• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI ANAK DAN REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KAJIAN DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI ANAK DAN REMAJA"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Diharapkan dengan adanya panduan ini, para pengguna media sosial dapat memanfaatkan buku ini untuk melakukan aktivitas di media sosial. 13 Pertimbangannya adalah penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pengguna media sosial di perkotaan lebih banyak dibandingkan di perdesaan.

METODE PENGUMPULAN DATA

Untuk kategori orang tua, penelitian ini mengacu pada pengertian orang tua (Abbott dan Langston, 2006), yaitu perempuan (ibu) atau laki-laki (ayah) yang. Bagi anak dan remaja yang bersekolah di sekolah negeri (SD, SMP, dan SMA), penelitian ini membedakan jenis sekolah yang ada di Indonesia, yaitu sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah agama, sekolah nasional plus, dan sekolah internasional.

DEFINISI MEDIA SOSIAL

Meski semua platform media sosial tersebut dapat diakses melalui browser PC, namun anak-anak dan remaja lebih nyaman menggunakan ponsel. WhatsApp dan LINE merupakan media sosial lain yang juga populer di kalangan anak-anak dan remaja.

Gambar 1 Indonesia dalam populasi Digital di ASEAN  tahun 2017
Gambar 1 Indonesia dalam populasi Digital di ASEAN tahun 2017

PRIVASI DAN KESELAMATAN DI MEDIA SOSIAL

Bahkan banyak anak-anak di bawah usia 13 tahun yang meminta orang tua/orang dewasanya untuk mengakses Facebook. Sebaliknya, banyak orang tua juga tidak menyadari bahwa platform media sosial telah melengkapi fitur mereka dengan fitur pesan instan. Kebanyakan orang tua dan pemangku kepentingan lainnya tidak memiliki informasi tentang COPPA (Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak).

COPPA menyatakan bahwa anak di bawah usia 13 tahun menjadi tanggung jawab orang tuanya. Akibatnya, banyak orang tua dan pemangku kepentingan yang berbagi informasi tentang anak di bawah usia 13 tahun di dunia maya. Selain itu, sifat konvergensi media sosial belum dipahami dengan baik oleh orang tua dan pemangku kepentingan.

Gambar 7 Tampilan LINE
Gambar 7 Tampilan LINE

UMUR YANG AMAN UNTUK MENGAKSES MEDIA SOSIAL

Sifat konvergen dan publik ini berpotensi merugikan anak-anak, khususnya yang duduk di bangku sekolah dasar.

DAYA TARIK MEDIA SOSIAL BAGI ANAK DAN REMAJA

Menjadi hal yang menarik bagi mereka ketika bisa mengikuti akun artis atau publik figur di Instagram dan mengamati serta mendiskusikan segala hal yang dilakukan idolanya bersama teman-temannya. Anak-anak dan remaja juga menyadari bahwa media sosial dapat mempertemukan mereka kembali dengan teman dan keluarga yang telah berpisah, sehingga mereka dapat terhubung kembali satu sama lain. Kemudian, jejaring sosial memungkinkan mereka untuk berbagi pesan, tautan video, dan foto terkait berbagai hal yang bersifat berita atau pengalaman/aktivitas pribadi, yang misalnya dapat mereka lakukan di platform seperti Facebook dan Instagram.

Game virtual (game online) merupakan sesuatu yang populer digunakan oleh anak-anak dan remaja untuk memenuhi keinginannya bermain di dunia maya. Alasan lain yang membuat media sosial menarik bagi anak-anak dan remaja adalah karena media sosial dapat digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan penguatan identitas terkait hubungannya dengan teman-temannya. Jika anak tidak hadir atau tidak menggunakan media sosial seperti temannya, juga tidak.

