• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pendidikan dan Kewajiban Guru

N/A
N/A
ABDUL HAMID

Academic year: 2024

Membagikan "Pengertian Pendidikan dan Kewajiban Guru"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan adalah usaha-usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan keadaan belajar serta sistem penilaian untuk peserta didik yang aktif dan kreatif serta menumbuhkan kemampuan pengetahuan spiritual, pengendalian diri, nilai kepribadian, akhlak dan keterampilan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Guru sebagai pendidik menurut Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Sistem pendidikan nasional Pasal 40 Ayat 2 memiliki kewajiban sebagai berikut:

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.

2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.1

1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(2)

Sekolah sebagai institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Lembaga pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah atau swasta tanpa didukung oleh sumber daya manusia dalam perangkat sekolah dari kepala sekolah sampai dengan dewan guru, baik dari segi strategi dan kepemimpinan di masa yang akan datang tidak akan mampu dalam mengembangkan dan memajukannya. Oleh karena itu pendidikan dibentuk mencetak generasi muda yang unggul untuk masa yang akan datang. Generasi muda yang lahir dari pola pikir yang banyak manfaat, efektif dan bisa menjawab segala tantangan zaman. Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas maka harus ada pihak yang berkompetensi dibidangnya.

Manajemen rekrutmen tenaga pendidik (guru) merupakan usaha dan upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengatur pelaksanaan penerimaan tenaga pendidik baru dengan tujuan untuk mendapatkan tenaga pendidik (guru) yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya.2

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, bukanlah hal yang mudah, hal ini membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang matang dan perlu keseriusan dalam pelaksanaannya oleh berbagai pihak yang mempunyai kepentingan.

Guru bukan hanya mampu memberikan pelajaran tentang materi di dalam kelas namun guru juga harus memiliki kepribadian yang baik untuk diteladani

2Musyayyadah, Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik (Guru) di TK Bina Anaprasa Nuris Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, diunduh dari

https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101501#:~:text=Manajemen%20rekrutmen

%20tenaga%20pendidik%20(guru)%20merupakan%20usaha%20dan%20upaya

%20yang,berkualitas%20dan%20berkompeten%20di%20bidangnya. Pada hari kamis, 22/02/2024

(3)

oleh siswanya. Dengan kepribadian yang baik tersebut nantinya akan memberikan dampak positif terhadap sikap dan perilaku siswa disekolah.

Guru juga harus mampu memilih metode atau pembelajaran seperti apa yang pas untuk anak didik mereka. Tidak memaksa namun perlahan membuat anak didik menyukai cara belajar yang diterapkan.3 Jadi Guru adalah seseorang yang mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar mengajar serta mendidik, membimbing siswa agar mendapatkan ilmu yang berguna dan bermanfaat. Oleh karenai itu agar menghasilkan siswa yang berprestasi maka pendidikan membutuhkan guru yang profesional.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yaitu kualifikasi akademik guru SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA adalah minimum Diploma Empat (D4) atau Sarjana (S1).4 Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, dalam kurun 5 tahun terakhir terdapat kenaikan jumlah guru di Indonesia, namun hanya sekitar 50% guru di Indonesia yang mempunyai kualifikasi pendidikan sesuai standar yang sudah ditetapkan.5

Persentase guru dan tenaga kependidikan profesional merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jumlah guru dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi akademik minimal S-1/D-IV dan sertifikat pendidik 3Ni Made Maharani Putri, Perlunya Guru Yang Berkualitas untuk Menghasilkan Pendidikan Yang Bermutu, diunduh dari

https://www.kompasiana.com/nimademaharanip/5ac05ee616835f40771c3282/perlunyaguru- berkualitas-untuk-menghasilkan-pendidikan-yang-bermutu pada hari Kamis, 22/02/2024 4Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

5BadanPusat Statistik (BPS), Statistik Pendidikan 2021, diunduh dari

https://www.bps.go.id/id/publication/2021/11/26/d077e67ada9a93c99131bcde/statistik- pendidikan-%202021.html pada hari Selasa, 12/03/2024

(4)

terhadap jumlah seluruh guru dan tenaga kependidikan. Indikator ini menggambarkan perbandingan antara jumlah guru dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi akademik minimal S-1/D-IV dan memiliki sertifikat pendidik terhadap jumlah guru dan tenaga kependidikan.6

Gambar 1.1 Jumlah Guru Berkualifikasi di Indonesia

Salah satu standar yang ditetapkan bagi seorang guru adalah sertifikasi guru, yang didapatkan dengan menjalankan UKG. Berdasar hasil UKG 2021, skor uji kompetensi guru tersebut masih harus ditingkatkan lagi. Rata-rata skor UKG tersebut yaitu 50,64 poin, dengan pembagian kelompok guru PNS dengan gelar S1 51,43 poin, guru tetap yayasan dengan skor 52,82 poin, guru honorer daerah 48,21 poin dan guru tidak tetap (GTT) dengan 49,19 poin.7 Menjadi guru bukan hanya sekedar mengajar, namun juga harus mendidikkan nilai-nilai pada peserta didiknya. Selain pengetahuan dan 6Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Laporan Kinerja 2022, hlm 52

7Elga Andina dan Fieka Nurul Arifa, “Problematika Seleksi dan Rekrutmen Guru Pemerintah di Indonesia”, Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial Vol. 12, No. 1, Juni 2021, hlm. 86-88.

(5)

kecakapan, terdapat beberapa sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh guru dalam menjalankan tugas secara profesional. Berikut beberapa karakter guru profesional, antara lain:8

1. Fleksibel

Dalam menyatakan dan menyampaikan prinsip serta pendiriannya, haruslah fleksibel. Guru harus bertindak secara bijaksana yaitu menggunakan cara atau pendekatan yang tepat terhadap orang yang tepat dalam situasi yang tepat.

2. Bersikap Terbuka

Guru profesional harus memiliki sifat terbuka baik untuk menerima pertanyaan siswa maupun dimintai pendapat dan mengoreksi diri. Dengan sikap yang terbuka akan memudahkan guru dan siswa dalam mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan.

3. Peka

Guru yang baik harus peka atau sensitif terhadap penampilan para siswanya. Artinya guru harus cepat mengerti, menilai, atau melihat dengan perasaan terkait hal-hal yang diperlihatkan oleh siswa. Baik dari ekspresi wajah, nada suara, hingga gerak-gerik jalan napasnya. Guru harus bisa memahami apa yang sedang dialami oleh siswa.

4. Tekun

Seperti diketahui, pekerjaan seorang guru tentu membutuhkan ketekunan. Baik dalam mempersiapkan, melaksanakan, menilai, maupun 8Fajar Tri, Guru Profesional: Ciri, Karakter & Syarat Menjadi Guru Profesional, diunduh dari https://gurubinar.id/blog/guru-profesional-ciri-karakter-syarat-menjadi-guru-profesional?

blog_id=231 pada hari Sabtu, 10/03/2024

(6)

menyempurnakan pembelajarannya. Di sekolah, guru tidak hanya berhadapan dengan anak-anak yang pandai, namun juga kurang pandai.

Oleh karena itulah, mereka membutuhkan bantuan yang tekun, sedikit demi sedikit dan penuh kesabaran. Tugas guru tidak hanya dalam bentuk interaksi dengan siswa di kelas, namun juga menyiapkan bahan pelajaran dan memberikan penilaian atas semua pekerjaan siswa.

5. Realistis

Karakter berikutnya dari guru yang profesional ialah mampu berpikir dan berpandangan realistis. Artinya mampu melihat kenyataan terkait kondisi setiap siswa di sekolah. Tentu setiap guru mengharapkan siswa memiliki tutur kata yang baik, memiliki perkembangan pengetahuan yang baik, dan lain sebagainya.

Namun pada kenyataannya, tentu tidak selalu demikian. Oleh karena itulah, guru sebaiknya bisa memahami situasi yang demikian, yaitu bisa menerima dan terus berupaya untuk memperbaikinya.

6. Melihat Ke Depan

Tugas guru yaitu membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan di masa yang akan datang. Karena tugasnya demikian, maka guru profesional harus selalu melihat ke depan, melihat kehidupan seperti apa yang akan dijalani oleh para siswanya kelak.

Selain itu, Menurut UU Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dirumuskan bahawa:9

9UU Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

(7)

BAB IV Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sejat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Pasal 10 Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh memelalui pendidikan profesi.

Adapun penjelasan dari empat kompetensi tersebut adalah:

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik terdiri dari (1) berkontribusi dalam pengembangan KTSP; (2) mengambangkan silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), (3) merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); (4) merancang manajemen pembelajaran dan manajemen kelas; (5) melaksanakan pembelajaran yang pro-perubahan (aktif, kreatif, inovatif, efektif , dan menyenangkan): (6) menilai hasil belajar peserta didik secara otentik; (7) membimbing peserta didik dalam berbagai aspek, misalnya: pelajaran, kepribadian, bakat, minat, dan karir, dan (8) mengembangkan profesionalismme diri sebagai guru.10

2. Kompetensi Kepribadian

Beperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik.

Kepribadian ini meliputi kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, 10Ibid

(8)

dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Seorang guru harus mempunyai peran ganda, peran tersebut diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru harus bersikap kritis. Berempati maksudnya guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus bersikap tegas jika ada siswanya yang berbuat salah.11

3. Kompetensi Sosial

Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orangtua dan wali murid, masyarakat sekitar, dimana pendidik itu tinggal dan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan sekolah. Kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan sosial guru tampak ketika bergaul dan melakukan interaksi sebagai profesi maupun sebagai masyarakat, dan kemampuan mengimpelementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi sosial terkiat dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain, sebagai makhluk sosial guru berperilaku santu, mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif, sopan dan menarik mempunyai rasa empati terhadap orang lain.12

4. Komopetensi Profesional

11Ibid 12Ibid

(9)

Guru adalah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu meningkatkan mutu pendidikan, berarti juga meningkatkan mutu guru. Meningkatkan mutu guru bukan hanya dari segi kesejahteraannya, tetapi juga profesionalitasnya.

Sebagai seorang profesional guru harus memiliki kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang manarik dan interaktif, displin, jujur dan konsisten.13

Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah terletak diujung selatan wilayah Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo dengan arah jalan + 5 Km ke arah selatan dari jalan raya Asembagus dengan menyusuri jalan beraspal menuju arah desa Bantal tepatnya di Dukuh Krajan Desa Awar- Awar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pedukuhan (Dukoan). MTs Darur Rahmah ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, yang berbatasan dengan:

Utara : Jalan Desa antara Desa Awar-awar - ke Desa Bantal Selatan : Perumahan penduduk Dukuh Krajan Awar-awar Timur : Perumahan penduduk Dukuh Krajan Awar-awar

Barat : Jalan Desa antara Desa Awar-awar - ke Desa Kedunglo

MTs Darur Rahmah ini berada dilingkungan Yayasan Pondok Pesantren Darur Rahmah yang dirintis dan diasuh hingga saat ini oleh alumni Pondok

13Ibid

(10)

Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo yang bernama Ust.

Ahmad Khairuddin pada tahun 1987 dan digantikan oleh putranya Ust.

Mahbub Maulana, S.Pd.I. pada tahun 2013.

Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah diapit oleh dua lembaga pendidikan yaitu MTs Miftahul Ulum Bantal dan SMPN 3 Asembagus yang berlokasi di desa Kedunglo. Jarak antara MTs Miftahul Bantal dan MTs Darur Rahmah kurang lebih 2,5 Km sedangkan jarak SMPN 3 Asembagus yang berlokasi di desa Kedunglo dengan MTs Darur Rahmah kurang lebih 3,5 Km.

Ada beberapa kendala yang terjadi di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus dalam melakukan rekrutmen guru seperti perencanaan dan proses rekrutmen guru yang kurang maksimal sehingga terjadi ketidakefektifan dalam menjalankan visi misi serta tujuan Madrasah dikarenakan banyak pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa orang harus dikerjakan sendirian, hal tersebut terjadi disebabkan oleh kurangnya tenaga ahli dalam bidang pekerjaan tertentu.14

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, maka yang dimaksud dengan Manajemen Rekrutmen Guru adalah proses pencarian dan pemilihan sejumlah calon guru untuk mengajar sesuai konpetensi yang dimiliki oleh masing-masing pelamar sehingga dapat memberikan ilmu yang dimilikinya terhadap siswa. Guru yang profesional itulah nantinya diharapkan bisa memberikan prestasi bagi siswa dan mutu lulusan.

14Observasi, Tanggal 22 Februari 2024, pukul : 08.30 WIB

(11)

Berdasarkan latar belakang di atas, peniliti ada rasa ingin tahu tentang Manajemen Rekrutmen Guru Di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

B. Fokus Penelitian

Dari latar belakang di atas, peneliti menuliskan beberapa fokus penelitian.

Fokus penelitian yang akan diangkat peniliti adalah:

1. Bagaimana perencanaan rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar- Awar Asembagus?

2. Bagaimana proses rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus?

3. Bagaimana evaluasi rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus?

C. Tujuan Penelitian

Membaca beberapa poin penting di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perencanaan rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar- Awar Asembagus.

2. Mengetahui proses rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

3. Mengetahui evaluasi rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

(12)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah terbagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi ataupun pengetahuan tentang manajemen rekrutmen guru di Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan keilmuan baru mengenai manajemen rekrutmen guru, serta mampu mengimplementasikan apa yang telah dipelajari selama perkuliahan.

b. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan pada proses rekrutmen guru.

c. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan refrensi untuk penelitian dimasa mendatang.

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang luas, kesalahpahaman interpretasi serta memudahkan pemahaman tentang judul Manajemen Rekrutmen Guru Di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus, maka peneliti perlu untuk memberikan definisi istilah yang terdapat dalam judul.

(13)

Manajemen merupakan sebuah proses untuk mencapai tujuan tertentu.

Manajemen suatu kegiatan dimana seseorang dapat mengatur yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilaksanakan untuk mencapai target dari individu atau kelompok secara kooperatif dengan sumber daya manusia yang ada.

Rekrutmen ialah usaha untuk memperolah sumber daya manusia yang punya integritas dan kapabilitas yang dubutuhkan dalam mengisi jabatan- jabatan tertentu yang masih kosong.

Guru adalah yang berkualifikasi sebagai guru , dosen, konselor, fasilitator, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan ke khususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Pengertian Manajemen

(14)

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam mengatur kegiatan yang dikerjakan individu atau kelompok. Sistem atau manajemen harus dilakukan untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh individu atau kelompok tersebut dalam sebuah kerjasama dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.15

Menurut Kenya Swawikanti dalam artikelnya tujuan dan fungsi manajemen adalah sebagai berikut:16

a. Tujuan Manajemen

Secara umum, tujuan dari manajemen meliputi beberapa poin penting berikut ini:17

1) Untuk memaksimalkan efektivitas dan efisiensi.

2) Untuk meminimalisir cost atau biaya yang harus dikeluarkan.

3) Untuk memotivasi karyawan atau anggota organisasi secara positif.

4) Untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi atau perusahaan 5) Untuk memastikan kualitas yang dihasilkan selalu bagus dan sesuai

harapan.

6) Untuk mengembangkan kemampuan karyawan atau anggota organisasi sesuai bidangnya.

7) Untuk memudahkan proses adaptasi terhadap terjadinya perubahan dalam berbagai bidang.

15Nur Jamal Shaid dkk, Apa Itu Manajemen: Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya, diunduh dari https://money.kompas.com/read/2022/02/09/072757826/apa-itu-manajemen-pengertian-fungsi- dan-tujuannya?page=all pada hari Jum’at, 23/02/2024

16Kenya Swawikanti, Mengenal Manajemen: Pengertian, Tujuan, Unsur, dan Fungsinya, diunduh dari https://www.brainacademy.id/blog/pengertian-manajemen-unsur-dan-fungsinya pada Sabtu, 10/03/2024

17Ibid

(15)

b. Fungsi Manajemen18 1) Perencanaan19

Fungsi manajemen yang pertama yakni fungsi perencanaan.

Pada tahap awal kegiatan manajemen, dilakukan perencanaan untuk menentukan target yang ingin dicapai organisasi beserta langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses perencanaan di awal penting untuk dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan.

2) Pengorganisasian20

Fungsi manajemen selanjutnya yaitu pengorganisasian atau pengelompokan sesuai dengan kebutuhan. Pengorganisasian ini dapat diterapkan pada unsur-unsur manajemen yang ada. Misalnya, pengorganisasian sumber daya manusia (man) sesuai bidang keahliannya masing-masing atau pengorganisasian bahan baku (material) sesuai kebutuhan organisasi.

3) Pengarahan21

Fungsi manajemen berikutnya yaitu pengarahan. Fungsi pengarahan penting untuk dilakukan agar proses pencapaian tujuan dapat dilaksanakan sesuai dengan arah yang telah direncanakan dan tidak keluar dari scope.

18Ibid 19Ibid 20Ibid 21 Ibid

(16)

4) Pengawasan22

Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi pengawasan atau monitoring. Fungsi ini perlu dilakukan untuk memastikan proses pencapaian tujuan organisasi tetap keep on track dan sesuai dengan timeline yang telah direncanakan di awal.

Sedangkan menurut Luther Gulick fungsi manajemen terdapat tujuh fungsi, yaitu meliputi:23

1)

Perencanaan (planning)24

Merupakan suatu tindakan penetapan segala aktivitas dan sumber daya yang akan dilakukan suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.

2) Pengorganisasian (organizing)25

Fungsi ini bertujuan untuk membagi tugas kepada sumber daya manusia yang terlibat dalam unit kerja yang menyesuaikan dengan keahlian masing-masing sumber daya manusia.

3) Penempatan (staffing)26

Fungsi ini bertujuan untuk menentukan, mengangkat, dan membina anggota atau sumber daya manusia supaya tujuan organisasi atau perusahaan tercapai.

22 Ibid

23Yudi Ardian Rahman, Konsep dan Penerapan Fungsi Manajemen Pendidikan, Tsaqofah:

Jurnal Pendidikan islam, Vol. 4, No. 1, 2020, hlm. 9-10.

24Ibid 25Ibid 26Ibid

(17)

4) Pengarahan (directing)27

Fungsi ini merupakan kegiatan memberi penjelasan, petunjuk serta bimbingan untuk anggota atau sumber daya manusia yang ada agar dapat mengerjakan tugasnya supaya tujuan perusahaan atau organisasi tercapai.

5) Pengkoordinasian (coordinating)28

Merupakan kegiatan menyelaraskan semua pekerjaan yang ada sehingga tidak terjadi kekacauan, tumpang tindih atau kekosongan jadwal.

6) Pelaporan (reporting)29

Fungsi ini bertujuan untuk memberi informasi kepada manajer atau pejabat tinggi yang bertanggung jawab terkait tugas yang ada supaya memudahkan pihak tersebut untuk mengetahui perkembangan kinerja organisasi atau perusahaan.

7) Penganggaran (budgeting)30

Merupakan kegiatan perencanaan akuntansi dan fiskal tentang anggaran yang dibutuhkan perusahaan atau organisasi, yang bertujuan untuk mengendalikan berjalannya perusahaan atau organisasi.

Tabel 2.1 Fungsi Manajemen

NO NAMA TOKOH FUNGSI MANAJEMEN

27Ibid 28Ibid 29Ibid 30 Ibid

(18)

1. Kenya Swawikanti 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Pengarahan 4. Pengawasan

2. Luther Gulick 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Penempatan (staffing)

4. Pengarahan (directing)

5. Pengkoordinasian (coordinating) 6. Pelaporan (reporting)

7. Penganggaran (budgeting)

2. Pengertian Rekrutmen

Menurut Ike Kusdyah Rachmawati rekrutmen ialah serangkai proses mencari, dan menarik para pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.31

Kegiatan rekrutmen ini merupakan pekerjaan penting dengan tanggungjawab yang besar karena merupakan kegiatan untuk mendapatkan calon guru yang bisa bekerja sesuai dengan fungsi dan tujuan lembaga serta aturan yang berlaku di satuan pendidikan, sehingga dalam proses ini dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang perekrutan

31Ike Kusdyah Rachmawati,Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: andi, 2008), h.84.

(19)

yang direncanakan, seperti mengetahui maksud dan tujuan rekrutmen, mengetahui rekrutmen yang efektif itu bagaimana dan syarat apa saja yang ditetapkan dalam kegiatan rekrutmen.

Tujuan dari rekrutmen guru ialah mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kemampuan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan oleh satuan pendidikan sehingga guru mampu mengajar secara optimal. Adanya terselenggaranya rekrutmen guru yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan baik formal atau non formal untuk memilih guru yang bekompeten dan juga berpengalaman hal tersebut merupakan tugas penting agar pengelola lembaga satuan pendidikan karena membutuhkan tanggung jawab yang sengat besar. Kualitas SDM guru pada satuan pendidikan memiliki ketergantungan pada prosedur rekrutmen tersebut.

Dalam lembaga pendidikan ada beberapa alasan yang menjadi dasar perlunya kegiatan rekrutmen guru di satuan pendidikan. Diantaranya adalah sebagai berikut:32

a) Perluasan sekolah, baik perluasan daya tampung siswa (pupil enrollment) maupun perluasan atau pengembangan program pendidikan, sehingga memerlukan tambahan jumlah guru yang relevan;

b) Keluarnya guru akibat ketidakpuasan kondisi kerja, gaji yang rendah, dan faktor- faktor lain, sehingga mengakibatkan kekurangan guru;

c) Adanya mutasi atau pemindahan guru ke sekolah atau jabatan lain;

32Nurul Ulfatin & Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2016)

(20)

d) Pengadaan atau pendirian sekolah baru, sehingga diperlukan guru sebagai prasyarat dapat diselenggarakannya proses layanan pendidikan.

Dalam kegiatan rekrutmen, pihak yang melakukan rekrutmen harus memegang prinsip yang dapat memudahkan pelaksanaannya, beberapa prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan rekrutmen secara umum:33 a) Memprediksi atau memperkirakan jumlah tenaga kerja baru yang

dibutuhkan

b) Analisa atas kebutuhan tenaga kerja c) Meminimalisir biaya yang digunakan

d) Perencanaan dan penentuan keputusan yang strategis untuk rekrutmen e) Mempertimbangkan setiap keputusan dengan pertimbangan yuridis

atau hukum.

3. Pengertian Guru

Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.34

Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik

33Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), (Jakarta: Prestasi Pustaka Karya, 2012)

34SMA Mardi Yuana Serang, Pengertian Guru: Definisi, Tugas, dan Peran Guru dalam Pendidikan, diunduh dari https://smamyserang.sch.id/baca/pengertian-guru-definisi-tugas-dan- peran-guru-dalam-pendidikan pada hari Sabtu, 10/03/2024

(21)

sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.35

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan setiap warganya berhak memperoleh pendidikan, yang tercermin dalam tujuan bernegara yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” serta menjadi agenda Prioritas Pembangunan 5 (Nawa Cita 5) yaitu meningkatkan Kualitas Hidup Manusia dan Masyarakat Indonesia.36 Guru memegang peranan penting di dunia pendidikan, bahkan bisa juga dikatakan berhasil atau tidaknya suatu pendidikan di suatu negara ditentukan oleh kualitas para guru yang tersedia di negara tersebut.

Pada Undang-Undang yang telah di tetapkan Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat, yang di dalam Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa “profesional adalah kemampuan sesuatu yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber dari penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi mutu dan norma serta memerlukan pendidikan profesi”.37 Untuk meningkatkan tenaga pendidik yang profesional dapat dilakukan dengan proses terstruktur mulai dari berbagai pelatihan professional guru. Dengan demikian untuk mencapai predikat guru profesional perlu dilakukan pembimbingan yang sesuai dengan bidang keahliannya.38

35Undang-undang Republik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005 dan Peraturan Presiden RI Tahun 2016 Mengenai Guru dan Dosen (Bandung: Citra Umbara, 2016). h. 3-6.

36Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 37Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1

38Novan Ramadani Agia, Jurnal Sistem Rekrutmen Tenaga Pendidik (Guru). 2023

(22)

Dalam proses rekrutmen Guru dimulai dari waktu memilih pelamar dan berakhir ketika pengumuman hasil rekrutmen guru. Rekrutmen guru bisa dilaksanakan dengan tiga bagian yaitu perencanaan, proses, dan evaluasi rekrutmen guru.

Kualifikasi akademik yang harus dimiliki oleh seorang guru pendidikan yaitu minimal berkualifikasi akademik pendidikan dengan gelar diplomat empat (D-IV) atau sarjana (S1) yang sesuai dengan masing- masing tingkatan pendidikan. Sedangkan untuk kualifikasi akademik guru dalam bidang khusus yang diperlukan namun belum terdapat di perguruan tinggi, bisa didapatkan dengan melakukan uji kelayakan dan kesetaraan.39 Berikut kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru berdasarkan Permendikbud No. 16 Tahun 2007:40

1. Kompetensi Pedagogik41

Kompetensi ini merupakan suatu kompetensi yang mengharuskan guru atau tenaga pengajar memiliki kemampuan untuk mengelola pembelajaran dengan efektif dan mampu memahami karakter siswa.

Aspek yang harus dikuasai dalam kompetensi pedagogik yaitu:

a) Pemahaman terkait karakteristik siswa.

b) Teori dan prinsip pembelajaran yang mendidik c) Pengembangan kurikulum.

d) Pengembangan kegiatan mengajar yang mendidik.

39Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

40Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 41Ibid

(23)

e) Pengembangan potensi siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada.

f) Berkomunikasi dengan baik pada siswa.

g) Penilaian dan evaluasi belajar, untuk menjadi acuan peningkatan kualitas kegiatan mengajar.

2. Kompetensi Kepribadian42

Kompetensi ini berhubungan dengan karakter yang harus dimiliki oleh seorang guru, agar dapat menjadi teladan untuk siswanya serta mendidik siswanya untuk memiliki kepribadian yang baik. Beberapa kepribadian yang harus dimiliki seorang guru adalah:

a) Berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

b) Berakhlak mulia dan jujur sehingga menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat.

c) Berkepribadian yang dewasa, arif dan berwibawa.

d) Bertanggung jawab dan memiliki etos kerja sebagai guru.

e) Selalu menjunjung tinggi kode etik profesi seorang guru.

3. Kompetensi Sosial43

Kompetensi ini merupakan kemampuan untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, orang tua atau wali siswa serta masyarakat sekitar. Seorang guru, hendaknya dapat berkomunikasi dengan pihak-pihak lain tanpa memandang latar belakang orang tersebut seperti jenis kelamin, agama, 42Ibid

43 Ibid

(24)

ras, status sosial ekonomi, kondisi fisik dan kondisi keluarganya. Guru harus dapat beradaptasi dan menempatkan diri dalam keadaan dan masyarakat sekitar, berkomunikasi baik dengan pihak lainnya baik secara lisan maupun tulisan.

4. Kompetensi Profesional44

Kompetensi ini merupakan keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam pelaksanaan tugas keguruannya, supaya dapat menyelesaikannya dengan baik. Kompetensi ini mengharuskan seorang guru untuk dapat menguasai materi pembelajaran dengan luas dan mendalam serta memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran tersebut. Seorang guru harus dapat mengembangkan keprofesionalannya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada serta melakukan tindakan reflektif.

Dari penjelasan tersebut di atas, kita dapat memahami bahwa peran guru sangatlah penting dalam proses belajar mengajar yang nantinya bisa menciptakan generasi yang berkualitas, baik secara pemikiran ataupun akhlaknya.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan

44Ibid

(25)

penelitian ini. Oleh sebab itu, dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

a. Anisa Nur Lail, Jurnal Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik dalam Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Islam Swasta di Samarinda, 2023 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, kendala dan solusi dalam manajemen rekrutmen tenaga pendidik dalam peningkatan mutu Sekolah Dasar Islam Swasta di Samarinda. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data dari informan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan tenaga pendidik. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan studi dokumen. Data yang terkumpul dianalisis secara interaktif dan pengujian validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perencanaan rekrutmen tenaga pendidik dilakukan dengan menetapkan kualifikasi yang harus dimiliki oleh pelamar. Pelaksanaan rekrutmen tenaga pendidik dilakukan secara internal dan eksternal. Pada tingkat pengawasan, kegiatan rekrutmen tenaga pendidik dilakukan oleh kepala sekolah bersama-sama pimpinan yayasan untuk memantau proses kegiatan rekrutmen tenaga pendidik dengan ikut serta dalam proses rekrutmen tenaga pendidik. Kendala manajemen rekrutmen adalah adanya pelamar yang memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dan tidak lolos dalam rangkaian proses seleksi.45

45Anisa Nur Lail, Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik dalam Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Islam Swasta di Samarinda, 2023

(26)

Dari analisis hasil penelitian di atas dapat ditarik hubungan dan relevansi tentang rekrutmen guru atau pendidik. Adapun perbedaannya adalah bahwa penelitian yang dilakukan oleh Dean Wardana, memfokuskan pada Strategi Rekrutmen Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Islam Al-Falah Kota Bekasi, Sedangkan dalam penelitian ini memfokuskan pada Manajemen Rekrutmen Guru di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

b. Ririn Fadillah, Jurnal Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik di MTs Darussalam Muara Tembesi, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan rekrutmen tenaga pendidik di MTs Darussalam Muara Tembesi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pengadaan tenaga pendidikan dikelola dengan baik meliputi beberapa kegiatan, pertama, menetapkan jumlah guru yang dibutuhkan. Kedua, penentuan kualitas dan penempatan guru sesuai kebutuhan berdasarkan job description dan job specification. Ketiga, menentukan jumlah guru yang diterima sesuai dengan kebutuhan madrasah berdasarkan the right man in the right place dan the right man in the right job. Keempat, menetapkan pemberian kesejahteraan guru dan pengembangan karir agar guru selalu termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya di bidang akademik dan non akademik. Proses rekrutmen yang dikelola dengan baik

(27)

dapat menghasilkan SDM yang berkualitas di MTs Darussalam Muara Tembesi.46

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hubungan dan relevansinya ialah tentang rekrutmen tenaga pendidik atau guru pada Madrasah Tsanawiyah. Perbedaannya adalah rekrutmen yang dilakukan oleh Ririn Fadillah ialah pelaksanaan Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik di MTs Darussalam Muara Tembesi sedangankan peneliti berfokus pada manajemen rekrutmen guru pada Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

c. Bella Nur Arifa, Jurnal Pelaksanaan Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Aliyah Al- Mukhlisin, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen rekrutmen tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Mukhlisin mulai dari analisis kebutuhan, analisis jabatan, menentukan calon yang tepat, memilih metode yang paling tepat, memanggil calon yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan, menyeleksi calon tenaga pendidik baru, hingga penempatan tenaga pendidik baru, hasil dan faktor pendukung dan penghambat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dari hasil penelitian ini data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen rekrutmen tenaga pendidik dalam 46Ririn Fadillah, Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik di MTs Darussalam Muara Tembesi, 2020

(28)

meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Mukhlisin dilakukan dengan cara sederhana dan kekeluargaan.47

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hubungan dan relevansinya ialah tentang rekrutmen tenaga pendidik atau guru pada lembaga Madrasah. Perbedaannya adalah rekrutmen yang dilakukan oleh Bella Nur Arifa ialah pelaksanaan rekrutmen tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Mukhlisin sedangankan peneliti berfokus pada manajemen rekrutmen guru pada Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

d. Afif Alfiyanto, Jurnal Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Baru di SMA Nurul Palembang. 2022

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan rekrutmen tenaga pendidik pada SMA Nurul Amal Palembang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yaitu kualitatif. Data Metode pengumpulan dalam skripsi ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.48

Dari analisis hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hubungan dan relevansinya ialah tentang rekrutmen tenaga pendidik atau guru pada lembaga Madrasah. Perbedaannya adalah rekrutmen yang dilakukan oleh Afif Alfiyanto ialah Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Baru di SMA Nurul Palembang sedangankan peneliti berfokus pada manajemen 47Bella Nur Arifa, Pelaksanaan Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Aliyah Al-Mukhlisin, 2020

48Afif Alfiyanto, Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Baru di SMA Nurul Palembang. 2022

(29)

rekrutmen guru pada Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

e. Badi’atul Qomah, Jurnal Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Dalam Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 2022

Proses rekrutmen merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh suatu hasil rekrutmen yang efektif. Rekrutmen yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis perencanaan, pengroganisasian, dan pelaksanaan rekrutmen tenaga pendidik dalam penguatan kualitas sumber daya manusia di SMP- IT Hikmatul Ummah Mojosari. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan penelitian lapangan (field research). Data yang dikumpulkan berupa data primer yang didapatkan dari sumber utama dan data sekunder yang didapatkan dari pihak lain. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.49

Hubungan penelitian tersebut dengan penelitian ini membahas tentang rekrutmen guru atau pendidik. Perbedaannya adalah kalau penelitian yang dilakukan oleh Badi’atul Qomah tentang Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Dalam Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia di SMP-IT Hikmatul Ummah Mojosari, sedangkan peneliti hanya fokus pada

49Badi’atul Qomah, Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik Dalam Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 2022

(30)

manajemen rekrutmen guru pada Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan uraian atau pernyataan mengenai kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi. Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan Manajemen Rekrutmen Guru di Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah Awar- Awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo.

Berdasarkan pada analisis diatas, maka kerangka konsep penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.2 yaitu:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual BAB III

(31)

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif menekankan analisis proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antara fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah.

Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.

Penelitian dengan judul Manajemen Rekrutmen Guru Di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus bertujuan untuk memahami secara mendalam tentang Manajemen Rekrutmen Guru, untuk mengetahui perencanaan, proses rekrutmen dan evaluasi pelaksanaan rekrutmen guru. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian yang di pilih adalah penelitian kualitatif.

Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif menekankan analisis proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antara fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah.

Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.

Dipandang dari segi prosedur yang dilakukan oleh penulis dalam aktifitas penelitian, proposal skripsi ini menerapkan pendekatan kualitatif. Dalam

(32)

penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam sehingga data yang diperoleh bisa akurat.

Berdasarkan pada jenis permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pola penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif yang bisa dikatakan bagus sebenarnya memiliki proses dan dasar yang sama seperti penelitian kualitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya supaya dapat menggambarkan subyek yang diteliti.

Selain itu, alasan lainnya ialah karena masalah penelitian ini masih belum ada data yang cocok tentang masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melakukan eksplorasi terhadap objek penelitian. Dengan memfokuskan pada tujuan mengenai perencanaan, proses rekrutmen dan proses pengangkatan guru di MTs Darur Rahmah Awar- Awar Asembagus. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menerapkan metode kualitatif yang mana lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Penelitian ini menetapkan posisinya untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehemsif yang dilakukan pada situasi sosial yang mana melibatkan tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis dari objek penelitian. Sehingga akan ditemukan data yang murni dari apa yang terjadi.

(33)

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sebagai instrumen dan pengumpul data. Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena disamping meneliti kehadiran peneliti juga sebagai pengumpul data.

Sebagaimana salah satu ciri penelitian kualitatif dalam pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Sedangkan kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat partisipan atau berperan serta, artinya dalam proses pengumpulan data peneliti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat mungkin sampai pada yang sekecil- kecilnya.50

Karenanya peneliti di lapangan sangat mutlak hadir atau terjun langsung dalam melakukan penelitian. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam mengumpulkan data peneliti berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data agar data-data yang diperoleh betul-betul valid.

Berdasarkan pada pandangan di atas, maka pada dasarnya kehadiran peneliti, disamping sebagai instrument juga menjadi faktor penting dalam seluruh kegiatan penelitian ini. Karena kedalaman dan ketajaman dalam menganalisis data tergantung pada peneliti.

Dalam penelitian ini, maka peneliti akan hadir di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus berkaitan dengan Manajemen Rekrutmen Guru untuk

50Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Dalam Pendekatan Praktek. 2002

(34)

mengumpulkan data, melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam pelaksanaannya, peneliti akan hadir di lapangan sejak diizinkannya melakukan penelitian, yaitu dengan cara mendatangi lokasi penelitian sesuai dengan waktu yang telah terjadwal.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kualitatif disebut dengan istilah informan, yakni orang yang memberikan informasi mengenai data yang ingin diperoleh peneliti berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.

Subjek dalam penelitian ini adalah kepala MTs Darur Rahmah dan ketua Yayasan Pondok Pesantren Darur Rahmah sebagai subyek utama. Alasan memilih kepala Madrasah dan ketua Yayasan adalah mereka informan yang mengetahui tentang Manajemen Rekrutmen Guru dan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan didalamnya. Sedangkan guru dan kepala tata usaha sebagai subyek tambahan yaitu informan yang bersifat imbas dan pelengkap informasi data.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian. Pentingnya data untuk memenuhi dan membantu serangkaian permasalahan yang terkait dengan fokus penelitian. Yang dimaksud dengan sumber data adalah di mana data diperoleh.51

51Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R &D. 2009

(35)

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu menggunakan data primer dan data sekunder. Sumber data primer, digali dengan melakukan wawancara terhadap subjek terkait penelitian. Sumber data sekunder digali dari berbagai sumber atau literatur resmi seperti buku, jurnal, fakta-fakta, dan sumber terkait seperti sumber data dari documentasi baik berupa gambar, tulisan, karya atau yang berhubungan dengan penelitian.

Dalam penelitian ini sumber data primer adalah kepala Madrasah dan ketua Yayasan. Sedangkan sumber data sekunder adalah studi dokumentasi meliputi catatan, buku, karya yang ada di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan studi lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara turun langsung ke tempat penelitian, yaitu meliputi:

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil.52 Pada wawancara ini peneliti berkomunikasi langsung dengan beberapa pihak yang bersangkutan baik secara lisan atau mendengarkan langsung

52Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: ALFABETA, 2017)

(36)

keterangan atau informasi untuk mendapatkan data-data yang mendukung penelitian.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan, perhatian, dan pengawasan untuk mengumpulkan data atau menjaring data terhadap subyek atau obyek penelitian secara seksama (cermat dan teliti) dan sistematis.53

Dalam hal observasi peneliti terjun langsung ke lembaga untuk mengetahui bagaimana proses rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknk yang dilakukan oleh penulis dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, maupun benda- benda lainya yang berkaitan dengan apek yang diteliti.54

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara

No Narasumber Pertanyaan

1. Ketua Yayasan, Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah

1. Apa yang ustadz ketahui tentang tahapan pelaksanaan rekrutmen guru?

2. Apakah ada evaluasi mengenai pelaksanaan rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah?

3. Bagaiamana perencanaan rekrutmen guru di 53Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UUI Press, 2005)

54Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian (Jakarta: Yayasan Kelopak-Magna Scrip, 2005)

(37)

MTs Darur Rahmah menurut yang bapak ketahui?

4. Kapan waktu pelaksanaan rekrutmen guru tersebut dilaksanakan?

5. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan rekrutmen guru?

6. Apa tujuan dilaksanakannya rekrutmen guru menurut ibu?

7. Apa kendala yang ditemukan selama pelaksanaan rekrutmen guru?

2. Guru dan Kepala Tata Usaha MTs Darur Rahmah

1. Bagaimana informasi tentang adanya lowongan rekrutmen guru?

2. Apakah lamaran para pelamar itu diserahkan langsung atau bagaimana bu?

3. Apa saja persyaratan untuk melamar di MTs Darur Rahmah?

4. Bagaimana cara mendapatkan informasi tentang rekrutmen guru?

(38)

Observasi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif dengan langsung terjun ke lapangan baik mempunyai peran maupun sebagai pengamat guna mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.55

Dokumentasi ialah catatan peristiwa yang telah dilaksanakan.

Dokementasi bisa berbentuk tulisan dan gambar dari seseorang. Hasil yang telah dilaksanakan oleh peneliti akan semakin baik jika didukung oleh foto- foto atau karya tulis akademik yang telah ada.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Miles dan Huberman yang menyatakan bahwa, aktivitas dalam analisis dala kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data model Miles dan Huberman, yaitu:56

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data. Reduksi data merupakan suatu bentuk mempertajam, memilih, memfokoskan, membuang, dan mengorganisasikan data dalam suatu cara, diamana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasi. Data yang diperoleh dalam penelitian melalui observasi, wawancara, dan

55Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, (Surakarta : Cakra Books, 2014), hlm. 132-133.

56Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,(Jakarta:

Prenademedia, 2014)

(39)

dokumentasi direduksi dengan cara merangkum, memilih, mengkategorikan, serta memfokuskan pada data yang sesuai dengan tujuan peneliti.

b. Data Displey

Data Display dalam konteks ini ialah kumpulan informasi yang telah tersusun yang membolehkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya menganalisis data.

c. Penyajian Data

Setelah data selesai direduksi serta dirangkum, maka data disajikan dalam bentuk catatan wawancara lapangan serta catatan dokumentasi yang diberi kode agar data dapat diorganisir, sehingga peneliti dapat dengan muda menganalisis data. Masing-masing data yang sudah diberi kode dianalisis dalam bentuk refleksi dan disajikan dalam bentuk teks.

d. Kesimpulan

Langkah terakhir yang dilakukan dalam analisis data kualitatif model interaktif peneliti membuat kesimpulan yang didukung dengan bukti kuat pada tahap pengumpulan data. Kesimpulan merupakan jawaban dari konteks masalah serta pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sejak pertama kali melakukan proses penelitian.

