Apakah nilai pendidikan kisah Nabi Ayub dalam al-Quran, surah al-Anbiya, ayat 83-84. Apakah nilai estetika kisah Nabi Ayub dalam al-Quran surah al-Anbiya ayat 83-84. Apakah nilai keagamaan kisah Nabi Ayub dalam al-Quran surah al-Anbiya ayat 83-84.
Apakah nilai akhlak kisah Nabi Ayub dalam al-Quran surah al-Anbiya ayat 83-84. Apakah nilai sosial kisah Nabi Ayub dalam al-Quran, surah al-Anbiya, ayat 83-84. Apakah nilai budaya kisah Nabi Ayub dalam Surah al-Anbiya al-Quran, ayat 83-84.
Mendeskripsikan nilai estetika kisah Nabi Ayub seperti dalam Al-Qur'an surat al-Anbi ayat 83-84. Mendeskripsikan nilai budaya kisah Nabi Ayub seperti dalam Al-Qur'an surat al-Anbi ayat 83-84.
Manfaat Kajian 1. Secara teoritis
Untuk menambah bukti klaim bahwa Al-Qur'an benar-benar muncul sebagai "Kitab Ajaran". Maka untuk memperoleh tingkat objektivitas penelitian yang bersifat reflektif, dipilih data dan informasi, serta pengkajian terhadap ajaran-ajaran dalam al-Qur’an melalui narasi Nabi Ayub sebagai kontribusinya terhadap nilai-nilai pendidikan.
Metode Kajian
Penelitian ini dilakukan dengan mengandalkan data kepustakaan, yaitu data yang bersumber dari buku-buku yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah dalam penelitian ini. Sumber data yang digunakan sebagai bahan dalam penelitian ini adalah sumber data yang diperoleh dari bahan pustaka yang dikategorikan sebagai berikut: Sumber data primer meliputi data utama yang dijadikan objek penelitian, yaitu data yang berkaitan dengan penelitian ini.
Sumber data ini digunakan untuk mendukung analisis data yang terkumpul dan sebagai pembanding data primer. Sumber data primer meliputi data utama yang dijadikan objek penelitian, yaitu data yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber data ini digunakan untuk mendukung analisis data yang terkumpul dan sebagai pembanding data primer.
Pengorganisasian, yaitu penyusunan data sekaligus sistematisasi data yang diperoleh dalam kerangka penjelasan yang ada yaitu tentang nilai-nilai pendidikan dalam kisah Nabi Ayub sebagai Kajian Tafsir al-Qur'an Surat al-Anbiya ayat 83-84 dan direncanakan terlebih dahulu sesuai dengan permasalahannya. Data yang telah terkumpul, baik yang diambil dari buku, buku, majalah, jurnal, tesis dan lain sebagainya, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi.
Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian tinjauan pustaka ini, metode analisis isi dapat memberikan pemahaman tentang nilai-nilai dalam kisah Nabi Ayub as (Kajian Al-Qur'an surah al-Anbiya' ayat 83-84). Bab ini terlebih dahulu memaparkan latar belakang masalah, yang secara sistematis menjelaskan alasan dilakukannya penelitian. Bab ini terlebih dahulu memaparkan kajian teoritis tentang pengertian nilai, jenis nilai, ciri nilai, bentuk nilai, konsep pendidikan dalam konsep al-Ta'lim, konsep al-Ta'lim, konsep al-Ta'dib, bentuk pendidikan, dasar dan tujuan pendidikan menurut al-Qur'an dan tujuan pendidikan dan sunnah.
Dalam bab kedua kisah nabi Ayub seperti dalam Al Qur'an, Setan bertemu Tuhan, Ayub kehilangan anak-anaknya, Ayub terkena kusta, Ayub putus asa dan marah, Teman-teman Ayub menyalahkannya, Allah maha kuasa, Ayub diberkati Lebih dari sebelumnya, Setan diberkati lebih dari sebelumnya, Setan menggoda orang, Ayub dalam kesedihan, Ayub menggoda.
KAJIAN TEORI DAN TELAAH PUSTAKA
KAJIAN TEORI 1. Pengertian Nilai
- Macam-macam Nilai
- Jenis-jenis Nilai
- Pengertian Pendidikan
- Pengertian Pendidikan Islam
- Bentuk Pendidikan
- Tujuan Pendidikan Islam
- Tujuan Pendidikan Sebagai Nilai Pendidikan
- Nilai-nilai Pendidikan a. Nilai Pendidikan Religius
Nilai ilmiah adalah salah satu dari berbagai nilai yang mendasari tindakan seseorang atau sekelompok orang yang bekerja terutama atas dasar pertimbangan rasional. Nilai religi adalah salah satu dari berbagai nilai yang mendasari tindakan seseorang berdasarkan pertimbangan keyakinan bahwa sesuatu dianggap benar menurut ajaran agama. Nilai ekonomi adalah salah satu dari berbagai nilai yang mendasari tindakan seseorang atau sekelompok orang berdasarkan pertimbangan ada atau tidaknya keuntungan finansial.
Nilai seni adalah salah satu dari berbagai nilai yang mendasari tindakan seseorang atau sekelompok orang berdasarkan pertimbangan material. Nilai Kekuasaan adalah salah satu dari berbagai nilai yang mendasari tindakan seseorang atau sekelompok orang berdasarkan pertimbangan baik atau buruk untuk kebaikan dirinya sendiri atau kelompoknya. Nilai material adalah nilai yang mencakup berbagai konsep tentang segala sesuatu yang berguna bagi tubuh manusia.
Nilai religi merupakan nilai yang mencakup berbagai konsep yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan spiritual manusia. Estetika adalah nilai yang berkaitan dengan keindahan, penampilan fisik, bukan nilai etika.Nilai estetika berkaitan dengan penampilan, sedangkan nilai etis atau moral buruk berkaitan dengan perilaku manusia. Nilai-nilai pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat adalah nilai-nilai yang digunakan untuk melanjutkan kehidupan pribadi, mempertahankan sesuatu yang benar dan untuk berinteraksi.
Dari ketiga istilah tersebut, istilah al-tarbiyah merupakan istilah yang paling populer digunakan dalam praktik pendidikan Islam. Untuk itu perlu dipaparkan uraian dan analisis ketiga terminologi pendidikan Islam tersebut dengan beberapa argumentasi tersendiri dari berbagai pendapat para ahli di bidang pendidikan Islam. Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa penggunaan istilah al-Tarbiyah terlalu luas untuk mengungkap hakikat dan operasionalisasi pendidikan Islam.
Muhammad Fadhil al-Jamaly: Mendefinisikan pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong dan mengajak peserta didik untuk hidup lebih dinamis berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang berakhlak mulia. Marimba: Mendefinisikan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan atau kepemimpinan yang disadari oleh para pendidik dalam perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju pembentukan kepribadian utamanya (unta gila). 53. Ahmad Tafsir: Mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan seseorang agar berkembang secara optimal sesuai dengan ajaran Islam. 54.
Amalan yang dilakukan Rasulullah jh.sh. dalam proses perubahan kehidupan sehari-hari merupakan sumber utama pendidikan Islam setelah Al-Qur'an. Prinsip menjadikan Alquran dan Hadits sebagai bagian dari Pokok-Pokok Pendidikan Islam tidak hanya dilihat sebagai kebenaran iman. Dalam konteks ini, landasan yang menjadi landasan pendidikan Islam harus menjadi sumber kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan peserta didik pada pencapaian pendidikan.
Oleh karena itu, dasar utama pendidikan Islam adalah Al-Quran dan Sunnah Nabi (hadits).
Telaah Pustaka
Nilai pendidikan sosial akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kehidupan berkelompok dalam ikatan kekeluargaan antara satu individu dengan individu lainnya. Nilai budaya adalah sesuatu yang dianggap baik dan berharga oleh satu masyarakat atau suku, yang belum tentu dipandang baik oleh kelompok masyarakat atau suku lain, karena nilai budaya menentukan dan menjadi ciri suatu masyarakat dan budayanya. Nilai pendidikan agama Islam memiliki berbagai ruang lingkup, antara lain nilai pendidikan agama, nilai pendidikan akhlak, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya, nilai pendidikan etika, nilai pendidikan pendidikan.
Sedangkan dalam penelitian ini, penulis mencari nilai-nilai pendidikan pada kisah Nabi Ayub sebagai kajian Tafsir al-Qur'an surah al-Anbiya' ayat 83-84. Dengan demikian, nilai pendidikan disini merupakan salah satu aspek dari nilai pendidikan agama yang diambil dari sudut pandang penulis untuk kajian nilai pendidikan dalam kisah Nabi Ayub sebagai kajian tafsir Al-Qur’an Surat al-Anbiya ayat 83-84 yaitu kajian nilai. Maulina Zakiyah, 2009 dengan judul Aktualisasi Nilai Pendidikan Dalam Kegiatan Puasa Senin Kamis (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Putri Coper Jetis Ponorogo), dengan Kesimpulan.
Kegiatan puasa senin kamis di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Putri bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kegiatan puasa kamis senin. Nilai-nilai yang muncul berupa kedisiplinan, kebersamaan, akhlak yang tinggi, keteladanan dan kesopanan. Maka dalam hal ini, selain mengamalkan nilai-nilai kebaikan melalui rangkaian kegiatan puasa senin kamis, akan lahir nilai-nilai pendidikan dengan munculnya kedisiplinan, keimanan, tanggung jawab, kesabaran dan kedisiplinan.
Merupakan hasil aktualisasi nilai-nilai pendidikan yang muncul dalam diri siswa dengan dukungan guru, teman dan lingkungan serta orang tua, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Hanifatul Masruroh, 2012 berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang tertuang dalam kitab Al-Minahus Saniyah karya Syaikh Abdul Wahab asy-Sya'roniy, dengan kesimpulan: nilai-nilai. Hasil analisis nilai pendidikan akhlak menyatakan bahwa terdapat kesesuaian antara teori nilai pendidikan akhlak dengan nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab Al-Minah Al-Saniyah karya Syekh 'Abd Wahâb Al-Sya'raniy.
Ita Rosita, tahun 2009 bertajuk Relevansi Nilai-Nilai PendidikanTerkandung dalam Akidah Malaikat Tuhan Menghadapi Era Globalisasi (Kajian Pemikiran “Abd al-Rahman. Abd al-Rahman al-Nahlawi dalam nilai pendidikan secara umum adalah termasuk dalam bentuk nilai keagamaan menurut ahlRahman dalam suatu nilai ketuhanan secara al-Rahman). kepada era globalisasi bahawa nilai-nilai ini boleh digunakan sebagai bekalan berhubung arus globalisasi, terutamanya kesan negatif, dan sebagai asas dalam proses.