• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAPASITAS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA) DALAM MENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI KELURAHAN TRIDADI, KAPANEWON SLEMAN. KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KAPASITAS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA) DALAM MENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI KELURAHAN TRIDADI, KAPANEWON SLEMAN. KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dan doa, Skripsi ini saya persembahkan untuk mereka. Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, karunia, rizki dan segala yang saya perlukan serta dengan izin dan ridho-Nya skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.

STPMD “APMD” Yogyakarta angkatan 2016 yang sampai saat ini masih menjalin komunikasi yang baik dan selalu pilih-pilih mendorong saya untuk menyelesaikan skripsi ini (Thania, Ocin Mitak, Anjani, Grets, Rai). Leslie Retno Angeningsih, Ph.D selaku Penguji I dan Ibu Utami Sulistiana, S.P., M.P selaku Penguji II yang memberikan masukan dan saran untuk skripsi ini. Kepada Desa Tridadi dan jajarannya yang telah bersedia menerima saya untuk melakukan penelitian di Desa Tridadi.

Dan semua halaman yang membantu dalam pembuatan tesis ini, yang tidak dapat penulis sebutkan secara khusus.

Latar Belakang Masalah

Kemampuan BUMDes tidak hanya mengajak masyarakat, tetapi BUMDes juga melakukan sosialisasi atau sosialisasi kepada masyarakat terkait BUMDes. Dikatakan tidak mudah mengajak masyarakat, namun Pengelola BUMDes mampu mengajak dan meyakinkan masyarakat untuk menjadi. terlibat agar BUMDes bisa sukses hingga saat ini. Kapasitas dalam hal ini berkaitan dengan tindakan atau perbuatan pengelola BUMDes untuk menggerakkan partisipasi masyarakat guna meningkatkan perekonomian. Kapasitas BUMDes dalam menggerakkan partisipasi masyarakat juga dapat dilihat dari upaya pengelola BUMDes untuk mengajak masyarakat bergabung dan berpartisipasi dalam investasi saham dengan memperoleh keuntungan sebesar 51%.

Dalam hal ini memang tidak mudah mengajak masyarakat untuk ikut berinvestasi di BUMDes Tridadi Makmur, namun sejauh ini pengelola BUMDes sudah berhasil mengajak dan. Tidak hanya itu Pengelola BUMDes melakukan sosialisasi atau pengenalan kembali kepada masyarakat yang masih awam dengan BUMDes.

Rumusan Masalah

Dalam penyelenggaraan BUMDes terdapat beberapa permasalahan yang dialami pengelola BUMDes misalnya masyarakat kurang tanggap dalam menyikapi permasalahan, masih ada sebagian masyarakat yang masih cuek dengan pengelolaan BUMDes yang ada. Namun dijadikan patokan oleh Pengelola BUMDes untuk menyelenggarakan kegiatan di BUMDes Tridadi Makmur agar pengelola dapat berfungsi dengan baik, sehingga BUMDes berupaya untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Bagi masyarakat Desa Tridadi, hasil kajian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bahkan acuan untuk melihat kapasitas BUMDes dalam menggalang partisipasi masyarakat. Bagi para pembaca, semoga hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang segala hal yang berkaitan dengan kapasitas BUMDes dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengelolaan BUMDes.

Kerangka Konseptual

  • Konsep Kapasitas
  • Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
  • Partisipasi
  • Partisipasi Masyarakat

Kapasitas distributif adalah kemampuan pemerintah desa untuk mendistribusikan sumber daya desa secara seimbang dan merata sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa yang paling dibutuhkan. Sumardi mengatakan bahwa kerjasama berarti keikutsertaan seseorang atau sekelompok orang dalam proses pembangunan baik berupa pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberikan masukan pemikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan/atau materi dan dengan menerima berpartisipasi dalam penggunaan dan penikmatan hasil pembangunan. Kerjasama adalah kontribusi sukarela masyarakat untuk proyek (pembangunan), tetapi tanpa keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan (Kerja sama adalah kontribusi sukarela orang untuk proyek, tetapi tanpa partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan);

Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam upaya mengembangkan lingkungan, kehidupannya, dan dirinya sendiri (Participationis engagement in people's development in self, their life, their environment). Pusic (dalam Adi menyatakan bahwa perencanaan pembangunan tanpa pertimbangan partisipasi masyarakat akan menjadi perencanaan di atas kertas, berdasarkan pandangannya partisipasi atau keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan kota dilihat dari 2 hal yaitu. Aspek positif partisipasi dalam pelaksanaan adalah bahwa sebagian besar program (penilaian kebutuhan dan perencanaan program) telah selesai.

Partisipasi masyarakat menurut Rukminto Adi adalah partisipasi masyarakat dalam proses mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada di masyarakat, memilih dan mengambil keputusan tentang alternatif pemecahan masalah, melaksanakan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses evaluasi. perubahan yang sedang terjadi. Partisipasi masyarakat pada berbagai tahapan perubahan ini akan menjadikan masyarakat lebih kuat dan tangguh menghadapi perubahan. Partisipasi dalam masyarakat juga merupakan hak dan kewajiban warga negara untuk memberikan kontribusi terhadap pencapaian kelompok.

Menurut Schiller dan Antlov yang dikutip oleh Hetifah (dalam Andrean, 2014:59), partisipasi masyarakat bertujuan untuk membangun rencana, yaitu setelah merumuskan visi bersama untuk menentukan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ada beberapa bentuk partisipasi yang dapat diberikan oleh masyarakat dalam suatu program pembangunan, dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata (memiliki wujud) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk yang tidak berwujud (abstrak). Sejauh mana masyarakat terlibat dalam proses penyusunan dan penentuan program pembangunan dan sejauh mana masyarakat memberikan sumbangan pemikiran berupa usulan pembangunan.

Partisipasi masyarakat pada level ini berupa tenaga dan uang untuk menjalankan dan memelihara proyek-proyek yang telah dibangun. Adapun berbagai faktor penghambat partisipasi masyarakat, Watson yang dikutip Soetomo (dalam Deviyanti, 2013: 71) mengatakan bahwa terdapat beberapa hambatan (hambatan) yang dapat mencegah terjadinya perubahan, diantaranya hambatan yang timbul dari kepribadian individu, salah satunya adalah ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah dalam melakukan kegiatan pembangunan karena rasa ketergantungan ini, masyarakat tidak memiliki prakarsa pembangunan atau prakarsa sendiri.

Ruang Lingkup Masalah

Perilaku individu terkait erat atau ditentukan oleh karakteristik sosiologis seperti usia, jenis kelamin, pengetahuan, pekerjaan, dan pendapatan. Secara teoritis terdapat keterkaitan antara karakteristik individu dengan tingkat partisipasi, seperti umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, masa keanggotaan dalam masyarakat, tingkat pendapatan, keterlibatan dalam kegiatan pembangunan, yang akan berpengaruh kuat terhadap partisipasi.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Unit Analisis
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Dengan demikian informan dalam penelitian ini adalah perangkat desa, pengelola BUMDes dan masyarakat desa yang pernah berpartisipasi dalam pengelolaan BUMDes Puri Mataram. Dalam sebuah penelitian, topik penelitian memiliki peran yang sangat penting dan strategis karena topik penelitian memiliki data variabel yang dirasakan oleh peneliti. Subyek survei ini adalah perangkat desa, pengelola BUMDes dan masyarakat Tridadi di kecamatan Tridadi yang berjumlah 14 orang.

Dalam pengamatan yang telah dilakukan, pengamatan ini dilakukan secara sistematis terhadap fenomena yang akan diteliti. Dalam hal ini telegraphist dilakukan, pengamatan dilakukan secara sistematis terhadap fenomena yang akan diteliti. Sesuai dengan hasil wawancara yang ada, hasil wawancara tersebut dilakukan dengan pihak-pihak terkait dalam memperoleh data yang ada.

Agar hasil wawancara peneliti memperoleh data yang ada sesuai dengan keadaan yang dialami pada BUMDes Puri Mataram. Menurut (Sugiyono, 2017:67), teknik analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan model deskriptif kualitatif, dimana intinya adalah interaksi antara komponen penelitian dengan proses pengumpulan data selama proses penelitian berlangsung. Data yang diperoleh di lapangan harus sesuai dan kompleks, banyak dan rumit, oleh karena itu perlu dilakukan pencatatan secara detail dan menyeluruh.

Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas sehingga dapat memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan. Penyajian data merupakan upaya menyusun, setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif ini penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori dan sejenisnya, sehingga data yang diperoleh mudah dipahami, sederhana dan analisis data deskriptif kualitatif yang sesuai.

Tabel 1. 1 Deskripsi Informan
Tabel 1. 1 Deskripsi Informan
  • Profil Desa Tridadi
  • Kondisi Geografis
  • Kondisi Ekonomi
  • Sarana Dan Prasarana Ekonomi
  • Organisasi Pemerintah Desa
  • Profil Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tridadi Makmur
    • Identifikasi Unit-Unit Usaha Badan usaha Milik Desa (BUMDesa) Tridadi Makmiur
  • Hasil Penelitian

Karena kepala desa dan kepala desa Desa Tridadi Kabupaten Sleman diangkat setelah penggabungan dan baru Tridadi Kalurahan dilantik pada tanggal 12 November 1946, mohon izinkan tanggal tersebut untuk dijadikan HUT TRIDADI DESA. Strategi Desa Tridadi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dalam konteks pelaksanaan pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi; Perencanaan, penganggaran, administrasi, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan kota. Arah Kebijakan Desa Tridadi mengacu pada peraturan perundang-undangan, antara lain Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selaras dengan kebutuhan nyata masyarakat mencerminkan, bahwa setiap tahun Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menetapkan peraturan desa tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBD) secara partisipatif dan transparan yang prosesnya melalui beberapa tahapan, termasuk musyawarah desa.

Pada tahun 2015 Desa Tridadi menyelesaikan RPJMdesa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa (Tirai) Nomor 3 Tahun 2015. Prioritas pembangunan pada tahun 2017 diarahkan pada infrastruktur jalan dan jaringan drainase baik berupa perbaikan maupun pembangunan baru saluran irigasi yang saat ini banyak mengalami kerusakan atau bahkan tidak berfungsinya akibat kerusakan yang besar, karena hingga saat ini infrastruktur tersebut sangat mempengaruhi pendapatan petani desa Tridadi. Desa Tridadi termasuk dalam kecamatan Sleman dengan luas 504 Ha. Desa Tridadi terletak di ibu kota kabupaten Sleman dan 3 km sebelah tenggara dari kantor Kapanewon Sleman.

Desa Tridadi dialiri oleh Sungai Bedog di sebelah barat dan beberapa anak sungai yang bermuara di Sungai Bedog. Desa Tridadi merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi desa Tridadi berjarak sekitar 8 km sebelah utara kota provinsi dan ditempuh sekitar 25 menit dari kota Yogyakarta.

Adapun bangunan umum antara lain perkantoran seluas 10 hektar, sawah dan ladang seluas 104 hektar, pemakaman seluas 2 hektar dan lainnya termasuk lapangan seluas 5 hektar, dengan luas tanah 504 hektar untuk Desa Tridadi . Berdasarkan data pada Tabel 2.2, pembagian wilayah Desa Tridadi terdiri dari 15 Padukuhan dengan jumlah RT 96 dan RW 40. Berdasarkan data pada Tabel 2.3 di atas dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk Desa Tridadi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Tabel 2.4 di atas dapat digambarkan bahwa jumlah kepala keluarga pada umumnya selalu meningkat setiap tahun dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2021. Berdasarkan data dari Tabel 2.5 di atas dapat digambarkan bahwa data kependudukan Tridad , berdasarkan tingkat pendidikan, desa ini didominasi lulusan sarjana dengan jumlah 5264 jiwa.

Gambar 2. 1 Peta Batas Administrasi Desa Tridadi Kecamatan Sleman
Gambar 2. 1 Peta Batas Administrasi Desa Tridadi Kecamatan Sleman

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1. 1 Deskripsi Informan
Gambar 2. 1 Peta Batas Administrasi Desa Tridadi Kecamatan Sleman
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Yang Diperuntukan
Tabel 2. 2 Pembagian Wilayah Desa Tridadi Berdasarkan 15 Padukuhan  No  Nama Padukuhan  Jumlah RT  Jumlah RW
+4

Referensi

Dokumen terkait

The data used as a process in mining and testing is in the form of master data sample and academic data for the 2014-2017 generation of Information and Communication