• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH - Repository Poltekkes Kaltim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH - Repository Poltekkes Kaltim"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam 5 tahun terakhir, kasus DBD di Indonesia meningkat dan menyebar luas hingga tak jarang menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Diperkirakan setiap tahunnya terdapat 3.000.000 kasus di Indonesia dan 500.000 kasus DBD memerlukan perawatan di rumah sakit dan sedikitnya 12.000 diantaranya meninggal terutama anak-anak (Farasari, 2018). Data Kementerian Kesehatan mencatat kasus DBD di Indonesia pada Januari hingga 31 Oktober 2019 berjumlah 110.921 kasus, pada tahun 2018 jumlah kasusnya sebanyak 65.602 kasus.

Cakupan Niaga Asia, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menyebutkan pada tahun 2018 terdapat 3.564 penderita DBD, meningkat dari tahun 2017 sebesar 32,2% dengan jumlah kasus DBD pada tahun 2017 sebanyak 2.237 orang.

Rumusan Masalah

Data yang diperoleh dari catatan harian di ruang perawatan Flamboyan C pada tanggal 13 Januari 2020 dari Agustus 2019 hingga Januari 2020 berjumlah 50 kasus DBD.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN TEORI

Konsep Dasar DHF

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Anatomi Fisiologi
  • Klasifikasi
  • Manifestasi Klinis
  • Patofisiologi
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan
  • Komplikasi

Sel darah merah adalah unsur sel darah yang paling umum (44%), sedangkan sel darah putih dan trombosit berjumlah 1%. Sel darah merah matang mengandung 200-300 juta hemoglobin (terdiri dari heme, yaitu kombinasi protoporfirin dengan zat besi dan globin, yaitu bagian dari protein yang terdiri dari 2 rantai alfa dan 2 rantai beta) dan enzim seperti G6PD (glukosa 6 -fosfat dehidrogenase). Konsentrasi rata-rata hemoglobin (MCCH = konsentrasi seluler rata-rata hemoglobin) dalam sel darah merah adalah 32 g/dl.

Trombosit atau trombosit merupakan bagian dari sel darah yang sangat penting dalam proses pembekuan darah.

Konsep Masalah Keperawatan

  • Definisi Masalah Keperawatan
  • Komponen Masalah Keperawatan
  • Patway
  • Masalah Keperawatan DHF

Adanya risiko mengalami kehilangan darah, baik secara internal (terjadi di dalam tubuh) maupun secara eksternal (terjadi di luar tubuh). Menurunnya peredaran darah pada tingkat kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh a) Menurunnya konsentrasi hemoglobin b) Kurangnya volume cairan. Ada risiko aliran darah ke jaringan tubuh tidak mencukupi, yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.

Keadaan emosional individu dan pengalaman subyektif terhadap suatu objek yang ambigu dan spesifik akibat antisipasi bahaya memungkinkan individu melakukan tindakan untuk mengatasi ancaman tersebut.

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Intervensi keperawatan merupakan resep atau tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah keperawatan yang dihadapi pasien. Menjaga ijin pasien Edukasi.. a) Menjelaskan tujuan dan prosedur kerjasama monitoring. a) Kerjasama dalam pemberian terapi oksigen. Denyut nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, dll.) b) Pantau asupan dan haluaran cairan... a) Anjurkan dan beri anak minum ±2,5 liter/hari Kerjasama. a) Kerjasama dalam pemberian terapi cairan dan kontrol elektrolit serum e.

Dx. Resiko terjadinya syok ditandai dengan kurangnya volume cairan tubuh 1) Tujuan : Setelah memberikan asuhan keperawatan yaitu.

Konsep Keperawatan Anak

  • Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
  • Batasan Usia Anak
  • Falsafah Keperawatan
  • Prinsip Keperawatan Anak
  • Peran Perawat Anak
  • Konsep Hospitalisasi Pada Anak

Anak adalah individu yang berusia antara 0 sampai dengan 18 tahun yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan serta mempunyai kebutuhan khusus (fisik, psikis, sosial, dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Konsep yang mendasari dilakukannya kerjasama antara orang tua dan perawat ini adalah memfasilitasi keluarga untuk terlibat aktif dalam asuhan keperawatan anak di rumah sakit serta memperkuat kemampuan keluarga baik pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melaksanakan perawatan anak. anak di rumah sakit. Menurut Yuliastati dan Nining (2016), memberikan asuhan keperawatan pada anak tentu berbeda dibandingkan dengan orang dewasa.

Keperawatan anak berorientasi pada pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak mengingat anak merupakan generasi penerus bangsa. Keperawatan anak merupakan suatu disiplin ilmu kesehatan yang menitikberatkan pada kesejahteraan anak, sehingga perawat mempunyai tanggung jawab yang luas dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, menilai, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka dengan menerapkan proses keperawatan yang konsisten dengan aspek moral (etika) dan hukum (legal).

Tujuan keperawatan anak dan keluarga adalah untuk meningkatkan kematangan atau kedewasaan anak dan remaja yang sehat sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat. Kedepannya tren keperawatan anak akan fokus pada ilmu tumbuh kembang karena akan mempelajari aspek kehidupan anak. Sebagai peneliti perawat anak memerlukan keterlibatan penuh dalam upaya menemukan masalah keperawatan anak untuk diteliti, melakukan penelitian langsung, dan menerapkan hasil penelitian kesehatan/keperawatan anak dengan tujuan meningkatkan mutu praktik/pengasuhan keperawatan pada anak.

Peran tersebut memerlukan kemampuan berpikir kritis untuk melihat fenomena-fenomena yang ada dalam pelayanan keperawatan anak sehari-hari dan untuk mendalami penelitian yang telah dilakukan serta penggunaan literatur untuk memvalidasi permasalahan penelitian yang ditemukan. Pada tingkat kualifikasi tertentu, perawat harus mampu melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik keperawatan anak (Yuliastati & Nining, 2016).

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan/Desain Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Batasan Istilah (Definisi Operasional)
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
  • Keabsahan Data
  • Analisis Data

Pada klien 2 tidak timbul bintik merah seluruh badan, tidak ada keluhan nyeri, gerak peristaltik usus 20x/menit. Berdasarkan tabel 4.7 diatas intervensi menggunakan Nanda Nic Noc dan intervensi yang akan diberikan pada klien 1 dan klien 2 selama masa perawatan sudah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditegakkan. Berdasarkan hasil pengkajian diagnosa keperawatan dan analisis data klien 1 dan klien 2 masih menggunakan Nurarif &.

Data yang diperoleh dari klien 1 Nilam (2018) menunjukkan bahwa diagnosa keperawatan yang terjadi adalah deplesi volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, hipertermia berhubungan dengan infeksi virus dengue, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan kurang berkurangnya cairan. nafsu makan, sedangkan data yang diperoleh dari klien 2 Widartin (2017) menunjukkan bahwa diagnosa keperawatan yang muncul adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah. Diagnosa keperawatan yang didapat dari klien 1 Nilam (2018) menurut Nurarif & Kusuma (2015) adalah defisiensi volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, sedangkan berdasarkan PPNI (2017) yaitu hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif. Diagnosa keperawatan yang didapat dari klien 1 Nilam (2018) menurut Nurarif & Kusuma (2015) adalah hipertermia berhubungan dengan infeksi virus dengue sedangkan menurut PPNI (2017) hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.

Diagnosa keperawatan yang diterima pada klien 1 Nilam (2018) menurut Nurarif & Kusuma (2015) yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak mencukupi karena mual dan nafsu makan menurun dan pada klien 2 Widartin (2017) menurut Nurarif & Kusuma (2015), masing-masing. Menurut analisa peneliti berdasarkan rencana keperawatan sesuai data, klien 1 belum mempunyai rencana pendidikan keperawatan. Intervensi asuhan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 dengan diagnosa keperawatan defisit nutrisi masih menggunakan NIC NOC.

Implementasi pada klien 1 dan klien 2 dilakukan sesuai dengan intervensi yang dilakukan dan disesuaikan dengan permasalahan keperawatan klien. Intervensi keperawatan pada klien 1 dan klien 2 sesuai dengan diagnosis yang dimunculkan pada klien 1 dan klien 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Gambaran Lokasi Penelitian
  • Data Asuhan Keperawatan

Sebelum dibawa ke RS, klien hanya dirawat di rumah, ibu klien mengatakan demam anaknya akan turun pada siang hari setelah diberi obat antipiretik seperti parasetamol, namun akan kembali pada malam hari. Ibu klien menyatakan bahwa anaknya belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya dan tidak pernah dirawat di rumah sakit. 19 Riwayat Alergi Ibu klien menyatakan bahwa anaknya tidak mempunyai riwayat alergi makanan atau minuman.

Ibu klien mengatakan rumahnya bersih, kamar mandi dikuras seminggu sekali, lingkungan sekitar rumah kotor, banyak selokan yang jarang dibersihkan. 4 bulan 9 bulan 1 tahun 1 tahun 5 bulan 10 bulan 1,5 tahun 4 tahun 1 bulan Ibu klien mengatakan mempunyai banyak teman di sekolah dan di rumah. Keluhan utama pada anak klien 1 adalah demam selama ± 4 hari, sedangkan pada klien 2 anak mengalami mual, muntah sebanyak 5 kali dan tidak mau makan.

Pola makan klien 1 sebelum sakit nafsu makan baik, makan 3x sehari (nasi, daging, sayur), setelah sakit nafsu makan kurang, makan 3x sehari hanya 2 sendok (bubur, telur, tempe), sedangkan klien 2 di makan di rumah 3x sehari. hari (nasi, lauk pauk, sayur), di rumah sakit pasien tidak. Berdasarkan tabel 4.4 hasil pemeriksaan penunjang pada klien 2 yaitu terjadi penurunan leukosit (nilai hemoglobin normal dalam batas normal (nilai hematokrit normal dalam batas normal (nilai normal 38-47), trombosit menurun (nilai normal). Terapi.

Pembahasan

  • Pengkajian

Pada klien 1 suhu tubuh ± 4 hari dengan suhu tubuh 37,8oC, sedangkan pada klien 2 tidak suhu tubuh dengan suhu tubuh 37,5oC. Menurut buku aplikasi asuhan keperawatan Nurarif & Kusuma (2015) dan PPNI (2017) terdapat 9 diagnosa keperawatan yang muncul pada klien DBD yaitu hipertermia, pola nafas tidak efektif, nyeri akut, hipovolemia, perfusi perifer tidak efektif, resiko defisit nutrisi. syok, risiko pendarahan, kecemasan. Menurut analisa data peneliti, tanda dan gejala yang muncul pada klien 1 diambil dari Nilam (2018) yaitu klien malas minum, klien mual, muntah 1-2 kali sehari, klien tampak pucat, mukosa bibir klien kering, kulit klien lembab, klien terdapat bercak merah, keseimbangan cairan = (Intake-Fluid Output) = 2160 cc-1550 cc = - 610 cc, PLT : 93 10ˆ3/uL .

Menurut analisa peneliti berdasarkan rencana keperawatan menurut data tentang klien 1 konsisten dengan aspek observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi. Rencana tindakan keperawatan defisiensi nutrisi pada klien 2 yaitu monitoring nutrisi, monitoring tanda vital, penatalaksanaan berat badan, nutrisi, terapi intravena (IV), interpretasi data laboratorium. Menurut analisa peneliti pada klien 1 berdasarkan rencana keperawatan menurut data bahwa klien 1 tidak mempunyai rencana keperawatan kolaboratif.

Namun terdapat perbedaan antara klien 1 dan klien 2 yaitu klien 1 mengalami demam ± 4 hari dengan suhu tubuh 37,8oC, dan klien 2 tidak demam dengan suhu tubuh 37,5oC. Klien 2 mempunyai 8 diagnosa keperawatan yang tidak terjadi yaitu hipertermia, pola nafas tidak efektif, nyeri akut, hipovolemia, perfusi perifer tidak efektif, resiko syok, resiko perdarahan, cemas. Pada evaluasi yang peneliti lakukan pada klien 1 berdasarkan kriteria yang disusun peneliti, terdapat 3 diagnosa keperawatan yang berhasil diselesaikan dengan benar sesuai rencana.

Hasil penelitian yang diperoleh peneliti dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya ketika melakukan penelitian pada klien anak dengan asuhan keperawatan. Studi kasus yang peneliti lakukan berdasarkan literatur asuhan keperawatan pada anak DBD ini dapat menjadi acuan bagi rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan secara profesional dan komprehensif dengan menggunakan standar diagnostik keperawatan Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil pengkajian yang diperoleh dari kedua kasus tersebut adalah sama yaitu pada kasus yang ditemukan data terdapat gejala yang sama yaitu pada klien 1 dan klien 2 mual muntah dan tidak mau makan. Terdapat gap antara kasus dan teori yaitu dari sembilan diagnosa keperawatan berdasarkan teori ahli tentang klien 1 terdapat enam diagnosa yang tidak terjadi yaitu pola nafas tidak efektif, nyeri akut, perfusi perifer tidak efektif, resiko terjadinya syok. , risiko pendarahan, kecemasan. Pelaksanaan keperawatan dalam hal ini dilaksanakan sesuai dengan intervensi keperawatan yang dilakukan, sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan dan sesuai dengan analisis data dengan kebutuhan kedua klien DBD.

Saran

Meningkatnya keluasan ilmu keperawatan pada klien DBD semakin berkembang setiap tahunnya dan juga mendorong peneliti selanjutnya untuk dijadikan referensi dan menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian pada klien DBD. E DEMIS DI I DO ESIA, status kepadatan vektor penyakit demam berdarah di wilayah endemis di Indonesia (Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah dan Papua. Yang Mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan masalah keperawatan Kekurangan volume cairan di Rumah Khusus Ibu Daerah dan Rumah Sakit Anak.

Asuhan keperawatan anak demam berdarah dengue derajat II dengan ketidakseimbangan gizi kurang dari kebutuhan tubuh di kamar anak RSUD Bangil Pasuruan.

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi Sistem Hematologi  ..............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sem Course title Author/Editor Title Ed & Year Publisher Bastable, Susan B Nurse as Educator: Principles of teaching and learning for nursing practice Latest Pearson Education