• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

IVYogyakarta

(2)

PENDAHULUAN

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan-Nya Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Tahun 2017 telah dapat diselesaikan. Profil ini merupakan gambaran perkembangan kemajuan program, pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta berdasarkan DIPA Tahun 2017 dan Permenkes No. 2348Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes No. 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta ini menyajikan kondisi sumber daya dan capaian kegiatan tahun 2017, hasil akhir profil ini disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan anagka serta analisis sederhana.

Profil ini disusun dengan harapan agar dapat dijadikan salah satu media pertukaran data, informasi dan umpan balik pelaksanaan tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan di Indonesia.

Tim penyusun menyadari bahwa profil ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Tim mengharapkan masukan serta saran dalam rangka perbaikan ke depan, demi penyempurnaan profil dimasa yang akan datang. Kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan hingga terbitnya profil ini.

Semoga profil ini bermanfaat bagi upaya pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamatan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara di Indonesia.

Yogyakarta, 24 Januari 2017 Kepala,

dr. Hj. Chamidah

(3)

PENDAHULUAN

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1 DAFTAR ISI ... 2 BAB I ... 3 PENDAHULUAN ... 3 A. LATAR BELAKANG ... 3 B. TUJUAN ... 4 C. LINGKUP KEGIATAN ... 4 D. ORGANISASI... 5 BAB II ... 7 PENCAPAIAN KEGIATAN ... 7 A. PKSE ... 7

B. PRL ... Error! Bookmark not defined. C. UKLW ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... 19

PENUNJANG KEGIATAN ... 19

A. KEPEGAWAIAN ... 19

B. KEUANGAN DAN BMN ... Error! Bookmark not defined. C. PENYUSUNAN PROGRAM ... 21

D. PENGELOLAAN INFORMASI, EVALUASI DAN PELAPORAN ... Error! Bookmark not defined. E. REFORMASI BIROKRASI ... Error! Bookmark not defined. BAB V ... 22

(4)

PENDAHULUAN

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini, kita memasuki tahun ketiga dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015–2019, yang didalamnya tidak ada visi dan misi tetapi mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan unsur pelaksana Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan juga telah menyusun Rencana Aksi Program (RAP) yang kemudian dijadikan dasar penyusunan Rencana Aksi Kegiatan bagi UPT dibawahnya yaitu BTKL dan KKP.

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan surveilans dan karantina kesehatan di pintu masuk negara, mewujudkan Pelabuhan/Bandara termasuk alat angkut dan muatannya yang sehat terbebas dari faktor risiko penyebaran penyakit menular dan penyakit potensial wabah, meningkatkan kualitas sarana prasarana dan sumber daya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit dan meningkatkannya sistem penganggaran yang transparan dan akuntabel dengan memperhatikan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dilihat pencapaian keberhasilan indikator kegiatan tahun–tahun sebelumnya. Buku Profil ini memuat gambaran cakupan setiap kegiatan yang dikumpulkan dari setiap Bagian dan Wilayah Kerja untuk tahun 2017.

Secara ringkas Buku Profil memuat tentang gambaran organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta, pencapaian cakupan kegiatan dari seksi dan informasi ringkas tentang Wilayah Kerja. Selain itu juga tidak kalah penting dalam menunjang kegiatan program adalah Bagian Tata Usaha yang terdiri atas perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan umum.

Pencapaian cakupan kegiatan digambarkan dalam bentuk grafik, tabel maupun peta/map juga disertai analisis ringkas dari penyajian tersebut.

(5)

PENDAHULUAN

4 B. TUJUAN

Tujuan diterbitkannya Buku Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Tahun 2017 ini adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Umum

Memberikan gambaran/informasi kepada pembaca tentang latar belakang kondisi saat ini dari suatu kegiatan dan hasilnya pada tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Tersajinya data dan informasi organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta

b. Tersajinya data dan informasi cakupan kegiatan tiap Bagian di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2017

c. Tersajinya data dan informasi Dukungan Teknis Manajemen Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2017

C. LINGKUP KEGIATAN

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakartamenyelenggarakan fungsinya sebagai berikut.

1. Pelaksanaan Kekarantinaan;

2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan;

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di Bandara, Pelabuhan dan lintas batas darat Negara;

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;

5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasukpenyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

(6)

PENDAHULUAN

5

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor,serta mengawasi persyaratan dokumenkesehatan OMKABA impor;

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan diwilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara;

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan;

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumah tanggaan KKP.

Ketentuan lain yang diperhatikan dalam pelaksanaan tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah berlakunya International Health Regulation (IHR) 2005. IHR 2005 mengamanatkan setiap negara mempunyai kemampuan untuk mencegah dan menangkal transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan serta meresahkan dunia (PHEIC).

D. ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, bagan struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dapat dilihat pada gambar berikut.

1) Disamping itu dilengkapi dengan Instalasi, Koordinator Wilker dan Kelompok Jabatan Fungsional.

(7)

PENDAHULUAN

6

(8)

PENCAPAIAN KEGIATAN

7

BAB II

PENCAPAIAN KEGIATAN

A. PENGENDALIAN KARANTINA DAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan,dan lintas batas darat negara.

1. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

a. Pemeriksaan Health Part of Aircraft General Declaration (HPAGD)

Alat angkut (pesawat) adalah semua alat angkut yang bergerak dari atas tanah/air ke udara/ ke ruang angkasa atau sebaliknya. Alat angkut (pesawat) yang datang dari luar negeri berada dalam karantina (UU Karantina Udara No. 2/1962/pasal 15). Alat angkut (pesawat) yang memenuhi standar kekarantiaan adalah alat angkut yang isa memenuhi kelengkapan yang dibutuhkan pada kegiatan kekarantinaan sesuai persyaratan yang ditetapkan Menteri Kesehatan (UU Karantina Udara No 2/1962/pasal 14), yaitu berupa tersedianya dokumen kesehatan, meliputi : Health Part of the Aircraft General Declaration (HPAGD), Surat Keterangan Hapus Serangga Terakhir, Surat Keterangan Hapus Hama (jika ada), Buku Kesehatan Pesawat Udara (hanya pada pesawat udara yang mengadakan perjalanan dalam negeri), dan jika diperlukan dokter pelabuhan melakukan pemeriksaan daftar penumpang, kru pesawat, dan muatan pesawat tersebut.

Capaian kinerja dokumen HPAGD yaitu sebanyak 3.120 dokumen. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV dengan airline. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa tidak ada penumpang dan kru yang berpenyakit menular potensi wabah. Permasalahan yang terjadi adanya penambahan penerbangan internasional selama masa arus mudik dan balik lebaran serta pada posko natal dan tahun baru. Upaya yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak GroundHandling atau airlines untuk menyiapkan dan menyerahkan HPAGD (Gendec) setiap kedatangan pesawat kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di terminal Internasional.

(9)

PENCAPAIAN KEGIATAN

8 b. Penerbitan Surat Izin Angkut Jenazah

Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat angkut jenazah (memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pengiriman jenazah melalui udara disyaratkan yakni sebagai berikut (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007) :

1)

Jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk secukupnya yang dinyatakan dengan keterangan dokter.

2)

Jenazah harus dimasukkan dalam peti yang dibuat dari logam (timah, seng, dsb.).

3)

Alasnya ditutup dengan bahan yang meyerap (absorbent) umpamanya serbuk gergaji/arang halus yang tebalnya ±5 cm.

Peti logam ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam peti kayu yang tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat bergerak di

dalamnya. Peti kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak sepanjang-panjangnya 20 cm dan diperkuat dengan ban-ban logam (secured with metal bands). Pada tahun 2017 jumlah surat izin angkut jenazah yang diterbitkan sebanyak 298 dokumen.

