• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN PROGRAM HIV-AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PUSKESMAS TELUK TIRAM

N/A
N/A
Annisa Firdanovianty

Academic year: 2023

Membagikan "KERANGKA ACUAN PROGRAM HIV-AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PUSKESMAS TELUK TIRAM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS TELUK TIRAM

Jl. Teluk Tiram Darat RT. 13 N0. 208 Banjarmasin 70113 Telp : (0511) 3363260, e-mail : p uskesmasteluktiram789 @ gmail .com

KERANGKA ACUAN PROGRAM

HIV-AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PUSKESMAS TELUK TIRAM

A. Pendahuluan

Indonesia adalah salah satu dari Negara di Asia yang memiliki kerentanan HIV akibat dampak perubahan ekonomi dan perubahan kehidupan social.Saat ini epidemic AIDS dunia sudah memasuki decade ketiga,namun penyebaran infeksi terus berlangsung yang menyebabkan Negara kehilangan sumber daya dikarenakan masalah tersebut.Materi dasar dalam pelatihan konseling dan tes HIV akan menggambarkan kebijakan Pemerintah RI dalam penanganan HIV dan membantu peserta memahami arti dari epidemiologi.Program HIV-AIDS dikelola pemerintah dan masyarakat merupakan kebijakan yang terpadu untuk mencegah penularan HIV dan memperbaiki kualitas hidup orang dengan HIV.Berdasarkan Undang –Undang NO.75 Tahun 2009 tentang kesehatan bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,partisipatif dan berkelanjutan.Peraturan Presiden No. 75 tahun 2006 mengamanatkan perlunya peningkatan upaya penanggulangan HIV dan AIDS diseluruh Indonesia.

Infeksi Menular Seksual(IMS) di negara berkembang merupakan masalah besar dalam bidang kesehatan masyarakat.Di Asia Tenggara terdapat hamper 50 juta IMS setiap tahun.IMS dapat menyebabkan individu menjadi rentan terhadap infeksi HIV.IMS dalam populasi merupakan factor utama pendorong terjadinya pandemic HIV di negara berkembang.Proporsi infeksi baru HIV dalam populasi IMS,lebih tinggi pada awal dan pertengahan epidemi HIV.Penularan infeksi melalui hubungan seksual diikuti dengan perilaku yang menempatkan individu dalam resiko tertular HIV,seperti berganti-

(2)

ganti pasangan seksual,pasangan beresiko tinggi,dan tidak konsisten menggunakan kondom.Pencegahan terhadap IMS akan melindungi diri tertular HIV.

B. Latar Belakang

Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV,meningkatkan kualitas hidup ODHA,serta mengurangi dampak social dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,keluarga dan masyarakat,agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan.Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya,yang menyangkut area pencegahan,pengobatan,mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlikan peran aktif dari kelompok populasi kunci yaitu(1)Orang-orang beresiko tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung,bertukar alat suntik tidak steril:(2)Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,lingkungan rentan terhadap penularan HIV,seperti buruh migran,pengungsi dan kalangan muda berisiko,dan(3)ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.Epidemi HIV merupakan masalah dan tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat di dunia pada tahun 2007 jumlah ODHA di seluruh dunia diperkirakan sudah mencapai 33.2 juta(30.6-36.1 juta).Setiap hari,lebih 6800 orang terinfeksi HIV dan lebih dari 5700 meninggal karena AIDS,yang disebabkan terutama kurangnya akses terhadap pelayanan pengobatan dan pencegahan HIV.Seperti diketahui situasi epidemic HIV dan AIDS di Indonesia telah memasuki epidemic terkonsentrasi.Berdasarkan hasil Survei Terpadu Biologis danPerilaku (STBP) pada populasi kunci tahun 2007 dan 2011 (Kemenkes,2007 dan 2011) menunjukkan bahwa pravalensi HIV pada pengguna napza suntik(penasun) turun dari 52.4 % pada tahun 2007 menjadi 42.4%

tahun 2011.Prevalensi HIV pada waria,wanita pekerja sex langsung(WPSL) dan wanita pekerja seks tidak langsung (WPSTL) tampak stabil atau sedikit berkurang dari 24.3% menjadi 23.2%

(3)

(waria) dari 9.8% menjadi 9.3%(WPSL) dan 4% menjadi 3% menjadi 3.1%(WPSTL).Namun demikian meningkatnya prevalensi HIV pada lelaki yang seks dengan lelaki(LSL) dari 5.3% menjadi 12.4% danklien WPS dari 0.1% menjadi 0.7% meningkatnya kekhawatiran model matematik dari epidemic HIV di Indonesia(Asian Epidemic Model) menunjukkan proyeksi jumlah orang dengan HIV dan AIDS(ODHA) yang meningkat pesat sampai dengan tahun 2016 jika tidak dilakukan percepatan upaya pencegahan dan pengobatan.Dalam menghadapi epidemic HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh,terpadu dan terkoordinir,untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi,efektif dan berkelanjutan.

Puskesmas Teluk Tiram sebagai salah satu Puskesmas yang ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa pemeriksaan dan penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Program HIV-AIDS dan IMS di Puskesmas Teluk Tiram adalah pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dan IMS di masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Program HIV-AIDS dan IMS di Puskesmas Teluk Tiram adalah : -Menemukan kasus baru penderita HIVdan IMS

-Mencegah penularan HIV dan IMS

-Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV tentang HIV-AIDS danPenyakit Infeksi Menular Seksual(IMS).

(4)

D.RINCIAN KEGIATAN

Memberikan penyuluhan HIV-AIDS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan BOK.Penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam gedung dengan mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS.

E.PELAKSANAAN KEGIATAN

Menyampaikan materi dan Evaluasi materi

F.SASARAN KEGIATAN

1.Konseling dan test terutama pada

a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS dan penyakit Infeksi Menular Seksual(IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS) ,Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafsa suntik,waria,LSl dan pasangan beresiko tinggi.

b. Klien yang berkunjung ke Puskesmas Teluk Tiram yang menuinjukkan adanya gejala IMS dan infeksi HIV-AIDS

c. Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas Teluk Tiram maupun rujukan dari fasilitas kesehatan lain

d.Pasien TB Paru

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N

o Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

1 1

1 2 1 Konseling dan Test X X X X X X X X X X X X

2 Penyuluhan X X X X

3 Mobile VCT X X X X

(5)

H.MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulan untuk menilai kegiatan yang direncanakan berjalan atau dilakukan sesuai dengan jadwal yang dibuat dan disampaikan pada loka karya mini bulanan dan lintas sektor.

I.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan dilaporkan dan diketahui oleh Kepala Puskesmas kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan .

Referensi

Dokumen terkait

Stigma seringkali muncul dalam kasus ini yang berdampak negatif pada orang dengan HIV/AIDS ODHA, terutama mengenai self-stigma yang dapat dialami Ibu Rumah Tangga yang mengidap