• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Penyusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Penyusun"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II mataram Tahun 2010-2014 dapat tersusun . Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2010-2014 ini disusun sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 dan Rencana Aksi Program Direktorat jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di pelabuhan/bandara; 2) Visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan sasaran strategis; 3) Arah kebijakan dan strategi; 4) Penyelenggaraan; dan 5) Pemantauan dan evaluasi. Dokumen ini merupakan uraian operasional dari kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 yang disusun agar dapat di implementasikan oleh para pengelola program di semua tingkatan.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, namun kami menyadari masih terdapat kekurang sempurnaan di sana-sini dalam penyusunannya, untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan.

Semoga Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun 2010-2014 ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di Indonesia.

(2)

ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ... Daftar Isi ... I. PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Kondisi Umum ... C. Dasar Hukum ... D. Organiasasi ... E. Potensi dan Permasalahan ... F. Lingkungan Strategis ... II. VISI, MISI, NILAI-NILAI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS ...

A. Visi ... B. Misi ... C. Nilai-nilai ... D. Tujuan ... E. Sasaran Strategis ... III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ...

A. Arah Kebijakan ... B. Strategi ... C. Kegiatan ... IV. PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN ... A. Program Pokok ... B. Jejaring Kerja KKP dalam Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan di Pintu Gerbang Negara ... V. PENYELENGGARAAN ...

A. Seksi Pengendalain Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi... B. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan ... C. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah ... D. Sub Bagian Tata Usaha ... VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI ... .

VII. PENUTUP... LAMPIRAN

Lampiran 1. Indikator

Lampiran 2. Matriks Pendanaan

i ii 1 1 7 16 17 24 26 28 28 29 30 32 33 36 36 39 49 49 52 16 54 55 56 56 58 60

(3)
(4)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram |Rencana Aksi 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya, yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta dengan memperhatikan tantangan global maupun spesifik lokal. Upaya tersebut diarahkan untuk

(5)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 2 melindungi masyarakat Indonesia terhindar dari gangguan dan sumber penyakit yang mengancam keselamatan jiwa, memperpanjang usia harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup

Pembangunan kesehatan diwilayah pelabuhan sebagai bagian dari pembangunan nasional, merupakan pintu masuk dan keluar lalu lintas orang, barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain atau dan satu negara ke negara lain. Pelabuhan juga merupakan lingkungan kerja kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan lalu lintas kapal, penumpang, barang dan bukan merupakan daerah pemukiman penduduk. Pada saat ini fungsi pelabuhan telah berkembang jauh menjadi sentra-sentra industri yang menyerap banyak tenaga kerja, pusat perdagangan dan tempat wisata yang mampu mendatangkan devisa dalam jumlah besar.

Kebijakan pembangunan kesehatan di Indonesia telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.01/160/I/2010 tentang Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. Renstra merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh seluruh jajaran kementerian kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat kurun waktu 2010 – 2014, maka dalam

(6)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 3 pelaksanaanya perlu dijabarkan kedalam suatu Rencana Aksi Program (RAP) untuk unit organisasi eselon I dan rencana Aksi kegiatan pada unit organisasi setingkat eselon II dan III sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sebagai Unit Pelaksanan Teknis Kementerian Kesehatan, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan tersebut, tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah pencegahan masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekrantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterosrisme, unsure biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas Negara.

Seiring dengan Revisi International Health Regulation (IHR) tahun 2005 yang diberlakukan 15 Juni Tahun 2007 dengan perhatian kepada Public Health

Emergency Of International Concern /PHIEC (masalah

kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global) memberikan perhatian khusus untuk wilayah pelabuhan dengan menetapkan Persyaratan

(7)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 4

darat agar setiap saat (a) menyediakan akses pada (i)

pelayanan kesehatan yang memadai termasuk fasilitas diagnostic dilokasi yang dekat sehingga memungkinkan penilaian cepat dan perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit dan (ii) staf, peralatan dan lingkungan kerja yang memadai; (b) menyediakan akses terhadap peralatan dan personel untuk pengiriman pelaku perjalanan yang sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai; (c) menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut; (d) menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang menggunakan fasilitas yang ada di pintu masuk, termasuk pengadaan air minum, tempat makanan, fasilitas catering pesawat udara, Toilet umum, fasilitas pembuangan sampah cair dan padat yang memadai, dan area berpotensi risiko lainnya, dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala; dan (e) sejauh dapat dilakukan menyediakan personel terlatih dan program pengendalian vektor dan reservoir didalam dan disekitar pintu masuk.

Selanjutnya IHR juga mempersyaratkan agar

pelabuhan, bandara dan perlintasan darat dapat merespons kejadian yang dapat menimbulkan PHEIC

dengan kapasitasnya: (a) menyediakan respon emergensi kesehatan masyarakat yang memadai dengan menetapkan dan memantapkan rencana kontingensi

(8)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 5 emergensi kesehatan masyarakat, termasuk penunjukan koordinator dan contact-point yang berhubungan dengan pintu masuk, layanan kesehatan masyarakat dan layanan agen lainnya; (b) melakukan penilaian dan perawatan bagi pelaku perjalanan atau hewan yang terjangkit oleh pengaturan yang tepat pada fasilitas medis dan kesehatan hewan setempat dalam pengisolasian, pengobatan dan layanan pendukung lainnya yang diperlukan; (c) menyediakan ruangan yang memadai, dan dipisahkan dari pelaku perjalanan lain, untuk mewawancarai orang yang terjangkit atau tersangka; (d) menyediakan sarana diagnosis dan, bila perlu, karantina terhadap pelaku perjalanan yang diduga, lebih baik bila di sarana kesehatan yang jauh dari pintu masuk; (e) menerapkan tindakan yang direkomendasikan bila perlu untuk hapus serangga, hapus tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang dan paket pos, di lokasi khusus yang ditunjuk dan dilengkapi untuk keperluan ini. (f) menerapkan pengawasan masuk dan keluarnya pelaku perjalanan; dan (g) menyediakan akses berupa peralatan yang dirancang khusus dan personel terlatih dengan alat pelindung diri yang memadai, dalam merujuk pelaku perjalanan yang membawa atau terkontaminasi penyakit menular.

(9)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 6 Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuknya barang, jasa dan manusia, akan tetapi sudah berkembang lebih jauh menjadi sentra-sentra industri yang menyerap banyak tenaga kerja, pusat perdagangan, tempat wisata yang mampu mendatangkan turis baik domestik maupun luar negeri. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kleas II Mataram dengan 9 (sembilan) wilayah kerja memilki aktivitas yang tinggi akan pergerakkan alat angkut, muatan maupun orang. Tingginya mobilitas ini, dapat menyebabkan kemungkinan penyebaran penyakit antar satu daerah ke daerah yang lain juga semakin meningkat.

Seiring ditetapkan dan diterbitkan Renstra Kementerian Kesehatan 2010 – 20014, Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan serta tetap sejalan dengan

International Health Regulation (IHR) Tahun 2005, maka

dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dan Rencana Aksi Program (RAP) mulai Tahun 2011 mengacu pada satu program yakni program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan salah satu indikator yakni terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk cegah tangkal penyakit di pelabuhan, Bandar udara dan pos lintas batas.

(10)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 7 Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2010 - 2014 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram ini diharapkan dapat tercapai upaya kesehatan yang berkesinambungan dalam hal pelaksanaan upaya pengendalian faktor resiko seluruh kondisi potensial untuk dapat melakukan cegah tangkal penyakit di wilayah Provinsi Nusa Tanggara Barat pada khususnya dan ke wilayah Indonesia pada umumnya.. Disamping itu juga, diharapkan penyusunan dan pelaksanaan kegiatan/ anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dapat dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan perundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.

B. Kondisi Umum

Tahun 2009 KKP Kelas II Mataram telah melaksanakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dilihat dari penyerapan dana dan pencapaian indikator output dari target telah ditetapkan sebelumnya. Dari pencapaian kedua hal tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalannya. Berikut ini beberapa pencapaian keuangan dan pencapaian indikator output tahun 2009.

Kinerja kegiatan keluaran dapat di ukur melalui tingkat pencapaian kegiatan pokok program. Untuk dapat

(11)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 8 melakukan pengukuran kinerja dari program ini, telah disusun tabel berisi kegiatan-kegiatan pokoknya, lengkap dengan target pencapaian dan realisasinya, baik untuk target keuangan maupun target fisik (keluarannya). Dibawah ini kami sajikan tabel program beserta target dan realisasinya serta presentasi pencapaian program KKP Kelas II Mataram.

Tabel 1 Alokasi dan Realisasi Program KKP Kelas II mataram Tahun 2009 NO PROGRAM ALOKASI (Rp). REALISASI (Rp). % KET 1 Penerapan kepemerintahan yang baik 2.446.987.000 2.265.394.551 92,61 2 Lingkungan Sehat 82.758.000 71.323.000 86,18 3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 1.896.500.000 1.500.481.050 79,12 Total 4.426.245.000 3.837.198.601 86,71

1. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik Dalam rangka mencapai tujuan program pencegahan dan pemberantasan penyakit dam lingkungan sehat perlu dukungan kegiatan administrasi dan manajemen dalam bentuk program penerapan kepemerintahan

(12)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 9 yang baik. Program ini berfungsi menunjang operasional pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit dan lingkungan sehat serta jalannya roda perkantoran sehingga kantor dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana mestinya. Untuk mengetahui kinerja program penerapan kepemerintahan yang baik disusun tabel sebagai berikut :

Tabel 2 Alokasi Anggaran KKP Kelas II Mataram Program Penerapan Kepemerintahan yang baik

Tahun 2009 NO KEGIATAN POKOK ALOKASI (Rp). REALISASI (Rp). % KET 1 Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan 2.025.616.000 1.902.267.955 93,91 2 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 421.371.000 363.868.707 86,35 Total 2.446.987.000 2.265.394.551 92,61

Program penerapan kepemerintahan yang baik terdiri dari dua kegiatan antara lain yaitu :

(13)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 10 a. Pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan

Terpenuhinya gaji, honor dan tunjangan pegawai dalam rangka pemenuhan hak pegawai berupa gaji, honor dan tunjangan pegawai, telah dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada 52 pegawai. Pagu anggaran yang disediakan untuk gaji, honor dan tunjangan sebesar Rp. 2.025.616.000,- sedangkan realisasinya Rp. 1.902.267.955 atau 93,91% b. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan

perkantoran

Terselenggaranya operasional dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 421.371.000,- terealisasi sebesar Rp. 363.868.707 atau persentase capaian sebesar 86,35%.

2. Program Lingkungan Sehat

Untuk memudahkan dalam melakukan pengukuran kinerja Program Lingkungan Sehat telah disusun tabel yang berisi kegiatan pokok program beserta target pencapaian dan realisasi penggunaan anggaran serta persentase pencapaian sebagai berikut :

(14)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 11 Tabel 3

Alokasi dan Realisasi Anggaran KKP Kelas II Mataram Program Lingkungan Sehat tahun 2009

NO KEGIATAN POKOK ALOKASI (Rp). REALISASI (Rp). % KET 1 Pembinaan Forum Kawasan Sehat 82.758.000 71.323.000,- 86,18 Total 82.758.000 71.323.000,- 86,18

Program lingkungan sehat hanya terdiri dari 1 kegiatan pokok, yaitu : Pembinaan forum kawasan sehat. Angaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 82.758.000,- terealisasi sebesar Rp. 71.323.000,- atau (86,18%). Kegiatan ini berupa Pertemuan koordinasi pelabuhan sehat, pembentukan forum pelabuhan sehat dan kegiatan pemeriksaan sampel air bersih. Pertemuan koordinasi forum pelabuhan sehat sebanyak 3 kegiatan dan telah terealisasi sebanyak 3 kegiatan atau 100%, sedangkan dari sisi anggaran dari pagu yang tersedia Rp. 45.125.000 terealisasi sebesar Rp. 38.800.000,- atau sebesar 85,98%. Pembentukan forum pelabuhan sebanyak 1 kegiatan, kegiatan ini juga terlaksana 1 kali atau 100%, apabila dilihat dari anggaran, maka

(15)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 12 pagu anggaran yang tersedia sebesar Rp. 18.625.000,- terealisasi sebesar Rp. 15.400.000,- atau sebesar 82,68%. Pertemuaan koordinasi forum pelabuhan sehat dilaksanakan di tiga wilayah kerja yaitu, Wilker Pelabuhan Lembar, Wilker Pelabuhan Labuhan Lombok dan Wilker Pelabuhan Bima. Kegiatan pembentukan forum pelabuhan sehat dilaksanakan di wilayah kerja Pelabuhan Pototano 3. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Untuk lebih memudahkan dalam melakukan pengukuran kinerja Program pencegahan dan pemberantasan penyakit telah disusun tabel yang berisi kegiatan pokok program beserta target pencapaian dan realisasi penggunaan anggaran serta persentase pencapaian sebagai berikut :

(16)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 13 Tabel 4 Alokasi dan Realisasi Anggaran Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2009

NO KEGIATAN POKOK ALOKASI (Rp). REALISASI (Rp). % KET 1 Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko 95.016.000 68.618.100 72,22 2 Peningkatan Imunisasi 27.200.000 19.520.000 71,76 3 Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah 248.315.000 154.118.900 62,07 4 Penemuan dan Tatalaksana Penderita 66.520.000 48.620.000 73,09 5 Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 19.725.000 19.725.000 100 6 Pelayanan Dukungan Administrasi dan Manajemen (P3) 1.439.724.000 1.189.879.050 82,65 Total 1.896.500.000 1.500.481.050 79,12

(17)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 14 Program pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram terdiri dari 6 (enam) pokok kegiatan, yaitu sebagai berikut : a. Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko

Jumlah alokasi anggaran untuk kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit Rp. 95.016.000,- terealisasi sebesar Rp. 68.618.100,- (72,22%). Kegiatan ini meliputi :

b. Peningkatan Imunisasi

Kegiatan peningkatan imunisasi yang dilaksanakan adalah kegiatan penyelenggaraan imunisasi dasar. Jumlah alokasi anggaran untuk kegiatan penyelenggaraan imunisasi dasar adalah sebesar Rp. 27.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 19.520.000,- atau 71,76%

c. Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah

Jumlah alokasi anggaran untuk kegiatan peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah sebesar Rp. 248.315.000,- terealisasi sebesar Rp. 154.118.900 atau 62,07%

d. Penemuan dan Tatalaksana Penderita

Jumlah alokasi anggaran untuk kegiatan penemuan dan tatalaksana penderita sebesar Rp.

(18)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 15 66.520.000,- terealisasi sebesar Rp. 48.620.000,- atau 73,09%. Kegiatan penemuan dan tatalaksana penderita terdiri dari 4 (empat) kegiatan, yaitu :

e. Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kegiatan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dilaksanakan adalah penyelenggaraan penyuluhan kesehatan masyarakat, berupa pertemuan desiminasi dan informasi kesehatan yang dilaksanakan sebanyak 2 kali di wilayah kerja pelabuhan pamenang dan wilayah kerja pelabuhan lembar. Jumlah alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 19.725.000,- terealisasi sebesar Rp. 19.725.000 atau (100%)

f. Pelayanan Dukungan Administrasi dan Manajemen (P3)

Jumlah alokasi anggaran untuk kegiatan pelayanan dukungan administrasi dan manajemen (P3) sebesar Rp. 1.439.724.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.189.879.050 atau (82,65%).

(19)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 16

C. Landasan Hukum

1. International Health Regulation 2005

2. UU No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut 3. UU No. 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara 4. UU 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular 5. UU 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

6. UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

7. PP 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

8. Keputusan Presiden No 15 Tahun 1983 tentang Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan

9. Inpres No. 4 Tahun 1985 tentang Kebijaksanaan Kelancaran Arus Barang untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi

10. Kepmenkes 1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

11. Kepmenkes 264 Tahun 2004 tentang Kriteria Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan

12. Kepmenkes 356 Tahun 2008 tentang Organisasi & Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

13. Kepmenkes 949 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa

(20)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 17 14. Kepmenkes 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman

penyelenggaraan Sistem Survailans Epidemiologi Kesehatan

15. Kepmenkes 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Survailans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu

16. Permenkes 560 Tahun 1989 tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah

17. Kep. Dirjen PPM & PLP 351 Tahun 1995 tentang Pencatatan dan Laporan Kantor Kesehatan Pelabuhan 18. Kep. Dirjen PPM & PL No. 451 Tahun 1991 tentang

Pedoman Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

D. Organisasi

1. Struktur Organisasi

Didalam Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP Kelas II terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan, Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan Instalasi.

(21)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 18 Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Mataram

KEPALA KANTOR Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Mataram

dr. Ananto Prasetya Hadi

Kepala Seksi P. Karantina dan

SE Hartono, SKM

Kepala Seksi Upaya Kes Lintas

Wilayah dr. Aulianto Kepala Seksi P. Resiko Lingkungan H. Junaidi, S.Sos, MM

Kepala Sub Bag. Tata Usaha Hari Gunawan, SKM Kelompok Jabfung Wilayah Kerja Instalasi

(22)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 19 2. Tupoksi

Sesuai dengan Peraturan Menkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP ), disebutkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, yang mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, Kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, Pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan kekarantinaan

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan

c. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara

(23)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 20 d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit

potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali

e. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia

f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional.

g. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

h. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.

i. Pelaksanaan pemberian sertifikat Obat, Makanan, Kosmetik dan Alat Kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKA impor.

j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya

(24)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 21 k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di

wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara.

l. Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan di pelabuhan, bandara dan batas darat negara

m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan batas darat negara

n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian resiko lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan

o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan batas darat negara

p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP

3. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup untuk enjalankan tugas pokok dan fungsinya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram terdiri dari tiga seksi, yaitu seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi, seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah serta satu bagian ketatausahaan. Sedangkan untuk wilayah kerja memiliki 8 (delapan) wilayah kerja

(25)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 22 pelabuhan laut dan 1 (satu) wilayah kerja pelabuhan udara.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai tupoksi dari masing - masing seksi yaitu : Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas malakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, pengawasan alat angkut, lalu lintas OMKA, jejaring kerja, kemitraan, kajian serta pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan diwilayah kerja pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.

Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian serta pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.

Seksi Upaya Kesehatan Pelabuhan bertugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas,

(26)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 23 kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian serta pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang upaya kesehatan pelabuhan di wilayah kerja pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan kerumah tanggaan. Sedangkan tugas dari wilayah kerja merupakan pelaksanaan langsung di lapangan yang didukung oleh kantor induk sesuai program kerja yang telah direncanakan dengan selalu berkoordinasi dan terpadu dengan sektor terkait yang memiliki kegiatan dan wewenang di wilayah pelabuhan laut maupun bandara. 4. Hubungan Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II Mataram akan berhubungan kerja dengan unit-unit di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun dengan instansi lainnya secara lintas program dan lintas sektor. Disamping itu juga berhubungan kerja langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat bandara dan pelabuhan di

(27)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 24 wilayah kerja dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.

Hubungan kerja intern, dilakukan dengan unit-unit di

Lingkungan Kementerian Kesehatan seperti Direktorat di Lingkungan DitJen PP & PL, Ditjen Pelayanan Medis dan unit-unit lainnya.

Hubungan kerja ekstern, dilakukan dengan

masyarakat luas dan instansi lainnya baik secara lintas program maupun lintas sektor seperti Administrasi Pelabuhan, PT. Persero Pelabuhan Indonesia, KPPP, INSA, Dinas Kesehatan, Sarana Pelayanan kesehatan, agen pelayaran, maskapai penerbangan, serta stakeholder dan instansi lainnya.

E. Potensi Permasalahan

Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan diatas yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram serta sejalan dengan meningkatnya aktifitas dan tuntutan pelayanan yang prima dan paripurna, maka ada beberapa permasalahan yang timbul. Secara umum potensi permasalahan tersebut adalah :

1. Keterbatasan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga kegiatan di wilayah kerja tidak dapaat berjalan optimal

(28)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 25 2. Sarana dan prasarana Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Mataram, terutama yang ada di wilayah kerja masih sangat terbatas, seperti tidak semua wilayah kerja memiliki gedung kantor, sarana teknologi, transportasi dan alat komunikasi yang memadai serta peralatan fungsional lainnya

3. Belum tersosialisasi tugas pokok dan fungsi Kantor kesehatan pelabuhan Kelas II Mataram kepada seluruh mayarakat pelabuhan, instansi pemerintan ataupun swasta di pelabuhan serta pengguna jasa lainnya.

4. Jarak tempuh yang cukup jauh antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dengan wilayah kerja yang ada, sangat berpengaruh terhadap efektifitas dari pelaksanaan program dan kegiatan 5. Etos kerja yang rendah, terutama untuk petugas di

wilayah kerja, terutama dalam hal peningkatan kemampuan dalam melaksanakan Tupoksi, seperti rendahnya keasadaran dalam memelajari peraturan, protap serta pedoman-pedoman lain sebagi pendukung

6. Lemahnya dukungan politis terutama payung hukum yang belum sepenuhnya dapat menjawab permasalahan kesehatan kepelabuhanan yang timbul akibat dari pesatnya perkembangan pada berbagai

(29)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 26 aspek kehidupan masyarakat serta sector terkait terutama yang berkaitan dengan undang-undang karantina

7. Belum memadainya kemampuan teknis staf di masing-masing seksi dan wilayah kerja, akibat minimnya pelatihan teknis fungsional ataupun administari dan manajerial bagi karyawan KKP Kelas II Mataram

8. Makin meningkatnya arus penumpang, alat angkut dan barang yang keluar masuk melalui pelabuhan / bandara yang ada, akan semakin meningkatkan resiko terjadinya penularan penyakit karantina dan penyakit potensial wabah lainnya

F. Lingkungan Strategis

Keberhasilan pencapaian sasaran kinerja KKP semata-mata tidak ditentukan oleh kemampuan dan hasil kerja yang dilaksanakan, namun juga dipengaruhi oleh mitra kerja dengan segala kontribusinya yang bersinergi secara dinamis dalam mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran.

Dalam pelaksanaan pengedalian penyakit dan penyehatan lingkungan di pintu gerbang negara tidak seluruh program atau kegiatan menjadi tanggung jawab dan berada di bawah kendali sektor kesehatan, namun juga dukungan dari berbagai sektor terkait, termasuk kondisi sosial

(30)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 27 ekonomi dan budaya maupun partisipasi masyarakat dan swasta. Pemberdayaan terhadap masyarakat sebagai basis dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan juga sangat penting, mengingat masyarakat bukan saja sebagai obyek tetapi juga sekaligus sebagai subyek, sementara pemerintah dalam hal ini sektor kesehatan bertindak sebagai fasilitator, regulator, dan dinamisator.

Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di pintu gerbang negara sebagai salah satu pilar pembangunan bidang kesehatan, perlu mencermati isu-isu strategis, dinamika wilayah, pola dan penyebaran penyakit, serta kecenderungan menurunnya kualitas kesehatan lingkungan sebagai dampak pembangunan dan fenomena alam.

Beberapa isu strategis yang perlu dicermati dan dijabarkan lebih lanjut dalam pengelolaan program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan adalah sebagai berikut:

ˉ Perubahan iklim - Keterbatasan Iptek ˉ Frekuensi KLB - Legal Aspek

ˉ Bencana alam

ˉ Pencemaran lingkungan ˉ Dinamika kependudukan ˉ Keterbatasan aksesibiltas.

(31)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 28

BAB II

VISI, MISI, NILAI-NILAI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Rencana Aksi untuk program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014 dengan visi misi tujuan dan sasaran strategi yang telah ditetapkan. Adapun Visi, misi, tujuan dan Sasaran Strategis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan turunan dari renstra Kemenkes RI tahun 2010-2011, sebagi berikut :

A. Visi

Visi Kementerian Kesehatan adalah: “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Sedangkanvisi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan adalah: “Masyarakat Sehat yang Mandiri dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Berkeadilan. Maka Visi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah “

Tangguh dalam cegah tangkal penyakit dan prima dalam memberikan pelayanan kesehatan pelabuhan

menuju masyarakat sehat yang mandiri dan

(32)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 29

B. Misi

Untuk mencapai visi tersebut diatas, dimana Direktorat Jenderal PP & PL Kementrian Kesehatan telah menetapkan misi, yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Mengacu pada misi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, maka Visi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram meliputi:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan

(33)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 30 masyarakat madani dalam melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit potensial wabah.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan dalam melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit potensial wabah.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dalam melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit potensial wabah.

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam melaksanakan pen cegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit potensial wabah.

C. Nilai-nilai

Nilai-nilai yang digunakan untuk mewujudkan Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah merujuk pada nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut :

(34)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 31

1. Pro rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama , dan status sosial ekonomi.

2. Inklusif

Semua kegiatan dalam program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena semua mempnyai peran yang penting. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang melipti lintas sector, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha,masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

3. Responsif

Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dengan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahandi daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang

(35)

berbeda-Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 32 beda sehingga diperlukan penangan yang berbeda pula.

4. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan bersifat efisien.

5. Bersih

Penyelenggaraan pembangunan keseha-tan harus bebas dari korupsi, kolsi dan nepotismenya (KKN), transparan, dan akuntabel.

D. Tujuan

Tujuan Kementerian Kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sejalan denganTujuan Kementerian Kesehatan, maka tujuan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah terselenggaranya pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit potensial wabah secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui :

(36)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 33 2. Tindakan Surveilans Epidemiologi

3. Pengendalian Faktor Resiko Lingkungan

4. Pelayanan Kesehatan Pelabuhan dan Lintas Wilayah 5. Pelaksanaan Kesehatan Matra

E. Sasaran Strategis

Sasaran strategis pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, tahun 2010-2114 yaitu:

1. Meningkatnya persentase faktor resiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu Negara dari 70% menjadi 100%

2. Meningkatnya persentase penanggulangan KLB <24 jam dari 68% menjadi 100%

3. Meningkatnya Persentase terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra dari 60% menjadi 80%

4. Meningkatnya persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan dari 70% menjadi 100% 5. Persentase bebas vektor penular penyakit di

perimeter area (House Index = 0) dan buffer area (House Index <1) di lingkungan pelabuhan dan bandara menjadi 100%

(37)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 34 6. Persentase setiap kejadian PHEIC di wilayah

episenter pandemi dilakukan tindakan karantina ≤ 24 jam setelah ditetapkan oleh pemerintah menjadi 100% 7. Meningkatnya persentase kasus baru TB paru (BTA

positif) yang ditemukan dari 73 % menjadi 90%

8. Meningkatnya persentase penduduk kelompok umur 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV- AIDS dai 65% menjadi 95%

9. Meningkatnya prosentase Jumlah penduduk berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan

testing HIV di wilayah kerja dari 30% menjadi 70%

10. Persentase kasus suspect flu burung yang ditemukan, ditangani sesuai standar adalah 100%

11. Meningkatnya persentase Wilayah kerja yang melakukan mapping vector di 30% menjadi 70% 12. Angka House Indek (HI) di daerah perimeter adalah

nol

13. Angka House Indek (HI) di daerah buffer adalah kurang dari 1%

14. Persentase KLB DBD yang dilaporkan dan ditanggulangi di wilayah kerja adalah 100%

15. Meningkatnya persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat dari 85% menjadi 100%

(38)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 35 16. Meningkatnya persentase penduduk yang

menggunakan jamban sehat di pelabuhan dari 64% menjadi 75%

17. Meningkatnya persentase cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan dari 80% menjadi 100%

18. Meningkatnya persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan dari 55% menjadi 75%

19. Meningkatnya persentase wilayah kerja yang melakukan pembinaan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular (SE, deteksi dini, KIE dan penanganan kasus) dari 40% menjadi 100%

20. Jumlah Wilayah kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya menjadi 65%

(39)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 36

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Arah Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, maka ditetapkan kebijaksanaan dan program sebagai berikut :

1. Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang kesehatan lingkungan yang secara fungsional merupakan sumberdaya inti dalam pengelolaan dan penyelenggaraan program lingkungan sehat.

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.

3. Penyusunan rencana strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram periode lima tahunan. Perencanaan dibuat berdasar pola (bottom up) disesuaikan dengan sumber daya yang ada, situasi

(40)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 37 dan kondisi. Sedangkan bahan perencanaan didasarkan pada eviden based epidemiology dan masukan dari petugas lapangan

4. Penyusunan perencanaan pengembangan program kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yang sistematis, terukur, dan realistis serta dapat dilaksanakan sesuai skala waktu yang ditetapkan (Sistematic Measure Assesment Reliable

Time - SMART). Upaya ini dilakukan dengan

membuat perencanaan bulanan dan perencanaan tahunan untuk setiap bidang dan setiap seksi.

5. Penyempurnaan dan penyusunan draf Standar Operasional Prosedur (SOP) setiap program kegiatan, agar dalam melaksanakan tugas di lapangan terjadi keseragaman.

6. Penggunaan anggaran mengacu pada prinsip efisiensi dan efektifitas serta anggaran berbasis kinerja

7. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram diarahkan pada tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas dan kualitasnya. Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan cara penempatan pegawai sesuai latar belakang

(41)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 38 pendidikan dan tingkat kompetensinya / keahliannya, pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dan sangsi bagi yang melanggar aturan. Sangsi mulai dari sangsi ringan sampai dengan sangsi terberat. Menyeleksi pemberian izin belajar, penegakan disiplin pegawai, pembinaan rutin, kaderisasi, pengembangan potensi pegawai, Pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai mempunyai tingkat kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi bagi organisasi.

8. Pembuatan aturan tata tertib pegawai mengenai absensi kehadiran; pakaian seragam; pelayanan kepada masyarakat; serta pemakaian dan pemanfaatan sarana dan prasarana cantor; untuk menjamin kelancaran tugas operasional di lapangan. serta untuk menjaga sarana dan prasarana agar tidak cepat rusak. maka dilakukan perawatan secara periodik sesuai tingkat kebutuhan.

9. Peningkatkan mutu pelayanan dilakukan dengan pembuatan standar pelayanan, menyiapkan petugas yang mempunyai kompetensi sesuai tingkat kebutuhan, menyediakan sarana dan prasarana dengan didukung teknologi yang memadai serta

(42)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 39 pelayanan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan yang standard dan tidak bertentangan dengan kode etik.

10. Menumbuh kembangkan upaya kemitraan dengan instansi terkait melalui hubungan yang saling menguntungkan. Kemitraan ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan kesepahaman terhadap Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan instansi di pelabuhan / bandara akan perlunya kerjasama dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Upaya ini dilakukan dengan mengadakan advokasi program kesehatan, sosialisasi perundang-undangan, serta berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pembangunan secara keseluruhan di wilayah Pelabuhan

11. Peningkatan jejaring kerja lintas program dan lintas sektoral guna menangani masalah-masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram.

B. Strategi

Strategi Untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan dilaksanakan sesuai skala prioritas . Strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

(43)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 40

1. Meningkatkan upaya Kekarantinaan

Upaya kekarantinaan KKP dilaksanakan dengan meningkatkan pengawasan terhadap alat angkut dan komoditi OMKA di pelabuhan. Upaya kekarantinaan lainnya dilakukan melalui pengetatan prosedur kekarantinaan dan prosedur penerbitan dukumen kesehatan dengan tidak mengurangi aspek kelancaran arus orang dan barang. Disamping itu juga dilakukan dengan meningkatkan kemampuan tenaga pemeriksa di lapangan serta penegakkan hukum terhadap pelanggaran UU Karantina.

2. Mengefektifkan Surveilans Epidemilogi

Agar upaya penangulangan penyakit dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien dan dampaknya tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang luas maka deteksi dini terhadap potensi penyebaran penyakit menular potensi wabah perlu ditingkatkan. Upaya ini dilaksanakan dengan meningkatkan kemampuan petugas dalam melaksanakan surveilans epidemiologi melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan desiminasi data, serta

(44)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 41 pembentukan Tim Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan KLB KKP Kelas II Mataram

3. Meningkatkan Upaya Sanitasi dan Dampak Resiko Lingkungan

Upaya sanitasi dan dampak resiko lingkungan meliputi :

a. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan minuman.

Salah satu upaya dalam pengendalian resiko lingkungan adalah mengawasi kwalitas air tersebut, mulai dari sumber hingga pada sipemakai (konsumen). Langkah pengawasan akan dilakukan melalui pemeriksaan kualitas air di darat dan di kapal. Pemeriksaan air di darat dilakukan dengan permeriksaan rutin sebulan sekali dan lebih sering bila ada hal-hal yang perlu perbaikan. Hal ini dilakukan pada reservoir, hydran, tongkang air dan mobil air. Sedangkan pengawasan air di kapal ditujukan pada sisa air di kapal sebelum kapal mengisi air di pelabuhan. Untuk mencegah dan menjaga agar makanan tidak menjadi sumber penularan penyakit yang pada akhirnya dapat menimbulkan KLB, langkah yang akan

(45)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 42 dilakukan adalah meningkatkan pengawasan makanan didarat dan di kapal penumpang. Pengawasan makanan di darat dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para penjamah makanan, keadaan sanitasi rumah makan dan kulitas makanan yang dihidangkan. Untuk menunjang kegiatan ini akan dilakukan grading rumah makan dan pemberian sertifikat laik kesehatan

b. Pengawasan hygiene dan sanitasi lingkungan gedung/bangunan.

c. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah d. Pemeriksaan dan pengewasan hygiene dan

sanitasi kapal dilingkungan pelabuhan dan lintas batas darat Negara

4. Meningkatkan Upaya Pemberantasan Vektor dan Binatang Penular Penyakit

Upaya Pemberantasan vektor dan binatang penular penyakit meliputi :

a. Pemberantasan Tikus di Darat dan di Kapal b. Pemberantasan Serangga

(46)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 43

5. Meningkatkan Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga eksistensi KKP dimasa yang akan datang, agar image masyarakat tetap positif terhadap keberadaan KKP. Langkah yang akan dilakukan adalah :

a. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan gawat darurat medik di wilayah pelabuhan dan lintas batas darat negara.

b. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra di wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas darat Negara.

c. Melakukan pengujian kesehatan nahkoda dan anak buah kapal serta penjamah makanan. d. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi

internasional

e. Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah diwilayah pelabuhan dan lintas batas darat negara, serta ketersediaan obat-obatan/peralatan P3K angkut

(47)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 44

6. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya

Manusia (SDM)

Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan terus dilakukan guna meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Langkah yang akan dilakukan adalah mengadakan analisis kebutuhan tenaga secara komprehensif, mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja, memberikan kesempatan bagi pegawai yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal dan informal, serta pendidikan penjejangan sesuai kebutuhan organisasi.

7. Melengkapi sarana dan prasarana

Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran dalam operasional kegiatan, langkah yang akan dilaksanakan oleh KKP Kelas II Mataram antara lain melengkapi sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana penunjang berupa komputer, radio komunikasi (marine radio), menambah kendaraan operasional baik roda dua (motor) maupun roda empat (mobil) dan

(48)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 45 mengoptimalkan anggaran sesuai dengan usulan kegiatan. serta peralatan lain pendukung kegiatan.

8. Mengadakan koordinanasi, kemitraan dan

jejaring kerja

Upaya untuk mempercepat pencapaian program akan dilakukan dengan mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Koordinasi lintas program dilaksanakan setiap bulan sekali sedangkan lintas sektor dilaksanakan pada saat

coffe morning yang diadakan Adpel. Disamping

itu akan dilaksanakan kemitraan dan jejaring kerja antar instansi yang ada di pelabuhan dan bandara, guna menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang.

9. Melaksanakan promosi kesehatan

KKP Kelas II Mataram tidak akan dikenal oleh kalangan masyarakat kalau KKP sendiri tidak berusaha memperkenalkannya. Sependapat dengan hal ini KKP akan melakukan promosi kesehatan. Promosi ini dilakukan melalui pengobatan gratis, pembuatan brosur dan liflet, mengadakan penyuluhan tentang kesehatan yang

(49)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 46 berisi tentang masalah kesehatan dan perkembangan KKP.

10. Memperkuat Instalasi

Untuk mendukung tugas pokok KKP Kelas II Mataram akan memperkuat instalasi yang sudah ada yaitu instalasi hyperbarik dan instalasi laboratorium lingkungan. Instalasi radio dll

C. Kegiatan

1. Pengawasan kedatangan kapal/pesawat 2. Pengawasan keberangkatan kapal/pesawat

3. Pengawasan Kesehatan kapal melalui penerbitan Buku Kesehatan

4. Pengawasan Pelaksanaan Tindakan Penyehatan (Fumigasi dan Disinseksi)

5. Pengawasan Lalu Lintas Komoditi OMKABA Ekspor-Impor

6. Survailans Epidemiologi Penyakit Menular Potensial Wabah Pada Alat Angkut

7. Survailans Epidemiologi Penyakit di Sarana Pelayanan Kesehatan

8. Survailans Epidemiologi Penyakit Menular Dalam Situasi Khusus

9. Sistem Informasi Managemen Kesehatan Pelabuhan

(50)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 47 10. Penelusuran Referensi / Peraturan

Perundang-undangan Bidang Karantina & Surveilans Epidemiologi

11. Bintek Karantina & Survailans Epidemiologi 12. Pengawasan obat/alat P3K kapal

13. Pengujian Kes. Nahkoda/ABK, Penjamah makanan dan masyarakat pelabuhan/bandara

14. Monitoring Kesehatan Kerja 15. Vaksinasi dan penerbitan ICV

16. Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah

17. Kesehatan matra

18. Pelayanan kesehatan terbatas 19. Laboratorium Klinik

20. Screening Penyakit Tidak Menular 21. Pengawasan Penyediaan Air Bersih 22. Pengamanan Makanan dan Minuman 23. Pemeriksaan hygiene sanitasi kapal

24. Inspeksi Sanitasi gedung / bangunan dan perusahaan

25. Pemberantasan Lalat

26. Pemberantasan Tikus dan Pinjal 27. Pemberantasan Nyamuk

(51)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 48 28. Pembinaan administrasi pengelolaan

kepegawaian, 29. Penyusunan POA

30. Penyusunan Penetapan Kinerja 31. Evaluasi laporan kegiatan

32. Penyusunan laporan tahunan 33. Penyusunan LAKIP

34. Rapat-rapat koordinasi/kerja/dinas/pimpinan kelompok kerja/konsultasi

35. Penelitian, klasifikasi, registrasi, penerapan sistem kearsipan

36. Pembinaan administrasi pengelolaan keuangan 37. Pembinaan administrasi pengelolaan

perlengkapan

38. Pembangunan prasarana dan sarana lingkungan gedung

39. Pengadaan alat kedokteran / kesehatan 40. Pengadaan alat pengolah data

41. Pencetakan/penerbitan/penggandaan/laminasi, 42. Dukungan penyelenggaraan pelayanan kesehatan 43. Penyusunan program dan rencana kerja (RKA-KL) 44. Pembinaan dan konsultasi.

45. Promosi kesehatan

(52)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 49

BAB IV

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Secara umum pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan didasari oleh tiga pilar utama, yaitu: Peran pemerintah melalui pengembangan dan penguatan program pokok pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, Peran civil society organization melalui pengembangan dan penguatan jejaring kerja pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan Peran masyarakat melalui pengembangan dan penguatan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat

A. Program Pokok

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), maka Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, Kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, Pengawasan

(53)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 50 OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara. Berdasarkan tugas tersebut diatas, maka Secara umum program pokok KKP Kelas II Mataram dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di pintu gerbang negara meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Ketatausahaan

a. Pengelolaan Kepegawaian / Sumber Daya Manusia

b. Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan c. Penyelenggaraan operasional dan Pemeliharaan

perkantoran

d. Penerimaan Negara Bukan Pajak e. Pengelolaan Keuangan

f. Pelayanan Dukungan Administrasi dan Manajemen

2. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi a. Kekarantinaan

b. Surveilans Epidemiologi

(54)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 51 3. Pengendalian Resiko Lingkungan

a. Pengembangan Wilayah Sehat

b. Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Bersumber Binatang

c. Pengawasan sanitasi Bangunan dan Alat Angkut d. Pengawasan Sanitasi Kesehatan Haji

4. Pengendalian Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah a. Pelayanan poliklinik dan laboratorium

b. Tanggap Darurat Medik dan Penggunaan Ambulance

c. Pengendalian HIV AIDS dan PTM (penyakit Tidak Menular) di Pelabuhan / bandara

d. Pemberian izin angkut orang sakit dan izin angkut jenasah

e. Kesehatan Kerja / Kier Kesehatan

f. Kesehatan Situasi Khusus / Kesehatan Matra g. Kesehatan Penyelaman dan Hyperbarik h. Kesehatan Haji

i. Vaksinasi Internasional j. Kesehatan Penerbangan

(55)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 52

B. Jejaring Kerja KKP dalam Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di Pintu Gerbang Negara

Upaya pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan oleh KKP melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, serta lembaga pemerintah untuk bekerjasama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peranan masing-masing. Upaya tersebut diwujudkan dengan membentuk jejaring, baik lokal, nasional maupun internasional.

Adapun jejaring kerja yang telah terlaksana di KKP Kelas II Mataram, antara lain dengan :

1. Administrator Pelabuhan / Unit Pelayanan Kepelabuhanan

2. General Manager PT. Persero Angkasa Pura I 3. PT. ASDP

4. PT. Pelindo III 5. Dinkes Propinsi NTB

6. Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten 7. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten 8. Puksemas

9. RSUD dan RS Swasta 10. Bea Cukai

(56)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 53 12. Kementrian Agama

13. Balai Karantina Pertanian 14. Balai karantina Ikan

15. Komisi Penanggulangan AIDS Daerah 16. Kepolisian

17. Pelayanan kesehatan di pelabuhan 18. Biro Perjalanan Umroh/Haji

(57)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 54

BAB V

PENYELENGGARAAN

Berdasarkan visi, misi, nilai, tujuan, arah kebijakan dan strategi serta sasaran strategis sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka penyelenggaraan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram pada periode tahun 2010-2014 dilaksanakan melalui pokok-pokok kegiatan sesuai tugas pokok-pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai berikut :

A. Seksi Pengendalain Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi

1. Pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal dan pesawat dari luar negeri dan dalam negeri

2. Penerbitan dokumen kesehatan alat angkut 3. Bintek Program Kekarantinaan

4. Pengawasan kesehatan orang dan alat angkut 5. KIE

6. Surveilans epidemiologi penyakit

7. Jejaring dan kemitraan dalam rangka karantina dan surveilans epidemiologi

8. Pengawasan OMKABA

9. Kajian kekarantinaan dan surveilans epidemiologi 10. Mengikuti pelatihan teknis kekarantinaan dan

(58)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 55

B. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan

1. Pengawasan dan pelaksanaan tindakan penyehatan (fumigasi, disinseksi dan disinfeksi) alat angkut

2. Pengawasan kapal dalam rangka penerbitan SSCEC/SSCC

3. Pengawasan penyediaan air bersih 4. Pengamanan makanan dan minuman 5. Inspeksi sanitasi alat angkut

6. Inspeksi sanitasi gedung/bangunan dan TTU 7. Pengambilan dan pengiriman sampel udara dan

limbah

8. Pengamatan dan pengendalian vektor 9. Pengawasan dan pembinaan TPM 10. KIE

11. Pengendalian dampak pencemaran lingkungan 12. Bintek pengamatan dan pengendalian vektor 13. Jejaring dan kemitraan dalam rangka

pengendalian lingkungan

14. Kajian pengendalian risiko lingkungan

15. Mengikuti pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan

(59)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 56

C. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

a. Kesehatan matra dan situasi khusus (arus mudik dan bencana tanggap darurat)

b. Pelayanan kesehatan dasar di pelabuhan c. Penanganan gawat darurat medik dan rujukan d. Pengawasan kesehatan haji dan umroh

e. Vaksinasi dan penerbitan sertfikat vaksinasi internasional

f. Deteksi dini penyakit tidak menular dan menular g. Konseling dan pengambilan sampel darah

HIV/AIDS dan IMS

h. Kajian pelayanan kesehatan

i. Pengawasan obat dan P3K alat angkut

j. Pengujian kesehatan nakhoda, ABK, penjamah makanan

k. Penerbitan surat ijin angkut jenazah dan angkut orang sakit

l. Jejaring kerja dan kemitraan dalam rangka pencegahan dan pelayanan kesehatan

m. Mengikuti pelatihan teknis pelayanan kesehatan n. Pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja

D. Sub Bagian Tata Usaha

1. Peningkatan perencanaan dan informasi

2. Peningkatan urusan, organisasi dan hubungan masyarakat

(60)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 57 3. Peningkatan pengelolaan keuangan

4. Peningkatan urusan kepegawaian dan umum

Rencana aksi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram ini dilakukan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan penilaian dan pertanggungjawaban.

Dalam mendukung penyelenggaraan rencana aksi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2010-2014 diperlukan dana sebagai mana terlampir (Lampiran 2).

(61)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 58

BAB VI

PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu, pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.

Penilaian rencana aksi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram bertujuan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram selama 5 tahun ke depan.

Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang dicapai dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan apakah suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau diperkuat. Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektifiktas dan efisensi pengelolaan program dan kegiatan.

(62)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 59 Penilaian kinerja program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan kegiatan di dalamnya dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja (Lampiran 1) yang telah ditetapkan dalam pencapaian sasaran.

(63)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 60 BAB VII

PENUTUP

Rencana Aksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2010 -2014 ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dalam kurun waktu lima tahun sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram.

Semoga upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sampai dengan tahun 2014 dapat lebih terarah dan terukur. Dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja dan sebagai masukan bagi perencanaan selanjutnya, Renstra Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram 2010-2014 ini akan dievaluasi pada pertengahan (2012) dan akhir periode 5 tahun (2014) sesuai ketentuan yang berlaku.

Penyusunan Renstra Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram 2010-2014 melibatkan seluruh pemegang program terkait. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Aksi ini diucapkan terima kasih. Tentunya Rencana Aksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2010-2014 ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur kesehatan di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

(64)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram | Rencana Aksi 61 Demikian Rencana Aksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sebagai bahan dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Kami menyadari didalam penyusunan rencana aksi ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan umpan balik serta tindak lanjut, demi peningkatan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dimasa yang akan datang

KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

dr. H. Ananto Prasetya Hadi Nip 19710924 200112 1 001

Gambar

Tabel 1 Alokasi dan Realisasi Program KKP Kelas II  mataram Tahun 2009  NO  PROGRAM  ALOKASI  (Rp)
Tabel 2 Alokasi Anggaran KKP Kelas II Mataram  Program Penerapan Kepemerintahan yang baik

Referensi

Dokumen terkait

Dilema yang ditimbulkan oleh pembuatan bahan bakar dari kelapa sawit adalah bahwa bahan bakar tersebut dapat mengurangi polusi udara, sedangkan lahan yang dibutuhkan sangat besar,

Channel yang memerlukan biaya tambahan adalah Star Movies, HBO, Cinemax, Fashion TV, K-TV (Korean TV) dan NHK. First Media membeli Peralatan Set up Box dan di nilai berumur 3

Mahakam Beta Farma EPHEDRINE HCl injeksi 72 PT Kalbe Farma Provelyn 75 kapsul 73 PT Kalbe Farma Provelyn 150 kapsul 74 PT Kalbe Farma Provelyn 75 kapsul.. CADANGAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa di setiap pergerakan yang dilakukan oleh penari Dhadak Merak dapat dikaji dengan ilmu fisika. Dalam

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, salam dan salawat kita haturkan kepada Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat berhasil

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan variabel inovasi dan pengambilan resiko mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pegawai, variabel perhatian pada

 Perubahan Nilai Conus Resistance (qc) Berdasarkan nilai conus resistance yang dilakukan data pengujian sondir sebelum dan setelah dilakukan grouting (gambar

FORD ESCAPE 3. Raya Jatiwaringin No. Lotec Auto Car. Sukatani Permai, Cimanggis Depok. Pedati Raya No. Tipar Cakung, No. FORD RANGER SC Base 2. Tipar Cakung No. Lapngn