AKTIVITAS ANAK DAN REMAJA DI MEDIA SOSIAL

Hal ini juga terkait dengan media sosial yang memiliki fitur seperti portal berita, siaran televisi, dan pemutaran video pendek. Sedangkan kegiatan membaca dapat dilakukan di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, termasuk LINE. Salah satu tindakan yang ditunjukkan adalah membagikan status apa yang mereka lakukan dan rasakan di berbagai platform media sosial yang mereka gunakan.

Salah satu tindakan yang paling lekat dengan keseharian anak-anak dan remaja di media sosial adalah chatting atau berbincang dengan pengguna aplikasi lainnya (instant messenger). Dengan mempertimbangkan efisiensi jarak, waktu, tenaga dan kepraktisan pembayaran, berbelanja di dunia maya (online shopping) menjadi pilihan bagi anak-anak dan remaja yang ingin membeli berbagai jenis produk atau barang dan jasa secara online, terutama jejaring sosial seperti misalnya. seperti Facebook, Instagram hingga Twitter. Waktu luang yang hanya diisi dengan media sosial tanpa pengawasan yang baik dari orang tua atau wali dapat menyebabkan anak dan remaja menjadi kecanduan media sosial.

CARA ANAK DAN REMAJA MEMILIH TEMAN DI MEDIA SOSIAL

62 Sementara beberapa penelitian akademis menyatakan bahwa sebagian besar orang dalam komunitas game online virtual memiliki banyak identitas, yang berarti mereka memiliki identitas palsu (lihat, misalnya, Chee et al., 2006, Squicciarini et al., 2011). Hal ini muncul ketika mereka memiliki kesamaan minat seperti hobi, permainan, fashion atau artis idola. Selain menambah teman yang ‘dikenal sebelumnya’, beberapa anak dan remaja juga mulai menjalin pertemanan dengan orang yang belum mereka kenal sebelumnya.

Hal ini sering terjadi karena anak-anak dan remaja ingin mendapatkan lebih banyak teman di akun media sosialnya. Setelah berteman di media sosial, ada anak-anak dan remaja yang bertemu dengan orang asing tersebut di dunia nyata. Fakta bahwa anak ini menyandang disabilitas menambah temuan lain pada penelitian mengenai keselamatan anak di dunia maya, yang akan dibahas pada bagian 'penyandang disabilitas dan media sosial'.

MANFAAT MEDIA SOSIAL UNTUK ANAK DAN REMAJA

Anak-anak dan remaja dengan mudah terhubung dengan keluarga dan teman-teman jauh dan dekat. Jejaring sosial kerap dimanfaatkan oleh anak-anak dan remaja untuk saling bertanya kabar atau mampukah mereka menjaga tali silaturahmi agar tidak putus. Anak-anak dan remaja memanfaatkan media sosial untuk memberikan informasi atau berita terkini mengenai kejadian di sekitar mereka.

Anak-anak dan remaja menggunakan media sosial untuk menonton video tutorial dan video musik di YouTube. Ketika anak-anak dan remaja menggunakan media sosial untuk menonton video tutorial, mereka dapat merasakan manfaat yang luar biasa seperti menonton video tutorial membuat slime. Menonton film di media sosial dilakukan saat anak-anak dan remaja mengisi waktu luangnya.

AKSES ANAK DAN REMAJA PADA MEDIA SOSIAL

68 Anak-anak yang lebih besar mulai mempunyai aturan dan strategi sendiri dalam mengakses media sosial. Meski ada kewajiban menitipkan ponsel kepada wali kelas saat jam sekolah, namun anak-anak usia SMP dan SMA menyembunyikannya. Anak-anak dan remaja usia SMP dan SMA umum juga bisa mengakses media sosial di tempat lain, selama ada koneksi internet.

Mereka mengakses media sosial dimana saja dan kapan saja, selama ada koneksi internet, seperti pada hari sekolah, hari libur, pada jam sekolah dan di luar jam sekolah.

ANAK DAN REMAJA PENYANDANG DISABILITAS DAN MEDIA SOSIAL

69 media sosial menggunakan aplikasi tertentu (xxx) sementara sebagian besar juga menggunakan fitur tap sistem (ketuk bagian belakang perangkat seluler untuk berkomunikasi dengan perangkat). Yang perlu diperhatikan semua pihak adalah data bahwa secara umum penyandang disabilitas lebih sering dan intensif menggunakan jejaring sosial. Seperti anak-anak dan remaja non-disabilitas, mereka juga mencari informasi, bergabung dalam komunitas, dan mengaktualisasikan diri melalui media sosial.

RISIKO MEDIA SOSIAL UNTUK ANAK DAN REMAJA

Karakter ini memastikan aktivitas baru di satu platform media sosial otomatis terjadi di akun platform media sosial lain tanpa diketahui oleh anak-anak dan remaja. Anak-anak dan remaja pada umumnya sadar akan risiko negatif media sosial, namun sebagian anak dan remaja memandang media sebagai kebutuhan dasar. Oleh karena itu, akses anak dan remaja terhadap media sosial tidak boleh dibatasi, karena jika dibatasi akan menimbulkan ketakutan. Hal ini menggambarkan bahwa selain menimbulkan dampak nyata seperti kekerasan dan pornografi, media sosial juga menimbulkan dampak laten.

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL BAGI ANAK DAN REMAJA

Hal ini karena media sosial meningkatkan volume dan frekuensi konten, terutama di area yang lebih pribadi dan mudah dilihat semua orang. Kondisi ini diperparah ketika anak-anak dan remaja menggunakan media sosial untuk mengisi waktu luang, hingga akhirnya berujung pada kecanduan. FOMO mendorong anak-anak dan remaja untuk terus mencari dan berbagi informasi dari internet melalui media sosial.

Pada tahap inilah anak-anak dan remaja paling rentan terhadap risiko predator online, pornografi, kekerasan, cyberbullying, pelanggaran privasi, dan pencurian identitas. Sebaliknya, mereka justru menjalin hubungan lebih dekat dengan teman atau orang di media sosial saat berada di lingkungan pribadi/keluarga. Dalam penelitian kami, kami menemukan kasus penurunan penglihatan secara signifikan pada anak-anak akibat konsumsi media sosial yang berlebihan.

Gambar 12 Dampak Negatif Media Sosial pada Anak  dan Remaja
Gambar 12 Dampak Negatif Media Sosial pada Anak dan Remaja

DAMPAK MENGHENTIKAN AKTIVITAS MEDIA SOSIAL ANAK

PERAN KELUARGA DAN ORANG TUA

Selain itu, orang tua dan pemangku kepentingan lainnya menyoroti konten sebagai isu utama di media sosial. Orang tua dan pemangku kepentingan lainnya cenderung enggan melakukan aktivitas anak dan remaja yang menggunakan media sosial sebagai pengisi waktu luang dan 'aktivitas menyenangkan'. Faktanya, frekuensi penggunaanlah yang mendorong kecanduan media sosial pada anak, sehingga anak lebih berpotensi menghabiskan waktu di media sosial, membiarkan dirinya secara tidak sadar terekspos dan mencari konten.

KESELAMATAN DUNIA MAYA

Belanja online merupakan salah satu aktivitas media sosial yang rentan membuka peluang terjadinya penipuan materi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini muncul dari praktik pengawasan/pengawasan/pengawasan anak-anak dan remaja di akun media sosial teman atau orang-orang yang dianggap penting dan sukses. Sebaliknya, orang tua mendorong/mengizinkan anak dan remaja mengakses media sosial pada hari Sabtu dan Minggu.

Media sosial juga bisa menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh.” (peserta kelompok fokus sekolah menengah, 2017). Aturan yang menoleransi anak dan remaja mengakses jejaring sosial di waktu senggang (di luar jam sekolah, baik di rumah maupun di sekolah) mempunyai potensi. Sehingga bagaimanapun juga, anak-anak dan remaja tidak memiliki tujuan khusus dalam menggunakan media sosial, kecuali untuk mengisi waktu luang.

MEKANISME PERLINDUNGAN

  • Penggunaan media sosial oleh anak 1. Menurut pemahaman kamu, apakah media
  • DAMPAK MEDIA SOSIAL PADA ANAK 21. Menurutmu apakah risiko umum saat
  • Penggunaan media sosial oleh anak 1. Menurut pemahaman Bapak dan Ibu, apakah
  • DAMPAK MEDIA SOSIAL PADA ANAK 17. Menurut Bapak dan Ibu apakah media sosial
  • Penggunaan media sosial oleh anak 1. Menurut Anda, mengapa seorang anak
  • DAMPAK MEDIA SOSIAL PADA ANAK 15. Menurut Anda, apakah risiko umum bila anak
    • Pembukaan
    • Lembar Persetujuan dan Informasi Partisipan
    • Memulai Kegiatan
    • Struktur dan Pertanyaan

Penggunaan media sosial oleh anak-anak 1. Menurut pemahaman anda, apa itu media 1. Menurut pemahaman anda, apa itu media. Penggunaan media sosial oleh anak-anak 1. Menurut pemahaman anda apakah 1. Menurut pemahaman anda apakah. Tahukah Anda apa yang harus dilakukan jika anak Anda mengalami risiko negatif dari media sosial.

Menurut Anda siapa/apa yang paling tepat untuk mengoordinasikan respons terhadap dampak negatif penggunaan media sosial terhadap anak-anak. Menurut Anda apa cara paling efektif untuk menciptakan sistem pendidikan literasi media sosial untuk anak-anak? Anak-anak menggunakan media sosial 1. Menurut Anda mengapa seorang anak adalah 1. Menurut Anda mengapa seorang anak adalah.

Menurut pengamatan anda, bagaimanakah penggunaan media sosial pada anak. kita berbicara tentang durasi dan ritme penggunaan). Menurut Anda, bagaimana cara yang paling efektif untuk menciptakan sistem pendidikan literasi media sosial pada anak. apakah itu tergantung pada kelompok umur?

KAJIAN DAMPAK SOSIAL MEDIA PADA ANAK

  • Judul Penelitian
  • Apakah Anda wajib berpartisipasi?
  • Bagaimana penelitian ini berlangsung?
  • Bagaimana dengan informasi dan data yang Anda berikan dalam penelitian?
  • Siapa yang dapat saya kontak jika saya ingin komplain dan menyatakan keberatan
  • Apakah Anda punya pertanyaan lebih lanjut?
  • Apakah Anda menngizinkan peneliti untuk mengambil foto dan video Anda saat

Kami meminta Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini karena Anda adalah pemangku kepentingan. Siapa yang dapat saya hubungi jika saya ingin menyampaikan keluhan dan keberatan Saya ingin menyampaikan keluhan dan keberatan terhadap penelitian ini. Jika Anda mempunyai keluhan mengenai hal apa pun dalam penelitian ini, Anda dapat menghubungi peneliti terkait (lihat daftar di atas).

Menghubungi atau meminta peneliti di lapangan untuk menyampaikan pertanyaan, saran, komentar atau keluhan mengenai penelitian ini. Artinya, Anda dapat menolak berpartisipasi dalam penelitian, atau Anda dapat memutuskan untuk mengundurkan diri dari penelitian kapan saja tanpa sanksi atau kerugian apa pun. Sudahkah Anda membaca atau membaca informasi mengenai penelitian ini dan memahami apa yang disampaikan.

Gambar

Gambar 1 Indonesia dalam populasi Digital di ASEAN  tahun 2017
Gambar 3 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016,  pengguna media sosial Facebook Indonesia
Gambar 2 Aktivitas Online dalam Satu Minggu  berdasarkan Alat
Gambar 4 Perilaku Bermedia Sosial di Indonesia
+5

Referensi

Dokumen terkait

Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.13 Penggunaan media sosial yang dimaksud dalam penelitian ini