• Tidak ada hasil yang ditemukan

K1 LAPORAN RESMI LISNET KEG.2

N/A
N/A
nonadz@

Academic year: 2025

Membagikan "K1 LAPORAN RESMI LISNET KEG.2"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI

LISTRIK DAN MAGNET DALAM KEHIDUPAN MENYALAKAN LAMPU LED DENGAN LISTRIK STATIS

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Gilang Finanda P (23030530020) 2. Naufal Nadzif K (23030530028) 3. Rosyidatun Ni'mah (23030530096) 4. Annisa Nafilatun N (23030530137) 5. Rakhean Andreas P (23030530139)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2025

(2)

A. Judul

Penggunaan Multimeter Pada Rangkaian Listrik Searah B. Tujuan Percobaan

Melakukan pengukuran hambatan (seri, paralel, tegangan, dan campuran) dan kuat arus listrik pada rangkaian arus searah dengan multimeter

C. Desain dan Prosedur Percobaan 1. Alat dan Bahan

Alat

- Papan rangkaian - Jembatan Penghubung - Sumber Tegangan - Hambatan

- Saklar - Multimeter 2. Desain Percobaan

3. Prosedur Percobaan

Menyiapkan alat KIT listrik dan magnet ↓

Menyusun alat dan bahan dengan desain percobaan ↓

Mengukur hambatan, tegangan, dan kuat arus listrik pada rangkaian

(3)

D. Data Hasil Percobaan

1. Pengukuran Tegangan

No Tegangan Kuat (V)

1. V ab 1,7

2. V cf 1,7

3. V ef 0,2

4. V gh 0,2

5. V cd 0,25

6. V de 0,25

2. Pengukuran Kuat Arus ( I )

No Kuat Arus Nilai (A)

1. I af 2,5

2. I eh 1,25

3. I bc 2,5

4. I fg 1,25

E. Analisis Percobaan 1) Tegangan

Pengukuran tegangan multimeter diletakkan secara paralel pada rangkaian, diperoleh hasil pengukuran :

Tegangan V ab memperoleh hasil (V) 1,7 Tegangan V cf memperoleh hasil (V) 1,7 Tegangan V ef memperoleh hasil (V) 0,2 Tegangan V gh memperoleh hasil (V) 0,2 Tegangan V cd memperoleh hasil (V) 0,25 Tegangan V de memperoleh hasil (V) 0,25

2) Kuat Arus

(4)

Pengukuran kuat arus diletakkan secara seri pada rangkaian diperoleh hasil pengukuran

kuat arus I af memperoleh nilai (A) 2,5 kuat arus I bc memperoleh nilai (A) 2,5 kuat arus I eh memperoleh nilai (A) 1,25 kuat arus I fg memperoleh nilai (A) 1,25.

● I totalnya adalah 2,5 A

● V totalnya adalah 1,7 V

● Rtotal =V total/I total Rtotal = 1,7 V /2,5 A Rtotal = 0,68 Ω

F. Pembahasan

Praktikum pada kali ini berjudul tentang Penggunaan Multimeter Pada Rangkaian Listrik Searah yang bertujuan untuk melakukan pengukuran hambatan (seri, paralel, tegangan, dan campuran) dan kuat arus listrik pada rangkaian arus searah dengan multimeter dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Maret 2025 yang bertempat di Laboratorium IPA, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Adapun untuk alat dan bahan pada praktikum kali ini kami menggunakan papan rangkaian, jembatan penghubung, sumber tegangan, hambatan, saklar, dan multimeter. Lalu kemudian langkah-langkah yang kami lakukan pertama-tama adalah menyiapkan alat KIT listrik dan magnet, kemudian menyusun alat dan bahan dengan desain percobaan, untuk desain percobaan yang kami buat, seperti pada gambar di bawah

lalu yang terakhir, mengukur hambatan, tegangan, dan kuat arus listrik pada rangkaian. Untuk pengukuran tegangan multimeter diletakkan secara paralel pada

(5)

rangkaian, untuk pengukuran kuat arus diletakkan secara seri pada rangkaian, dan untuk hambatan tidak perlu dilakukan pengukuran karena sudah tertulis pada hambatan yang akan digunakan.

Untuk data yang kami peroleh dari praktikum ini, yang pertama ada data pada percobaan pengukuran tegangan, kami memperoleh hasil dari tegangan V ab memperoleh hasil (V) 1,7 ; tegangan V cf memperoleh hasil (V) 1,7 ; tegangan V ef memperoleh hasil (V) 0,2 ; tegangan V gh memperoleh hasil (V) 0,2 ; tegangan V cd memperoleh hasil (V) 0,25 ; lalu untuk tegangan terakhir yaitu V de memperoleh hasil (V) 0,25. Dari data praktikum yang telah diamati ditemukan bahwa untuk tegangan Vab dan Vcf memiliki besar tegangan yang sama sebesar 1,7 V dan untuk tegangan Vgh dan Vcd memiliki besar yang sama yaitu 0,2 V. Hal ini dapat terjadi karena baik tegangan tegangan masuk besarnya sama dengan tegangan yang keluar. Serta karena adanya hambatan. Hambatan listrik adalah sifat suatu benda untuk menahan aliran arus listrik. Besarnya hambatan pada sebuah rangkaian listrik menentukan jumlah aliran arus pada rangkaian untuk setiap tegangan yang diberikan pada rangkaian dan sesuai dengan prinsip hukum Ohm (Giancoli, 2014: 67-70).

Kemudian data berikutnya adalah pengukuran terhadap kuat arus ( I ) yang kami peroleh adalah, pada kuat arus I af memperoleh nilai (A) 2,5 ; lalu pada kuat arus I bc memperoleh nilai (A) 2,5 ; kuat arus I eh memperoleh nilai (A) 1,25 ; kuat arus I fg memperoleh nilai (A) 1,25. Dari data praktikum yang telah diamati ditemukan bahwa untuk kuat arus Iaf dan Ibc memiliki besar kuat arus yang sama yaitu 2,5 A dan untuk kuat arus Ieh dan Ifg juga memiliki besar kuat arus yang sama yakni 1,25 A. Hal ini dapat terjadi karena kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. Serta kuat arus yang dihasilkan Iaf dan Ibc lebih besar dari kuat arus Ieh dan Ifg karena untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Salah satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. Arus yang mengalir pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial yang diberikan pada ujung-ujung penghantar itu. Artinya, jika beda potensial diperbesar, arus yang mengalir juga semakin besar. Sebaliknya, jika beda potensial diperkecil, arus yang mengalir juga makin kecil. Besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Semakin besar hambatan, semakin kecil arus untuk suatu tegangan V. Mendefinisikan hambatan maka arus berbanding terbalik dengan hambatan (Giancoli, 2014: 67-70). .

(6)

Menurut Masringgit (2024) bahwa arus searah atau direct current (DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus listrik searah juga disebut listrik yang arahnya selalu tetap terhadap waktu. Pada umumnya sumber arus listrik searah adalah baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain dari aki sumber arus searah dapat juga melalui arus bolak balik yang yang diubah menjadi arus searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier). Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semikonduktor, isolator, dan ruang hampa udara.

Pada rangkaian seri jika sejumlah muatan Q keluar dari hambatan R1 , muatan Q juga pasti akan masuk ke resistor R2 . Jadi muatan dengan jumlah yang sama melewati kedua resistor pada selang waktu tertentu. Maka sebuah rangkaian seri yang terdiri atas dua resistor, arusnya sama besar pada kedua resistor karena jumlah muatan yang melewati R1 pasti juga melewati R2 dalam selang waktu yang sama. Pada rangkaian paralel terdapat sebuah percabangan. Percabangan merupakan suatu titik dalam sebuah rangkaian dimana arus dapat terpecah. Perpecahan ini dapat menghasilkan arus pada masing masing resistor yang lebih kecil dari pada arus yang keluar dari baterai. Oleh karena jumlah muatan kekal, maka arus I yang masuk harus sama dengan total arus yang keluar. Maka dapat dituliskan Dimana I1 adalah arus dalam R1, dan I2 adalah arus dalam R2. Ketika dua resistor dihubungkan secara langsung pada kutub baterai, maka I = I1 + I2. “Ketika resistor-resistor dihubungkan secara paralel, beda potensial pada resistor adalah sama” (Sundaygara et al., 2018-7-9)

Menurut Muda, 2013 multimeter sebagai salah satu alat ukur sangatlah penting untuk dikuasai, terutama bagi teknisi elektronika. Melalui penguasaan multimeter yang benar, akan mempermudah pekerjaan para teknisi elektronika.

Multimeter atau yang sering disebut sebagai AVO (Ampere, Volt, Ohm) meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan (tegangan bolak-balik AC dan tegangan searah DC) dan hambatan listrik. Multimeter merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur lebih dari satu besaran listrik. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik bolak balik, tegangan listrik searah, tahanan listrik, dan arus listrik searah. Selain itu, multimeter digunakan untuk mengetahui adanya keterhubungan dari satu komponen dengan komponen lainnya dalam satu rangkaian maupun dalam pengkabelan atau pengawatan.

(7)

G. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai hambatan, tegangan, dan arus sesuai dengan prinsip dasar arus searah, di mana arus mengalir dari potensial tinggi ke rendah.

Selain itu, percobaan ini menegaskan perbedaan antara komponen pasif dan aktif dalam rangkaian listrik serta pentingnya penggunaan perangkat elektronik dalam sistem kelistrikan modern. Keseluruhan praktikum ini memperkuat pemahaman tentang penggunaan multimeter dalam analisis rangkaian listrik sederhana.

H. Daftar Pustaka

Masrinngit, M. (2024). Penggunaan Listrik Arus Searah Pada Listrik Rangkaian Searah. Journal of Maritime and Education. Vol. 06, No.02.

https://ejournal.amimedan.ac.id/index.php/jme.

Giancoli, D. C. (2014). Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 1 Edisi keTujuh. Jakarta:

Erlangga.

Muda, I. (2013). Elektronika Dasar. Malang. Penerbit Gunung Samudera.

Sundaygara., C., Pranata., K. B., & Sayadi., M. (2018). Materi Listrik Magnet.

Malang: Media Nusa Creative.

I. Lampiran

- Laporan Sementara

(8)
(9)

- Video Demonstrasi

https://drive.google.com/drive/folders/1GbPE4th8UFYv9SOFydvC_IjlUje B62JA

Referensi

Dokumen terkait