• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci :Hukum Islam,Undang-UndangNomor 8 Tahun 1999TentangPerlindunganKonsumen, Jasa laundry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kata kunci :Hukum Islam,Undang-UndangNomor 8 Tahun 1999TentangPerlindunganKonsumen, Jasa laundry"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Bagaimana analisis hukum Islam dan undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen mengenai akad jasa laundry di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo. Bagaimana analisis hukum Islam dan undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen terhadap wanprestasi jasa laundry di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Data Penelitian
  • Sumber Data a. Data Primer
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Teknik Analisis Data

Serta konsumen pengguna jasa laundry : Hany Laundry, Rifa Laundry, Maharani Laundry, Lavani Laundry di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo. Peneliti mengkaji kembali data yang dikumpulkan mengenai kontrak dan wanprestasi yang dilakukan oleh jasa laundry di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo.

Sistematika Pembahasan

BAB III: GAMBARAN UMUM JASA LAUNDRY DI KELURAHAN RONOWIJAYAN KABUPATEN PONOROGO

BAB IV: ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN

PENUTUP

PERJANJIAN (IJARAH) DAN KESALAHAN DALAM HUKUM ISLAM DAN UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999.

AKAD (IJA>RAH) DAN WAN PRESTASI DALAM HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999

TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

ااَمَ ْ

  • Dasar Hukum Ija>rah
  • Macam-Macam Ija>rah
  • Pembatalan Dan Berakhirnya Ija>rah
  • Pengertian Wanprestasi Dalam Hukum Islam
  • Pengguna Jasa (Konsumen) Dalam Hukum Islam

Asas hukum atau asas hukum Ija>rah ialah al-Qur'an, al-Hadith dan ijma'. Menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah, akad ija>rah boleh dibina berdasarkan perkembangan manfaat yang digunakan.

يا ر

ها ر

Pengertian Perjanjian Dan Wanprestasi Dalam Hukum Positif

  • Pengertian Perjanjian
  • Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian
  • Pembatalan Perjanjian
  • Bentuk Wanprestasi

Kontrak dan perjanjian merupakan syarat-syarat yang sama, sebab pada hakekatnya adalah terjadinya peristiwa para pihak menyepakati syarat-syarat yang diperjanjikan dan wajib mentaati serta melaksanakannya, sehingga perjanjian itu menimbulkan suatu hubungan hukum yang disebut perikatan (verbintenis) 59. Suatu perjanjian perjanjian dengan demikian adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih yang saling mengikatkan diri untuk melaksanakan sesuatu dalam bidang harta benda. Yang dimaksud dengan “pembatalan” dalam uraian ini meliputi dua macam kemungkinan sebab, yaitu pembatalan karena tidak memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian, pembatalan karena ada pelanggaran oleh salah satu pihak.

Secara khusus, Meijers menyatakan bahwa wanprestasi adalah suatu tindakan kegagalan dalam melaksanakan suatu kewajiban yang timbul dari suatu kontrak. Dalam praktiknya di Belanda, klaim dengan kualifikasi pelanggaran kontrak harus didasarkan pada tidak dilaksanakannya kontrak.71. Unsur-unsur wanprestasi adalah debitur sama sekali tidak memenuhi kewajibannya, debitur melakukan kesalahan dalam pemenuhannya, atau debitur terlambat memenuhinya.

Jadi kelompok ini termasuk (non-kinerja) “penyampaian yang tidak sebagaimana mestinya” dalam arti tidak sesuai dengan yang telah diperjanjikan.