(40)

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Penelitian ini menggunakan keabsahan data yaitu triangulasi, pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis triangulasi yaitu :

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Pada penelitian ini untuk menguji kredibilitas data tentang Manajemen Rekrutmen Guru Di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji Kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Pada penelitian ini data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengobservasi catatan atau arsip kegiatan yang sudah dilaksanakan tentang rekrutmen guru di MTs Darur Rahmah Awar- Awar Asembagus, sedangkan wawancara dilakukan kepada Kepala Madrasah, ketua Yayasan, dewan guru dan kepala Tata Usaha.

Dokumentasi diambil untuk memperkuat data selama berada di lapangan.

(41)

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

Paparan data merupakan uraian data yang diperoleh oleh peneliti di lapangan. Data yang diperoleh merupakan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berhubungan dengan paparan teori pada bab sebelumnya.

Berikut akan dipaparkan data yang diperoleh dari lapangan dengan judul Manajemen Rekrutmen Guru di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus.

Berikut adalah paparan data tentang gambaran umum lembaga yang menjelaskan tentang letak geografis, sejarah berdirinya sekolah, visi, misi, dan logo, struktur organisasi, daftar tenaga pendidik dan kependidikan, keadaan siswa, sarana dan prasarana.

1. Gambaran Umum Lembaga

Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah (selanjutnya disebut; MTs Darur Rahmah) sebagai lokasi penelitian, peneliti memandang perlu untuk memberikan gambaran secara umum tentang keadaan, situasi dan kondisi yang ada di MTs Darur Rahmah dan wilayah sekitarnya baik yang berkaitan dengan letak geografis, sejarah singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, tenaga kependidikan, keadaan siswa-siswi, Sarana-prasarana pendukung atau penghambat dan lain sebagainya.

(42)

a. Letak Geografis

Letak geografis disini adalah gambaran umum tentang keadaan letak (lokasi) dari lingkungan MTs Darur

Rahmah Awar-awar Asembagus sebagai lokasi sasaran penelitian penulis (peneliti). MTs Darur Rahmah memang belum begitu terkenal.

Begitu juga nama lokasi dimana MTs Darur Rahmah tersebut berada.

Terutama oleh orang-orang luar. Nama tersebut asing walaupun oleh orang-orang atau warga desa Awar-awar yang tempat tinggalnya agak jauh. Nama tersebut baru dikenal orang setelah ada perhatian atau bantuan pemerintah ke MTs Darur Rahmah.

Namun walau demikian, semua itu tidak menjadi penghalang bagi perkembangan dan pertumbuhan MTs Darur Rahmah tersebut. Bahkan tampak kemajuan-kemajuan walaupun masih banyak kekurangan- kekurangan.

MTs Darur Rahmah juga sebagai mana MTs lainnya, selain Madrasah Tsanawiyah yang berupa pendidikan klasikal, ada program klasikal dengan pendidikan formal lainnya berupa Madrasah Diniyah.

Madrasah Ibtida’iyah dan Madrasah Aliyah.

MTs Darur Rahmah Awar-awar terletak diujung selatan wilayah Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Situbondo dengan arah jalan + 5 Km ke arah selatan dari desa Asembagus. Dan dengan menyusuri jalan beraspal menuju arah desa Bantal tepatnya di Dukuh Krajan Desa Awar-awar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pedukuhan

(43)

(Dukoan). MTs ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, yang berbatasan dengan:

Utara : Jalan Desa antara Desa Awar-awar - ke Desa Bantal Selatan : Perumahan penduduk Dukuh Krajan Awar-awar Timur : Perumahan penduduk Dukuh Krajan Awar-awar Barat : Jalan Desa antara Desa Awar-awar-Desa Kedungelo MTs ini berada dlingkungan Yayasan Pondok Pesantren Darur Rahmah yang dirintis dan diasuh hingga saat ini oleh Siswa alumni PP.Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo yang bernama Ust.

Ahmad Khairuddin pada tahun 1987.

MTs Darur Rahmah berdiri ditengah-tengah masyarakat yang masih tradisional, sehingga pada awal berdirinya jarang diaprsesiasi oleh warga sekitar, hingga kemudian berkat tangan dingin pengasuh dan dibantu tenaga-tenaga muda yang terampil, saat ini MTs darur Rahmah menjadi Madrasah yang cukup maju untuk tingkatan Madrasah di Kecamatan Asembagus

b. Sejarah Singkat

MTs Darur Rahmah Awar-awar dirintis sejak 11 November 1996 dan menerima Surat pengesahan Pendirian Madrasah Tsanawiyah dari Kementrian Agama Kab. Situbondo pada tahun 2006 dengan nomor SK Kw.13.4/4/PP.03.2/463/2006.

(44)

Sejak awal pendirian dan pimpinan yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan MTs ini adalah Ust. Ahmad Khairuddin sendiri yang tak lain adalah pendiri dan pengasuh PP. Darur Rahmah sendiri.

MTs ini diberi nama MTs Darur Rahmah sebagaimana nama pondok pesantren sendiri, dengan makna filosofis menjadi surga rahmat atau kasih sayangnya Allah melalui pengabdian di wilayah pendidikan.

Pada awalnya pengasuh tidak pernah mengidamkan akan mendirikan MTs yang begitu terorganisir dan dimanage sedemikian rupa. Landasan awalnya adalah keprihtinan atas kondisi masyaraat sekitar yang jarang sekali mengenyam pendidikan agama sampai melanjutkan ke Pondok Pesantren. Sebab dalam bayangan masuarakat disana, pemenuhan kebutuhan lahirian merupakan rangkaian kegiatan rutin yang harus diprioritaskan demi mendapatkan kehidupan yang layak. Pengabdian untuk izalatil Jahli (menghilangkan kebodohan) dan pengbdian pada Agama, menjadi satu-satunya semangat yang melandasi pengasuh untuk terus berjuang dan berusaha merealisasikan tugas mulia ini. Walaupun harus berhadapan dengan kondisi ekonomi pribadi yang berada di bawah rata-rata. Pengasuh harus meredam konflik batin antara merealisasikan tuntutan menafkahi keluarga dengan tujuan ideal mencerdaskan umat.

Akan tetapi keyakinan bahwa Allah akan menolong hambanya yang berjuang untuk mensyiarkan agama Islam, menjadi satu-satunya

(45)

penguat semangat dan peneguh keyakinan, bahwa demi tujuan mulia segalanya akan menjadi mudah.

Perkembangan MTs Darur Rahmah ini mulai nampak positif setelah pemerintah mulai memberikan perhatian lebih untuk pendidikan formal yang berada di lingkungan Kementrian Agama, sebab sebelumnya pendidikan formal umumlah yang selalu diprioritaskan oleh pemerintah. Kemudian didukung oleh tenaga- tenaga muda yang terampil. Akhirnya saat ini MTs Darur Rahmah menjadi salah satu MTs yang bisa bersaing minimal di tingkat kecamatan Asembagus.

c. Visi, Misi 1) Visi :

“LAHIRNYA KADER YANG BERIMAN, BERILMU, DAN BERAKHLAKUL KARIMAH ”

2) Misi :

• Menanamkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.

• Pembinaan akhlaqul karimah melalui kegiatan keagamaan di masyarakat.

• Menggunakan kegiatan sekolah dalam rangka membentuk rasa cinta tanah air.

d. Logo MTs Darur Rahmah

Gambar 4.3 Logo MTs Darur Rahmah

(46)

e. Stuktur Organisasi

Sayidina Umar r.a. berkata: “Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebathilan yang teroganisir dengan baik”.

Dengan demikian, maka struktur organisasi sebuah lembaga dipandang sangat penting demi kelancaran jalannya segala bentuk program kegiatan yang telah direncanakan serta untuk mempermudah dan meringankan beban tanggung jawab ketua/ pimpinan.

Adapun kepengurusan organisasi MTs Darur Rahmah tahun pelajaran 2023/2024 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4 Struktur Organisasi MTs Darur Rahmah

(47)

f. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Darur Rahmah Awar-Awar

No

. Keterangan Jumlah

Pendidikan

1 Guru PNS Yang Diperbantukan Tetap 1

2 Guru Tetap Yayasan 15

3 Guru Honorer -

4 Guru Tidak Tetap -

Tenaga Kependidikan

1 Ka. TU 1

2 Staf Umum 1

3 Staf Administrasi 1

4 Staf Keuangan 1

Tabel 4.4 Daftar Nama Guru dan Pegawai Tahun Pelajaran 2023/2024

No. N a m a Jabatan / Bidang Study Pendidikan

Terakhir 1 K. Mahbub Maulana, S.Pd.I Ketua Yayasan / - S1

2 Erfan Wahyudi Komite / - SMA/MA

3 Taufiqur Rahman, S.Pd.I Kepala Madrasah S1 4 Hozaini, S.Pd Bendahara / Bhs. Indonesia S1 5 Rahmawati S, S.Pd Waka. Kurikulum / IPA S1

6 Hosnaini, S.Pd Ka. TU / IPS S1

7 Abd. Basyid, S.Pd Waka. Kesiswaan / PJOK S1 8 Misnawa, S.Pd Waka. Sar Pras / Akidah A S1

9 Toyyib, S.Pd.I Waka. Humas / PKn S1

10 Husnul Khotimah, S.Pd.I Guru / Bhs. Arab S1

11 Budiyono, M.Pd.I Guru / SKI S2

12 Kuntumaroh R, S.Pd Guru / Matematika S1

13 Amdini Pratama S, SS. Guru / Bhs. Inggris S1

14 Nurul Hikmah, S.Pd Guru / Qurdits S1

15 Endaryono, S.Pd.I Guru / Fiqih, SBK S1

(48)

g. Keadaan Siswa

Pada tahun pelajaran 2023/2024 Madrasah Tsanawiyah Darur Rahmah Awar-Awar memiliki jumlah siswa sebanyak 65 orang.

Untuk kelas VII jumlah siswanya terdiri 20 orang, laki – laki 7 siswa dan perempuan 13 siswi. Kemudian untuk kelas VIII jumlahnya 25 orang, laki –laki 15 dan untuk siswi perempuan 10 orang. dan yang terakhir adalah kelas IX jumlahnya 20 orang yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Jumlah keseluruhan siswa MTs Darur Rahmah Awar-Awar berjumlah 65 orang, 33 untuk siswa laki- laki dan 32 orang untuk siswa perempuan.

Berikut tabel Data Siswa Tahun Pelajaran 2023/2024:

Tabel 4.5 Data Siswa MTs Darur Rahmah

Kelas Laki – laki Perempuan Jumlah

VII 7 13 20

VIII 15 10 25

IX 11 9 20

Total 33 32 65

h. Sarana dan Prasarana

(49)

Tabel 4.6 Daftar Sarana Prasana MTs Darur Rahmah

No Jenis Prasarana Jumlah Ruangan

Jumlah Ruang Kondisi

Baik

Jumlah Ruang Kondisi

Rusak

Katagori Kerusakan

Rusak Ringan

Rusak Sedang

Rusak Berat

1 Ruang Kelas 3 - 3 - - 3

2 Perpustakaan 1 - 1 - - 1

3 R. Lab. IPA - - - -

4 R. Lab.

Biologi - - - -

5 R. Lab. Fisika - - - -

6 R. Lab. Kimia - - - -

7 R. Lab.

Komputer 1 1 - 1 - -

8 R. Lab. Bahasa - - - -

9 R. Pimpinan 1 - 1 - - 1

10 R. Guru 1 - 1 - - 1

11 R. Tata Usaha 1 - 1 - - 1

12 R. Konseling - - - -

13 Tempat

Beribadah 2 - 2 - - 2

14 R. UKS - - - -

15 Jamban 2 - 2 - - 2

16 Gudang 1 1 - 1 - -

17 R. Sirkulasi - - - -

18 Tempat 1 1 - 1 - -

(50)

Olahraga 19 R. Organisasi

Kesiswaan 1 1 - 1 - -

20 R. Lainnya - - - -

2. Perencanaan Manajemen Rekrutmen Guru Di MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus

Perencanaan ialah tahap yang menentukan bagi pelaksanaan manajemen rekrutmen guru di lembaga pendidikan, baik pendidikan formal, non formal dan informal. Dalam hal ini kesuksesan sebuah kegiatan ditentukan oleh bagaimana rencana tersebut tersusun dengan baik dan matang, sebab perencanaan tersebut berfungsi sebagai acuan bagi proses kegiatan berikutnya agar sesuai dengan apa yang sudah disepakati bersama dan bisa mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditentukan.

Jika rencana tersebut tersusun dengan baik, maka ada acuan yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan. Hal ini bisa memberikan kejelasan bagi semua kegiatan yang akan dilaksanakan agar bisa mencapai tujuan yang telah diharapkan.

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan bapak Taufiqur Rahman, S.Pd.I selaku kepala MTs Darur Rahmah Awar-Awar Asembagus ialah sebagai berikut:

“…..Pertama-tama, sebelum melakukan rekrutmen guru, lembaga MTs Darur Rahmah mengusulkan adanya pengadaan guru baru beserta spesifikasi lulusan yang

Gambar

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara
Gambar 4.4  Struktur Organisasi MTs Darur Rahmah
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Darur Rahmah Awar-Awar
Tabel 4.4 Daftar Nama Guru dan Pegawai Tahun Pelajaran 2023/2024
+2

Referensi

Dokumen terkait

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya secara spiritual

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Pendidikan secara nasional di Indonesia didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran , agar peserta didik secara

Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

1. Usaha sadar dan terencana.. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya. Memiliki kekuatan spiritual

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual