Oleh karena itu, RS Petang mengajukan persetujuan teknis berupa Kajian Teknis Pemanfaatan Air Limbah untuk penerapan di lahan. Usaha dan/atau kegiatan Rumah Sakit Petang (Tipe C) berlokasi di Jalan Raya Pura Pucak Mangu, Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Pembangunan dan kegiatan usaha Rumah Sakit ini dibangun di atas lahan seluas 2000 m2 yang merupakan jenis bangunan untuk kegiatan non-usaha.
Jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut merupakan Rumah Sakit Tipe C yang meliputi pelayanan kesehatan umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan kesehatan spesialis dasar, pelayanan penunjang kesehatan spesialis, pelayanan kesehatan spesialis lainnya, pelayanan kesehatan gigi mulut spesialis, pelayanan kesehatan subspesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan. . , layanan dukungan klinis dan layanan dukungan non-klinis dan sebagainya. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas pelayanan medis dan kapasitas paling sedikit 4 (empat) dokter spesialis dasar dan 4 (empat) dokter spesialis penunjang. Rumah Sakit Umum Kelas C akan meningkatkan fasilitas dan kemampuan pelayanan medisnya dengan menambah maksimal 3 (tiga) layanan spesialis selain spesialis dasar dan 1 (satu) spesialis penunjang.
Dalam hal tidak terdapat rumah sakit umum kelas B pada suatu pemerintah kabupaten/kota, rumah sakit umum kelas C dapat menambah pelayanan medis kepada paling banyak 7 (tujuh) dokter spesialis lain di samping dokter spesialis dasar dan 1 (satu) dokter spesialis penunjang. Dalam hal pemerintah kabupaten/kota belum mempunyai rumah sakit umum kelas C, rumah sakit umum kelas D dapat menambah pelayanan medis sebanyak-banyaknya 2 (dua) dokter spesialis dasar dan 1 (satu) dokter spesialis penunjang. dan jumlah bahan baku Bahan baku dan/atau bahan habis pakai. Operasional dan/atau kegiatan Rumah Sakit Petang (Tipe C) akan menghasilkan air limbah dalam operasionalnya sebagai fasilitas pelayanan dan penunjang medis.
Sumber air bersih untuk Kegiatan Rumah Sakit (Tipe C) malam ini berasal dari PDAM sebagai penyedia utama dan ABT (Air Bawah Tanah) sebagai cadangan, yang ditampung pada tangki bawah tanah kemudian disalurkan ke prasarana secara berkesinambungan sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan operasional. Rumah Sakit Kelas A dan B harus menyalurkan minimal 400 liter/tempat tidur/hari dan maksimal 450 liter/tempat tidur/hari. Rumah sakit kelas C dan D, untuk tujuan kebersihan, harus menyediakan minimal 200 liter/tempat tidur/hari dan maksimal 300 liter/tempat tidur/hari.
Kebutuhan air menurut kelas rumah sakit dan peruntukannya harus dipenuhi setiap hari, dan jumlah air untuk higiene sanitasi harus memperhitungkan kebutuhan air untuk makanan dapur, pembersihan/penyiraman dan lain-lain. Fluktuasi atau kontinuitas air limbah dipengaruhi oleh jumlah air murni yang digunakan dalam operasional Rumah Sakit Khusus Petang (Tipe B). Dimana penggunaan air bersih dipengaruhi oleh okupansi rumah sakit dan kunjungan klinik.
Volume air limbah RS Khusus Petang (Tipe B) diharapkan mencapai 80% dari konsumsi air bersih yaitu 39.768 m3/hari. Berikut letak masing-masing proses/unit kerja pada setiap lantai yang menghasilkan limbah di RS Petang (Tipe C). Dalam upaya efisiensi penggunaan air bersih, RS Petang (Tipe C) menggunakan air hasil pengolahan IPAL untuk aplikasi tanah.
Efisiensi penggunaan air limbah untuk pengairan RSUD Petang (Tipe C) sebesar 39,77 m3/hari, hal ini disebabkan seluruh air limbah yang dihasilkan digunakan untuk menyiram tanaman di kebun, pekarangan, dan tempat parkir di area RS serta pada musim kemarau. dapat mengurangi debu dan membuat lingkungan rumah sakit terkesan dingin.
![Tabel 1. Jenis dan Jumlah Peralatan](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11267625.0/4.892.207.791.461.1153/tabel-1-jenis-dan-jumlah-peralatan.webp)
Rona Lingkungan Awal 1. Topografi
Iklim
Tidak hanya secara geografis, tetapi juga secara astronomis, wilayah-wilayah tersebut mempunyai letak dan karakteristik yang berbeda-beda. Secara umum, jika dilihat dari garis lintang, iklim dibedakan menjadi dua jenis, yaitu iklim matahari dan iklim fisik. Unsur iklim adalah sinar matahari, suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, awan angin, kabut, curah hujan.
Berdasarkan data, suhu udara pada pagi hari sekitar 20C, siang hari sekitar 23C, siang hari sekitar 22C, dan malam hari sekitar 20C. Udara sejuk ini sangat cocok untuk menanam buah, sayur mayur, bunga dan kopi. Namun pada beberapa jenis tanaman, suhu dingin tidak mendukung pertumbuhan atau pembentukan buah, seperti anyelir, mangga dan lain-lain.
Arah angin pada daerah perencanaan saat ini adalah dari tenggara, bergerak dari utara = 0 -> dihitung searah jarum jam) dengan kecepatan rata-rata sekitar 10-14 Km/jam. Berdasarkan informasi, angin berkecepatan tinggi rata-rata di atas 50 km/jam disertai hujan biasanya terjadi sekitar bulan Januari-Februari (Sasih Kaulu, Bali) dengan arah angin dari barat laut bervariasi. Rata-rata penyinaran matahari 8-9 jam/hari, namun awan tidak sepenuhnya cerah karena ditandai dengan pergerakan awan dengan cakupan sekitar 2/8 awan kumulus.
Pada musim hujan, sinar matahari relatif sedikit, berkabut, tingkat kekeruhan lebih dari 4/8, kelembapan cukup tinggi mencapai di atas 80%. Kecamatan Petang memiliki luas wilayah 11.500 ha (115,00 km²) dengan ketinggian m diatas permukaan laut, dimana kondisi geologi gunung api kuarter atas, terdiri dari pasir, tufa, breksi, aglomerat dan lava vulkanik tersebar luas. merupakan akuifer yang sangat luas, bervariasi dan mempunyai potensi airtanah yang rendah karena terletak di daerah pegunungan yang muka airtanahnya sangat dalam dan banyak terdapat mata air yang bersumber dari formasi/batuan tersebut. Dilihat dari penampang hidrogeologi/penampang sumur bor yang terletak di sebelah selatan daerah penelitian, selain data hasil penilaian resistivitas, dari ketinggian ~350 m dpl menunjukkan : lapisan pasir dan kerikil dari batuan vulkanik dengan ketebalan di utara sekitar kontur 150 meter dengan ketebalan diperkirakan lebih dari 100 meter, yang menipis ke arah selatan, di mana kemudian berkembang tufa masif dari kelompok batuan yang sama.
Daya resapan air pada daerah penelitian pada formasi batuan ini sangat tinggi, karena aliran tutupan lahan dipengaruhi oleh kondisi yang baik terutama pada daerah terasering dan curah hujan yang tinggi (karena terletak di daerah pegunungan).
![Gambar 9. Peta Jenis Tanah Kecamatan Petang](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11267625.0/27.892.192.804.128.1016/gambar-9-peta-jenis-tanah-kecamatan-petang.webp)
Hidrologi
Curah Hujan
Daerah perencanaan merupakan daerah tangkapan air utama daerah hulu Tukad Ayung khususnya di wilayah Kabupaten Badung dan berperan sebagai kawasan lindung/konservasi bagi daerah di bawahnya dalam hal penyediaan air.
![Gambar 10. Peta Hidrogeologi Kecamatan Petang B. Sungai](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11267625.0/29.892.245.751.214.940/gambar-10-peta-hidrogeologi-kecamatan-petang-b-sungai.webp)
Mata Air
Prakiraan Dampak 1. Baku Mutu Air Limbah
5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional di Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup. Penanggung jawab operasional dan/atau kegiatan Rumah Sakit Petang (Tipe C) wajib mengelola limbah sebelum dibuang ke lingkungan agar tidak melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.
Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia a. Struktur Organisasi
Sistem Manajemen Lingkungan