Hukum Perlindungan Konsumen 1. Asas-Asas Perlindungan Konsumen

  • Hak Dan Kewajiaban Pelaku Usaha
  • Perbuatan Yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha

Undang-Undang Perlindungan Konsumen mendefinisikan konsumen sebagai “setiap orang yang mempergunakan barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain atau makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”. Hak untuk menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan mengenai syarat dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan; Hak untuk memulihkan nama baik seseorang apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen bukan disebabkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;

Memberikan informasi yang benar, jelas, dan adil mengenai kondisi dan garansi barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan mengenai penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan; menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau dipasarkan, berdasarkan ketentuan baku mutu barang dan/atau jasa yang berlaku; Memberikan ganti rugi, ganti rugi dan/atau penggantian kerugian akibat penggunaan, penggunaan dan penggunaan barang dagangan dan/atau jasa;

Memberikan ganti rugi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau digunakan tidak sesuai dengan kontrak.

SEJARAH DAN PROFIL JASA LAUNDRY 1. Sejarah Dan Profil Laundry Hany

  • Sejarah Dan Profil Laundry Rifa
  • Sejarah Dan Profil Laundry Maharani

Perusahaan jasa laundry Rifa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, perusahaan ini merupakan usaha rumahan atau keluarga. Bu Rifa mendapat ide untuk memanfaatkan rumah kontrakannya sendiri untuk membuka usaha jasa laundry. Penelitian ini dilakukan di laundry Rifa di Jalan Menur, Desa Ronowijayan, Kabupaten Ponorogo.

Ibu Sakinah memulai usaha jasa laundry Maharani ini, dikerjakan sendiri tanpa bantuan siapapun, tepatnya pada tanggal 30 Januari 2013. Penelitian ini dilakukan di jasa laundry Lavani yang berlokasi di Jalan Kawung, Desa Ronowijayan, Kabupaten Ponorogo. Pada layanan laundry Lavani, pelanggan yang ingin melakukan laundry mengantarkan barang (baju, boneka, selimut, kasur, dll) untuk dicuci dengan harga per kg baju, boneka dan selimut per potong.

Pelayanan laundry Lavani tidak lepas dari kesalahan dimana pakaian pelanggan hilang, rusak dan terjadi keterlambatan penyelesaian.

PELAKSANAAN AKAD DI JASA LAUNDRY

  • Pelaksanaan Akad (Perjanjian) di Jasa Laundry Hany
  • Pelaksanaan Akad Di Jasa Laundry Maharani
  • Pelaksanaan Akad (Perjanjian) Di Jasa Laundry Lavani

Berdasarkan penelitian di lapangan, upah yang diberikan kepada jasa laundry Rifa ditangguhkan hingga pekerjaan selesai. Konsumen datang ke tempat laundry Maharani dengan membawa barang (baju, boneka, karpet, dan lain-lain) yang akan dicuci, konsumen diberikan nota yang berisi nama dan berat barang yang ditanggung upahnya. Berdasarkan penelitian di lapangan, upah (biaya) yang diberikan kepada jasa laundry Maharani ditangguhkan sampai pembayaran diterima.

Di akhir akad, pelanggan setelah menerima barang yang sudah dicuci datang sesuai kesepakatan untuk mengambil pakaian dan membawa gaji yang harus dibayarkan kemudian Maharani laundry mengantarkan barang bersih tersebut. 100. Pelanggan yang ingin menggunakan jasa laundry Lavani datang langsung ke jasa laundry Lavani dengan membawa barang (baju, boneka, kasur, selimut) yang akan dicuci. Berdasarkan penelitian di lapangan, upah yang diberikan untuk jasa laundry Lavani ditangguhkan hingga pekerjaan selesai.

Berdasarkan akad, konsumen datang ke tempat pengambilan barang yang telah dicuci sesuai kesepakatan untuk mengambil barang dan membawa upah yang harus dibayar, kemudian pihak laundry lavani mengantarkan barang tersebut disertai dengan nota penjemputan. 101.

WANPRESTASI YANG DILAKUKAN JASA LAUNDRY 1. Wanprestasi di Jasa Laundry Hany

  • Wanprestasi Jasa Laundry Rifa
  • Wanprestasi Di Jasa Laundry Lavani

Tak terkecuali jasa laundry Rifa, dalam menjalankan usahanya pernah melakukan kesalahan-kesalahan seperti: kelalaian, keterlambatan penyelesaian, kerusakan, kehilangan barang di laundry, dan lain sebagainya. Menyadari hal tersebut, Rifa laundry berusaha memaksimalkan pekerjaannya untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi. Untuk barang yang luntur, hal ini bukan sepenuhnya kesalahan Rifa Laundry karena konsumen tidak memberitahukan bahwa ada barang yang sedang dicuci ada yang mudah luntur. 107.

Apabila pihak jasa laundry Rifa melakukan kesalahan maka pihak jasa laundry Rifa akan bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan Bu Rifa akan menginformasikan kepada konsumen bahwa terdapat kesalahan atau keterlambatan penyelesaian barang yang dicuci serta alasan keterlambatan penyelesaian barang. sedang dicuci. Apabila pihak Maharani Laundry Service melakukan kesalahan maka pihak Maharani Laundry Service akan bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan. Nyonya. Maharani akan memberitahukan kepada konsumen bahwa telah terjadi kesalahan atau keterlambatan dalam menyelesaikan barang yang dicuci serta alasan keterlambatan dalam menyelesaikan barang yang dicuci. Ketika terjadi kesalahan, pihak laundry Maharani juga tanggap menerima tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.111.

Apabila konsumen mengeluhkan ada barang yang hilang, Lavani laundry siap mengganti barang tersebut berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN

DI KELURAHAN RONOWIJAYAN KABUPATEN PONOROGO

Analisis Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Akad Jasa Laundry di

  • Analisis Hukum Islam Terhadap Akad Jasa Laundry Kelurahan Ronowijayan Kabupaten Ponorogo
  • Analisis Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Akad Jasa Laundry Kelurahan Ronowijayan

Oleh karena itu, perlu dicari akad (perjanjian) jasa laundry dalam hukum Islam dan undang-undang no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Seperti halnya laundry (Hany laundromat dan Rifa laundromat, Maharani laundromat), konsumen menerima tanda terima (bukti transaksi) pada akhir kontrak, yang ia gunakan untuk mengambil barang-barangnya. b) Mematuhi kontrak secara lisan. Berdasarkan analisa di atas, penulis menyatakan bahwa akad yang dilakukan di laundry di Desa Ronowijayan Provinsi Ponorogo sesuai dengan syariat Islam karena memang demikian.

Analisis Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Tentang Kontrak Jasa Laundry Di Desa Ronowijayan Konsumen Tentang Kontrak Jasa Laundry Di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo. Perjanjian tersebut dibuat oleh pihak yang sudah dewasa yaitu pihak yang biasanya mempunyai pengalaman bekerja di bidang jasa laundry dan konsumen yang sudah dewasa sehingga telah memenuhi syarat-syarat yang dipersyaratkan. Prinsip ini sama halnya dengan yang diterapkan pada beberapa jasa laundry di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo (Hany laundry, Rifa laundry, Maharani laundry, Lavani laundry), dalam membuat perjanjian antara konsumen dengan pelaku usaha jasa laundry, dimana tujuan dan tujuannya, dan perjanjiannya hanya bersifat lisan, namun ada juga yang menggunakan nota (bukti transaksi) antara konsumen dengan pelaku usaha jasa laundry (Hany laundry, Rifa laundry, Maharani laundry).

Analisis Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Cidera Janji Jasa Laundry.

Analisis Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Wanprestasi Jasa Laundry

  • Analisa Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Wanprestasi Jasa

Pada bab sebelumnya telah penulis jelaskan bahwa terdapat beberapa jasa laundry yang tidak menepati janjinya, hal tersebut terjadi secara tidak sengaja dan diluar kemampuan dari jasa laundry tersebut. Jasa laundry selalu terbuka terhadap kesalahan yang dilakukan konsumen, dengan cara penyelesaiannya masing-masing, ada yang harus menunggu 1 minggu untuk mendapatkan ganti rugi, ada pula yang langsung melakukannya, ada juga konsumen yang melaporkan pakaian rusak. Menurut penulis, beberapa jasa laundry (Hany laundry dan Lavani laundry) kurang bertanggung jawab atas keluhan konsumen, misalnya saja ketika terjadi kerusakan pada pakaian konsumen maka pihak jasa laundry hanya merespon dengan santai atau hanya berjanji saja, hal ini sangat merugikan. kepada konsumen.

