• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan "

Copied!
137
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Apakah anda setuju dengan orang tua yang menikah dini untuk menggunakan pola asuh demokratis (sikap orang tua yang mau mendengarkan keinginan anaknya). Apakah anda setuju dengan orang tua yang menikah dini untuk menggunakan pola asuh demokratis (sikap orang tua yang mau mendengarkan keinginan anaknya). Bagaimana pendapat anda tentang orang tua yang menikah dini dengan menggunakan pola asuh permisif (memberikan kebebasan penuh kepada anak).

6 Apakah anda setuju dengan orang tua yang menikah dini untuk menggunakan pola asuh demokratis (sikap orang tua yang mau mendengarkan keinginan anaknya).

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Hakikat Pernikahan Dini

Definisi pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan yang berusia di bawah 17 tahun. 2Intan Prabantari, “Faktor Penyebab Pernikahan Dini dan Dampaknya Terhadap Pola Asuh Anak: Studi Kasus di Desa Ngerdemak Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.” (Artikel Tesis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 2016), h. . Menurut Imam Hanafi, pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan pada usia dibawah 17 tahun untuk wanita dan 18 tahun untuk pria.

Sedangkan menurut Imam Syafi'i, pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan pada usia sekitar 15 tahun.

Tujuan Pernikahan

Bukan dengan cara yang sangat kotor dan jijik seperti cara orang sekarang seperti dating, menggembala kerbau, pelacuran, zina, lesbian, homoseksual dan lain-lain yang telah jauh sesat dan dilarang oleh Islam. Perkahwinan adalah fitrah manusia, maka cara yang sah untuk memenuhi keperluan ini adalah melalui aqad nikah (melalui perkahwinan), bukan dengan cara yang sangat kotor dan jijik seperti cara orang zaman sekarang dengan dating, berkumpul kerbau, pelacuran, zina, lesbian, homoseksual, dan orang lain, yang sesat dan dilarang oleh Islam. Objektif utama penghalalan perkahwinan dalam Islam adalah untuk menjaga maruah manusia daripada perbuatan kotor dan keji yang merendahkan dan merendahkan martabat manusia yang mulia.

Tujuan mulia perkawinan adalah agar suami istri menjalankan syariat Islam dalam rumah tangganya.

Dasar Hukum Pernikahan Dini

Perkawinan yang sah adalah wajib bagi orang-orang yang mampu dan telah ditindas oleh hawa nafsunya dan mereka takut terjerumus ke dalam lembah zina. Dan wajib bagi orang yang mampu mencari nafkah dan dia takut diadili zina. Bagi orang yang tidak mempunyai alasan mendesak/wajib untuk segera menikah dan atau alasan yang melarang perkawinan.

Perkawinan yang tidak sah adalah bagi seseorang yang tidak dapat menggunakan hak istrinya, baik seksual maupun tunjangan, karena ia tidak mampu melakukannya, sedangkan keinginan untuk melakukannya sangat besar.

Faktor Terjadinya Pernikahan Dini

Bagaimana pendapat anda tentang orang tua yang menikah dini yang mempraktekkan pola asuh permisif (memberikan kebebasan penuh kepada anak). 5 Apakah anda setuju dengan orang tua yang melakukan pernikahan dini untuk menerapkan pola asuh demokratis? 5 Apakah anda setuju dengan orang tua yang menikah dini menerapkan pola asuh demokratis (sikap orang tua yang mau mendengarkan keinginan anaknya).

5 Apakah anda setuju dengan orang tua yang menikah dini menggunakan pola asuh demokratis (sikap orang tua yang mau mendengarkan keinginan.

Pengertian Dampak Pernikahan Dini

Dampak Pernikahan Dini

Akibat perkawinan di usia muda akan menimbulkan hak dan kewajiban antara kedua belah pihak, baik dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, anak-anaknya maupun keluarganya masing-masing. Orang yang menikah muda atau di bawah umur akan berdampak. Selain berdampak pada pasangan yang menikah muda, pernikahan kembali juga berdampak pada anak-anaknya.

Selain berdampak pada pasangan suami istri dan anak-anak mereka, pernikahan dini akan berdampak pada keluarga masing-masing.

Pola Asuh Anak

  • Pengertian Pola Asuh

Yang dimaksudkan ialah dalam membesarkan anak, setiap ibu bapa mewajibkan setiap anak mematuhi kehendak ibu bapa masing-masing. Menurut Rabiatul Adawiyah, terdapat beberapa faktor yang boleh mempengaruhi pola keibubapaan iaitu ciri keibubapaan berupa: 23. 23 Rabiatul Adawiyah, “Pola Asuhan Ibu Bapa dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak,” Journal of Citizenship Studies, Vol. 7, no. 4 / Mei 2017, 36.

Keyakinan orang tua tentang pola asuh akan mempengaruhi nilai pola asuh dan mempengaruhi perilaku mereka dalam mengasuh anaknya. Orang tua muda umumnya lebih demokratis dan toleran dibandingkan dengan orang tua tua. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi dan kursus parenting menggunakan teknik parenting yang lebih otoritatif daripada orang tua yang melakukannya.

Orang tua kelas menengah dan bawah cenderung lebih ketat, memaksa dan kurang toleran dibandingkan orang tua kelas atas. Orang tua akan membedakan perlakuan yang akan diberikan kepada anak yang berbakat dan anak yang bermasalah dalam perkembangannya. Cara orang tua berbicara, bertindak dan bergaul dengan orang lain merupakan cermin bagi anak.

Fungsi pendidikan menuntut agar setiap orang tua mengkondisikan kehidupan keluarga dalam situasi pendidikan, sehingga terjadi proses saling belajar antar anggota keluarga. Fungsi agama berkaitan dengan kewajiban orang tua untuk mengenalkan, membimbing, memberi contoh dan melibatkan anak.

Dampak Pernikahan Dini Terhadap Pola Asuh Anak

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa dampak pernikahan dini terhadap pola asuh adalah pola asuh otoriter menekan anak untuk menuruti keinginan orang tua dan menyebabkan gangguan psikologis pada anak. Hasil wawancara menunjukkan bahwa pasangan suami istri yang menikah dini lebih memilih untuk tidak memanjakan anaknya, namun berbeda dengan orang tua dari pasangan yang menikah dini yang cenderung memanjakan cucunya. Tetapi karena merupakan faktor yang diperlukan, orang tua mengizinkannya karena tidak ada pilihan.

Karena faktor mendesak yang memaksa orang tua untuk mengizinkan anaknya menikah di usia dini. Selain berdampak pada suami istri dan anak-anaknya, pernikahan di usia muda juga berdampak pada orang tua masing-masing keluarga. Misalnya, jika pernikahan antara anak-anaknya berjalan lancar, maka kedua orang tua dari masing-masing pihak (suami dan istri) akan merasa senang dan bahagia.

Jika pernikahan antara anak-anak mereka berjalan lancar, kedua orang tua dari masing-masing pihak (suami dan istri) akan merasa bahagia dan beruntung. Faktor Ekonomi, ada orang tua yang menjodohkan anaknya karena ingin cepat meringankan beban ekonominya. Informan: Suami istri yang menikah dini, Orang tua dari anak yang menikah dini, Kepala desa, tetangga terdekat.

Namun karena ada faktor mendesak, orang tua mengizinkan karena tidak ada pilihan lain.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data utama adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama selama berada di lokasi penelitian atau objek penelitian 4 Sumber pertama dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat dalam pernikahan dini. Sumber data primer ditujukan pada masyarakat yang melakukan pernikahan dini, data diperoleh dari aparat Desa Ganmulyo. Jumlah penduduk di Desa Ganmulyo sebanyak 2.295 orang, namun tidak semuanya merupakan anak-anak yang terindikasi menikah dini, hanya ada sekitar 6 orang.

