa dilakukan secara luring. Formula sabun cuci tangan yang akan dibagikan terdiri dari dua jenis formula sabun cair yaitu sabun cair dengan minyak nabati (melalui proses saponifikasi) dan sabun cair tanpa adanya minyak lemak atau minyak nabati.

Ada dua jenis formula sabun tangan cair yang dijadikan contoh dalam penyuluhan ini, yaitu formula sabun tangan pertama yang terdiri dari: minyak zaitun, KOH, CMC Na, SLS, asam sterik. Formula deterjen laundry bekas tanpa penambahan minyak nabati, formulanya hanya terdiri dari sles sebagai surfaktan dan cocamide DEA sebagai foam booster. Penambahan larutan penyangga adalah untuk menjaga pH sabun cuci tangan cair pada pH yang diinginkan.

Kegiatan PkM ini mencapai tujuan yang diharapkan, dimana peserta PkM mendapatkan edukasi atau tambahan pengenalan sabun cuci tangan cair yang memenuhi standar SNI.

Gambar 1. Tangkap layar penyuluhan online PkM
Gambar 1. Tangkap layar penyuluhan online PkM

PEMUTUSAN RANTAI PENULARAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) MELALUI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT

DAN LANSIA

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui pemanfaatan tanaman herbal atau obat. Para ahli masih mempelajari dampak infeksi COVID-19 atau virus corona pada ibu hamil, melahirkan, melahirkan, menyusui, dan lansia. Efek samping pada janin berupa kelahiran prematur juga dilaporkan terjadi pada ibu hamil yang terinfeksi COVID-19.

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan masyarakat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui penggunaan toga dan menciptakan perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok sasaran dan masyarakat yaitu PRA Nogotirto Gamping Sleman. Diharapkan kegiatan ini berdampak pada pemutusan mata rantai penularan COVID-19 pada keluarga dan masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil pre-test menunjukkan bahwa (85%) hampir seluruh peserta mengetahui bahwa mereka memahami materi tentang pemutusan rantai penularan Covid-19 dan pencegahan infeksi menggunakan tanaman obat keluarga, sedangkan sebagian kecil (15%) ) peserta memahami materi tentang memutus mata rantai penularan Covid-19 19 dan pencegahan penularan menggunakan tanaman obat keluarga.

Evaluasi perilaku peserta kegiatan pengabdian masyarakat di gedung Dakwah Nogotirto PRA menunjukkan bahwa ibu dan seluruh anggota peserta memahami dan mengetahui cara memutus mata rantai penularan Covid-19 di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Perbedaan rata-rata nilai pengetahuan peserta merupakan indikasi efektifitas pemberian materi pencegahan dan pemutusan rantai penularan Covid-19 yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim pengabdian Universitas Aisyiyah Yogyakarta mampu meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19 dan keterampilan peserta dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga.

PENYULUHAN PENGGUNAAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN TUBUH LANSIA UNTUK MELAWAN PANDEMI COVID-19 DI ANNUR COOLER KOTA LHOKSEUMAWE.

Gambar 1. Kegiatan pre test
Gambar 1. Kegiatan pre test

PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI KOMPOS

Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos dapat dilakukan secara individu maupun kelompok, misalnya pada tingkat RT. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan limbah dapur rumah tangga sebagai pupuk kompos. Stikes Samarinda dan mahasiswa melakukan kegiatan bakti sosial berupa penyuluhan pemanfaatan sampah rumah tangga sebagai pupuk kompos.

Sebelum konsultasi, terlebih dahulu dilakukan pre-test yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga sekitar tentang dampak buruk sampah terhadap lingkungan dan cara penanganan sampah rumah tangga. Pada sesi penyuluhan, mereka belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dampak pengabaian terhadap kebersihan lingkungan dan pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk kompos. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (SVCA) yang dilakukan oleh para dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda dan dibantu oleh para mahasiswa berupa pemanfaatan sampah rumah tangga sebagai kompos berjalan dengan lancar.

Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki dua manfaat yaitu mengatasi permasalahan sampah rumah tangga dan memperoleh pupuk organik yang berkualitas (Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Pontianak, 2019). Sebelum dilakukan penyuluhan dan demonstrasi pengomposan, warga diberikan tes awal untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan manfaat sampah atau sampah rumah tangga. Berdasarkan hasil asesmen tersebut, diharapkan warga memiliki komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mau mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi, salah satunya adalah pengolahan sampah rumah tangga menjadi sampah.

Penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga sebagai pupuk kompos di RT 18 Kecamatan Pinang Luar Kota Samarinda berjalan lancar.

Gambar 1. Penyampaian materi   Gambar 2. Demonstrasi pembuatan kompos
Gambar 1. Penyampaian materi Gambar 2. Demonstrasi pembuatan kompos

PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER BAGI

MASYARAKAT KELURAHAN TELUK LERONG ULU DAN BUGIS, SAMARINDA

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya yang ada di desa Teluk Lerong Ulu dan Bugis tentang cara pembuatan hand sanitizer. Kondisi tersebut menyebabkan munculnya inovasi produk pencuci tangan yang praktis dan cepat tanpa menggunakan air yang dikenal dengan hand sanitizer atau pembersih tangan antiseptik. Merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia pada awal tahun 2019 menyebabkan kelangkaan produk hand sanitizer, STIKES Samarinda menggandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur, serta Dinas Perindustrian kota melakukan pengabdian masyarakat . program yang bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan hand sanitizer, baik yang alami maupun kimia (sesuai standar WHO) kepada masyarakat desa Teluk Lerong Ulu dan Bugis, Samarinda, agar masyarakat dapat secara mandiri membuat hand sanitizer di rumah masing-masing.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya yang ada di Desa Teluk Lerong Ulu dan Bugis tentang cara pembuatan hand sanitizer. Menasihati atau mempresentasikan bahan hand sanitizer dirasa penting agar peserta paham kegunaan masing-masing bahan. Berdasarkan penelitian Retnosari dan Isdiartuti, 2006, bahan yang digunakan untuk pembuatan HS alami adalah daun sirih dan air murni (50 gram daun sirih dalam 200 ml air murni).

Manfaat daun sirih dan jeruk nipis adalah sebagai antiseptik/bakteri (Almasyuhri dan Sundari D, 2018; Chusniah, I dan Muhtadi, A, 2017). Semua bahan dalam pembuatan HS relatif mudah didapat, terutama untuk bahan alami seperti daun sirih, sedangkan untuk bahan kimia bisa didapatkan di toko-toko. EKSTRAK ETANOL ORAL DAUN SIRIH (Piper betle Linn.) TERHADAP STAFILOCOCCUS AUREUS UJI AKTIVITAS IN VITRO.

KEKUATAN MEMATIKAN TANGAN DENGAN ALKOHOL AKTIF 59% PADA KEMASAN SETELAH PENGGUNAAN BERULANG TOTAL LATE ISSUE (ALT) Journal of Laboratory Technology.

Gambar 1. Pemaparantentangmaterihand sanitizer
Gambar 1. Pemaparantentangmaterihand sanitizer

PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SIDODAMAI KOTA SAMARINDA MENJADI

PUPUK KOMPOS

Pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi kompos ini ditujukan bagi warga RT.6 RW.2 Jalan Jelawat, Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik rumah tangga kepada masyarakat, agar tidak terbuang percuma dan menjaga kebersihan lingkungan. Sedangkan sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa campur tangan manusia untuk membusuk (Yudhistirani & Mulatsih, 2016).

Contoh sampah organik adalah beras, kulit buah, buah dan sayuran busuk, limbah teh/kopi, bangkai hewan dan kotoran hewan/manusia. Kompos dapat dibuat dari sampah organik dari limbah rumah tangga seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga dalam pengomposan dilakukan di Jl.

Selain itu, proses pembuatan kompos cukup mudah, bahkan bisa dilakukan secara mandiri dalam skala rumah tangga. Diharapkan setelah menggunakan kompos dan melihat hasilnya, warga tertarik untuk mengubah sampah rumah tangganya menjadi kompos. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi kompos dengan murah dan mudah dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2021 di Rt.6 Kelurahan Sidodamai.

Perancangan sistem pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik berdasarkan persepsi ibu rumah tangga.

Gambar 1. Lokasi Kegiatan
Gambar 1. Lokasi Kegiatan

PKM KELOMPOK KRR DALAM PENCEGAHAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DI MTS TARATE KABUPATEN SUMENEP

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan peserta tentang pubertas dan kesehatan reproduksi. Kebijakan Kesehatan Reproduksi Nasional di Indonesia menyatakan bahwa kesehatan reproduksi mencakup 5 (lima) komponen/program terkait, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak, Program Keluarga Berencana, Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksual (PMS). ) Program (Permatasari & Suprayitno , 2021c). Penyuluhan kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja untuk menambah pengetahuannya, maka dari itu kami mengadakan bakti sosial bernama “KRR Kelompok PKM dalam pencegahan perilaku seksual pranikah di MTSN Tarate Kabupaten Sumenep”.

Dari permasalahan mengenai kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yaitu perkembangan pubertas pria dan wanita. Penyuluhan dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi (perkembangan pubertas pada anak laki-laki dan perempuan serta seks berisiko sebelum menikah). Meningkatnya pengetahuan remaja/pelajar tentang kesehatan reproduksi (perkembangan pubertas pria dan wanita serta seks berisiko sebelum menikah).

Tujuan pendidikan kesehatan reproduksi adalah untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi kepada remaja melalui metode audio dan visual. Penyuluhan kesehatan reproduksi siswa di MTS Tarate memperluas pengetahuan siswa tentang perkembangan pubertas pria dan wanita serta seks pranikah yang berisiko. Kegiatan yang bermanfaat secara sosial dalam bidang sosialisasi kesehatan reproduksi remaja dalam kaitannya dengan perkembangan pubertas pria dan wanita serta hubungan seksual pranikah yang berisiko berjalan dengan lancar dan para siswa sangat antusias dengan kegiatan tersebut.

PENATALAKSANAAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PEREMPUAN DALAM PENURUNAN TINGKAT STRES SELAMA LUCHING DI PESANTREN ALMUQRI PARENDUAN.

Gambar 1. Leaflet Halaman Muka
Gambar 1. Leaflet Halaman Muka

Gambar

Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan
Tabel 2. Kuesioner
Tabel 5. Karakteristik peserta
Gambar 3. Respon Peserta tentang Bahaya Vaksin Covid-19
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penyajian data dari hasil observasi, diketahui bahwa karakter santri-santri Pondok Pesantren Nurul Iman juga tidak lepas dari pengaruh