PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan data Pelayanan Kesehatan Pasien Diabetes Mellitus (DM) Menurut Puskesmas Kecamatan dan Masyarakat Kota Balikpapan pada tahun 2018, jumlah penderita DM di wilayah Puskesmas Margo Mulyo Barat sebanyak 132 orang (Dinas Kesehatan). Kota Balikpapan, 2018). Perilaku aktif dan sehat penting untuk kadar dan kualitas gula darah pada penderita diabetes. Disarankan agar tenaga kesehatan memperhatikan seluruh aspek untuk memastikan kesehatan mental pasien diabetes dapat berkontribusi terhadap pengendalian kadar glukosa darah dan kualitas hidup pasien (Sasmiyanto., 2019).
Rumusan Masalah
Berikutnya peran perawat adalah sebagai kolaborator yang bekerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam penyelesaian masalah kesehatan dalam keluarga (Kholifah & Widagdo, 2016). Berdasarkan uraian di atas, mengingat peran perawat dan dukungan keluarga sangat penting dalam perawatan keluarga penderita diabetes tipe II, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Diabetes Tipe II di Rumah Sakit Margo Mulyo. desa, Kabupaten Balikpapan Barat pada tahun 2021".
Tujuan
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Implementasi diagnosa keperawatan keluarga pada pasien yang mengalami Diabetes Melitus Tipe II di Balikpapan pada tahun 2021 3. Implementasi intervensi keperawatan keluarga pada pasien yang mengalami Diabetes Melitus Tipe II di Balikpapan pada tahun 2021 5.
Manfaat
- Bagi Peneliti
- Bagi Keluarga
- Bagi perkembangan ilmu keperawatan
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Keluarga
- Pengertian Keluarga
- Tipe Keluarga
- Fungsi Keluarga
- Struktur Keluarga
- Tahap Perkembangan Keluarga
- Peran dan Fungsi Perawat Keluarga
Keberhasilan keluarga menjalankan fungsi ini akan memperlihatkan kebahagiaan dan kegembiraan seluruh anggota keluarga. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga, yang diwujudkan dalam sosialisasi. Keluarga juga berupaya menerapkan praktik pemeliharaan kesehatan, yaitu mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota keluarga yang sakit.
Konsep Dasar Penyakit
- Pengertian Diabetes Melitus
- Etiologi Diabetes Melitus
- Manifestansi Klinis
- Klasifikasi
- Patifisiologi
- Pathway Diabetes Melitus Tipe II
- Komplikasi
- Penatalaksanaan
Sekitar 50% penderita diabetes tipe 2 memiliki orang tua yang menderita diabetes, dan lebih dari sepertiga penderita diabetes memiliki kerabat yang menderita diabetes. Orang Indian Amerika, Hispanik, dan Afrika Amerika mempunyai risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin karena sel-sel penghasil insulin di pankreas dihancurkan.
Asuhan Keperawatan Keluarga
- Pengkajian Keperawatan Keluarga
- Diagnosa Keperawatan Keluarga
- Intervensi Keperawatan Keluarga
- Implementasi Keperawatan keluarga
- Evaluasi Keperawatan Keluarga
Identifikasi pekerjaan dan latar belakang pendidikan Kepala Keluarga dan anggota keluarga lainnya sebagai dasar dalam menentukan tindakan keperawatan selanjutnya. D. Status sosial ekonomi suatu keluarga ditentukan oleh pendapatan baik kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Jelaskan waktu yang dihabiskan keluarga untuk berkumpul dan pertemuan keluarga yang ada serta sejauh mana keluarga berinteraksi dengan masyarakat.
Yang termasuk dalam sistem dukungan keluarga adalah sejumlah keluarga sehat, yaitu fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas meliputi fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat. Hal-hal yang ingin dikaji adalah harga diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan memiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana terciptanya kehangatan antar anggota keluarga dan bagaimana dalam keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
Hal yang dikaji adalah interaksi atau hubungan keluarga, sejauh mana anggota keluarga mempelajari disiplin, norma, budaya, dan perilaku. Pembentukan diagnosa keperawatan keluarga yang mungkin hanya terdiri dari komponen masalah (P) atau P (problem) dan S (gejala/tanda), tanpa komponen etiologi. Setelah menganalisis data dan mengidentifikasi permasalahan keperawatan keluarga, maka permasalahan kesehatan keluarga yang ada sebaiknya diprioritaskan bersama keluarga, dengan tetap memperhatikan sumber daya dan sumber keuangan keluarga.
Setelah dilakukan kunjungan selama 1x30 menit, pihak keluarga sudah bisa merawat anggota keluarga yang sakit dengan menerapkan pola makan diabetes melitus.
METODE PENELITIHAN
- Rancangan Penulisan
- Subyek Studi Kasus
- Batasan Istilah (Definisi Operasional)
- Lokasi dan Waktu Studi Kasus
- Prosedur Studi Kasus
- Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrument Pengumpulan Data
- Keabsahan Data
- Analisis Data
M dan keluarganya mengaku belum memiliki pemahaman menyeluruh tentang diabetes melitus tipe II (pengertian, tanda dan gejala, serta komplikasi). Ibu M dan keluarga tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan mengenai Diabetes Mellitus Tipe II dan Diet Diabetes Mellitus - Pemeriksaan Tanda Vital. Ibu M dan keluarga tidak mampu menjawab beberapa pertanyaan seputar diabetes melitus tipe II dan pola makan diabetes melitus.
Klien dan keluarga belum cukup mengetahui tentang diabetes melitus tipe 2 dan cara merawat anggota keluarga yang menderita diabetes tipe 2 Pilihan. Klien mempunyai kadar glukosa darah yang tidak stabil akibat ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita diabetes melitus tipe 2. Kemungkinan 2. M, seorang ibu rumah tangga (ibu rumah tangga) dengan pendidikan SD, telah menderita diabetes tipe II selama 5 tahun .
M dan keluarganya mengaku kurang memahami tentang Diabetes Mellitus (konsep, tanda dan gejala serta komplikasinya). Setelah melakukan intervensi, pelaksanaan dan evaluasi selama 1 x 60 menit diharapkan klien dan keluarga dapat mengenali masalah kesehatan Diabetes Mellitus. S dan keluarga mengaku kurang paham dengan penyakit Diabetes Mellitus (Pengertian, Tanda dan Gejala serta Komplikasinya) Ny.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
- Gambaran Lokasi Penelitihan
- Hasil Asuhan Keperawatan Keluarga
Studi kasus ini menggunakan kunjungan keluarga dengan penerapan keperawatan dan analisis peningkatan peran keluarga dalam perawatan sebelum dan sesudah penerapan model serta peran keluarga pada pasien diabetes tipe II di Margo Mulyo Balikpapan. . Area kerja Medical Center. Berdasarkan Tabel 4.3 riwayat dan tahapan perkembangan keluarga klien 1 dan klien 2 diketahui bahwa klien 1 berada pada tahap keluarga lanjut usia, klien mengidap penyakit diabetes melitus sekitar 5 tahun yang lalu dan mengeluh sering buang air kecil sejak saat itu. . malam. S dan keluarga mengaku hanya mengetahui sedikit tentang penyakit diabetes melitus, yaitu penyakit diabetes melitus akibat konsumsi gula darah berlebih, namun tidak secara detail (pengertian, tanda dan gejala, komplikasi).
Ibu S mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui tentang Diet Diabetes Melitus, namun Ny. S sudah mengurangi porsi nasi saat makan. Ny. S mengatakan jika gula darah tinggi, klien sering buang air kecil pada malam hari dan sering haus. S dan keluarga tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan seputar diabetes melitus dan pola makan diabetes melitus.
Keluarga memahami bahwa kadar gula darah yang terlalu tinggi terus-menerus berbahaya bagi klien, namun keluarga menyatakan tidak mengetahui cara merawat klien diabetes melitus tipe 2. Klien mengatakan tidak mengetahui tanda dan gejala penyakit diabetes melitus - Klien mengatakan bahwa penyebab penyakit diabetes melitus adalah konsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis. Klien mengatakan tidak mengetahui tanda dan gejala Diabetes Mellitus - Klien mengatakan bahwa penyebab Diabetes Mellitus adalah.
Klien dan keluarga tidak dapat menjawab ketika ditanya tentang tanda dan gejala Diabetes Mellitus A : Masalah tidak terselesaikan P; Lanjutkan intervensi.
Pembahasan
Sebagai seorang ibu rumah tangga (IRT) dengan pendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD), S mengidap penyakit Diabetes Melitus Tipe II sejak 10 tahun lalu. Kesenjangan pengetahuan tersebut berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah kesehatan Diabetes Mellitus Tipe II (D.0111). Kriteria luarannya adalah: setelah enam hari dilakukan asuhan keperawatan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan. Diabetes Mellitus merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan gula darah (glukosa) akibat kekurangan hormon insulin.
Pada pertemuan yang dilaksanakan pada Minggu (27/07/2021) ini, para mahasiswa akan menilai pengetahuan pasien tentang pola makan penderita diabetes dan mengukur gula darahnya. Setelah dilakukan intervensi, pelaksanaan dan evaluasi 1 x 60 menit, diharapkan pihak keluarga dapat menyebutkan pola makan untuk penyakit diabetes melitus. Topik : Implementasi tindakan keperawatan dan edukasi keluarga tentang arti, tanda dan gejala serta komplikasi penyakit diabetes.
Keadaan tidak mendukung adanya kelainan 3. Keluarga dapat memahami prinsip diet diabetes melitus b. Keluarga dapat memahami cara menyelesaikan masalah. Pada pertemuan yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 Juli 2021 ini para mahasiswa akan melakukan survei pengetahuan klien dan keluarga tentang pola makan diabetes melitus serta mengukur kadar gula darah klien. Topik : Implementasi tindakan keperawatan dan edukasi keluarga tentang arti, tanda dan gejala serta komplikasi penyakit diabetes.
S di RT 18 Desa Margo Mulyo 6. Mengingat kembali akad dan membuat akad baru b. Memberikan informasi tentang diet diabetes melitus.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
- Pengkajian
- Diagnosa Keperawatan
- Intervensi
- Implementasi Keperawatan
- Evaluasi Keperawatan
Hasil penilaian awal Klien 1 Ms M pada tanggal 26 Juni 2021 dan Klien 2 Ms. Masalah keperawatan lainnya yang umum terjadi pada kedua klien adalah risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat kerabatnya yang sakit. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah utama keperawatan responden adalah pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi). Selain penyuluhan kesehatan, kadar gula darah juga dipantau.
Implementasi yang dilakukan terdiri dari pendidikan kesehatan dan pemantauan gula darah, dilakukan sesuai dengan rencana aksi yang disusun penulis dan dievaluasi secara langsung selama prosesnya, sehingga keluarga dapat memahami permasalahan kesehatan yang ada. Peneliti melakukan evaluasi yang dilakukan penulis terhadap kedua responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah keperawatan utama responden adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang Diabetes Mellitus, terkait dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah pada Klien 1 dan Klien. 2, yang menghilang pada hari ketiga pengobatan. Risiko terjadinya gangguan glukosa darah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat kerabatnya yang menderita diabetes melitus.
M mengalami naik turun kadar gula darahnya namun masih dalam batas normal, pada hari pertama dan kedua kadar gula darahnya saat Ny. M sebesar 165 mg/dL dan 155 mg/dL, dan pada hari ketiga kadar gula darah naik menjadi 159 mg/dL, pada perlakuan keempat kadar gula darah menjadi 112 mg/dL, risiko terjadinya ketidakseimbangan pada Ny. kadar gula darah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kadar gula darah Nyonya S yang masih berada dalam kisaran normal yaitu (100-200 mg/dL).
Saran
- Bagi tempat pelaksanaan studi kasus
- Bagi Mahasiswa
- Bagi penulis selanjutnya
M, khususnya Ny. M khususnya Ny. M yang mengalami kadar gula darah tidak stabil. Pada intervensi ini mahasiswa akan melakukan tindakan keperawatan sesuai TUM, TUK, kriteria dan standar sesuai diagnosa keperawatan. S mengaku hanya mengetahui sedikit tentang penyakit diabetes melitus, yaitu penyakit diabetes akibat konsumsi gula darah yang terlalu banyak, namun tidak menjelaskan secara detail.
S khususnya bagi Ny S yang belum bisa mengontrol kadar gula darahnya secara maksimal, dan keluarga yang belum bisa sepenuhnya merawat anggota keluarganya yang sedang sakit dan menyadari adanya gangguan kesehatan. S khususnya pada Ny. S yang mengalami kadar glukosa darah tidak stabil. Pada intervensi ini mahasiswa akan melakukan tindakan keperawatan sesuai TUM, TUK, kriteria dan standar sesuai diagnosa keperawatan. S khususnya pada Ny. S yang mengalami kadar glukosa darah tidak stabil. Pada intervensi ini mahasiswa akan melakukan tindakan keperawatan sesuai TUM, TUK, kriteria dan standar sesuai diagnosa keperawatan.
Mahasiswa akan melakukan intervensi pada keluarga Ny. S khususnya pada Ny. S yang mengalami kadar glukosa darah tidak stabil. Pada intervensi ini mahasiswa akan melakukan tindakan keperawatan sesuai TUM, TUK, kriteria dan standar sesuai diagnosa keperawatan.