KURANG BERFUNGSINYASALURAN INFORMASI PADAORGANISASI PGRI KOTA PADANG
ARTIKEL
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
DEDE ADE PUTRA NPM: 12070084
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
ii
Dede Ade Putra (12070084) Kurang Berfungsinya Saluran Informasi Pada Organisasi PGRI Kota Padang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi
(STKIP) PGRI Sumatera Barat, Padang, 2016.
Dede Ade Putra
1Dr. Maihasni, M.Si
2Erningsih, S.Sos M.Pd
3Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP-PGRI Sumatera Barat ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kurang berfungsinya fungsi integratif organisasi PGRI Kota Padang. Dimana saluran informasi organisasi PGRI Kota Padang kurang berjalan dengan baik. Hal ini menyebabkan tujuan dan program kerja organisasi PGRI kurang dapat berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab kurang berfungsinya saluran informasi pada organisasi PGRI Kota Padang dan menjelaskan upaya yang dilakukan Organisasi PGRI Kota Padang dalam mengoptimalkan penggunaan saluran informasi organisasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi organisasi.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif.
Adapun informan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara: (1) observasi (non participant), (2) wawancara, (3) studi dokumen. Untuk mencapai keabsahan data penelitian menggunakan teknik triangulasi. Sementara itu, unit analisis data yang digunakan adalah kelompok dengan menggunakan analisis data Miles &
Huberman yang terdiri dari tahap reduksi, penyajian data atau analisis data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Saluran Informasi Formal Yang Tersedia di Organisasi PGRI Kota Padang adalah : (a) Penggunaan Surat, (b) Penggunaan Media Sosial Facebook,(c) Peliputan Bersama Media Massa (2) Saluran Informasi Formal Yang Tersedia di Organisasi PGRI Kota Padang adalah: (a) Rapat Rutin Kepengurusan (b) Penyelenggaran Seminar, (c) Pengadaan Pertemuan Informal (3) Faktor Penyebab Kurang berfungsinya Saluran Informasi PGRI adalah karena terjadinya kendala pada saluran informasi, yaitu (a) Kendala Penggunaan Surat (b) Kendala Penggunaan Media Sosial Facebook (c) Kendala Rapat Rutin Kepengurusan (d) Kendala Penyelenggaraan Seminar (e) Kendala Pengadaan Pertemuan Informal, (4) Upaya PGRI Kota Padang Dalam Mengoptimalkan Saluran Informasi (a) Menerbitkan Bulletin Guru (b) Penggunaan Admin Organisasi (c) Mengoptimalkan Rapat Kerja Kepengurusan (d) Mengoptimalkan Penyelenggaraan Seminar (e) Mengoptimalkan Pertemuan Informal.
Kata Kunci : PGRI , Fungsi Integratif, Saluran Informasi, Sense of Belonging.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2016
2
Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
iii
Dede Ade Putra (12070084), Less Information Channel Functioning In PGRI Organization of Padang. Skripsi, Sociology of Education Studies
Program (STKIP) PGRI West Sumatra, Padang, 2016.
Dede Ade Putra Dr. Maihasni, M.Si Erningsih, S.Sos M.Pd Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP-PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
This research was motivated by the lack of a functioning organization PGRI integrative function of Padang. Where the information channel organization PGRI Padang less going well. This leads to the objectives and work program of the organization PGRI less can run optimally. This study aimed to describe the factors causing the malfunction of the channel information on the organization PGRI Kota Padang and explain the efforts made PGRI Organization of Padang in optimizing the use of the organization's information channel.
The theory used in this research is the theory of organizational communication. The study is a qualitative research with descriptive type. The informant is taken by using purposive sampling technique. This type of data is primary data and secondary data. Methods of data collection is done in three ways: (1) observation (non-participant), (2) interview, (3) study the document. To achieve the validity of research data using triangulation techniques. Meanwhile, the unit of analysis data used is an institution with Miles &
Huberman data analysis comprising the steps of reduction, data presentation or analysis of the data and drawing conclusions.
The results showed that: (1) Information Line Formal Available in organization PGRI Padang are: (a) Use of Letters, (b) Use of Social Media Facebook, (c) Coverage of the Joint Media (2) Information Line Formal Available in PGRI organization of Padang are: (a) Meetings Routine Stewardship (b) organizing the Seminar, (c) Procurement Informal Meeting (3) Causes of lack of functioning channel information PGRI is due to the constraints on the channel information, namely (a) constraints Use of Letters ( b) Constraints Using Social Media Facebook (c) Constraints Meeting Routine Stewardship (d) Constraints Implementation Seminar (e) Constraints Procurement Informal Meeting, (4) efforts PGRI Padang In Optimizing Information Channel (a) issue Bulletin Master (b) Use of Admin organizations (c) Optimizing the Management of Working Meeting (d) Optimizing the Implementation Seminar (e) Optimizing the Informal Meeting.
Key Word: PGRI, Integrative Function, Channel Information, Sense of Belonging
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisasi adalah suatu bentuk relasi sosial yang dihasilkan oleh ikatan antarpersonal yang memiliki aturan untuk membatasi dan menata berbagai fungsi yang bersifat regular, menata tindakan individual dan relasi sosial, dan relasi sosial yang terbentuk itu mempunyai seorang kepala dan staf administrasi (Liliweri, 2014:51).
Setiap organisasi pasti memiliki unsur didalamnya. Unsur-unsur tersebut yakni adanya sejumlah orang. Organisasi terbentuk oleh dua orang atau lebih yang menyatakan kesediaan mereka untuk bekerjasama secara sukarela dan dengan tekanan peraturan tertentu, yang menjalankan tujuan bersama yang telah disepakati. Tujuan tersebut dirumuskan dalam seperangkat peranan yang dirinci atas tugas dan fungsi yang harus dijalankan, melalui struktur dan hierarki jabatan, berdasarkan tata aturan komunikasi secara vertikal, horizontal, maupun diagonal, dan yang selalu berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosial, atau kultural sekelilingnya (Liliweri, 2014:54).
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya.
Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung, menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya berurut dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel (Winardi, 2003:9).
Organisasi Informal merupakan organisasi yang tidak memiliki struktur yang jelas. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan (Winardi, 2003:10).
Salah satu organisasi profesi terbesar di Indonesia adalah PGRI. Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia disingkat dengan PGRI adalah organisasi yang didirikan oleh guru dan tenaga
kependidikan serta tokoh pendidik yang peduli dengan organisasi ini. Disepakati secara nasional, para peserta kongres guru di Surakarta (Solo) Provinsi Jawa Tengah tgl. 24-25 Nopember 1945 menetapkan hari kelahiran PGRI pada tanggal 25 Nopember 1945 (Husein, 2015:1).
Memperkuat kerja organisasi, PGRI melebarkan sayapnya dengan membentuk kepengurusan di provinsi, kabupaten-kota hingga di kecamatan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Provinsi Sumatera Barat juga memiliki organisasi PGRI sebagai organisasi guru-guru dan juga memiliki kepengurusan di 19 Kabupaten-Kota Sumatra Barat sebagai perpanjangan tangan PGRI Provinsi Sumatera Barat. Kota Padang sebagai Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat menjadi poros organisasi PGRI di Kabupaten-Kota Sumatera Barat dan juga menjadi organisasi kabupaten-kota yang memiliki anggota paling banyak diantara kabupaten kota lainnya dengan jumlah anggota kurang lebih enam ribu anggota dari total kurang lebih sebelas ribu guru dan tenaga kependidikan yang terdapat di Kota Padang. Jumlah enam ribu anggota organisasi PGRI Kota Padang bukanlah hasil statistik atau perhitungan yang valid, karena belum adanya data pasti tentang jumlah anggota PGRI Kota Padang. Menurut Ketua PGRI kota Padang Bapak.
Drs. Novezar Moechtar, angka enam ribu pada jumlah anggota PGRI Kota Padang didapat berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Anggota yang mempunyai kartu keanggotaan PGRI dan membayar iuran organisasi setiap bulannya,
2. Anggota yang mempunyai kartu keanggotaan PGRI, namun tidak membayar iuran organisasi setiap bulannya,
3. Anggota yang tidak mempunyai kartu keanggotaan PGRI, namun membayar iuran organisasi setiap bulannya (Wawancara dengan Ketum PGRI Kota Padang Masa Jabatan 2011-2016, Bapak Novezar Moechtar pada 5 April 2016).
Menurut Sendjaja (2002:4) suatu organisasi baik yang berorientasi untuk mencari keuntungan (profit), maupun berorientasi nirlaba (non-profit) memiliki empat fungsi organisasi. Keempat fungsi organisasi yaitu fungsi informatif, regulatif, persuasif, dan integratif.
Menjalankan fungsi integratif, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran informasi untuk memungkinkan anggota dapat menjalankan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran informasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi. Terdapat juga saluran informasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini
2 menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri anggota terhadap organisasi.
(Burhan, 2011:280).
Berdasarkan AD/ART PGRI bab VII fasal 8, salah satu tujuan organisasi PGRI adalah mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Berdasarkan AD/ART PGRI bab VIII fasal 9, tugas organisasi PGRI adalah (a) mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan di semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan guna meningkatkan pengabdian dan peran serta didalam pembangunan nasional, (b) mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga- lembaga pendidikan, organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan organisasi kemasyarakatan umumnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan. Berdasarkan AD/ART PGRI bab VIII fasal 9, bahwa salah satu fungsi organisasi PGRI adalah meningkatkan wawasan kependidikan guru, dosen dan tenaga kependidikan (Husein, 2015:12-13).
Tujuan, tugas, dan fungsi organisasi PGRI dapat diwujdudkan apabila fungsi integratif dalam organisasi PGRI Kota padang berjalan baik. Saluran informasi organisasi mempengaruhi berjalannya fungsi integratif dalam organisasi. Fungsi integratif Organisasi PGRI Kota Padang belum berjalan baik.
Penggunaan saluran informasi formal dan informal belum optimal. Organisasi PGRI Kota Padang tidak memiliki saluran informasi formal seperti buletin guru atau majalah. Penggunaan saluran formal seperti penggunaan surat, penggunaan media sosial facebook, dan pelibatan koran swasta dan televisi sebagai bentuk penyediaan saluran informasi formal belum berjalan optimal. Belum optimalnya penggunaan saluran informasi informal seperti rapat, seminar, dan pertemuan-pertemuan yang bersifat informal didalam organisasi menjadi kendala bagi organisasi PGRI Kota Padang dalam menjalankan saluran informasi organisasi. Kondisi ini mengakibatkan belum optimalnya penggunaan saluran informasi organisasi PGRI Kota Padang sehingga menghambat proses tercapainya tujuan- tujuan organisasi PGRI Kota Padang.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor penyebab kurang berfungsinya saluran informasi pada organisasi PGRI Kota Padang dan upaya yang dilakukan pengurus organisasi PGRI Kota Padang dalam mengoptimalkan penggunaan saluran informasi PGRI Kota Padang. Peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini karena PGRI merupakan satu-satunya organisasi profesi guru dan tenaga kependidikan di Kota Padang dan juga merupakan
wadah bagi guru dan tenaga kependidikan dalam berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor penyebab kurang berfungsinya saluran informasi pada organisasi PGRI Kota Padang dan menjelaskan upaya yang dilakukan Organisasi PGRI Kota Padang dalam mengoptimalkan penggunaan saluran informasi organisasi.
Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini adalah apa faktor penyebab kurang berfungsinya saluran informasi pada organisasi PGRI Kota Padang dan apa upaya yang dilakukan pengurus organisasi PGRI Kota Padang dalam mengoptimalkan penggunaan saluran informasi.
Kajian Teori
Penelitian ini menggunakan teori komunikasi organisasi. Sendjaja menjelaskan organisasi baik yang berorientasi untuk mencari keuntungan (profit) maupun nirlaba (non-profit), memiliki empat fungsi komunikasi organisasi, yaitu:
fungsi informatif, regulatif, persuasif, dan integratif.
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi (information-processing system).
Seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjannya secara lebih pasti.
Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi didalam organisasi. Karyawan atau bawahan membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan- peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberi instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
3 sebagimana mestinya. Sikap bawahan memperngaruhi jalannya perintah, bergantung pada:
1. Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah,
2. Kekuatan pimpinan dalam memberikan sanksi,
3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi,
4. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk dilaksanakan.
Mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk memersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informasl, seperti perbincangan antapribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi (Burhan, 2011:278-280).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif, teknik proposive sampling digunakan untuk menetapkan informan penelitian yaitu penggurus PGRI Kota Padang dan guru senior yang telah mengajar diatas 15 tahun.
Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Juli dan Agustus 2016. Penelitian ini mengambil lokasi di Kantor PGRI Kota Padang di Jl.
Bagindo Aziz Chan No 04, Padang.
Data yang diperoleh dibagi menjadi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus PGRI Kota Padang yang telah memenuhi kriteria informan penelitian. Sementara data sekunder
diperoleh melalui data-data tersebut berupa gambaran umum tentang PGRI Kota Padang baik berupa dokumen tertulis, artikel, maupun dokumentasi berupa foto serta data dari Kantor PGRI Kota Padang.
Analisis data dilakukan menggunakan analisis data kualitatif diakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dalam penelitian ini merujuk pada Milles dan Huberman dimana aktivitas dalam analisi data ada empat aspek yang harus dilalui,(1)Pengumpulan data, (2) reduksi data (data reduction), (3) penyajian data (data display), dan (4) penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification).
Hasil dan Pembahasan
5.1 Saluran Informasi Yang Tersedia di Organisasi PGRI Kota Padang
Mendistribusikan informasi organisasi, PGRI Kota Padang menggunakan media surat kepada pihak-pihak atau instansi formal seperti internal kepengurusan, kepengurusan cabang, ranting, provinsi dan PB PGRI, serta instansi formal lainnya.
PGRI Kota Padang juga menggunakan media sosial seperti Messenger, Whatapp dan facebook. PGRI Kota Padang juga bekerjasama dengan media cetak dan elektronik lokal seperti peliputan bersama televisi daerah dan juga koran swasta di Kota Padang dalam menyampaikan informasi terkait dinamika organisasi.
Rapat rutin kepengurusan juga merupakan wadah bagi PGRI Kota Padang dalam mendistribusikan informasi mengenai program kerja organisasi, evalusasi kegiatan, dan hal-hal bersifat teknis didalam organisasi. Pengadaan seminar juga dilakukan PGRI Kota Padang dalam bentuk upaya menkomunikasikan hasil-hasil kerja, informasi dinamika dunia pendidikan Kota Padang dan juga egiatan-kegiatan organisasi kepada peserta dengan tujuan mengoptimalkan pendistribusian informasi demi mewujudkan tujuan organisasi. Mengadakan pertemuan informal seperti kegiatan-kegiatan seni dan keolahragaan juga merupakan bentuk upaya PGRI Kota Padang dalam mengoptimalkan saluran informasi organisasi terutama kepada anggota PGRI yang terdiri dari guru-guru dan tenaga kependidikan.
5.1.1 Penggunaan Surat
Surat tugas adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi atau pihak yang lebih tinggi dan ditujukan kepada pihak bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Dengan surat orang dapat saling berbicara, saling tukar informasi dan saling
4 menyampaikan pesan. Dengan surat orang dapat saling memberi kabar, meskipun jaraknya berjauhan.
Dengan surat orang dapat berbicara secara panjang lebar dengan menggunakan tulisan sehingga dapat menyampaikan pesan lebih banyak dengan biaya yang lebih murah.
Penggunaan surat oleh pengurus organisasi PGRI Kota Padang digunakan ketika adanya informasi yang akan didistribusikan mengenai hasil- hasil konferensi atau kegiatan-kegiatan dari PB PGRI, dan juga himbauan atau perintah dari Pemerintah Kota atau Dinas Pendidikan kepada seluruh anggota PGRI Kota Padang.
5.1.2 Penggunaan Media Sosial WhatsApp dan Facebook
Saluran informasi formal lainnya yang digunakan oleh pengurus organisasi PGRI Kota Padang adalah media sosial Whatapp dan facebook.
WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip BlackBerry Messenger.
WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain.
Penggunaan WhatsApp ditujukan untuk mendistribusikan informasi kepada internal organisasi dan pihak-pihak terkait. Pihak-pihak yang dimaksud adalah pengurus PGRI Kota Padang, pengurus provinsi, pengurus cabang dan ranting, dan juga PB PGRI. Informasi yang didistribusikan didalam Whatsapp adalah infromasi yang bersifat tertutup untuk umum atau bukan konsumsi publik.
Informasi tersebut seperti undangan kongres, undangan konferensi, undangan rapat, pembahasan mengenai dinamika organisasi PGRI, pemberitahuan penting, dan juga informasi formal lainnya.
5.1.4 Peliputan Bersama Media Massa Saluran informasi formal lainnya yang digunakan oleh pengurus organisasi PGRI Kota Padang adalah peliputan bersama koran swasta dan televisi di Kota Padang. Penggunaan media massa merupakan komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan area yang seluas- luasnya.
Koran adalah sejenis media massa yang memberitakan kejadian-kejadian sehari-hari dalam kehidupan manusia. Koran biasanya ditujukan sebagai kegiatan komersil dari penerbit koran yang bersangkutan.
Pelibatan koran swatsa dan peliputan televisi daerah dalam kegiatan PGRI Kota Padang merupakan bentuk dari kerja dari organisasi dalam menyampaikan informasi kepada anggota-
anggotanya. Informasi yang diliput seperti kegiatan organisasi seperti rapat kerja, rapat rutin kepengurusan, hasil konferensi serta kegiatan- kegiatan informal seperti seminar, sosialisasi, kegiatan seni keolahragaan. Informasi yang diliput oleh koran dan televisi ditujukan kepada masyarakat luas baik guru sebagai anggota PGRI dan juga masyarakat awam sebagai pihak yang menjadi tolak ukur keberhasilan sistem pendidikan suatu bangsa.
5.1.5 Rapat Rutin Kepengurusan
Rapat rutin kepengurusan merupakan salah satu bentuk saluran informasi informal. Rapat merupakan pertemuan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam organisasi. Suatu pertemuan atau perundingan yang bertujuan memutuskan suatu permasalahan yang dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam suatu forum. PGRI Kota padang melakukan rapat rutin kepengurusan setiap sebulan sekali dengan program kerja yaitu mewujudkan tujuan-tujuan dan gagasan kepengurusan.
5.1.6 Penyelenggaraan Seminar
Saluran informasi informal lainnya yang digunakan oleh pengurus PGRI Kota Padang adalah seminar. Seminar merupakan sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan. Organisasi PGRI Kota Padang juga melakukan seminar-seminar yang ditujukan kepada anggota dalam rangka mensosialisasikan hasil rapat dan menjemput bola dalam mendengar aspirasi guru-guru untuk disalurkan nantinya sebagai bentuk perjuangan organisasi PGRI Kota Padang.
5.1.7 Pengadaaan Pertemuan Informal Saluran informasi informal lainnya yang digunakan oleh pengurus organisasi PGRI Kota Padang adalah pertemuan informal. Pertemuan informal merupakan pertemuan yang diadakan oleh anggota organisasi, dimana pertemuan tersebut tidak membahas program organisasi secara langsung melainkan kegiatan-kegiatan lain dari porgram organisasi tersebut.
Pertemuan informal yang terdapat didalam organisasi PGRI Kota Padang berupa kegiatan hari perayaan dan kegiatan seni dan olahraga. Kegiatan seni dan olahraga yang pernah dilakukan organisasi PGRI Kota Padang adalah HUT PGRI dan Porseni.
Kegiatan yang terdapat dalam HUT PGRI seperti
5 pemilihan guru terbaik, guru yang menginsiprasi, MTQ, dan juga kegiatan seprti lomba debat serta olimpiade. Sedangkan dalam Porseni, kegiatan yang diadakan adalah sepakbola, gerak jalan, basket, volly dan juga bulu tangkis. Pertemuan informal biasanya dilakukan di Kantor PGRI Kota Padang, Sekolah- sekolah yang diberi kesempatan mengadakan kegiatan, dan juga di Kampus STKIP PGRI Sumatra Barat. Pertemuan informal yang diadakan PGRI Kota Padang melibatkan banyak pihak meliputi pengurus organisasi, guru-guru di Kota Padang baik dari jenjang TK sampai SMA sederajat, dan juga tenaga kependidikan.
5.2 Faktor Penyebab Kurang Berfungsinya Saluran Informasi PGRI Kota Padang
PGRI Kota Padang dalam mengoperasikan saluran informasinya baik saluran informasi formal maupun saluran informasi informal memiliki beberapa kendala. Kendala yang dialami mengenai masalah biaya operasional, penggunaan teknologi, kesadaran berorganisasi, serta masalah pendekatan antar pihak-pihak yang terkait kerjasama dalam upaya pendistribusian informasi.
5.2.1 Informasi Sulit Dimengerti
Tahap pelaksanaan di lapangan, penggunaan saluran informasi surat menimbulkan beberapa kendala dalam metode penggunaan surat.
Penggunaan surat mengalami kendala dalam penyampaian maksud yang terkandung dalam surat dan penjelasan terkait hal-hal teknis yang terdapat didalam surat kepada anggota organisasi PGRI Kota Padang. Biasanya suatu surat yang diterima selalu mengundang pertanyaan baru oleh penerima yang ingin disampaikan kembali kepada pemiliki surat, dan pertanyaan tersebut disalurkan melalui surat balasan. Pesan yang terkandung didalam surat menjadi sulit dimengerti akibat komunikasi satu arah dalam penggunaan surat.
5.2.2 Tidak Adanya Admin Organisasi
Tahap pelaksanaan di lapangan, penggunaan saluran informasi facebook menimbulkan beberapa kendala. Masalah yang terjadi adalah belum adanya admin media sosial yang menjalankan sistem informasi organisasi. Admin berguna dalam menyerap aspirasi anggota, menyampaikan hasil kegiatan dari organisasi PGRI Kota Padang, menginformasikan tentang masalah dunia pendidikan Kota Padang dan menerima pengaduan masyarakat yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
5.2.3 Minimnya Biaya Kegiatan Rapat dan Seminar
Tahap pelaksanaan di lapangan, rapat rutin kepengurusan menemukan beberapa kendala.
Masalah pertama yaitu biaya operasional rapat rutin kepengurusan. Sumber dana dari iuran anggota belum cukup untuk memasukkan rapat rutin kepengurusan sebagai salah satu program kerja. Rapat berkelanjutan yang diadakan setiap bulan ini memerlukan biaya operasional dalam segi penyelenggaraan. PGRI Kota Padang membutuhkan alokasi dana dalam menjalankan rapat rutin kepengurusan karena sumber dana yang didapat dari iuran anggota sebesar empat puluh persen dari empat ribu rupiah belum cukup untuk pengelolaan kegiatan kepengurusan yang cukup kompleks.
PGRI Kota Padang masih perlu memikirkan sumber dana dalam pengelolaan rapat rutin kepengurusan ini. Rapat rutin kepengurusan merupakan salah satu program yang sangat baik dalam suatu kepengurusan organisasi karena menjadi forum dalam penyampaian informasi, penerimaan komentar danmasukan serta evaluasi terhadap kinerja organisasi dan kegiatan tersebut harus tetap dipertahankan.
5.2.4 Kurangnya Inisiasi Pengadaan Pertemuan Informal
Tahap pelaksanaan di lapangan, pengadaan kegiataan seni dan keolahragaan menemukan beberapa kendala. Masalah pertama adalah biaya yang mahal dalam mengadakan lomba. Kurangnya relasi antara organisasi guru dengan pihak sponsor mengakibatkan masih minimnya kegiatan seni dan keolahragaan yang diadakan. Pentingnya sumber dana dalam penyelengaraan kegiatan mengharuskan organisasi PGRI Kota Padang menjalin kerjasama dengan pihak sponsor, pemerintah Kota Padang dalam menggalang dana penyelenggaraan kegiatan.
Masalah kedua adalah kurang kompaknya guru-guru yang disebabkan belum adanya inisiasi dari guru untuk menciptakan latih tanding rutin olahraga antar sesama anggota PGRI Kota Padang.
Latih tanding rutin dan turnamen seni dan olahrga akan menjadi sebuah kegiatan bagi pihak sponsor dalam memasarkan produknya.
5.3 Upaya PGRI Kota Padang Dalam Mengoptimalkan Saluran Informasi
Menghadapi permasalahan dalam pengoptimalan saluran informasi, PGRI Kota Padang melalui kepengurusan baru periode 2016-2021 menggunakan beberapa program. Kendala yang terkait pada pengoptimalan saluran informasi formal akan diupayakan dengan menjalankan program penggunaan media baru dalam pendistribsuian informasi yaitu dengan menerbitkan bulletin dan mengefektifkan penggunaan media sosial facebook dalam meyampaiakan informasi organisasi.
6 Upaya yang dilakukan terkait dengan optimalisasi saluran informasi informal akan dilakukan dengan program mengefektifkan rapat rutin kepengurusan, memperbanyak penyelenggaraan seminar, menginisiasi kegiatan informal antara anggota dan juga menumbuhkan sense belonging dalam setiap diri anggota PGRI Kota Padang.
5.3.1 Penerbitan Bulletin Guru
Upaya yang dilakukan oleh organisasi PGRI Kota Padang terkait masalah ini adalah dengan memberikan media pendamping untuk mengoptimalkan media surat. Media tersebut adalah penerbitan bulletin guru yang berisikan informasi tentang kegiatan organisasi PGRI Kota Padang, masalah guru dan dunia pendidikan Kota Padang serta memuat jurnal atau karya ilmiah dari guru-guru yang dipublikasikan didalam bulletin guru.
Bulletin guru adalah publikasi oleh organisasi PGRI yang mengangkat perkembangan suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan/
dipublikasikan secara teratur (berkala) dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan). Buletin ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit, yang berkaitan dengan bidang tertentu saja.
5.3.2 Penggunaan Admin Organisasi
Upaya yang dilakukan oleh organisasi PGRI Kota Padang terkait masalah ini adalah membentuk struktur yang menjalankan penggunaan media sosial baik itu facebook atau lainnya dan penugasan admin media sosial organisasi serta pembuatan skema dalam layanan penerimaan komentar, layanan pengaduan, laporan kemajuan organisasi, pemberitaan masalah pendidikan Kota Padang, dan juga pendistribusian informasi terkait perjuangan organisasi PGRI.
Langkah awal yang dilakukan adalah memberikan kewenangan kepada admin organisasi PGRI Kota Padang dalam mengelola akun facebook.
Admin nantinya akan menyerap aspirasi anggota, menyampaikan hasil kegiatan dari organisasi PGRI Kota Padang, menginformasikan tentang masalah dunia pendidikan Kota Padang dan menerima pengaduan masyarakat yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
5.3.3 Mengoptimalkan Rapat Rutin Kepengurusan
Upaya yang dilakukan oleh organisasi PGRI Kota Padang terkait masalah ini adalah dengan pembuatan strategi agar rapat rutin kepengurusan tetap berjalan dan sumber dananya mencukupi.
Sumber dana saat ini menggunakan kas organisasi yang didapat dari iuran anggota, namun belum efektif. PGRI Kota Padang masih memerlukan tambahan sumber dari berbagai pihak.
Sumber dana akan dikumpulkan melalui sumbangan dari pengurus dan anggota PGRI Kota padang yang lulus sertifikasi guru sebagai penghimpun dana kegiatan organisasi. Sumber dana didapat dari pungutan uang kepada pengurus PGRI Kota Padang pada setiap rapat atau pertemuan yang dilakukan organisasi. Selain itu, sumber dana didapatkan dari potongan dana sertifikasi guru yang tergabung kedalam organisasi PGRI Kota Padang.
Potongan sebesar satu atau dua persen dari dana sertifikasi, namun tetap dengan kesepakatan dan persetujuan anggota yang menjadi pihak yang harus mengeluarkan dana untuk operasional kegiatan rapat rutin kepengurusan.
5.3.4 Mengoptimalkan Penyelenggaraan Seminar Upaya yang dilakukan oleh organisasi PGRI Kota Padang terkait masalah penyelenggaran seminar adalah dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan lain yang diadakan oleh anggota PGRI Kota Padang.
Seminar akan disisipkan dalam kegiatan formal lainnya sehingga dapat menekan besarnya biaya pengadaan seminar. Kegiatan formal lain yang dimaksud adalah acara-acara guru di UPTD Kecamatan, Acara-acara yang diadakan sekolah, kegiatan upacara-upacara, kegiatan pertemuan guru MGMP. Kegiatan tersebut nantinya akan disertai dengan pengadaan seminar singkat oleh pengurus PGRI Kota Padang dalam menyampaikan informasi.
Organisasi PGRI Kota Padang juga berupaya tetap menyelenggarkan seminar secara mandiri. Seminar akan diselenggarkan dengan bantuan dan kerjasama berbagai pihak.
Penyelenggaraan seminar didapat dari hasil kerjasama pengurus PGRI Kota Padang bidang komunikasi dan informasi, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pendidikan, dan pihak sponsor.
Strategi penbiayaan dari penyelenggaraan seminar didapat dari uang kas organisasi, bantuan PemKo, dan juga sponsor.
5.3.5 Menginisiasi Kegiatan Olahraga dan Seni Upaya yang dilakukan oleh organisasi PGRI Kota Padang terkait masalah ini adalah dengan melakukan inisasi dalam pengadaan kegiatan informal. Adanya kesamaan hobi antar anggota merupakan peluang dalam menciptakan latih tanding antar anggota dalam bidang keolahragaan seperti pembuatan jadwal futsal rutin setiap minggunya, membuat turnamen bulu tangkis dan kegiatan memperebutkan piala bergilir yang menumbuhkan keinginan, kesadaran dan tanggung jawab anggota terhadap organisasi profesinya.
Kegiatan-kegiatan informal tersebut akan menyemarakkan pertumbuhan dari keikutsertaan anggota dalam kepedulian terhadap organisasi, dan banyaknya jumlah anggota yang ikut akan menarik
7 sponsor dalam mendukung tetap berjalannya kegiatan serta akan menarik pemerintah dalam hal politiknya seperti pengumpulan simpatisan. Secara sadar ataupun tidak, organisasi PGRI mempunyai bergaining position dalam mengumpulkan dana dari pihak sponsor, pemerintah daerah dan juga dapat menjadi pusat perhatian publik.
Kesimpulan
6.1.1. Faktor Penyebab Kurang Berfungsinya Saluran Informasi Pada Organsiasi PGRI Kota Padang.
Penggunaan surat mengalami kendala dalam penyampaian maksud yang terkandung dalam surat yang dikarenakan komunikasi satu arah yang terdapat dalam penggunaan surat. Rapat rutin kepengurusan dan kegiatan seminar menemukan beberapa kendala terkait biaya operasional dan kesadaran berorganisasi. PGRI Kota Padang masih perlu memikirkan sumber dana dalam pengelolaan rapat rutin kepengurusan dan seminar.
Pengadaan kegiataan seni dan keolahragaan menemukan kendala. yaitu urangnya relasi antara organisasi guru dengan pihak sponsor mengakibatkan masih minimnya kegiatan seni dan keolahragaan yang diadakan. Pentingnya sumber dana dalam penyelengaraan kegiatan mengharuskan organisasi.
6.1.2 Upaya PGRI Kota Padang Dalam Mengoptimalkan Saluran Informasi
Penerbitan bulletin guru merupakan bentuk upaya optimalisasi saluran informasi. bulletin berisi materi mengenai laporan kemajuan organisasi PGRI Kota Padang, berita kegiatan organisasi PGRI Kota Padang, prestasi pendidikan Kota Padang, Jurnal guru dan karya ilmiah anggota PGRI Kota Padang, serta kolom komentar dan opini publik mengenai dunia pendidikan Kota Padang.
PGRI Kota Padang menggunakan admin organisasi dalam mengelola saluran informasi terkait pengelolaan media sosial. Admin organisasi menyerap aspirasi anggota, menyampaikan hasil kegiatan dari organisasi PGRI Kota Padang, menginformasikan tentang masalah dunia pendidikan Kota Padang dan menerima pengaduan masyarakat yang berhubungan dengan dunia pendidikan. PGRI Kota Padang mengupayakan sumber dana melalui sumbangan dari pengurus dan anggota PGRI Kota padang yang lulus sertifikasi guru sebagai penghimpun dana kegiatan organisasi.
Pengurus PGRI Kota Padang berusaha menginisasi kegiatan-kegiatan informal dalam menyemarakkan pertumbuhan dari keikutsertaan anggota dalam kepedulian terhadap organisasi.
Memanfaatkan banyaknya jumlah anggota akan akan menarik sponsor dalam mendukung kegiatan. Secara
sadar ataupun tidak, organisasi PGRI mempunyai bergaining position dalam mengumpulkan dana dari pihak sponsor, pemerintah daerah dan juga dapat menjadi pusat perhatian publik.
Daftar Pustaka
Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Herdiansyah, H. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Husein, Hasan Basri. 2015. KePGRIan cetakan ke-3.
Padang: Sekretariat PGRI Provinsi Sumatera Barat.
I.B Wirawan. 2012. Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Esis Erlangga.
Ritzer, George dan Douglas J Goodman. 2011. Teori Sosiologi Modern Edisi Ke-
6. Jakarta: Kencana.