Sampling sasaran adalah teknik pengambilan sampel di mana orang dipilih oleh peneliti untuk karakteristik tertentu sehingga relevan dengan desain penelitian dan dapat mewakili. Sumber data tambahan adalah sumber data yang diperoleh dari sumber sekunder atau secondary source dari data yang kita butuhkan. Dari segi sumber tertulis dapat dibedakan menjadi sumber dari buku dan jurnal ilmiah, sumber data dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Sedangkan sumber data tambahan atau sumber tertulis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari buku dan majalah yang membahas tentang pernikahan dini, buku psikologi yang membahas tentang mentalitas, dampak pernikahan dini, artikel dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder sehingga data yang diperlukan untuk penelitian dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara/Interview
  • Dokumentasi

Teknik wawancara atau wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan dengan pertanyaan lisan dan jawaban sepihak, tatap muka dengan arah dan tujuan tertentu.7. Bentuk wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara semi terstruktur, yang lebih bebas dalam prakteknya dibandingkan dengan wawancara terstruktur, wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diundang diminta pendapat dan ide-idenya. . 8 Oleh karena itu peneliti menyusun pertanyaan untuk mencari informasi tentang pengaruh pernikahan dini terhadap pola asuh sehingga dapat diperoleh informasi tentang pengaruh pernikahan dini terhadap pola asuh. Dokumentasi “mencari informasi tentang hal-hal atau peneliti menyelidiki objek seperti buku, jurnal, dokumen, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya”.

Berdasarkan kutipan di atas, dokumentasi mengacu pada metode pengukuran data yang digunakan dalam suatu penelitian dengan mencatat beberapa masalah yang terdokumentasi. Karena melalui metode observasi dan wawancara, tidak semua data diperoleh, seperti jumlah orang atau populasi, kondisi lingkungan, dan letak geografis. Sehingga dengan menggunakan metode pendokumentasian ini, kita dapat memperoleh jumlah orang, serta jumlah orang yang menikah dini, kondisi lingkungan dan letak geografis, sejarah desa, dan alat-alat yang ada di desa Ganmulyo.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi yaitu dengan cara triangulasi teknis dan triangulasi sumber data Triangulasi teknis dilakukan dengan menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menggunakan triangulasi dalam teknik pengumpulan data untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data dengan informan menggunakan teknik wawancara pada keluarga menikah dini kemudian dicek dengan observasi langsung ke desa Ganmulyo.

Teknik Analisis Data

Jangan, saya tidak setuju dengan ini, jika anak dilepaskan akan sangat buruk Orang tua yang menikah dini harus mengerti dan belajar memahami kejadian dan kesalahan dari apa yang mereka lakukan. Dalam pola asuh ini, orang tua tidak mengontrol anak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan serta kepribadian anak. Melihat anaknya menikah di usia dini, orang tua awalnya tidak setuju karena masih anak-anak yang belum memiliki pekerjaan tetap.

Faktor Pendidikan Minimnya pendidikan menjadi faktor maraknya pernikahan dini di Desa Ganmulyo, karena banyak orang tua yang bersekolah hanya tamat SD, bahkan banyak orang tua yang sama sekali tidak mengetahui yang namanya pendidikan. Melihat anaknya menikah di usia dini, orang tua awalnya tidak setuju karena masih anak-anak yang belum memiliki pekerjaan tetap.

Gambar  1. Wawancara bersama Bapak Margiyono Kepala Desa  Gantimulyo.
Gambar 1. Wawancara bersama Bapak Margiyono Kepala Desa Gantimulyo.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Berdirinya Desa Gantimulyo Kecamatan

Visi dan Misi Desa Gantimulyo Kec. Pekalongan

Sarana dan Prasarana di Desa Gantimulyo Kecamatan

Data Penduduk Desa Gantimulyo Kec. Pekalongan

Struktur Organisasi di Desa Gantimulyo

Hasil Penelitian dan Pembahasan

  • Hasil Penelitian
  • Pembahasan Hasil Penelitian
  • Pembahasan Permasalahan

Gambar

Gambar 2. Wawancara dengan pasangan Fatia dan Widodo serta anak  kedua mereka.
Gambar  1. Wawancara bersama Bapak Margiyono Kepala Desa  Gantimulyo.
Gambar 3. Wawancara dengan orang tua dari pasangan Fatia dan Widodo  bersama anak pertama mereka
Gambar 4. Wawancara dengan pasangan Ayu dan Ali bersama anak  pertama mereka.
+7

Referensi

Dokumen terkait