Permasalahan yang ditemui adalah adanya permohonan untuk surat keterangan jenazah dari rumah duka, pada saat pagi hari dan malam hari di luar jam pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta Upaya yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak kargo dan rumah duka untuk melaksanakan kegiatan ini. Selain itu, Angkasa Pura memberi dukungan dalam kegiatan ini. Untuk permintaan surat jenazah dapat dilakukan di kantor Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta pada jam 07.30 WIB sampai 16.00 WIB. Sementara apabila ada permintaan surat jenazah di luar jam tersebut dapat ke counter di Terminal A dan B di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

c. Kegiatan Pengawasan OMKABA

Dari enam belas poin tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta pada poin kesembilan adalah pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetik dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor

Pengawasan lalu lintas OMKABA dilakukan terhadap muatan (kargo) dan barang bawaan yang termasuk komoditi OMKABA. Pengawasan ini bertujuan agar OMKABA yang masuk maupun keluar melalui Bandara InternasionalAdisutjipto Yogyakarta tidak membahayakan kesehatan masyarakat.Capaian kinerja

(10)

PENCAPAIAN KEGIATAN

9

penerbitan surat izin angkut OMKABA yang memenuhi syarat memenuhi target sebanyak 5 kali pengiriman. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan kargo

2. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan

Seksi Kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta mempunyai tugas sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah melalui pemutusan mata rantai penularan penyakit dengan profesional sehingga wilayah pelabuhan dan alat angkut tidak menjadi sumber penularan ataupun habitat yang subur bagi perkembangbiakan kuman atau vektor penyakit.

a. Trapping

Tikus adalah makhluk yang sangat merugikan manusia. Selain merugikan perekonomian karena menghabiskan atau merusak makanan, tanam-tanaman, barang-barang dan lain-lain harta benda, tikus dapat pula menyebarkan berbagai jenis penyakit. Adapun kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan.Dari segi ekonomi, tikus dapat merusak tanaman petani dan bahkan merusak bangunan kediaman manusia.Dari segi sosial budaya dapt menurunkan martabat manusia karena dengan banyaknya tikus menandakan bahwa nilai kesehatan penghuninya rendah. Sedangkan dari segi kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui tikus tersebut salah satunya adalah tyfus,pes,dan lain-lain.

Selama tahun 2017, kegiatan trapping dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil tertinggi tangkapan pada bulan Juni yaitu sebanyak 4 ekor tikus dengan indeks pinjal yaitu 2/4. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat ditampilkan sebagai berikut.

(11)

PENCAPAIAN KEGIATAN

10

Grafik 1 Kegiatan Trapping Tahun 2017 b. Pemeriksaan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Pengawasan sanitasi dan pengendalian vektor dan binatang penularpenyakit dilakukan dengan kegiatan pengamanan terhadap penyakit menular dengan cara meniadakan atau menekan sekecil mungkin adanyan faktor lingkungan yang menimbulkan pengaruh buruk di daerah Pelabuhandan di kapal sehingga tidak menjadi sumber penularan penyakit. STTU merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup mendesak karena TTU merupakan tempat menyebarnya segala macam penyakit terutama penyakit-penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian STTU harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Pengawasan atau pemeriksaan STTU dilakukan untuk mewujudkan lingkungan TTU yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum dilaksanakan setiap bulan (12 kali) pada 12 lokasi. Untuk cakupan areanya terbagi menjadi dua lokasi yaitu terminal A sebanyak 8 lokasi dan Terminal B sebanyak 4 lokasi.

c. Survey Jentik

Salah satu tugas pokok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam mencegah masuk-keluarnya penyakit dari atau ke luar negeri adalah melalui Pengendalian Resiko Lingkungan (PRL) di pelabuhan dan alat transportasi. Upaya ini dilakukan

(12)

PENCAPAIAN KEGIATAN

11

untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit serta meminimalisasi dampak resiko lingkungan terhadap masyarakat.Usaha-usaha pengendalian PRL di pelabuhan meliputi sanitasi lingkungan dan pemberantasan vektor dan binatang penular penyakit. Salah satu kegiatan dalam pemberantasan vektor yaitu pengendalian nyamuk yang meliputi survey jentik dan nyamuk dewasa, identifikasi jentik dan nyamuk dewasa, pemberantasan jentik dan nyamuk dewasa, diseminasi informasi hasil pengendalian.

Selama tahun 2017, kegiatan survey jentik dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil tertinggi tangkapan pada bulan Oktober yaitu sebanyak 2 kontainer positif pada 2 rumah yang diperiksa. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat ditampilkan sebagai berikut.

Grafik 2 Kegiatan Survey Jentik Tahun 2017

d. Survey Nyamuk

Nyamuk merupakan serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, terdiri dari empat stadium yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Nyamuk memerlukan darah untuk proses pematangan telurnya. Beberapa spesies nyamuk menghisap darah terutama di malam hari seperti nyamuk Culex dan Anopheles, spesies lainnya terutama siang hari (pagi sampai sore) misalnya nyamuk A.agypty. Aktivitas menggigit ada yang dilakukan di luar rumah dan di dalam rumah. Dua sampai tiga hari setelah menghisap darah nyamuk mulai bertelur. Nyamuk Aedes meletakkan telurnya satu persatu pada dinding tempat perindukan yang gelap, basah dan lembab, misalnya bak mandi, tempayan, ban bekas, tonggak bambu. Nyamuk Mansonia meletakkan telurnya secara berkelompok di permukaan bawah tanaman

(13)

PENCAPAIAN KEGIATAN

12

air. Di air, dua hari kemudian telur menetas menjadi jentik-jentik (larva) yang kecil, mengalami pergantian kulit empat kali sebelum menjadi pupa. Beberapa hari kemudian (5 sampai 7 hari) tergantung temperatur, kelembaban dan ketersedian makanan, jentik nyamuk berubah menjadi pupa. Pupa merupakan stadium tidak makan dan kira-kira dua hari kemudian berubah menjadi nyamuk.

Selama tahun 2017, kegiatan survey nyamuk dilaksanakan setiap 3 bulan (4 kali) di buffer area, yang meliputi daerah Telukan RT 08 dan Perumahan NDB.

e. Survey Lalat

Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo Dipthera, yaitu insekta yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Lalat mempunyai sifat kosmopolitan, artinya kehidupan lalat dijumpai merata hampir diseluruh permukaan bumi. Diperkirakan di seluruh dunia terdapat lebih kurang 85.000 jenis lalat, tetapi semua jenis lalat terdapat di Indonesia. Jenis lalat yang paling banyak merugikan manusia adalah jenis lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (Lucilia sertica), lalat biru (Calliphora vomituria) dan lalat latrine (Fannia canicularis). Lalat juga merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan. Vektor adalah arthropoda yang dapat memindahkan atau menularkan agent infection dari sumber infeksi kepada host yang rentan.

Penularan penyakit terjadi secara mekanis, dimana bulu–bulu badannya, kaki-kaki serta bagian tubuh yang lain dari lalat merupakan tempat menempelnya mikroorganisme penyakit yang dapat berasal dari sampah, kotoran manusia, dan binatang. Bila lalat tersebut hinggap ke makanan manusia, maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan oleh manusia sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada manusia yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, thypus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk.

Selama tahun 2017, kegiatan survey lalat dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil tertinggi tangkapan pada bulan Oktober yaitu sebanyak 2 kontainer positif pada 2 rumah yang diperiksa. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat ditampilkan sebagai berikut.

(14)

PENCAPAIAN KEGIATAN

13

Grafik 3 Kegiatan Survey Lalat Tahun 2017

f. Pemeriksaan TPM

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.

Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :

a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki

b. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya. c. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari

pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.

d. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan TPM dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Untuk cakupan areanya terbagi menjadi tiga lokasi yaitu terminal A sebanyak 19 lokasi, Terminal B sebanyak 9 lokasi, dan Pujasera sebanyak 13 lokasi.

(15)

PENCAPAIAN KEGIATAN

14 g. Pemeriksaan Sampel Makanan

Menurut Kepmenkes 1098/2003 tentang persyaratan Higiene Sanitasi rumah makan dan restoran bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minumanyang tidak memenuhi persyaratan hygene sanitasi yang dikelola rumah makan danrestoran agar tidak membahayakan kesehatan. Penerapan hygiene dan sanitasidilakukan untuk keseluruhan proses pengolahan makanan baik pada bahan baku yangdigunakan, selama proses pengolahan, sampai pada proses penyajian termasukdidalamnya, penjamah makanan dan lingkungan proses pengolahan makanan.Masalah sanitasi makanan sangatlah penting, terutama di tempat-tempat umumyang erat kaitannya dengan pelayanan orang banyak. Rumah makan, restoran, hinggakantin merupakan beberapa tempat umum yang menyediakan makanan olahan yangbanyak di gemari masyarakat. Masyarakat kebanyakan lebih memilih makan direstoran, rumah makan, ataupun kantin dibandingkan memasak makanan sendiri.Keberadaan usaha rumah makan, di sisi lain dapat membantu masyarakat apalagi bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan.

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sampel makanan dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 47 sampel makanan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan angka kuman yang melebihi baku mutu sebanyak 6 sampel makanan yang mengandung angka kuman lebih dari 0 koloni/gram.

h. Pemeriksaan Sampel Air

Bagi manusia air adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum.

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sampel air dilaksanakan setiap bulan (12 kali) yang terdiri dari pemeriksaan secara fisika sebanyak 6 kali dan secara laboratorium (fisika, kimia dan biologi) juga sebanyak 6 kali.

(16)

PENCAPAIAN KEGIATAN

15 i. Fogging

Fogging merupakan salah satu bentuk upaya untuk dapat memutus rantai penularan penyakit DHF, dengan adanya pelaksanaan fogging diharapkan jumlah penderita Demam Berdarah DHF dapat berkurang. Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan Fogging, yang disebut dengan 3M Plus, yaitu menutup, menguras dan mengubur barang-barang yang bisa dijadikan sarang nyamuk. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala sesuai dengan kondisi setempat.

Selama tahun 2017, kegiatan fogging dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan luas area fogging mencapai 42 hektar yang terdiri dari area Perimeter seluas 34 hektar dan area Buffer seluas 8 hektar.

3. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Pelaksanaan kegiatan Bagian Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta berpedoman pada Permenkes RI No 356/Menkes/Per/IV/2008 yang telah diubah dalam Permenkes RI No 2348/Menkes/Per/XI/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Dalam Permenkes tersebut, bahwa Bagian UKLW mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Bagian UKLW KKP Kelas IV Yogyakarta, telah melaksanakan kegiatan yang dimaksud dalam permenkes tersebut, yang meliputi: a. Kunjungan Poliklinik

Pelayanan kesehatan terbatas di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta adalahpoliklinikinduk, bandaradanduawilayahkerja. Pada tahun 2017jumlah kunjungan poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta ada 1872orang. Kunjungan Poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakartaberasal dari penumpang, warga sekitar kantor, masyarakat umum dan lintas sektoral di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

(17)

PENCAPAIAN KEGIATAN

16 b. Pelayanan surat laik terbang dan ibu hamil

Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat laik terbang (memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pemberangkatan orang sakit melalui udara disyaratkan yakni tidak menderita penyakit karantina/penyakit menular tertentu, tidak ada kontradiksi dengan peraturan penerbangan, serta pasien didampingi oleh keluarga/dokter/perawat (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007).Capaian kinerja penerbitan surat keterangan laik terbang ibu hamil padatahun 2017 adalah 1853 orang. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan maskapai penerbangan. Setiap maskapai penerbangan yang penumpangnya dalam keadaan hamil oleh petugas groundhandling diantar ke konter Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di bandara untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

b. Pelayanan kesehatan pengangkutan ijin jenazah

Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat angkut jenazah (memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pengiriman jenazah melalui udara disyaratkan yakni sebagai berikut (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007) :

1) Jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk secukupnya yang dinyatakan dengan keterangan dokter.

2) Jenazah harus dimasukkan dalam peti yang dibuat dari logam (timah, seng, dsb.)

3) Alasnya ditutup dengan bahan yang meyerap (absorbent) umpamanya serbuk gergaji/arang halus yang tebalnya ±5 cm.

4) Peti logam ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam peti kayu yang tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat bergerak di dalamnya. Peti kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak

sepanjang-panjangnya 20 cm dan diperkuat dengan ban-ban logam (secured with metal bands).

Pada tahun 2017 ini pelayanan pengangkutan ijin jenazah sebanyak 179 jenazah. Upaya yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak kargo dan rumah duka untuk melaksanakan kegiatan ini. Selain itu, Angkasa Pura memberi dukungan dalam kegiatan ini.Untuk permintaan surat jenazah dapat dilakukan di kantor Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta selama 24 jam non stop. Sedangkan

(18)

PENCAPAIAN KEGIATAN

17

apabila ada permintaan surat jenazah diluar jam tersebut dapat ke counter di Terminal A dan B di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

c. Pelayanan rujukan orang sakit

Kantor Kesehatan Pelabuhan juga memberikan layanan kesehatan terbatas kepada warga bandara serta penumpang. Oleh karenanya, jika diperlukan tindakan medis yang lebih jauh, maka dilakukan tindakan rujukan. Rujukan merupakan suatu kegatan pengiriman pasien atau specimen ke tempat/posisi yang lebih berwenang (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007). Rujukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di Bandara Adisutjipto dapat ditujukan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito Yogyakarta.

Padatahun 2017 jumlahrujukan sebanyak 15 kali. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan maskapai penerbangan serta Angkasa Pura. Rujukan diberikan kepada penumpang atau pasien yang membutuhkan tindakan medis yang lebih jauh karena kegawatdaruratannya

d. Pelayanan vaksinasi meningitis meningococcus, yellow fever dan penerbitan ICV Sertifikat vaksinasi internasional adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa seseorang telah mendapatkan vaksinasi untuk perjalanan internasional (Permenkes Nomor 58 tahun 2013). Kegiatan pelayanan vaksinasi internasional dalam rangka penerbitan ICV dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan Wilayah Kerja Pelabuhan Baron dan Glagah dan legalisasi ICV. Padatahun 2017 pelayananvaksinasi meningitis meningococcus di Kantor KesehatanPelabuhan Yogyakarta sebanyak 27002 orang dan vaksinasi yellow fever sebanyak 169 orang. Untuk penerbitan buku ICV sebanyak 26571 buah.

e. Pelayanan posko Lebaran dan Natal serta Baru

Padatahun 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakartab melaksanakan posko Lebaran, Natal dan Tahun 2017 dilaksanakan di dua tempat yaitu posko di terminal A dan terminal B Bandara internasional Adisutjipto Yogyakarta. Untuk setiap posko terdapat 7 orang yang bertugas terdiri dari dokter, perawat, sanitarian, dan epidemiolog serta driver yang bertugas 24 jam.

(19)

PENCAPAIAN KEGIATAN

(20)

19

BAB III

PENUNJANG KEGIATAN

A. KEPEGAWAIAN

1. Sumber Daya Manusia

Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta per 31 Desember 2017 sebanyak 35 orang.

Gambar 1.1 Distribusi Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Lokasi Bertugas

Berdasarkan lokasi bertugas terdapat 29 pegawai bertugas di Kantor Induk Yogyakarta, 3 orang diwilker Baron, dan 3 orang di Wilker Glagah.

Gambar 1.2 Distribusi Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Jabatan

(21)

20

Berdasarkan jabatan sebagian besar pegawai memiliki jabatan fungsional umum yaitu sebanyak 31orang dan jabatan fungsional tertentu sebanyak 2 orang. Jumlah pegawai yang menduduki jabatan struktural sebanyak 2 orang.

Berdasarkan pangkat dan golongan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta adalah sebagai berikut.

 Pembina, VI/a : 1 orang

 Penata Tingkat I, III/d : 4 orang

 Penata, III/c : 2 orang

 Penata Muda Tingkat I, III/b : 6 orang

 Penata Muda, III/a : 5 orang

 Pengatur Tingkat I, II/d : 8 orang

 Pengatur, II/c : 9 orang

Berdasarkan tingkat pendidikanpegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta adalah sebagai berikut.

 Magister (S2) : 9 orang

 Sarjana (S1) : 7 orang

 Diploma IV (D4) : 1 orang

 Diploma III (D3) : 17 orang

 SLTA/Sederajat : 1 orang 2. Sumber Daya Sarana Prasarana

Saat ini sarana prasarana Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2017 yaitu ada dua mobil ambulanceyang ditempatkan di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dan kantor induk sebagai pendukung layanan rujukan. Untuk menunjang kegiatan Pengendalian Resiko Lingkungan saat ini Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta mempunyai alat fogging, mistblower, handfog dan pengukur pH meter. Untuk kegiatan vaksinasi ditunjang dengan alat cold chain sebagai penyimpan vaksin meningitis meningococcus sebanyak 5 buah, alat printer passbook sebnayak 6 buah, computer serta mesin antrian sehingga memudahkan tertibnya pengguna layanan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta. 3. Sumber Dana

Anggaran sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV YogyakartaTahun 2017sebesar Rp 8.940.145.000,-.Dari anggaran tersebut bersumber dari PNBP sejumlah Rp 2.357.320.000,- dan Rupiah Murni sejumlah Rp6.582.825.000,-.

(22)

21 B. PENYUSUNAN PROGRAM

Penganggaran yang baik merupakan penganggaran yang dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran untuk menghasilkan dokumen RKA-KL yang sesuai menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja. Penganggaran berbasis- kinerja merupakan penganggaran yang - dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran -tersebut.

Dalam rangka dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta TA. 2018 sesuai siklus, jadwal mengacu jukren dan sesuai kaidah efektif, efisiensi, transparasi dan akurasi, perlu dilakukan kegiatan penyusunan E-Planning, pertemuan persiapan penyusunan RKAKL T.A 2018 dan Kegiatan pembahasan, penajaman, dan penelahaan usulan dokumen perencanaan dan penganggaran berupa desk, penelitian dan reviu dengan Eselon I dan APIP. Pelaksaanan penyusunan E-Planning melalui sistem aplikasi perencanaan elektronik

DIPA awal Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta TA. 2017 yang ditetapkan tanggal 07 Desember 2016 sebesar Rp 9.578.024.000. Dalam proses perjalanan pelaksanaan penganggaran TA 2017 terdapat proses revisi maupun efisiensi. Proses revisi anggaran lebih kepada perubahan revisi Petunjuk Operasional Kegiatan(POK) yang disebabkan kebutuhan dalam memudahkan proses pencairan dana maupun kesalahan penulisan detail kegiatan pada RKAKL tanpa merubah digital stamp (DS).

Adanya Instruksi Presiden RI No 4 Tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapalan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI No, PR 04.02/19791/2017 tanggal 7 Juli 2017 tentang Efisiensi Belan]a Barang Kementerian Kesehatan TA 2017,telah ditetapkannya nilai efisiensi kegiatan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun anggaran 2017 sebesar Rp 333.786.811.000,. Adapun Pagu Akhir Satker KKP Kelas IV Yogyakarta Rp. 8.940.145.000

(23)

PENUTUP

22

BAB V

PENUTUP

Penyusunan Laporan Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta

Tahun 2015–2019 merupakan gambaran singkat mengenai kegiatan – kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta. Semoga dapat member gambaran mengenai kegiatan, kinerja yang dicapai serta hambatan – hambatan yang terjadi selama tahun 2017.

Kerja sama dengan lintas program dan lintas sektor baik di lingkungan

pelabuhan/bandara maupun di luar pelabuhan/bandara juga turut mendukung pelaksanaan

kegiatan. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan profil KKP Kelas IV

Yogyakarta, ini disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Kepala Kantor

dr. H. Chamidah

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi KKP Kelas IV Yogyakarta.
Grafik 1  Kegiatan Trapping Tahun 2017
Grafik 2 Kegiatan Survey Jentik Tahun 2017
Grafik 3 Kegiatan Survey Lalat Tahun 2017
+2

Referensi

Dokumen terkait

356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP ), disebutkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan,

5. Surveilens Epidemiologi Penyakit Karantina dan Potensial Wabah Surveilans epdiemiologi yaitu pengumpulan dan analisa data epidemiologi yang akan digunakan sebagai dasar

Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga

Dari hasil analisis terbukti bahwa calon pelanggan memiliki tingkat pengalaman yang rendah mengenai layanan pascabayar, dilihat dari jawaban kuesioner ketidakpastian calon

Jika satu ditambah satu jawabanya harus samadengan dua dan tidak boleh ada jawaban lain selain jawaban itu, karena pemikiran otak kiri dan segala cabang ilmunya

Lagi lagi Ippho santosa (Pakar Otak kanan), berasumsi bahwa yang bisa anda sebut-sebut dengan ‘otak’ itu adalah otak kiri.. Sebenarnya, yang biasa anda sebut-sebut

Mahasiswa diminta untuk menjelaskan istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari masalah yang sebenarnya dari skenario, menganalisis masalah tersebut