• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian EtnoSains pada Kesenian Reog Ponorogo sebagai Sumber Belajar IPA SMP/MTs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kajian EtnoSains pada Kesenian Reog Ponorogo sebagai Sumber Belajar IPA SMP/MTs"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

Kepala Desa Sumoroto dan masyarakat desa setempat memberikan izin, serta membantu dan mendukung terlaksananya penelitian mengenai kajian etnosaintifik kesenian Reog Ponorogo di Desa Sumoroto. Kepada para perajin dan seniman kesenian Reog Ponorogo yang telah membantu dan mendukung terlaksananya penelitian ini. Kepada para sesepuh kesenian Reog Ponorogo yang turut serta membantu dan mendukung terlaksananya penelitian ini.

Artinya, kajian etnosains terhadap kesenian Reog Ponorogo di kabupaten Ponorogo telah dilakukan sebagai sumber belajar IPA untuk SMP dan MTs.

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Bagaimana hubungan hasil kajian etnosains pada kesenian Reog Ponorogo sebagai sumber ajar pembelajaran IPA SMP/MT.

Tujuan Penelitian

Dapat memberikan tambahan wawasan atau pengetahuan baru mengenai kajian etnosaintifik seni Reog di Kabupaten Ponorogo, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran IPA SMP/MT dan hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan alternatif dalam mencari sumber referensi penelitian. di bidang pendidikan yang berkaitan dengan kajian etnosains berbasis budaya lokal. Hasil penelitian etnosains dalam kesenian Reog di Kabupaten Ponorogo yang akan dijadikan sebagai perangkat pembelajaran IPA di sekolah menengah, dapat berupa: 1). Untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam memahami kajian etnosaintifik seni Reog di Kabupaten Ponorogo sebagai perangkat ajar pembelajaran IPA SMP/MT; 2).

Untuk memberikan tambahan wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian khususnya kajian etno-ilmiah kesenian Reog Ponorogo di Kabupaten Ponorogo, sebagai bahan ajar pembelajaran IPA SMP/MTs di sekolah; 2).

Sistematika Pembahasan

Kajian Etno-Ilmiah Tapai Ketan Hijau Makanan Khas Indragiri Hilir Sebagai Sumber Belajar Biologi." Kajian Etno-Ilmiah Tapai Ketan Hijau Makanan Khas Indragiri Hilir Sebagai Sumber Belajar Biologi". 33 Husnul Mukti, B Fitri Rahmawati, “Kajian Etnositas Dalam Ritual Belaq Tangkel Masyarakat Suku Sasak Sebagai Sumber Pembelajaran Ilmu Pengetahuan”.

Lingkungan yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran terdiri atas: (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan alam (fisik).

Tabel  2.1  Persamaan  dan  Perbedaan  Penelitian  Terdahulu  Dengan  Penelitian Yang Akan Dilakukan
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Yang Akan Dilakukan

Lokasi Penelitian

Desa Sumoroto juga telah dikenal oleh banyak masyarakat bahwa Desa Sumoroto merupakan tempat yang mempunyai usaha industri seperti kerajinan tangan Reo dan Ponorogo. Tak hanya itu, tempat ini juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman Reog Ponorogo. Sekolah ini merupakan lembaga sekolah yang letaknya strategis di pinggir jalan utama searah dengan jalan menuju perbatasan Jawa Tengah dan diketahui mempunyai kelompok belajar tari Reog Ponorogo sendiri di dalam sekolah tersebut.

Berikut gambar peta wilayah Kabupaten Ponorogo yang menunjukkan Desa Sumoroto sebagai lokasi dilakukannya penelitian ini.

