• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS IV SELATPANJANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS IV SELATPANJANG "

Copied!
65
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Visi Dan Misi Perusahaan

Terwujudnya penyelenggaraan transportasi laut nasional yang efektif, efisien, dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah sebagai infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara.

Struktur Organisasi Perusahaan

Spesifikasi tugas dilaksanakan oleh kerja praktek di darat (Prada) di Kantor Otoritas Pelabuhan dan Otoritas Pelabuhan (Ksop) Kelas IV Selatpanjang. Target yang diharapkan selama kerja praktek darat (PRADA) di Kelas IV Selatpanjang Kesyahbandaran dan Kantor Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang Kesyahbandaran dan Kantor Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV. Target yang diharapkan selama pelaksanaan Praktek Lapangan (PRADA) ini adalah penulis mampu membuat agenda atau jadwal.

Tujuan yang diharapkan selama pelaksanaan Praktek Pertanahan (PRADA) ini adalah penulis mampu membuat agenda atau jadwal dengan baik dan benar tanpa adanya kesalahan atau membuang surat dari perusahaan pengirim, dimana bentuk surat tersebut adalah pemberitahuan dan untuk mendapat persetujuan dari KSOP Selatpanjang bahwa kapal akan melakukan bongkar muat (mengangkat barang yang berasal dari kapal ke tempat penyimpanan atau tempat pengumpulan) atau memuat barang (mengangkat barang yang berasal dari luar kapal untuk dikirim ke area atau area lain). Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan selama Praktek Kerja Lapangan (PRADA) di Kantor Kelas IV Selatpanjang Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Data dan dokumen yang diperlukan selama kerja praktek darat (PRADA) di Otoritas Pelabuhan Selatpanjang Kelas IV dan Kantor Syahbandar (KSOP).

Kendala yang dihadapi selama Praktek Kerja Lapangan Darat (PRADA) di Kantor Kapten dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang. Setelah penulis melakukan praktek lapangan yang dilakukan di KSOP Kelas IV Selatpanjang, penulis dapat menyampaikan beberapa saran.

Ruang Lingkup Perusahaan

LANDASAN TEORI

  • Target Yang Di Harapkan
  • Perangkat Lunak/Keras Yang Digunakan
  • Peralatan dan Perlengkapan Yang digunakan
  • Data-data dan Dokumen Yang Diperlukan
  • Kendala Yang Dihadapi Selama Prada

Sebelum melakukan prada, kami mendapat pengarahan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang mengenai pembagian kerja dan tanggung jawab serta aturan selama prada di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang. Berpartisipasi dalam kegiatan yang ada sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Kantor Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar (KSOP) Kelas IV Selatpanjang. Tujuan yang diharapkan dalam melakukan Praktek Pertanahan (PRADA) ini adalah agar penulis dapat dengan lancar dan tanpa kesalahan membuat agenda atau menjadwalkan permintaan surat pemberangkatan kapal dari perusahaan pelayaran, mulai dari nomor surat, tanggal, perihal. , nama kapal dan tujuan keberangkatan kapal.

Tujuan yang diharapkan pada saat melakukan Praktek Pertanahan (PRADA) adalah penulis dapat dengan baik dan tanpa kesalahan membuat agenda atau perencanaan atau memiliki surat pemberitahuan kedatangan kapal dari Belanda atau luar negeri yang permohonannya diajukan oleh agen dari perusahaan pelayaran, agar KSOP mengetahui kegiatan kapal yang masuk kembali ke wilayah perairan KSOP Selatpanjang, baik kapal penumpang maupun kapal dinas yang membawa barang logistik. Tujuan yang diharapkan dalam melakukan Praktek Pertanahan (PRADA) adalah agar penulis dapat dengan baik dan tidak salah membuat agenda atau jadwal atau memiliki surat permohonan perpanjangan sertifikat kapal dari perusahaan keagenan pelayaran untuk mendapatkan izin atau persetujuan. dari KSOP Selatpanjang untuk menerbitkan atau memperbaharui sertifikat. Tujuan yang diharapkan dalam melakukan Praktek Pertanahan (PRADA) ini adalah agar penulis dapat membuat agenda atau jadwal dengan baik dan benar tanpa ada kesalahan atau memiliki surat permohonan dari agen perusahaan pelayaran ke KSOP Selatpanjang untuk mendapatkan izin. atau persetujuan olah gerak yang akan dilakukan kapal dengan menggunakan alat untuk melakukan pekerjaan (bongkar/muat) dengan menggunakan alat yang ada di kapal itu sendiri atau dengan alat dari luar kapal.

Tujuan yang diharapkan selama melakukan Praktikum Onshore (PRADA) adalah agar penulis dapat membuat agenda atau rencana dengan baik dan tepat tanpa ada kesalahan atau melemparkan permintaan Sertifikat ON dan OFF untuk awak kapal dari perusahaan agen pelayaran ke KSOP Selatpanjang untuk mendapatkan persetujuan atau izin melakukan Sijil ON dan OFF ABK kapal agar kapal dapat beroperasi kembali sesuai dengan daftar ABK yang akan bekerja di kapal dan disetujui oleh KSOP Selatpanjang. Peralatan dan peralatan yang digunakan selama Praktek Kerja Lapangan (PRADA) di Otoritas Pelabuhan Kelas IV dan Kantor Syahbandar Selatpanjang (KSOP).

PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN SYAHBANDAR DALAM

Fungsi Pengawasan

Menurut beberapa pendapat tentang fungsi pengawasan, salah satunya menurut Hadibroto dalam Fahmi (2016:97) mengatakan bahwa pengawasan adalah kegiatan penilaian organisasi/kegiatan agar organisasi/kegiatan tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan memenuhi tujuan yang ingin dicapai. telah ditetapkan. Dalam sumber yang sama, Brantas dalam Fahmi (2016:97) mengemukakan bahwa pengawasan adalah proses pemantauan, evaluasi, pelaporan rencana pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna perbaikan lebih lanjut. Mencermati kedua pendapat tersebut, terdapat kesamaan bahwa supervisi berkaitan dengan evaluasi dan pemantauan terhadap suatu kegiatan yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai seperti yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kontrol umpan balik (feedback control, kontrol tindakan sebelumnya), yaitu mengukur hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan tepat. Menilai apakah laporan yang disusun telah menggambarkan kegiatan yang sebenarnya secara akurat dan tepat.

Selain itu, sistem pengawasan strategis harus terpusat di mana tindakan korektif dapat dilaksanakan seefektif mungkin. Setiap organisasi pengawas harus cukup fleksibel untuk memungkinkan organisasi bertindak segera untuk mengatasi perubahan yang merugikan atau memanfaatkan peluang baru. Berdasarkan berbagai poin di atas, penulis berpendapat bahwa pengawasan yang efektif memiliki indikator yang menunjukkan bahwa data yang dimilikinya dapat dipertanggungjawabkan secara tepat waktu, adanya tindakan perbaikan setelah terjadi penyimpangan, dan bersifat fleksibel.

Artinya pengawasan yang dilakukan harus menjamin tercapainya tujuan sesuai dengan yang direncanakan, dalam arti efektif dan hemat biaya. Artinya, pengawasan harus didasarkan pada standar objektif dalam arti didasarkan pada pengukurannya sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap apa yang dijadikan objek, bukan atas dasar subjektivitas/pertimbangan. Pengawasan harus dilakukan secara terus menerus, artinya dilakukan secara terus menerus, dan tidak berhenti pada satu kegiatan.

Standar merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pengawasan, karena untuk menjalankan fungsi pengawasan harus ada standar yang ditetapkan dengan cara demikian. Hal terpenting dalam pengawasan adalah ketelitian, dimana jika seorang pengawas tidak teliti akan membuat pemilik kapal melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa fungsi pengawasan adalah untuk mendukung manajemen dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawabnya secara efisien dengan melakukan analisis, penilaian dan rekomendasi serta menyampaikan laporan terkait dengan kegiatan yang dilakukan.

Tugas Syahbandar

Syahbandar dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai unsur penegak teknis melakukan pengawasan terhadap kapal-kapal di pelabuhan. Saat kapal tiba, ada tiga tugas penting yang harus dilakukan oleh Syahbandar (Syahbandar), yaitu. Tidak diperkenankan melakukan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta mengganggu ketertiban dan keamanan di Perairan Bandar.

Kesanggupan Syahbandar untuk melakukan pemeriksaan di atas kapal sebagai bagian dari pemeriksaan berkelanjutan terhadap aspek keselamatan pelayaran. Pada saat Kapal hendak berlayar Kapal yang hendak meninggalkan pelabuhan harus mendapat izin berlayar (harbour clearance) dari Syahbandar sesuai pasal 8 Perda 1925. Syahbandar meneliti : - Apakah kelengkapan dokumen dan masih berlaku - Apakah nakhoda dan awak kapal lengkap dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan - persyaratan ijazah yang ditetapkan - Apakah awak kapal memiliki buku pelaut dan surat izin berlayar.

Dari uraian tugas dan tanggung jawab serta ruang lingkup kegiatan Syahbandar di atas, jelas bahwa Syahbandar secara langsung turut serta mendukung kelancaran navigasi dan lalu lintas maritim.

Upaya untuk Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan Berlayar di

Tidak hanya itu, ketelitian akan mencegah kesalahan pengiriman atau kelalaian dalam pengawasan demi terciptanya keselamatan dan keamanan dalam pelayaran. Kantor Otoritas Pelabuhan dan Kantor Otoritas Pelabuhan (KSOP) adalah unit pelaksana teknis di Kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Kantor Otoritas Pelabuhan dan Pelabuhan (KSOP) bertugas melakukan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan kapal, mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta mengatur, mengendalikan dan mengawasi kegiatan kepelabuhanan di pelabuhan-pelabuhan yang diusahakan secara niaga.

Dimana sistemnya sudah modern dan fasilitasnya memadai sehingga proses kerja dapat dilakukan dengan baik, faktor kesempurnaan lain dalam pekerjaan adalah pengelolaan para manajer yang luar biasa mampu mengatur bawahannya dengan motivasi dan arahan sehingga pekerjaan dilakukan dalam setiap tugas yang ada dipertanggung jawabkan oleh masing-masing karyawan, berjalan dengan baik. Dari segi bekal materi perlu lebih ditingkatkan lagi khususnya bagi taruna agar memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang praktek tanah (PRADA). Waktu Prada terlalu singkat untuk mempelajari semuanya di KSOP Kelas IV Selatpanjang.

Perlunya supervisor dalam mengarahkan pelaksanaan tugas yang diberikan untuk memperlancar pelaksanaan tugas.

PENUTUP

Saran

Gambar

Gambar 1.1 : Struktur Organisasi KSOP Kelas IV Selatpanjang  Sumber : KSOP Kelas IV Selatpanjang

Referensi

Dokumen terkait

لانیمرت ةرگ 8 : نازرواشک نیا لانیمرت بیسآ طسوتم زا رییغت میلقا ار تفایرد هدرک دنا و نس نآ اه رتلااب زا 44 لاس تسا و رب ساسا جیاتن تخرد میمصت نیا نازرواشک رد خساپ هب رییغت میلقا