Bob.
Kabar tentangmu membuatku tertegun untuk beberapa saat. Kabarmu yang tak pernah kusangka-sangka. Kedatangan dia dan kedatangan seseorang yang akan menghirup udara itu. Apa yang harus kukatakan sekarang? Harus bereaksi apakah aku?
Aku sudah terlalu lelah hari ini. Istirahaku tak jadi istirahat saat membaca kabarmu.
Tulisan tanganmu yang berantakan. Kata maaf karena mengecewakan padahal aku tak merasa kecewa. Maaf dan maaf. Berulang kali. Bukan kesalahanmu, aku tau.
Aku memahamimu, inginku. Tetapi aku masih saja tidak percaya dengan itu, aku masih saja terdiam dan mengharapkan yang baru saja terjadi hanya sebuah mimpi.
Gadis mana yang beruntung itu? Telah melakukan apa dia di kehidupan lalu hingga mendapatkan sosok sepertimu? Bob, sungguh aku tak kecewa. Hanya saja, hatiku tidak pernah kupersiapkan untuk berita yang datang di awal tanpa aba-aba atau tanda-tanda seperti ini. Aku belum mempersiapkan.
Akankah aku masih tetap mendapatkan senyum dan tingkahmu tanpa rasa canggung? Akankah aku masih bisa memimkan sosokmu menjadi masa depanku?
Hahaha, aku bercanda.
Dia akan lahir bulan depan? Itu artinya di tengah kesibukanmu, di tengah persaingan-persaingan itu, kamu ditemani oleh perempuan itu bukan? Aku bahagia.
Bahagia.
Jangan meminta maaf atas hal yang bukan kesalahanmu. Tetaplah menjadi playboy yang bebas tanpa batas. Tetaplah jadi manusia, jangan pedulikan mereka yang kau buatkan lagu menangis itu.