Gambar 3.3 Lokasi pengrajin gamelan milik mbah jikun  Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 3.3 Lokasi pengrajin gamelan milik mbah jikun Sumber : Dokumentasi pribadi

Subjek Penelitian

Waktu penelitian ini dibagi menjadi dua waktu yaitu sebelum memasuki lapangan pada awal bulan November hingga Desember dan pada saat memasuki lapangan yang dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2023. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dalam penelitian ini yaitu dengan mencari sumber yang tepat, dan memahami sekali tentang seni Reog Ponorogo kemudian selanjutnya mencari sumber data yang berasal dari observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi yang dianggap akurat dan sesuai dengan kenyataan. ,55 kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut di SMP N 1 Badegan.

Teknik Pengumpulan Data

Reog Ponorogo dan cara memainkan masing-masing tarian serta unsur-unsur dalam kesenian Reog saat dibawakan. Wawancara tidak terstruktur merupakan metode wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Diharapkan peneliti dapat mengumpulkan sumber data yang sesuai dengan kebutuhan peneliti dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang kemudian dijawab oleh informan yang ditentukan oleh peneliti. Apabila peneliti merasa masih belum puas dengan jawabannya, peneliti dapat mengembangkan kembali pertanyaan tersebut hingga peneliti puas dengan sumber data yang dihasilkan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa gambar atau foto, tulisan dan video kegiatan yang ada yang dapat dijadikan data dalam penelitian.

Analisis data

Untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data, kini peneliti merangkum catatan lapangan yang diperoleh dari wawancara dan observasi terhadap kesenian Reog yang dilakukan. Kemudian carilah referensi yang dapat memperjelas isinya. Jika menurut Anda ada yang kurang, silakan tambahkan dokumentasi seperlunya. Disini peneliti menyajikan data berupa uraian singkat, tabel yang menunjukkan hubungan antara kegiatan seni Reog Ponorogo dengan materi IPA SMA yang dapat dikaitkan dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam pembelajaran IPA di SMA, pandangan masyarakat terhadap Reog dan Pandangan ilmiah Reog.

Dalam penelitian ini peneliti akan menarik kesimpulan pada bagian akhir laporan yang menunjukkan bahwa hal tersebut dihasilkan dari penelitian yang dilakukan peneliti dan uji kredibel yang dilakukan pada penelitian selanjutnya yang dilakukan di SMP N 1 Badegan.

Keabsahan Data

Pada tahap ini, setelah mengumpulkan data, peneliti memudahkan pembaca atau dirinya sendiri untuk memahaminya. Kemudian, temuan tersebut dapat mendukung kesimpulan awal yang bersifat tentatif dan dapat mengubahnya menjadi kesimpulan yang kredibel dengan bukti yang valid. Tersedia waktu tambahan bagi penelitian ini untuk melakukan observasi yang tidak hanya satu kali kunjungan tetapi dilakukan secara bertahap.

Tujuan penambahan waktu observasi adalah untuk menguji reliabilitas data hasil penelitian. Pada tahap ini peneliti dituntut untuk selalu meningkatkan ketekunannya setiap kali melakukan penelitian, yaitu dengan melakukan pengecekan ulang apakah data yang ditemukannya benar atau tidak. Peningkatan uji tuntas ini dilakukan secara berkesinambungan melalui pengecekan ulang terhadap setiap sumber data yang ada.

Pengumpulan data diperoleh dari hasil penelitian yang relevan, sehingga data yang diperoleh jelas dan rinci. Triangulasi teknis ini merupakan kegiatan mengkaji kembali sumber data yang sama, namun dengan teknik yang berbeda. Dari hasil pemeriksaan data, peneliti kemudian melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai sumber data yang relevan untuk memperoleh keabsahan data.58.

Tahap-Tahap Penelitian

Peneliti : “Dulu ada peneliti yang meneliti kesenian Reog Ponorogo yang dikaitkan dengan proses pembelajarannya?” Peneliti : “Apakah ada kesulitan dalam memainkan masing-masing alat musik atau gamelan dalam seni Reog Ponorogo?” Peneliti : “Tahukah anda sebenarnya kesenian Reog Ponorogo dapat dikaitkan dengan teori-teori yang ada dalam pembelajaran IPA?”

Bahan dari topeng dan gamelan atau alat musik dalam seni reog Ponorogo. Konsep gaya yang muncul pada beberapa gerak tari seni reog Ponorogo berkaitan dengan hukum Newton. Gerak tari yang terdapat pada kesenian Reog Ponorogo dan posisi tegak atau kondisi topeng pava dhadak.

Gambar 4.1  Penari tari dhadak merak  Sumber : Dokumentasi pribadi  2)  Tari Bujang Ganong
Gambar 4.1 Penari tari dhadak merak Sumber : Dokumentasi pribadi 2) Tari Bujang Ganong

Pembahasan Temuan

Peneliti juga menemukan fakta di lapangan bahwa tari dhadak merak merupakan salah satu tarian kesenian Reog Ponorogo yang menonjol atau salah satu ciri kesenian Reog. Alat-alat musik yang digunakan untuk mengiringi seni reog adalah sebagai berikut: 1) Kendang merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari kulit sapi dan kayu. Salah satu objek penelitian yang menarik perhatian peneliti adalah kearifan lokal pada seni Reog Ponorogo di Kabupaten Ponorogo.

Kesenian Reog Ponorogo di Kabupaten Ponorogo merupakan kesenian tradisional masyarakat Kabupaten Ponorogo yang masih eksis hingga saat ini dan dikelola oleh masyarakat Ponorogo. Pengelolaan Kesenian Reog Ponorogo berdasarkan hasil wawancara dengan Pengrajin Kesenian Reog Ponorogo yang berasal dari Desa Sumoroto Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Keberadaan hal-hal diatas kemudian peneliti jadikan acuan bahwa di daerah Kabupaten Ponorogo kesenian Reog Ponorogo tidak pernah dijadikan sebagai sumber belajar atau bahan pengintegrasian kegiatan pembelajaran dalam bentuk apapun.

Hal-hal dalam kesenian Reog Ponorogo yang dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran IPA terangkum pada tabel 4.3 (transkrip hasil analisis tentang kesenian Reog Ponorogo yang dapat dikaitkan dengan pembelajaran IPA). Hal ini kemudian dilanjutkan dengan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan hasil kajian etnosains seni Reog Ponorogo di Kabupaten Ponorogo dengan pembelajaran IPA di SMP. Konsep-konsep sains yang ditemukan pada hasil kajian etnosains yang dimulai dari penciptaan, pertunjukan, bahan yang digunakan atau yang ada pada kesenian Reog Ponorogo diindikasikan konsisten dengan konsep pembelajaran sains yang terdapat pada kelas 7 dan 8, namun tidak ditemukan pada kelas 9.

Konsep ilmiah yang ditemukan pada hasil penelitian etnosaintifik ini diperoleh dari observasi terhadap aktivitas kesenian Reog Ponorogo. Hal ini berarti menunjukkan bahwa penelitian etnosaintifik yang dilakukan terhadap kesenian Reog Ponorogo di Kabupaten Ponorogo terbukti berhasil sebagai perangkat pembelajaran saintifik SMP/MTs.

PENUTUP

Pelaku (penari dan penabuh)Kesenian Reog Ponorogo

Pemilik sanggar tari Kesenian Reog Ponorogo 1. Apa motivasi anda mendirikan sanggar tari ?

Pengrajin Kesenian Reog Ponorogo

Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat komponen kesenian Reog Ponorogo itu sendiri?

Guru IPA SMP N 1 Badegan

Siswa SMP N 1 Badegan

Tahukah anda bahwa kesenian Reog Ponorogo sebenarnya dapat dikaitkan dengan teori-teori yang ada dalam pembelajaran IPA?

Masyarakat Desa Sumoroto

Panjang, lebar dan berat maksimal topeng merak dhadak ini sekitar 1 meter dan berat lebih dari 50-60 kilogram. Unsur binatang dalam tari topeng merak dhadak adalah makhluk hidup berupa singa dan burung merak. Bahan dasar tari topeng dalam seni Reog Ponorogo adalah kayu, cat, kulit sapi atau kambing atau kulit harimau, besi, bulu merak, rotan, kain, benang.

Bahan dasar yang digunakan dalam seni tari topeng Reog Ponorogo merupakan bahan atau unsur yang dapat digolongkan dalam klasifikasi bahan dan modifikasinya. Dan sebelum memainkan topeng dhadak merak, penari memerlukan doyo atau kekuatan pada saat mengangkat dan memakainya. Dalam seni reog ini kita belajar mengukur bahan melalui variasi ukuran topeng dhadak merak, dan kerajinan serupa dengan topeng dhadak merak lainnya, yang mempunyai panjang, lebar dan berat.

Pada topeng dhadak burung merak ini terdapat dua unsur binatang yang terdiri dari singa dan burung merak. Materi yang dapat dipelajari pada komponen seni reog terletak pada bahan dasar alat musik gamelan dan topeng. Dalam kesenian regi ini, aktivitas tari dhadak merak ketika memasang topeng dhadak merak di kepalanya memerlukan usaha.

Pada saat pertunjukan seni reog berlangsung terdapat iringan yang berasal dari gabungan alat musik gamelan yang berbeda-beda. Lampiran 11: Contoh Perancangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Etnosains dalam Seni Reog Ponorogo dalam bentuk RPP.

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific

Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

  • Penilaian
    • Lembar pengamatan sikap

Dari berbagai perbedaan juga ditemukan persamaan antara satu makhluk dengan makhluk lainnya. “Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu identifikasi dan klasifikasi jenis-jenis hewan yang terdapat pada topeng dhadak merak…berdasarkan ciri-ciri dan tingkat taksonominya.” Siswa diminta mencatat hasil pengamatannya... meninjau LKPD. klasifikasi/pengelompokan hewan dengan menggunakan sumber belajar topeng dhadak merak sekolah.

Guru memilih salah satu kelompok yang akan ditugaskan dan diminta untuk maju. ke depan...menyajikan hasil pengamatan yang mereka lakukan...mengenai tujuan dan manfaat pengklasifikasian makhluk hidup yaitu untuk memudahkan kita dalam mengenali jenis-jenis makhluk hidup sehingga kita dapat memaksimalkan kegunaannya makhluk hidup untuk kepentingan manusia. Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran.. kertas ujian tertulis dan rubrik ujian tertulis b. Contoh instrumen. Untuk dapat melestarikan keanekaragaman hayati di masa depan - Untuk mengetahui hubungan antara satu organisme dengan organisme lainnya.

Faktanya bahan dasar masker dhadak burung merak ini berasal dari hewan yang dilindungi, bagaimana menurut anda dan menawarkan solusinya. Lampiran 12: Contoh Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Etnosains yang Dirancang dalam Seni Reog Ponorogo dalam bentuk PPT.

Gambar wawancara dengan pengrajin  kesenian Reog Ponorogo
Gambar wawancara dengan pengrajin kesenian Reog Ponorogo

BIODATA PENULIS

PRAMUKA SMP N 1 BADEGAN

ANGGOTA SENI TARI SMP N 1 BADEGAN 3. ANGGOTA ENGLISH CLUB SMP N 1 BADEGAN

ORGANISASI SANTRI (ORSA) ASRAMA PUTRI PONDOK PESANTREN AL-ISLAM JORESAN MLARAK PONOROGO

PENGURUS PONDOK PESANTREN NURUL HIDAYAH JEMBER

Gambar

Tabel  2.1  Persamaan  dan  Perbedaan  Penelitian  Terdahulu  Dengan  Penelitian Yang Akan Dilakukan
Gambar 3.1 Monumen peninggalan Kerajaan Bantarangin  Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 3.4 Lokasi sanggar tari di desa Sumoroto  Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 3.3 Lokasi pengrajin gamelan milik mbah jikun  Sumber : Dokumentasi pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait