• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN METAFISIKA PADA TRADISI RITUAL KELAHIRAN SILIH DARAH MASYARAKAT ADAT LAMPUNG WAY KANAN DI KAMPUNG MESIR ILIR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KAJIAN METAFISIKA PADA TRADISI RITUAL KELAHIRAN SILIH DARAH MASYARAKAT ADAT LAMPUNG WAY KANAN DI KAMPUNG MESIR ILIR"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

STUDI METAFISIKA TRADISI RITUAL KELAHIRAN TENAGA DARAH MASYARAKAT ADAT LAMPUNG WAY KANAN DI KAMPUNG MESIR ILIR. Dan penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul : Kajian Metafisika Tradisi Ritual Kelahiran Masyarakat Adat Lampung Darah Silih Way Kanan di Kampung Mesir Ilir.

Tabel 1.1  Sumber  data:  wawancara  dengan  Siti  Aminah  sebagai  pemimpin ritual silih darah  .............................................
Tabel 1.1 Sumber data: wawancara dengan Siti Aminah sebagai pemimpin ritual silih darah .............................................

Latar Belakang Masalah

Salah satu kearifan asli yang masih ada di kalangan penduduk desa Ilir Mesir, salah satunya adalah ritual silih darah. Tradisi ritual pengorbanan darah yang dilakukan oleh penduduk desa Ilir Mesir pada dasarnya merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi ritual pengorbanan darah bagi penduduk desa Ilir Mesir merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran bayi yang sehat dan selamat.

Fokus penelitian ini adalah konsep kajian metafisika tradisi ritual kelahiran tapa darah di kalangan masyarakat adat Lampung Way Kanan di Desa Mesir Ilir. Tinjauan Metafisika dalam Tradisi Ritual Pendamaian Darah Kelahiran Masyarakat Lampung Way Kanan Desa Ilir Mesir. Bagaimana tinjauan metafisika dalam tradisi ritual tirakat kelahiran masyarakat Lampung Way Kanan di desa Mesir Ilir.

Untuk mengetahui hakikat tradisi ritual tirakat darah pada masyarakat Lampung Way Kanan di desa Mesir Ilir. Pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang ritual silih darah di desa Ilir Mesir. Ada berbagai jenis tradisi yang ada di desa Mesir Ilir, salah satunya adalah ritual tirakat darah yang berarti mengganti darah.

Tradisi ritual tirakat darah yang berkembang di masyarakat Kampung Mesir Iir, Kecamatan Bahuga, Kabupaten Waykanan pada hakekatnya memiliki sejumlah kearifan lokal.

Fokus dan Subfokus

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, permasalahan utama yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah: Menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang selaras dengan nilai-nilai budaya daerah khususnya tradisi ritual tirakat darah di desa Mesir Ilir Kecamatan Bahuga Kabupaten Way Kanan, baik bagi masyarakat maupun bagi penulis sendiri. Hasil penelitian ini pertama-tama akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat awam atau pendatang baru yang belum mengetahui apa itu tradisi silih berganti darah.

Kedua, dapat dijadikan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk memberikan apresiasi dan dukungan dalam melestarikan tradisi ritual substitusi darah.

Kajian Kepustakaan

Kajian Cerita Rakyat tentang Rangkaian Ritual Adat dari Hamil sampai Melahirkan di Desa Borongan Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten” yang membahas tentang rangkaian ritual adat dari masa hamil sampai melahirkan. Tujuannya agar proses kehamilan hingga persalinan berjalan lancar dan tanpa hambatan, serta keselamatan anak yang dilahirkan terjamin. 15 DinkaRetnoningsih, Kajian Cerita Rakyat dalam Konteks Ritual Adat Pada Masa Hamil dan Melahirkan Bayi di Desa Borongan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Skripsi, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, 2014, hlm. 2.

Secara umum belum ada yang mempelajari tradisi ritual tirakat darah ini, sehingga peneliti ingin membahas tradisi ritual donor darah dengan judul kajian metafisika tradisi ritual donor darah masyarakat adat Lampung Way Kanan di desa Ilir Mesir. . Tradisi ritual lahir taqwa darah ini merupakan tanda syukur kepada Allah SWT atas kelahiran sang anak dengan selamat dan semoga sang ibu segera pulih seperti sediakala. Pada judul skripsi peneliti akan membahas tentang tradisi ritual lahirnya tirakat, dimana tradisi ini memiliki proses yang harus dilakukan, dan dalam proses tradisi tirakat ini, darah memiliki nilai semantik yang ada dalam setiap proses dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan tradisi tersebut.

Metode Penelitian

Kerangka Teori

Pandangan Scheler tentang nilai satu pihak merupakan kritik terhadap aksiologi nominalisme yang menganggap nilai sebagai fakta empiris belaka; di sisi lain, filosofi Scheler juga merupakan kritik terhadap etika formalisme.30. Metode fenomenologi yang berkaitan dengan penelitian ini adalah fenomenologi bidang nilai, tradisi ritual tirakat merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Masih adanya masyarakat Lampung yang masih menjalankan tradisi ini tentunya karena nilai-nilai yang ada dalam pelaksanaan tradisi ritual tirakat tersebut, walaupun mungkin masyarakat belum memahami nilai-nilai yang ada di balik pelaksanaan tradisi ini. .

Ketidaktahuan masyarakat tentang makna melaksanakan suatu tradisi antara lain disebabkan karena masyarakat Lampung pada umumnya mewarisi tradisi dari generasi sebelumnya secara kasar, yaitu hanya sebatas pelaksanaan tradisi dan perlengkapannya tanpa mempersoalkan asal-usulnya. makna yang terkandung dalam tradisi.

Sistematika Pembahasan

Salah satu tradisi ritual tirakat darah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelahiran bayi dalam keadaan sehat wal afiat ke dunia. Itulah tujuan dari ritual pemulihan darah ini, yaitu sebagai penyucian diri atau untuk menggantikan darah ibu. Inti dari tradisi tirakat darah ini adalah sebuah acara untuk mendoakan keselamatan sang buah hati dan semoga sang ibu segera sembuh.

Penyediaan ayam putih: ayam yang digunakan dalam tradisi ritual pertukaran darah, baik ayam putih betina dan jantan. Kebangkitan tradisi ritual kelahiran darah ini masih dilakukan oleh masyarakat hingga kini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebenarnya tradisi salib ini adalah mendoakan keselamatan dan panjang umur kepada Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa).

METAFISIKA, TRADISI, SILIH DARAH, KEARIFAN

Metafisika Fenomenologi Nilai

Metafisika adalah cabang filsafat yang berbicara tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia. Scheler menempatkan dasar metafisik utama "nilai" dan dasar objek dalam nilai tertinggi dari Tuhan pribadi. Karena perbedaan indera, kesenangan dan ketidaksenangan berbeda dalam tipe individu, tetapi nilai-nilainya tetap sama di dalamnya.

Nilai-nilai spiritual dibedakan menjadi: nilai estetika keindahan dan keburukan, nilai benar dan salah, dan nilai pengetahuan murni. Yang dimaksud dengan perbuatan-perbuatan keagamaan secara khusus, misalnya perbuatan-perbuatan seperti berdoa, mengucap syukur, beribadah, bertaubat, berdoa dan sebagainya. Secara khusus, ia menekankan bahwa tindakan keagamaan tidak dapat berasal dari kebutuhan atau keinginan psikologis.

Metafisika Umum (ontologi)

Objek material ontologi adalah yang ada, yaitu segala sesuatu, termasuk yang ada sebagai bentuk konkret dan abstrak, masuk akal atau tidak masuk akal. Tujuan formal ontologi adalah untuk memberikan dasar yang paling umum untuk setiap masalah yang berhubungan dengan manusia, dunia, dan Tuhan. Titik tolak dan landasan ontologi adalah refleksi dari realitas terdekat, yaitu manusia itu sendiri dan dunianya.37 Pembahasan tentang ontologi (yang ada) dengan demikian secara garis besar terbagi menjadi dua bidang, yaitu fisika dan metafisika.

Secara ontologis, sains membatasi ruang lingkup studi pengetahuan hanya pada bidang-bidang yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek studi yang berada dalam batas pengalaman sebelumnya dan non-pengalaman diserahkan kepada pengetahuan lain. Apalagi secara ontologis sains netral terhadap nilai-nilai dogmatis dalam menafsirkan hakikat realitas, karena sains adalah upaya manusia untuk mempelajari alam sebagaimana adanya.

Aliran Metafisika

Solidaritas metafisik memberikan karakter realitas yang sama pada semua fakta yang ada, seperti halnya pandangan dunia Yunani pada umumnya, yang menerima adanya hukum all-inclusive yang mengekspresikan dirinya di dalam atau di dalam kosmos yang terlihat. Metafisika sentris menerima banyak prinsip orisinal, tetapi satu prinsip utama dan memberi makna.

Tradisi

  • Pengertian Tradisi
  • Kemunculan Tradisi
  • Fungsi Tradisi

Kelompok pertama percaya bahwa tidak ada kegiatan hukum dalam masyarakat tanpa negara (seperti kelompok berburu dan meramu, masyarakat agraris yang tidak mengenal dunia lain di luar desanya). Hanya saja dalam hal tradisi, ini lebih berarti penemuan atau penemuan kembali sesuatu yang ada di masa lalu, bukan penciptaan sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya. Tempatnya ada di kesadaran, keyakinan, norma dan nilai yang kita anut sekarang dan di benda-benda yang diciptakan di masa lalu.

Tradisi seperti tumpukan ide dan bahan yang dapat digunakan orang di masa sekarang dan untuk membangun masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu. Tradisi yang menyarankan masa lalu yang lebih bahagia memberikan sumber kebanggaan pengganti ketika masyarakat berada dalam krisis. Tidak semua yang datang dari masa lalu bernilai baik, bagi manusia itu penuh dengan tragedi dan penderitaan, kehancuran, perselisihan, penindasan, diskriminasi, ideologi jahat, keyakinan irasional, hukum yang tidak adil, dan kediktatoran.

Silih Darah

  • Pengertian Silih Darah
  • Latar Belakang Tradisi Ritual Kelahiran
  • Ritual Pelaksanaan Tradisi Silih Darah

Syarat-syarat yang harus dipersiapkan dalam upacara penebusan darah kelahiran ini adalah penyembelihan ayam putih (ayam/betina), air, daun kemangi dan minyak cincin uranga. Yang digunakan untuk membasuh kaki nenek Aminah selaku penanggung jawab ritual pemulihan darah yang dilakukan oleh ibu atau nenek si bayi. Itulah tujuan ritual kelahiran ini dengan pengorbanan darah untuk penyucian diri atau penggantian darah ibu yang melahirkan agar ibu cepat sembuh seperti semula dan untuk keselamatan bayi agar panjang umur. G.

Seperti masyarakat lainnya, adat tirakat darah ini dilakukan saat seorang ibu melahirkan anaknya. Jelas bahwa tradisi ritual donor darah ini secara simbolis dimaksudkan sebagai pengganti dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelahiran seorang anak dalam keluarga mereka. Tradisi ritual donor darah ini merupakan salah satu tradisi yang dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak dalam keluarga.

Kearifan Lokal

  • Pengertian Kearifan Lokal
  • Nilai-Nilai Kearifan Lokal

Dalam pengertian yang luas ini, berarti “kearifan lokal” diterjemahkan ke dalam semua warisan budaya, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Berdasarkan pendapat Alfian, dapat diartikan bahwa kearifan lokal adalah adat istiadat dan kebiasaan yang dilakukan secara tradisional oleh sekelompok masyarakat secara turun-temurun dan tetap dipertahankan di daerah tertentu oleh masyarakat adat tertentu. Lebih lanjut, Istiawati berpendapat bahwa kearifan lokal adalah cara orang berperilaku dan bertindak dalam menanggapi perubahan lingkungan fisik dan budaya.

Menurut Ratna, kearifan lokal merupakan perekat yang berupa budaya yang ada sehingga berpijak pada eksistensi. Sibarani mendefinisikan kearifan lokal sebagai bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang bersumber dari nilai-nilai budaya luhur masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Warigan mendefinisikan kearifan lokal sebagai nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan terbukti ikut menentukan kemajuan masyarakat.

GAMBARAN UMUM KAMPUNG MESIR ILIR

Kondisi Geografis dan Demografis

Adat Istiadat Kampung Mesir Ilir

Tradisi Ritual Silih Darah Pada Masyarakat

KAJIAN METAFISIKA PADA TRADISI RITUAL

Tinjauan Metafisika Dalam Tradisi Ritual

PENUTUP

Rekomendasi

Penutup

Gambar

Tabel 1.1  Sumber  data:  wawancara  dengan  Siti  Aminah  sebagai  pemimpin ritual silih darah  .............................................

Referensi

Dokumen terkait

8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Jakarta: Penerbit Lentera Abadi, 2010), 45.. Kemudian pada potongan sasyairan ke-7: “Ayam putih jangan disaung, Amun disaung

sederhana, yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan