Natipij : Singkatan dari Pramuka Nasional Indonesia yaitu organisasi kepanduan JIB. PPKI : Singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan. Shumubu: Biro Agama Zaman Jepang TPU: Singkatan dari Pemakaman Umum Tajdid: Pembaharuan, Inovasi, Modernisasi.
Batasan dan Rumusan Masalah
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Kasman Singodimejo dalam perjuangan umat Islam Indonesia untuk turut serta dalam proklamasi kemerdekaan yang melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta dalam Pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam skripsi ini penulis mencoba mengungkap secara detail siapa Kasman Singodimejo dan apa yang dimaksud dengan Kasman Singodimejo. latar belakangnya adalah kehidupan dan perjuangannya dalam berbagai bidang kehidupan, yaitu sosial, agama, politik dan pendidikan.
Landasan Teori
Peran Kasman selama menjabat sebagai Ketua Pusat Kepemimpinan Muhammadiyah dan perjuangannya di berbagai bidang sangat jelas terkait sebagai interaksi dengan jabatan yang disandangnya. Kasman Singodimejo sejak kecil hidup dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang dilandasi keimanan yang kuat yaitu sebagai seorang muslim yang taat.
Metode Penelitian
- Heuristik atau Pengumpulan Data
- Verifikasi atau Kritik Sumber
- Interpretasi atau Penafsiran
- Historiografi atau Penulisan
Tahapan ini penting karena merupakan upaya mengkronologiskan suatu peristiwa sejarah, sehingga tercipta konstruksi sejarah yang dapat dijelaskan. Pada tahap ini peneliti menganalisis secara kritis atau juga mensintesis fakta-fakta sejarah yang dikumpulkan.17.
Sistematika Pembahasan
Bab ketiga membahas secara singkat tentang Kasman Singodimejo, termasuk latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, dan kepribadiannya. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mendukung dan membentuk Kasman Singodimejo sebagai seorang pejuang dan pemikir. Pada akhirnya, sejumlah kritik muncul terhadap kebijakan politik liberal pintu terbuka di Indonesia.
Kaum sosialis Belanda mengatakan bahwa jutaan gulden yang diperoleh dari sistem politik pintu terbuka di Indonesia merupakan hutang budi yang harus dibayar oleh pemerintah Belanda.3 Kritik terhadap politik liberal dilancarkan oleh para politisi yang prihatin terhadap nasib bangsa Indonesia. rakyat. Politik etis secara resmi dimulai pada tahun 1901, dimaksudkan sebagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang tidak dilihat oleh Indonesia. Dengan demikian, tujuan awal dari politik etis, yaitu untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dalam upaya mendorong pembangunan demi tegaknya kolonialisme, telah dianut oleh.
Dalam perlawanannya terhadap penjajahan Belanda, Kasman Singodimejo nampaknya bukan sosok agresif yang rela mengorbankan rakyatnya. Akibat kemunculannya sebagai tokoh muda Muhammadiyah, pada Konferensi Muhammadiyah Jawa Barat di Bogor pada bulan Mei 1940, Kasman Singodimejo tidak hanya harus hadir tetapi juga menyampaikan pidato.
Masa Kolonial Jepang
Jepang juga menimbulkan ketakutan dan kegelisahan khususnya masyarakat Indonesia dan yang lebih menyakitkan lagi adalah penderitaan bangsa Indonesia yang memeras energi untuk kepentingan perang Jepang. Kerja badan dikenal pada masa penjajahan Belanda, sedangkan Romusha dikenal pada masa penjajahan Jepang.11 Akibat tindakan anarkis tersebut, banyak orang yang meninggal dunia di tempat mereka bekerja. Jepang yang pada awalnya bersikap baik terhadap bangsa Indonesia dalam perkembangannya, kemudian malah menimbulkan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia dilanda perasaan takut, curiga dan benci karena kemiskinan, kesengsaraan dan penindasan yang ada dimana-mana. Ia tidak hanya aktif dalam gerakan keagamaan, tetapi juga mempunyai peranan penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang hingga kemerdekaan Republik Indonesia. Kiprah dan perjuangan Kasman pada masa penjajahan Jepang tidak hanya aktif di Tentara Pertahanan Dalam Negeri (PETA), namun ia juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) pada tahun 1946-1956, dahulunya Majlis Islam A'la Indonesia (MIAI).
Segala aktivitas Kasman Singodime yang begitu dekat dengan Jepang membuatnya terkesan kontroversial hingga menjadi pusat perhatian para kyai atau ulama saat itu. Meski terlibat dalam politik praktis dan menduduki posisi strategis pada masa penjajahan Jepang, namun bukan berarti ia melupakan segalanya, ia hanya memanfaatkan kondisi yang diciptakan Jepang sebagai sarana untuk memberdayakan bangsa Indonesia agar menerima kemerdekaan, yang mana mereka bercita-cita untuk. 13.
Masa Kemerdekaan
Ketika PKI memberontak pada bulan September 1948, Kasman Singodimejo menyatakan bahwa tampaknya ada kerjasama antara PKI dan Komunis Belanda untuk menggulingkan dan menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu, ada yang mengatakan bahwa perjuangan NKRI saat itu adalah perjuangan Soekarno, Hatta, dan Kasman Singodimejo. Hal ini terlihat dari jumlah wakil partai di parlemen yang terdiri dari 27 partai politik.
Masyarakat sudah mulai memahami bahwa keberadaan partai politik tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran politik sehingga mengikuti arah mobilitas sosial dan politik ke atas. 20 Bambang Sunggono, Partai Politik dalam Rangka Pembangunan Politik di Indonesia, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1992), hal. Kasman Singodimejo lahir pada tanggal 25 Februari 1908 di Desa Clapar atau Kalirejo, Kecamatan Bagelan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan meninggal di Jakarta pada tanggal 25 Oktober 1982.1 Pernikahan Kasman dengan istrinya Ny.
Ibu Kasman Singodimejo harus pulang sendirian dari Tanah Suci ke Indonesia tanpa ditemani suami tercinta. Pada tanggal 25 Oktober 1982, Kasman Singodimejo hingga Rahmatullah meninggal dunia untuk selama-lamanya dalam usia 74 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Latar Belakang Pendidikan
Saat mendaftar, ia mengganti nama ayahnya menjadi Haji Muhammad Tohir karena setelah mendaftar dengan nama tersebut, selamanya dipanggil Rahmatullah oleh Allah SWT. Hollanda Indisce School (HIS) untuk anak laki-laki Priyayi, Europassche Lagere School (ELS) untuk anak Belanda, anak Indo-Belanda dan pejabat adat yang dipilih oleh kalangan atas. Dengan susah payah Kasman bisa masuk HIS bersama Bybel di Kwitang Batavia Center, dan itu pun dengan harapan kelak menjadi seorang Kristen yang bisa membantu penjajah.
Dari HIS bertemu den Bybel ia pindah ke HIS (Negeri) Kutoarjo (Karesidenan Kedu, Jawa Tengah) dan diturunkan satu kelas. Untuk bisa masuk Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) tingkat SMP, Kasman harus pindah ke ibu kota Karesidenan Kedu, yakni Magelang. Kasman hanya bersekolah selama satu tahun di MULO yaitu di kelas O, karena dengan bantuan gurunya (Pak Jonkman) ia mampu lulus ujian dan diterima sebagai sarjana di kelas I Voorbereidende Afdeeling.
Akibatnya, ia terpaksa mencari nafkah hanya sekitar satu tahun sebelum mulai menjadi mahasiswa di Rechts Hooge School (RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum di Batavia Centrum. Saat Kasman masih bersekolah, ia aktif di berbagai organisasi dan perjuangan.
Kepribadian
Selanjutnya aktif di Muhammadiyah, menjadi pengajar di AMS, Muallimin, Muallimat, MULO dan HIK yang semuanya berada di bawah naungan Muhammadiyah Jakarta. Semenjak itu saya tidak pernah absen dari muhammadiyah, bahkan saya bangkit dari anggota biasa menjadi guru menjadi penyebar propaganda muhammadiyah, lalu bangkit lagi menjadi ketua muhammadiyah cabang betawi hingga menjadi anggota muhammadiyah leadership center atas tahun-tahun saya juga berada di penjara. Hindia Belanda berbulan-bulan berada di Bogor karena ingin berjuang mempertahankan cita-cita Muhammadiyah.” 12. Kasman Singodimejo adalah salah satu dari sekian banyak pemikir dan tokoh Islam yang memperjuangkan agama dan menyukseskan pemerintahan Indonesia.
Kemampuan berorganisasi Singodime Kasman semakin matang ketika ia menjadi anggota Muhammadiyah pada tahun 1949. Kegigihan dan semangat Kasman untuk terus memberikan kepemimpinan keagamaan kepada masyarakat memuncak ketika Kasman diangkat menjadi guru bagi Mu’allimin, Mu’allimat, MULO dan HIK yang semuanya berada di bawah payung Muhammadi. Selain itu, beliau juga menjadi guru besar di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIA) Pasar Jumat dan IAIN Syarif Hidayatullah di Ciputat.
Pada tanggal 24 Desember 1977, Kasman Singodimejo dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa Bidang Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah oleh Prof. Dalam penganugerahan tersebut, Kasman Singodimejo menyampaikan pidatonya yang bertajuk “Masalah Kedaulatan”, yang didalamnya ia menjelaskan tentang kedaulatan rakyat atau rakyat, kedaulatan negara, kedaulatan hukum, dan kedaulatan Tuhan.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Yamin yang menyampaikannya pada tanggal 29 Mei 1945 menyatakan bahwa dasar-dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah: Pekan Raya Kebangsaan, Pekan Raya Kemanusiaan, Pekan Raya Ketuhanan, Pekan Raya Demokrasi, dan Peri Kesejahteraan Rakyat. Yamin menyampaikan usulannya, pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Soepomo yang menyampaikan pandangan-pandangan pokok negara Indonesia, yaitu: negara harus berdasarkan pada negara yang bersifat integralis dan negara bersatu dengan seluruh rakyat, mengatasi semua golongan dalam bidang apapun9 dan terakhir Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengatakan bahwa dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah: Kebangsaan, Internasionalisme, Konsensus, Kesejahteraan dan Ketuhanan.
Setelah sidang pertama berakhir, pada tanggal 22 Juni 1945, beberapa anggota BPUPKI membentuk panitia kecil yang disebut Panitia Sembilan, beranggotakan Ir. Menghadapi keadaan tersebut, sebelum sidang pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945, Bung Hatta berinisiatif mengadakan pembicaraan di luar sidang dengan tokoh-tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Akhirnya rumusan “Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa” yang bermakna tauhid diadopsi oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Proses lahirnya Filsafat Pancasila pada 18 Agustus 1945 tidak lepas dari peran Ki Bagus Hadikusum dan Kasman Singodime. Akhirnya pada tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta, kedua tokoh ini mendirikan organisasi bernama Jong Islamieten Bond (JIB).
Tentara Pembela Tanah Air (PETA)
Kasman sebagai Daidancho wilayah Jakarta, memberikan pelatihan militer kepada hakim, jaksa, guru SMA/STM, dan lain sebagainya. Latihan ini dilakukan oleh Daidan (unit), atau di tempat lain di bawah pengawasan Daidancho Kasman. Dalam mencapai tujuan suci, tentara PETA tidak takut mati, mereka ingin mati di jalan Allah (Shahed).
Oleh karena itu prajurit PETA tidak boleh takut mati, karena dengan mati di jalan Allah maka mereka akan mendapat Surga, anugerah dari Allah SWT. 23 Romdoni Muslim, 75 Kepribadian Umat Islam Indonesia “Pemikiran, Gagasan, Jalan dan Filsafat”, (Jakarta: Restu Ilahi, 2005), hal. Semua pemuda yang ikut serta dalam pemberontakan PETA di Blitar semuanya dijatuhi hukuman mati pada tanggal 16 April 1945 di Jakarta karena dituduh ikut serta dalam pemberontakan tersebut.
Menjelang proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Kasman dipanggil ke Bandung oleh pimpinan Jepang sebagai Daidancho Jakarta bersama Daidanco Se-Java Madura. Dengan izin Allah SWT, di Bandung pada tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 11.00 (siang hari) Kasman menerima panggilan telepon pagi itu di Jakarta kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta.26.
Saran-saran
Diharapkan ada upaya dari pihak umat Islam untuk mendokumentasikan bahan-bahan tertulis tentang tokoh-tokoh Islam yang telah banyak berjasa bagi umat Islam pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Identitas Diri
Riwayat Pendidikan Pendidikan Formal