• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Literatur: Kemampuan Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA

N/A
N/A
Sakinah Zubair KIMIA UNM

Academic year: 2024

Membagikan "Kajian Literatur: Kemampuan Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Celebes Science Education – CSE

https://ojs.unm.ac.id/CSE

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489 103

Kajian Literatur: Kemampuan Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA

Sakinah Zubair1, Nurfitra Yanto*2

*nurfitra.yanto@unm.ac.id Universitas Negeri Makassar1,2 ABSTRAK

Kemampuan literasi sains Peserta didik di Indonesia masih berada jauh di bawah rata-rata skor internasonal. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hal tersebut diantaranya sistem pendidikan yang berlaku, pilihan model, pendekatan, metode, strategi, dan metode pembelajaran, pilihan sumber belajar, gaya belajar peserta didik serta sarana prasarana pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur yang mengkaji mengenai kemampuan literasi sains peserta didik dalam pembelajaran IPA. Sebanyak 16 artikel yang memiliki tema literasi sains dikumpulkan, dianalisis, dan disimpulkan sehingga diperoleh rekomendasi tentang kemampuan literasi sains peserta didik dalam pembelajaran IPA. Hasil kajian literatur diperoleh beberapa hal yakni: (1) Kemampuan literasi peserta didik masih tergolong rendah dan salah satu penyebabnya adalah rendahnya kemampuan literasi sains para pendidik IPA. (2) Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik adalah menerapkan model pembelajaran yang tepat diantaranya problem based learning, inkuiri bebas, etnosains, RQA, dan discovery berbantuan simulasi PhET. (3) Jenis bahan ajar yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik yaitu bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing, bahan ajar berbasis STEM, dan multimedia interaktif secara blended learning.

Kata Kunci: Literasi Sains; Model Pembelajaran; Bahan Ajar.

ABSTRACT

The science literacy ability of students in Indonesia is still far below the international average score.

Several things that can cause this include the applicable education system, choice of models, approaches, methods, strategies, and learning methonds, choice of learning resources, student learning styles and learning infrastructure. The research method used is a literature study that examines students science literacy skills in science learning. A total of 16 articles with the theme of science literacy were collected, analyzed, and cocluded to obtain recommendations about students science literacy skills in science learning. The results of the literature review obtained several things, namely: (1) the literacy ability of students is still relatively low and one of the causes is the low science literacy ability of science educators. (2) learning models that can improve students’ science literacy skills are applying appropriate learning models including problem based learning, inquiry, ethnoscience, RQA, Discovery Model Assisted By PhET Simulation. (3) types of teaching materials that can improve students science literacy skills are guided inquiry-based teaching materials, STEM-based teaching materials, and interactive multimedia in a blended learning manner.

Keywords: Science Literacy; Learning Models; Teaching Materials.

Received: 12 April 2023 Reviewed: 12 Mei 2023 Accepted: 6 Juni 2023

*corresponden author:

nurfitra.yanto@unm.ac.id

(2)

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi terus berakselerasi dengan cepat. Era informasi di abad 21 ditandai dengan jaringan keilmuan yang komprehensif. Liu (2009: 301) menyatakan bahwa salah satu keterampilan yang dibutuhkan di abad 21 adalah literasi sains. Pembelajaran kontekstual hendaknya mengedepankan literasi sains atau science literacy. Literasi sains adalah kemampuan mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh informasi, menjelaskan fakta ilmiah, dan menarik kesimpulan tentang konsep ilmiah berdasarkan fakta dan bukti ilmiah. (OECD, 2009: 128).

Literasi sains adalah topik yang semakin mendapat perhatian di dunia akademis. Bagaimanapun, menguasai pendidikan ilmiah dasar sangat penting bagi siapa saja yang ingin memecahkan masalah (Chusni et al., 2020). Hasil studi internasional melalui PISA dapat menjadi rujukan terkait rendahnya literasi sains anak-anak Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan rata-rata literasi sain peserta didik masih amat jauh di bawah rata-rata internasional dengan skor 500 (Toharuddin, et al. 2011). Nilai rata-rata literasi sains yang rendah oleh PISA membuktikan bahwa banyak peserta didik Indonesia yang tidak mampu mengaitkan ilmu sains yang mereka pelajari dengan fenomena yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini karena pemahaman bacaan masih tergolong rendah dan pembelajaran IPA di Indonesia kurang menekankan kontekstual dunia nyata. Tentu sangat diperlukan peran guru dalam meningkatkan literasi sains agar peserta didik mencapai hasil belajar yang maksimal.

Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya literasi sains di Indonesia antara lain adalah sistem pendidikan yang berlaku, pilihan model, pendekatan, metode, strategi, metode pembelajaran, pilihan sumber belajar, gaya belajar peserta didik dan sarana prasarana pembelajaran (Wahyu et al., 2012). Selain itu, masalah rendahnya literasi sains di kalangan peserta didik tidak dapat diatasi hanya melalui penggunaan model, strategi, dan metode pembelajaran. Pengukuran kapasitas keilmuan juga penting untuk mengetahui kapasitas sumber daya manusia dan meningkatkan kualitas. Peserta didik dan guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif, mendukung literasi sains dan berdaya saing berdasarkan realitas mata pelajaran dan merupakan prasyarat untuk mendorong kegiatan proses pembelajaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan tinjauan umum terkait dengan literasi sains dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini akan mengkaji berbagai jenis artikel yang terkait dengan kemampuan literasi sains meliputi penerapan model dan bahan ajar dalam pembelajaran IPA.

Pendahuluan berisi latar belakang masalah, konteks penelitian, hasil kajian pustaka, dan tujuan penelitian. Pendahuluan juga memuat urgensi penelitian dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian. Referensi yang digunakan dalam artikel ini diambil dari minimal 5 jurnal internasional selama 5 tahun terakhir.

Setiap referensi yang digunakan harus dicantumkan. Pendahuluan diketik dengan huruf Cambria 12 Pt spasi 1. dengan spasi tunggal. Seluruh bagian pendahuluan dipaparkan secara terintegrasi dalam bentuk paragraf- paragraf dengan panjang 15-20% dari total panjang artikel. Panjang artikel antara 3000-4000 kata (termasuk kepustakaan, catatan-catatan, dan tabel). Setiap artikel akan diuji keplagiatan/jiplak.

METODE

Penelitian ini termasuk dalam studi literatur. Jenis data yang dikumpulkan berupa data sekunder hasil penelitian sebelumnya yang mempunyai tema literasi

(3)

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489

sains pada pembelajaran IPA. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan sehingga didapatkan rekomendasi mengenai studi literatur terkait kemampuan literasi sains pada pembeajaran IPA. Sasaran penelitian yaitu artikel- artikel yang terindeks minimal sinta 4. Terjaring 16 (dua puluh) artikel dari 14 Jurnal sesuai dengan kriteria yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

Hasil penelitian disajikan dalam 2 tabel yang menampilkan jurnal yang dilakukan kajian literatur. Tabel 1 menampilkan hasil penelitian meliputi tahun terbit artikel, nama jurnal, volume dan nomor jurnal, dan jenis terbitan. Adapun Tabel 2, menampilkan hasil analisis kajian literatur meliputi judul artikel, desain penelitian dan hasil penelitian.

Table 1. Publikasi Jurnal Terindeks

No Tahun Nama Jurnal Volume

Nomor Jumlah

artikel Sinta 1 2020 JIPVA (Jurnal Pendidikan IPA Veteran) 4 (2) 1 Sinta 3

2 2021 Jurnal Basicedu 5(4) 1 Sinta 5

3 2019 Jurnal Pijar MIPA 14(2) 1 Sinta 4

4 2020 Jurnal Pijar MIPA 15(1)

15(2) 2 Sinta 4

5 2019 Jurnal IPA & Pembelajaran IPA 3(1) 1 Sinta 3

6 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan IPA 6(1) 1 Sinta 4

7 2020 Jurnal Pendidikan dan Biologi 12(1) 1 Sinta 3

8 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan IPA 5(1)

5(2) 2 Sinta 2

9 2019 Journal of Science Education and Practice 2(2) 1 Sinta 3

10 2020 Jurnal IPA & Pembelajaran IPA 4(1) 1 Sinta 3

11 2021 Jurnal Pendidikan, Matematika, dan Sains 6(1) 1 Sinta 4

12 2019 Jurnal of Natural Science Teaching 2(2) 1 Sinta 2

13 2020 Jurnal Edusains 12(2) 1 Sinta 2

14 2022 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 11(3) 1 Sinta 1

Tabel 2. Data Hasil Analisis Artikel Penelitian

No Judul artikel Metode Temuan

1 Model problem based learning untuk meningkatkan

kemampuan literasi sains pada konsep pemanasan global

quasi

eksperiment Kemampuan literasi sains siswa pada konsep pemansan global meningkat dengan model pembelajaran problem based learning (PBL)

2 Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta didik pada Pembelajaran IPA Terintegrasi di Sekolah Dasar

deskriptif

kualitatif Peserta didik mampu pada aplikasi sains dan pengetahuan sains. Peserta didik belum mampu pada proses sains dan aspek sikap sehingga diperlukan pembelajaran yang bervariasi untuk memotivasi peserta didik agar mampu meningkatkan kemampuan literasi sains

3 Meningkatkan Literasi Sains Peserta Didik Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Green Chemistry pada Materi Laju Reaksi

Research and

Development Perolehan N-Gain rata-rata literasi sains yakni 0,55 dengan kategori sedang dan perolehan N-Gain kompetensi literasi sains pada kategori sedang. Sehingga disimpulkan pembelajaran berbasis masalah berorientasi green chemistry dapat meningkatkan literasi sains dengan kategori peningkatan sedang

(4)

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489

No Judul artikel Metode Temuan

4 Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar IPA Materi Sistem Ekskresi Berbasis Inkuiri terhadap Peningkatan Literasi Sains

Quasi

eksperiment Bahan ajar berbasis inkuiri dapat meningkatkan literasi sains peserta didik kelas VIII MTs Negeri 1 Mataram dengan kategori peningkatan sedang

5 Pengembangan Handout Berbasis Literasi Sains Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Research and

Development Persentase kelayakan handout berbasis literasi sains sebesar 92% dengan kriteria sangat layak, dan persentase tanggapan guru dan peserta didik terhadap handout dengan kategori baik. Sehingga disimpulkan handout berbasis literasi sains pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit layak untuk digunakan sebagai bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan literasi sains 6 Pengaruh Model Inkuiri Bebas

Terhadap Kemampuan Literasi Sains

Quasi

Eksperiment Model inkuiri bebas berpengaruh secara signifikan terhadap kamampuan literasi sains sehingga dapat disimpulkan bahwa model inkuiri bebas dapat meningkatkan kompetensi literasis ains peserta didik kelas XI SMAN 2 Labuapi

7 Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta didik SMP pada Materi Sirkulasi Darah

deskriptif

kualitatif Rerata kemampuan literasi sains peserta diidk SMP berada pada level rendah khususnya pada aspek memahami dan interpretasi

8 Keterampilan Literasi Sains Peserta Didik dengan Model Pembelajaran Reading, Questioning, and Answering (RQA) dalam Pembelajaran Biologi

Quasi

Eksperiment Terdapat pengaruh peningkatan kemampuan literasi sains dengan menggunakan Model pembelajaran RQA

9 Profil Literasi Sains Dan Keterampilan Berpikir Kritis Pendidik IPA SMP

Penelitian

deskriptif Rerata kemampuan literasi sains para pendidik IPA Tingkat SMP dalam kategori cukup dan kemampuan berpikir kritis dalam kategori sedang

10 Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Literasi Sains

Research and

Development Bahan ajar meliputi silabus, RPP, dan instrument literasi sains berbasis inquiri terbimbing dapat digunakan dalam pembelajaran. Hasil kuisioner menunjukkan respon peserta didik dalam kategori sangat baik untuk pembelajaran

11 Rekonstruksi Bahan Ajar Berbasis STEM Untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi Peserta didik Pada Konsep Kemagnetan

Research and

Development Rekonstruksi bahan ajar berbasis STEM dengan tema teknologi magnet dapat meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik dengan % N-Gain 41,47%

kategori sedang 12 Analisis Kelayakan dan

Kepraktisan Modul Praktikum Berbasis Literasi Sains Untuk Pembelajaran IPA

Research and

Development Modul praktikum IPA dinyatakan layak dan praktis untuk digunakan sebagai panduan praktikum

13 Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik dalam Pembelajaran Kimia Menggunakan Multimedia Interaktif Berbasis Blended Learning

quasi

experimental Multimedia interaktif berbasis blanded learning dapat meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik dengan rerata N- Gain kelas eksperimen 78,5 kategori tinggi

14 Efektivitas Pembelajaran Biologi Berorientasi Literasi Saintifik

quasi

experimental Pendekatan saintifik berorientasi literasi saintifik menjadi model terbaik untuk digunakan dalam pembelajaran IPA

(5)

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489

No Judul artikel Metode Temuan

termasuk biologi dengan nilai keefektifan 0,548 kategori sedang

15 Kemampuan Literasi Sains Pada Peserta didik SMA menggunakan Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains

quasi

experimental Pembelajaran kimia berbasis Etnosains dapat meningkatkan kemampuan literasi sains dengan rerata skor kompetensi literasi 72% kategori tinggi.

16 Analysis Of Students’ Scientific Literacy Skill in Terms Of Gender Using Science Teaching Materials Discovery Model Assisted By PhET Simulation

quasi

experimental Bahan ajar berbantuan simulasi PhET layak untuk digunakan dan diperoleh hasil kemampuan literasi sains peserta didik putri lebih tinggi dibandingkan peserta didik putra.

2. Pembahasan

Hasil Kajian literatur yang telah dilakukan diperoleh 16 Artikel yang memaparkan terkait literasi sains dalam pembelajaran IPA. Literasi sains merupakan kemampuan yang penting dimiliki oleh peserta didik di era revolusi 4.0. Berdasarkan data PISA terkait kemampuan literasi sains peserta didik masih berada dalam kategori rendah, sehingga penting untuk merancang proses pembelajaran yang berbasis pada literasi sains. Hal ini juga didukung dari hasil penelitian (Hasasiyah et al., 2019) yang memperoleh hasil analisis kemampuan literasi sains peserta didik SMP berada dalam kategori rendah, lebih jauh lagi oleh (Dwisetiarezi & Fitria, 2021) memperoleh hasil penelitian terkait kemampuan literasi sains yang masih rendah dalam aspek proses dan sikap sains.

Rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik salah satunya disebabkan oleh kemampuan literasi sains oleh para pendidik. Penelitian oleh (Jamaluddin et al., 2019) terhadap para pendidik IPA Tingkat SMP diperoleh bahwa kemampuan literasi sains pendidik masih dalam kategori cukup. Tentu menjadi catatan bagi para pendidik untuk meningkatkan kemampuan literasi sains. Para pendidik harus meningkatkan kemampuan khususnya dalam penguasaan konten atau materi IPA agar dapat membelajarkan peserta didik tentang fakta, konsep, prinsip, dan teori-teori IPA dengan benar serta dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

Peningkatan kemampuan literasi sains dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran yang tepat. Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan, beberapa model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains yaitu model Problem Based Learning (Alatas & Fauziah, 2020), model inkuiri bebas (Haerani et al., 2020), model reading, question, and answering (Hidayahtika et al., 2020), etnosains (Wibowo & Ariyatun, 2020), model discovery dengan berbatuan simulasi PhET (Bahtiar et al., 2022), model green chemistry (Fauziah et al., 2019), dan literasi saintifik (Setiawan, 2019).

Selain penerapan model pembelajaran, penggunaan bahan ajar juga dapat meningkatkan kemampuan literasi sains. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Habibati et al., 2019) berkaitan dengan penggunaan handout berbasis literasi sains yang layak digunakan sebagai bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan literasi sains. Penelitian lain terkait penggunaan bahan ajar yaitu penggunaan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing (Komalasari et al., 2019), bahan ajar berbasis STEM (Rusyati, 2019) dan penggunaan multimedia interaktif secara blended learning (Ihsan & Siti, 2021).

Penerapan model pembelajaran dan bahan ajar tersebut terbukti secara ilmiah mampu memberi peningkatan kemampuan literasi sains peserta didik. Hal ini bisa menjadi bahan acuan bagi para pendidik untuk senantiasa meningkatkan kompetensi

(6)

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489

baik dalam hal pedagogic maupun secara professional. Meski demikian, tetap harus dilakukan kajian secara mendalam terkait model dan bahan ajar tersebut kaitannya dengan peningkatan kemampuan literasi sains. Tentu tidak ada model ataupun bahan ajar yang paling baik, semua tergantung pada kondisi pembelajaran yang meliputi pendidik, peserta didik, sarana dan prasarana.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil kajian literatur maka dikemukakan kesimpulan bahwa kemampuan literasi peserta didik masih tergolong rendah dan salah satu penyebabnya adalah rendahnya kemampuan literasi sains para pendidik IPA, model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik adalah menerapkan model pembelajaran yang tepat diantaranya problem based learning, inkuiri bebas, etnosains, RQA, dan discovery berbantuan simulasi PhET, dan jenis bahan ajar yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik yaitu bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing, bahan ajar berbasis STEM, dan multimedia interaktif secara blended learning.

DAFTAR RUJUKAN

Alatas, F., & Fauziah, L. (2020). Model problem based learning untuk meningkatkan kemampuan literasi sains pada konsep pemanasan global. JIPVA (Jurnal Pendidikan IPA Veteran), 4(2), 102.

Bahtiar, Ibrahim, & Maimun. (2022). Analysis Of Students’ Scientific Literacy Skill In Terms Of Gender Using Science Teaching Materials Discovery Model Assisted By Phet Simulation. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 11(3), 371-386.

Chusni, M. M., Suranto, Rahardjo, S. B., & Saputro, S. (2020). Profile of multi-modal representation ability of junior high school students on science material in Sleman district. Journal of Physics: Conference Series, 1511(1).

Dwisetiarezi, D., & Fitria, Y. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa pada Pembelajaran IPA Terintegrasi di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 1958- 1967.

Fauziah, N., Andayani, Y., & Hakim, A. (2019). Masalah Berorientasi Green Chemistry Pada Materi Laju Reaksi Improving Student Science Literacy Through Problem- Based Learning. Jurnal Pijar MIPA, 14(2), 31-35.

Habibati, H., Nazar, M., & Septiani, P. D. (2019). Pengembangan Handout Berbasis Literasi Sains Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Jurnal IPA &

Pembelajaran IPA, 3(1), 36-41.

Haerani, S. A. S., Setiadi, D., & Rasmi, D. A. C. (2020). Pengaruh Model Inkuiri Bebas Terhadap Kemampuan Literasi Sains. Jurnal Pijar Mipa, 15(2), 140-144.

Hasasiyah, S. H., Hutomo, B. A., Subali, B., & Marwoto, P. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP pada Materi Sirkulasi Darah. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 6(1), 5.

Hidayahtika, F., Suprapto, P. K., & Hernawati, D. (2020). Keterampilan Literasi Sains Peserta Didik dengan Model Pembelajaran Reading, Questioning, and Answering (RQA) dalam Pembelajaran Biologi. Quagga: Jurnal Pendidikan Dan Biologi, 12(1), 69.

Ihsan, M.S & Siti, W.J. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Dalam Pembelajaran Kimia Menggunakan Multimedia Interaktif Berbasis Blended Learning. EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika Dan Sains, 6(1), 197- 206.

(7)

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489

Jamaluddin, J., Jufri, A. W., Ramdani, A., & Azizah, A. (2019). Profil Literasi Sains Dan Keterampilan Berpikir Kritis Pendidik Ipa Smp. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(1).

Komalasari, B. S., Jufri, A. W., & Santoso, D. (2019). Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Literasi Sains. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(2), 219-227.

Liu, X. (2009). Beyond Science Literacy : Science and the Public. International Jurnal of Envoronmental & Science Education, 4(3), 301-311.

OECD. (2009). PISA 2009 Assesment Framework key Competencies in Reading, mathematics and Science [on-line]. Tersedia: http://www.oecd

Rusyati, A.P. (2019). rekonstruksi bahan ajar berbasis STEM untuk meningkatkan literasi sains dan teknologi siswa pada konsep kemagnetan. 2(i), 10-22.

Setiawan, A. R. (2019). Thabiea : Journal of Natural Science Teaching Efektivitas Pembelajaran Biologi Berorientasi Literasi Saintifik. Thabiea : Journal of Natural Science Teaching, 02(02), 83-94.

Toharudin, U., et al. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:

Humaniora.

Weng, X., Cui, Z., Ng, O. L., Jong, M. S. Y., & Chiu, T. K. F. (2022). Characterizing Students’

4C Skills Development During Problem-based Digital Making. Journal of Science Education and Technology, 31(3).

Wahyu, E., Apit, F., & Sardianto, M. (2012). Analisis Buku Siswa Mata Pelajaran Ipa Kelas Viii Smp/Mts Berdasarkan Kategori Literasi Sains. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 2(1), 1-10.

Wibowo, T., & Ariyatun, A. (2020). Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa Sma Menggunakan Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains. EDUSAINS, 12(2), 214–

222.

(8)

e-ISSN: 2829-629X | p-ISSN: 2829-646X DOI: https://doi.org/10.26858/cse.v2i2.47489

Sakinah Zubair

Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNM, melakukan penelitian pada bidang Pendidikan IPA, dapat dihubungi melalui email: sakinah.zubair@unm.ac.id

Nurfitra Yanto

Dosen Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNM, melakukan penelitian pada bidang Pendidikan IPA, dapat dihubungi melalui email: nurfitra.yanto@unm.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Apakah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IX yang menggunakan bahan ajar IPA berbasis literasi sains dengan bahan ajar yang beredar.. 1.3

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR IPA TERPADU TIPE CONNECTED PADA TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian tentang penerapan literasi sains dalam materi pembelajaran IPA untuk calon guru SD dalam menghadapi Pendidikan abad 21 ini untuk memfasilitasi calon guru

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan buku ajar materi perubahan lingkungan berbasis collaborative learning kelas X SMA untuk melatihkan literasi sains

Sesuai dengan pandangan tersebut, penilaian literasi sains tidak semata-mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap pengetahuan sains tetapi juga pemahaman

Sesuai dengan pandangan tersebut, penilaian literasi sains tidak semata-mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap pengetahuan sains tetapi juga pemahaman

PENUTUP Berdasarkan tujuan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan literasi sains dengan menggunakan model pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mobile learning berbasis literasi sains pada materi asam basa dinyatakan valid dan praktis dapat digunakan dalam