Melaksanakan apa yang telah diperjanjikan, namun lalai atau dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana tercantum dalam perjanjian.122. Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa sebenarnya pelaku usaha wajib mempertanggungjawabkan segala kesalahan yang dilakukan kepada konsumen, karena kesalahan yang dilakukan bukan di luar batas kemampuannya, seperti banjir dan bencana alam lainnya. Namun kenyataannya, beberapa jasa laundry (Hany Laundry dan Lavina Laundry) kurang bertanggung jawab atas keluhan yang disampaikan konsumen kepada laundry.

Jasa laundry (Hany dan Lavani) tidak boleh lalai dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga mengakibatkan konsumen mengalami kerugian seperti kehilangan, kerusakan atau hal lainnya.

Analisa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Wanpestasi Jasa Laundry Di Kelurahan

Pelayanan laundry di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo bertumpu pada kepercayaan dan niat untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada konsumen. Pelayanan laundry di Desa Ronowijayan Kabupaten Ponorogo akan memaksimalkan kinerjanya untuk mencapai tujuan tersebut. Jasa laundry selalu terbuka terhadap kesalahan yang dilakukan konsumen, dengan cara tersendiri untuk mengatasinya.

Kewajiban para pelaku usaha diatas harus dipenuhi oleh seluruh pelaku usaha termasuk para pelaku usaha jasa laundry, dimana kewajiban diatas merupakan hak pelanggannya. Tidak menepati janji mengenai pelayanan dan/atau prestasi 131 Dalam pasal ini pelaku usaha yang disini disebut jasa laundry tidak menepati janji sesuai perjanjian dan tidak melaksanakan pekerjaannya, misalnya keterlambatan penyelesaian barang laundry dan tidak memberikan pelayanan yang baik sehingga mengakibatkan kerugian bagi konsumen. Konsumen seharusnya menerima ganti rugi atas kerugian akibat kesalahan yang dilakukan pihak jasa laundry (pelaku usaha), namun pihak jasa laundry menolak dan/atau tidak merespon dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas permintaan konsumen sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 poin. (b). (c), (f), (g), dapat digugat melalui badan penyelesaian sengketa konsumen atau diajukan kepada badan peradilan di tempat kedudukan konsumen.

Berdasarkan analisa di atas penulis menyatakan bahwa kesalahan yang terjadi pada laundry di Desa Ronowijayan Provinsi Ponorogo sesuai dengan point (a,b,c,d,g,h) pasal 4 dan point (a ) Pasal 16 , b) UUPK dan kewenangannya sesuai dengan Pasal 7 huruf (b, c, f, g) UUPK.

PENUTUP

KESIMPULAN

Ada jasa laundry (Hany dan Lavani) yang tidak bertanggung jawab karena tidak mengganti barang yang hilang atau rusak. Hal ini bertentangan dengan hukum Islam yang berlandaskan prinsip keadilan, dimana pelaku laundry harus mempertanggungjawabkan kesalahan yang dilakukan dan tidak boleh merugikan konsumen, serta melanggar UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada Pasal 4 poin (a,b,c,d,g). ,h) dan butir (a,b) Pasal 16 dan butir (b,c,f,g) Pasal 7.

SARAN-SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Husein Zen, Baswidan. Analisis fiqh dan undang-undang no. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen terhadap praktek jual beli komputer bekas (lainnya) di Metro Comp, skripsi, STAIN Ponorogo, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

“Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen yangMenerima Alat Pembayaran yang Tidak Sah dalam Transaksi Jual beli Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan