PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Manfaat praktisnya adalah memberikan masukan bagi lembaga keuangan syariah (LKS), khususnya bank syariah, untuk melaksanakan tanggung jawab sosial (CSR) yang lebih baik bagi kepentingan pemangku kepentingan. Dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan bank syariah sebagai lembaga keuangan yang dapat membantu masyarakat mensejahterakan dan menjadikan masyarakat lebih mandiri. Selanjutnya sebagai masukan bagi pengelola bank syariah untuk melaksanakan corporate social responsibility (CSR) yang sesuai dengan etika bisnis syariah.
Penelitian Relevan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penelitian ini lebih menekankan pada analisis teks pada laporan tanggung jawab sosial perbankan syariah berdasarkan teori Usaha Syariah. 11 Fadilla Purwitasari “Analisis Tesis Corporate Social Responsibility Reporting Perbankan Syariah Dalam Perspektif Sharia Enterprise Theory: Studi Kasus Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri dan Banka Muamalat Indonesia”, (Semarang: Universitas Diponegoro), 2011. Format Tanggung Jawab Sosial yang dilakukan BNI Syariah berorientasi pada bidang sosial, khususnya bidang pendidikan.
Sumber pendanaan kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan BNI Syariah berasal dari sebagian laba perusahaan. Program kegiatan tanggung jawab sosial BNI Syariah disebut dengan manajemen syukur yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Pada penelitian sebelumnya tentang pelaporan tanggung jawab sosial di sektor perbankan hanya terbatas pada pelaporan sosial tanpa.
13 Edwin Erwanda, “Skripsi Social Responsibility Studi Kasus Organisasi Perbankan Syariah di BNI Syariah Cabang Malang”, (Malang: Universitas Brawijaya), 2012. Dimana pelaksanaan tanggung jawab sosial (CSR) berdasarkan etika bisnis Islam, berupa program CSR tidak hanya dalam bentuk bantuan jangka pendek, seperti bantuan untuk pembangunan jalan, bantuan untuk pembangunan rumah ibadah, atau bantuan untuk merayakan hari besar nasional, namun program pemberdayaan masyarakat jangka panjang dapat memberikan perubahan kesejahteraan masyarakat, seperti sebagai beasiswa. , program induk membina usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sebagainya.
LANDASAN TEORI
Pengertian Coporate Social Responsibility (CSR)
Dasar Coporate Social Responsibility (CSR)
Dimensi Coporate Social Responsibility (CSR)
Tujuan dan Manfaat Coporate Social Responsibility (CSR)
Level Coporate Social Responsibility (CSR)
Kriteria Corporate Social Responsibility (CSR) di Lembaga
Etika Bisnis Islam
- Pengertian Etika Bisnis Islam
- Tanggung Jawab dalam Etika Bisnis Islam
Secara sederhana, mempelajari etika bisnis berarti mempelajari tentang apa yang baik atau buruk, benar atau salah dalam bisnis berdasarkan prinsip-prinsip moralitas.54 Pengertian etika sangat beragam, etika juga dipahami sebagai ilmu yang membahas tentang kebaikan. dan perbuatan buruk orang 55 Logikanya, pengertian etika bisnis adalah penerapan etika dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa etika bisnis Islam merupakan landasan yang digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan aktivitas bisnisnya dengan menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits Nabi. Muhammad SAW. Ketika membahas bisnis Islami, ini adalah tentang "perusahaan bisnis" dan atau "pelaku bisnis", yang memiliki arti berbeda.
Jadi, etika bisnis Islam adalah kajian tentang seseorang atau organisasi yang melakukan bisnis atau kontak bisnis yang saling menguntungkan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Prinsip-prinsip tersebut menjadi acuan bagi perusahaan agar kegiatan usaha dapat berkembang dalam jangka panjang dan tidak hanya terfokus pada keuntungan jangka pendek. 63 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemahannya, diterjemahkan oleh Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hal.297.
Sehingga ayat di atas menunjukkan bahwa salah satu ciri dasar orang yang bertakwa selalu berkaitan dengan mu'amalah Islami (berbisnis dengan cara Islami). 2) Antara manusia dan alam. Bidang yang paling penting untuk dipertimbangkan sehubungan dengan masalah tanggung jawab sosial adalah lingkungan alam. 65 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan terjemahannya, diterjemahkan oleh Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hal.13.
Bisnis syariah adalah rangkaian kegiatan bisnis dalam berbagai bentuk yang tidak dibatasi oleh jumlah kepemilikan aset termasuk keuntungan, tetapi terbatas pada cara perolehan dan penggunaan aset, ada aturan halal dan haram.68 Dan tentu saja, kita umat Islam wajib mewajibkan dan mengutamakan yang halal dan yang tidak haram.69 Seorang muslim yang baik adalah yang memperhatikan faktor dunia dan akhirat secara seimbang, tidak meninggalkan urusan dunia demi kepentingan dunia. akhirat., tapi juga pergi. akhirat untuk urusan dunia 70 Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa di antara tanggung jawab yang diperhitungkan adalah tanggung jawab antara manusia dengan Tuhan, tanggung jawab manusia dengan alam, dan antara manusia dengan manusia. 67 Kementerian Agama RI, Al-Qur'an dan terjemahannya, diterjemahkan oleh Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hal.131. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pemerintah.
Tanggung jawab membuat individu secara moral terkait juga bertindak untuk kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketidakpuasan maksimalisasi.72. Menurut Islam, pengusaha tidak hanya mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, seperti yang diajarkan oleh bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi pada ta'awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial dari aktivitas bisnis. Berdasarkan pernyataan di atas, maka kegiatan usaha dalam berbagai bentuknya pada dasarnya tidak terbatas pada jumlah (jumlah) kepemilikan harta (barang/jasa) termasuk keuntungan, tetapi terbatas pada cara memperoleh dan menggunakan harta (ada yang halal dan haram). aturan haram), dan harus menyadari nilai-nilai nilai etis berdasarkan landasan Al-Quran dan As-Sunnah.
METODE PENELITIAN
Sumber Data
Atau suatu fakta yang digambarkan dengan angka, simbol, kode, dll.78 Jadi, tidak semua informasi atau informasi adalah data. Sumber data primer adalah sumber data utama yang diperoleh dari sumber pertama, baik perseorangan atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasanya dilakukan oleh peneliti.79 Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti dalam penelitian ini memperoleh sumber data primer melalui wawancara dengan CEO dan Direktur selaku Head of Corporate Social Responsibility di Bank Aman Syariah. Kemudian wawancara dengan pengelola perusahaan jamur tiram, peternak ayam, kepala desa di desa Sumbergede sebagai penerima CSR.
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dalam bentuk jadi atau dalam bentuk dokumen.
Teknik Pengumpulan Data
Dan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, dimana dalam hal ini observer hanya mengajukan pertanyaan sesuai kerangka. Tujuan penggunaan teknik wawancara ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) di Bank Aman Syariah Kec.
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data dengan cara mencari data tentang kasus atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, kalender, agenda, dan sebagainya. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang ada di Bank Aman Syariah berupa laporan keuangan dana sosial. Upaya lain dalam metode pendokumentasian adalah mencari dan meneliti buku-buku dan karya ilmiah yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan etika bisnis Islam.
Teknik Analisis Data
Saat penulis melakukan penelitian di Bank Aman Syariah Lampung Timur Provinsi Lampung pada November 2017. Kegiatan Bank Aman Syariah sehari-hari sesuai dengan kebijakan umum yang disetujui Dewan Komisaris dalam RUPS.94. Pengelolaan dana CSR di Bank Aman Syariah masih dikelola sebagai satu kesatuan dengan dana Zakat, Infaq dan Sadaqah (ZIS).
Program CSR yang dilaksanakan oleh Bank Aman Syariah berupa penyaluran dana, baik dana konsumsi maupun dana produksi. Dana CSR yang diberikan Bank Aman Syariah justru diminta untuk disalurkan ke dana produktif. Jumlah dana yang diterima dari bank Aman Syariah sebesar Rp40. siswa yang kurang mampu.
Namun hingga saat ini Bank Aman Syariah belum pernah melakukan pengawasan terhadap hal-hal yang sedang terjadi. Sehingga CSR di Bank Aman Syariah mengutamakan etika dalam berbisnis, yang dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian. Tidak ada perbedaan pelayanan Bank Aman Syariah kepada masyarakat, baik kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas.
Berdasarkan wawancara dengan pengelola dan penerima CSR dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan CSR di Bank Aman Syariah sudah mumpuni. Namun, dana CSR yang disalurkan belum efektif dimana pengelolaan CSR di bank syariah aman. Kemudian Bank Aman Syariah tidak melaksanakan program CSR sesuai dengan peraturan perbankan syariah, melainkan hanya mengikuti UU No.
Hal ini dapat diperkuat bahwa pelaksanaan program CSR di Bank Aman Syariah sejalan dengan dimensi sosial yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Memperhatikan prinsip tersebut akan membentuk prinsip kejujuran dalam menjalankan program CSR di bank Aman Syariah. Berdasarkan hasil penelitian Social Responsibility (CSR) di Bank Aman Syariah dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program CSR dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR di Bank Aman Syariah sejalan dengan Etika Bisnis Islam. Merekrut staf pengelola CSR yang berdedikasi di Bank Aman Syariah agar kegiatan penyaluran dana CSR dapat lebih terarah.
