• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam Mencegah Penyakit Menular Potensi Wabah di Bandara

N/A
N/A
Didi Noor

Academic year: 2024

Membagikan " Peran Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam Mencegah Penyakit Menular Potensi Wabah di Bandara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Palangka Raya, 01 Maret 2024

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna dimana derajat kesehatan masyarakat dari tahun ke tahun semakin membaik.

Meskipun demikian upaya pembangunan kesehatan ini harus terus ditingkatkan untuk menghadapi ancaman global bagi masyarakat seperti penyakit menular berpotensi wabah dan penyakit menular baru (New Emerging Infectious Disease) antara lain: penyakit Ebola, Hanta Fever, HFMD, Sars, Avian Influenza, MERS-CoV termasuk COVID-19 dan lain-lain, dimana penyakit-penyakit tersebut dapat menular antar negara / wilayah melalui pintu masuk Bandara.

Bandara sebagai pintu gerbang arus barang dan orang, peran Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) melakukan cegah tangkal penyakit Karantina dan Penyakit Menular Potensial Wabah melalui berbagai program.

Bertitik tolak atas tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kantor Kesehatan Pelabuhan dan pencanangan Pemerintah tentang Indonesia Sehat, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Palangka Raya sebagai Unit Pelaksana Teknis Ditjen P2P telah berupaya melaksanakan dan meningkatkan pelayanan kesehatan melalui Surveilans Epidemiologi.

Bahwa Tugas Pokok dan Fungsi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Palangka Raya yaitu KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Diantaranya berfungsi untuk pelaksanaan pengamatan penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali.

Untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah melalui Bandara maka penerapan surveilans epidemiologi yang efektif akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan system kewaspadaan dini dan upaya cegah tangkal terhadap penyakit karantina dan penyakit menular potensi wabah.

Pelaksanaan kegiatan Pemeriksaan Keberangkatan Kru dan Penumpang Pesawat di Bandara salah satunya dengan mengadopsi sesuai kondisi dilapangan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) atau Early Warning Alert Response and System (EWARS) yaitu sistem yang berfungsi dalam mendeteksi adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular, dengan indikator ketepatan, kelengkapan dan kecepatan melakukan respons, dengan menggunakan laporan harian.

(2)

Langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pengawasan terhadap penumpang yang datang, mengumpulkan data, serta melakukan evaluasi data secara Analitik Deskriptif yang telah dikumpulkan, melakukan analisis data epidemiologi merupakan langkah penting dalam surveilans dan analisis dilakukan terutama terhadap variabel epidemiologi waktu, tempat dan orang.

Selanjutnya, hasil analisis data tersebut dijadikan bahan untuk langkah ataupun keputusan yang diperlukan terhadap objek yang berpotensi sebagai media transmisi penyakit yang menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) ataupun penyakit menular potensial wabah.

B. Tujuan & Manfaat

Tujuan kegiatan adalah :

1. Untuk pemantauan Pemeriksaan Keberangkatan Kru dan Penumpang Pesawat di Bandara Keberangkatan penumpang pesawat di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya terhadap potensi terbawanya penyakit wabah Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia /PHEIC

2. Mengetahui faktor risiko kesehatan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

3. Diperolehnya informasi epidemiologi tentang Keberangkatan penumpang pesawat di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

4. Terlaksananya pengolahan dan penyajian data Keberangkatan kru/penumpang pesawat di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

5. Terdistribusinya hasil analisa dan rekomendasi kepada program terkait.

C. Dasar Pelaksanaan

Surat Perintah Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Palangka Raya Nomor 02.03/C.IX.9/722/2024, tanggal 28 Februari 2024

II. METODOLOGI A. Jenis Kegiatan

Melakukan pengumpulan data surveilans epidemiologi dan evaluasi data secara Analitik, Keberangkatan kru/ penumpang pesawat di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

B. Tempat dan Waktu : Bandara Tjilik Riwut Setiap hari C. Sasaran

Sasaran pada kegiatan ini adalah semua kru/penumpang yang datang dari wilayah lain di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data pada kegiatan ini menggunakan pengumpulan data secara primer dimana data didapatkan langsung pada waktu kegiatan dilaksanakan.

E. Pelaksanaan Kegiatan

1. Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap Keberangkatan kru/penumpang di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

2. Mengumpulkan data tentang penumpang baik sehat, sakit dan jenazah yang datang dari luar kota Palangka Raya melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dengan melakukan Pemeriksaan Keberangkatan Kru dan Penumpang Pesawat di Bandara

3. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil penyelidikan dalam form Surveilans Epidemiologi Keberangkatan kru/ penumpang pesawat Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

4. Menyusun dan membuat laporan dan menganalisis hasil pengamatan epidemiologi Keberangkatan kru/ penumpang setiap hari kepada Koordinator Substansi PKSE

III. HASIL KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keberangkatan Kru dan Penumpang Pesawat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dengan melakukan pengawasan, pengamatan dan pengumpulan data terhadap Keberangkatan kru/ penumpang di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, dengan hasil sebagai berikut :

(3)

Tabel 1 : Data Keberangkatan Kru & Penumpang Pesawat Wilayah Kerja Bandara Tjilik Riwut Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Palangka Raya Tanggal 01 Maret 2024

Keberangkatan N

o

Maskapai

Penerbangan Nomor Penumpang Penumpang/Barang

Sakit Kru Dewasa Anak Infant Jenazah

1 Batik Air ID 6201 155 155 0 0 1 0 7

2 Garuda GA 555 162 156 5 1 0 0 7

3 Lion Air JT 867 217 214 1 2 0 0 7

4 Lion Air JT 681 216 209 5 2 0 0 7

5 Citilink QG 453 183 174 6 3 0 0 7

6 Wings Air IW 1368 35 34 0 1 0 0 5

TOTAL 968 942 17 9 1 0 40

Total Crew Dan Penumpang 1.008

Laporan Harian Surveylans Keberangkatan Penumpang & Pesawat di Bandara Tjilik Riwut P.Raya, 01 Maret 2024

Berdasarkan tabel diatas terdapat 1.008 orang penumpang/kru yang datang luar daerah ( Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan ) dengan menggunakan alat angkut sebanyak 6 unit maskapai penerbangan, penumpang dewasa sebanyak 942 orang, penumpang anak-anak sebanyak 17 orang, penumpang infant/ bayi sebanyak 9 orang.Sedangkan kru pesawat sebanyak 40 orang masing-masing 7 orang, sedangkan Maskapai Wings Air sebanyak 5 orang/kru

Maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang tertinggi adalah Maskapai Lions Air JT 867 sebanyak 217 orang dan Wings Air sebanyak 35 orang dari total 968 orang yang diangkut, HUM/

pengangkutan jenazah sebanyak 1 HUM dan tidak ada penumpang dengan kondisi sakit dan tidak ada kegiatan pemeriksaan kesehatan dalam upaya pelayanan surat layak terbang bagi penumpang oleh petugas KKP Kelas Palangka Raya

Tabel 2 : Layanan Kekarantinaan Kesehatan Pengawasan Dan Respon KKM Pos Bandara Tjilik Riwut Riwut Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Palangka Raya Tanggal 01 Maret 2024

No Kegiatan/Keadaan / Situasi Jumlah

1 Penumpang 968

2 Crew 40

3 Jumlah Pemeriksaan Kru 7

4 Pelaku Perjalanan yang di Skrining (TS & TG) 1.008 5 Hasil Scrining Suhu Badan => 38 C 0

6 Hasil Scrining RDT Reaktif 0

7 Confirmasi 0

8 Pengawasan Pemulangan Penumpang/Kru 0

9 Penumpang/Kru yang dirujuk 0

10 Pemeriksaan Rapid Tes/PCR/Go Nose 0

11 Pengawasan Pemulangan PMI 0

12 Pengiriman Spesimen 0

13 Ijin Angkut Jenazah 1

14 Kegiatan Disinfeksi 0

15 Pemeriksaan Barang/HUM 1

16 Penyelidikan Epidemiologi 0

17 Surat Laik Terbang 6

Sumber : Laporan Harian Surveylans Keberangkatan Penumpang & Pesawat di Bandara Tjilik Riwut P.Raya, 01 Maret 2024

(4)

Pelaku Perjalanan yang di Skrining (TS & TG) atau telah dilaksanakan pemeriksaan terhadap kru dan penumpang sesuai standar kekarantinaan kesehatan sebanyak 126 orang. dan sudah mencapai 0,36 % dari target 35.000 orang dan tidak ditemukan Scrining Suhu Badan => 38 C penumpang/kru pesawat di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

.Berdasarkan UU Karantina Kesehatan No 6 Th 2018 Pasal 39 ayat 1 bahwa setiap orang yang datang dari negara dan/atau wilayah Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia dan/ atau endemis, pejabat Karantina Kesehatan melakukan:      penapisan, pemberian kartu kewaspadaan kesehatan, pemberian informasi tentang cara pencegahan, pengobatan, dan pelaporan suatu kejadian Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia dan    pengambilan spesimen dan/atau sampel.

Sangat tidak disarankan membawa bayi yang usianya masih di bawah 48 jam. Alasannya, bayi baru lahir belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal.Hal ini karena risiko penularan penyakit di pesawat terbang cukup besar akibat udara hanya berputar di dalam ruangan kabin.

membawa bayi/infan naik pesawat ketika umur bayi sudah berusia 3 bulan.Perubahan tekanan udara selama penerbangan bisa memicu sakit pada bagian telinga.

Penumpang pesawat berusia lanjut dapat menderita pembekuan darah dan keluhan nyeri pada lutut karena rendahnya tekanan udara dalam kabin pesawat. penumpang pesawat berusia lanjut juga lebih besar risiko terserang hypoxia, penurunan tingkat oksigen dalam darah. Orang dewasa di atas usia 40 tahun cenderung lebih rendah kadar oksigen dalam darahnya.

Bahwa waktu yang tepat untuk naik pesawat saat hamil adalah ketika usia kehamilan 13–28 minggu atau trimester kedua. Pada usia kehamilan ini, ibu hamil sudah mulai nyaman dengan kondisi kehamilannya dan risiko keguguran pun terbilang rendah.

Seluruh penumpang di Keberangkatan dilakukan validasi dokumen kesehatan dan pemeriksaan suhu dengan Thermogun Scanner tidak ditemukan calon penumpang diatas atau sama dengan suhu 38,2 derajat celcius.

Dari sejumlah penumpang di Keberangkatan dan keberangkatan tidak ada yang mengeluh sakit tenggorokan, batuk, pilek dan sesak nafas sehingga tidak ada Pelaku Perjalanan yang perlu di Karantina dan Penyelidikan Epidemiologi lebih lanjut oleh petugas.

IV.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengawasan, pengamatan, pengumpulan dan pengolahan data Kegiatan Pemeriksaan Keberangkatan Kru dan Penumpang Pesawat di Bandara Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya tanggal 01 Maret 2024 disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat 1.008 orang penumpang/kru yang datang luar daerah ( Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan ) dengan menggunakan alat angkut sebanyak 6 unit maskapai penerbangan, penumpang dewasa sebanyak 942 orang, penumpang anak-anak sebanyak 17 orang, penumpang infant/ bayi sebanyak 9 orang.Sedangkan kru pesawat sebanyak 40 orang masing- masing 7 orang, sedangkan Maskapai Wings Air sebanyak 5 orang/kru

2. Maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang tertinggi adalah Maskapai Lions Air JT 867 sebanyak 217 orang dan Wings Air sebanyak 35 orang dari total 968 orang yang diangkut,

HUM/ pengangkutan jenazah sebanyak 1 HUM dan

3. Tidak ada penumpang dengan kondisi sakit dan tidak ada kegiatan pemeriksaan kesehatan dalam upaya pelayanan surat layak terbang bagi penumpang oleh petugas KKP Kelas Palangka Raya Penumpang di Keberangkatan tidak ada yang mengeluh sakit tenggorokan, batuk, pilek dan sesak nafas.

4. Tidak ada Pelaku Perjalanan yang perlu di Karantina dan Penyelidikan Epidemiologi lebih lanjut oleh petugas

5. Tidak ada kegiatan Penyelidikan Epidemiologi sebagai tindak lanjut karena tidak ditemukan penyakit yang menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) COVID 19 ataupun penyakit menular potensial wabah.

(5)

Berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Protokol Kesehatan Pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Tanggal 09 Juni 2023, seluruh pelaku perjalanan dalam dan luar negeri, pelaku kegiatan di fasilitas publik, dan pelaku kegiatan berskala besar tetap berupaya melakukan perlindungan secara pribadi dari penularan Covid-19 serta:

1. Dianjurkan tetap melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dengan booster kedua atau dosis keempat, terutama bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19.

2. Diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19 dan dianjurkan tetap menggunakan masker yang tertutup dengan baik apabila dalam keadaan tidak sehat atau berisiko Covid-19, sebelum dan saat melakukan perjalanan dan kegiatan di fasilitas publik.

3. Dianjurkan tetap membawa hand sanitizer dan/atau menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan secara berkala terutama jika telah bersentuhan dengan benda-benda yang digunakan secara bersamaan.

4. Bagi orang dalam keadaan tidak sehat dan berisiko tertular atau menularkan Covid-19, dianjurkan menjaga jarak atau menghindari kerumunan orang untuk mencegah terjadinya penularan Covid- 19.

5. Dianjurkan tetap menggunakan aplikasi SATUSEHAT untuk memantau kesehatan pribadi .

Palangka Raya, 02 Maret 2024

Mengetahui :

Koordinator Substansi PKSE,

Elvan Virgo Hoesea, SKM NIP.197409011997031002

Pejabat Fungsional,

Majidi Noor, SKM NIP.197003061990111001

Referensi

Dokumen terkait

pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat dalam mencegah penyakit.

Faktor Risiko Diabetes Mellitus pada Penduduk Pulau Gili Ketapang, Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo (Analisis Data Deteksi Dini Penyakit Tidak

FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA PENDUDUK DAERAH PANTAI (Analisis Data Sekunder Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo.. Tentang Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular di Desa

Wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular kepada pengguna dan penyedia jasa pelabuhan/bandara, dengan melakukan pemeriksaan

Strategi Nasional Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di Indonesia Untuk menjamin tercapainya target yang telah ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tingkat pengetahuan responden tentang gaya hidup sehat dalam mencegah penyakit tidak menular pada kelompok eksperimen saat pre-test menunjukkan bahwa responden yang