• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Etika Bisnis Islam, Pedagang Asongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kata Kunci: Etika Bisnis Islam, Pedagang Asongan "

Copied!
67
0
0

Teks penuh

Bagaimana meninjau etika bisnis Islam mengenai tata cara pengambilan keuntungan pedagang asongan di Terminal Bungurasih Surabaya. Untuk mengetahui gambaran etika bisnis Islam pada strategi pemasaran pedagang asongan di Terminal Bungurasih Surabaya.

Kajian Pustaka

“Tinjauan Etika Bisnis Islam Dalam Jual Beli Buah Kemasan Di Terminal Anjuk Ladang Kabupaten Nganjuk.” 22 Qurrota A'yunina, “Sekilas Etika Bisnis Islam Dalam Jual Beli Buah Kemasan Di Terminal Anjuk Ladang Kabupaten Nganjuk,” (Skripsi, STAIN Po Press, Ponorogo, 2012).

Metode Penelitian

Oleh karena itu, penulis mengkaji hasil permasalahan di Terminal Bungurasih Surabaya dengan judul “Ringkasan Etika Bisnis Islam Terhadap Pedagang Asongan di Terminal Bungurasih Surabaya”. Dalam artian hasil observasi permasalahan yang terjadi di terminal Bungurasih Surabaya dijadikan sebagai titik tolak dan standar permasalahan.

Sistematika Pembahasan

Pengertian Etika Bisnis Islam

Sedangkan etika bisnis adalah seperangkat prinsip dan norma yang harus dipatuhi oleh para pelaku bisnis dalam bertransaksi, berperilaku, dan menjalin hubungan demi mencapai tujuan 'duniawi' atau bisnis. Dari penjelasan di atas, etika bisnis Islam dapat diartikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan baik dan buruknya bisnis dalam berbagai bentuknya, yang tidak dibatasi oleh jumlah (kualitas) kepemilikan aset (barang atau jasa), termasuk keuntungan. , namun mereka dibatasi oleh cara mereka memperoleh dan menggunakan sumber dayanya (ada aturan halal dan haram). hadis).

Etika Bisnis Dalam Perdagangan

Al-Qur'an memberikan pandangan tentang bisnis Islam, yaitu sebagai berikut, Al-Qur'an mengajak umat untuk beriman dan mengamalkan syarat-syaratnya dalam segala aspek kehidupan, sering kali menggunakan istilah-istilah yang dikenal dalam dunia bisnis, seperti jual beli, keuntungan. kerugian dan sebagainya.37. Beliau melarang para pedagang menaruh barang busuk di bagian bawah dan barang baru di bagian atas. Menurut Islam, para pebisnis tidak sekedar mengejar keuntungan sebesar-besarnya seperti yang diajarkan bapak ekonomi kapitalis Adam Smith, namun juga berorientasi pada sikap ta’awun (menolong orang lain) serta implikasi sosial dari aktivitasnya.

Berbisnis sebetulnya bukan sekedar mencari keuntungan materi semata, melainkan didasari oleh kesadaran untuk memudahkan orang lain dengan menjual barang. Orang yang membicarakan hadiah, orang yang menyeret-nyeret bajunya (karena sombong) dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah palsu.” Praktik sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat ini sering dilakukan karena dapat meyakinkan pembeli dan pada akhirnya meningkatkan pembelian – atau kekuatan pemasaran.

Pelaku bisnis tidak boleh berpura-pura menawarkan harga tinggi agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut.

Keuntungan Perdagangan

  • Perdagangan dan keuntungan
  • Batasan Besar Kecilnya Keuntungan
  • Keuntungan yang diharamkan

Tijarah (perdagangan) ialah membeli sil‟ah (barangan) dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Tajir (peniaga) ialah orang yang memberi silah untuk menjualnya dengan tujuan untuk mengaut keuntungan. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu...”.

Semua ini menunjukkan bahwa perdagangan atau commerce pada dasarnya adalah mencari keuntungan atau keuntungan. Jika Sunnah menganjurkan manusia memperdagangkan harta untuk memperoleh keuntungan guna memenuhi kebutuhan hidup dan agar modal atau harta pokoknya tidak berkurang, lalu bagaimana? Tidak ada nash dalam Al-Qu'an dan As-Sunnah yang memberikan batasan tertentu mengenai keuntungan atau keuntungan dari berdagang.

Keuntungan yang haram antara lain adalah memperdagangkan barang-barang yang dilarang oleh hukum syariah, seperti: menjual benda-benda yang memabukkan, ganja, bangkai, berhala, gambar terlarang, atau berjudi dengan sesuatu yang merugikan manusia, misalnya merusak makanan, gambar kotor, minuman.

ماَْ َ ْاَو

سلا َمُدْقَ ي ْنَا

Strategi Pemasaran

  • Pengertian Strategi Pemasaran
  • Konsep Pemasaran dalam Islam
  • Strategi Pemasaran

Beragamnya makna tersebut mungkin timbul akibat adanya perbedaan sudut pandang dalam merumuskan definisi pemasaran.58 Ada para ahli yang merumuskan definisi pemasaran. Ada para ahli yang merumuskan definisi pemasaran ditinjau dari fungsi atau tujuan pemasaran, kegiatan pemasaran itu sendiri, dan ada pula yang merumuskannya dengan menggabungkan pandangan-pandangan di atas. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa sesuai dengan mereka dan otomatis terjual.61 Mengenai tips membangun citra: uswah Rasulullah saw.

Lengkapkan sukatan dan jangan kamu termasuk dalam golongan yang rugi; Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali. Apabila dua orang telah berjual beli, maka masing-masing boleh memutuskan (memilih) selama belum bercerai, dan kedua-duanya telah jual beli berdasarkan pilihan itu, maka jual beli itu memang harus dilakukan atas dasar itu. .

Jika keduanya berpisah setelah jual beli, sedangkan yang lain tidak meninggalkan (tempat) jual beli tersebut.

Gambaran Umum Terminal Bungurasih Surabaya 1. Profil Terminal Bungurasih Surabaya

  • Profil Pedagang Asongan di Terminal Bungurasih Surabaya
  • Aktivitas Pedagang Di Terminal Bungurasih a. Kategori dan jenis-jenis aktivitas pedagang

Di terminal Bungurasih terdapat beberapa jenis organisasi jajanan yang masing-masing mempunyai ketua yang membawahinya. Sedangkan pedagang asongan yang berjualan di luar atau hanya di pintu keluar terminal Bungurasih tidak memiliki seragam tertentu untuk membedakan yang masuk pada pagi dan sore hari. Sistem kerja pedagang luar adalah gratis dan dijual pada pagi, sore atau setiap hari.

Pekerjaan sebagai pedagang asongan yang berjualan di terminal Bungurasih di pemukiman laki-laki dan bukan perempuan. Surabaya yang bekerja di terminal Bungurasih Surabaya, meyakini kehadiran PKL tidak mengganggu operasional bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) atau penumpang yang akan menaikinya. bus. . Namun menurutnya hal itu menguntungkan, dengan kata lain PKL bisa membantu kerja Dinas Perhubungan untuk membenahi keamanan di Terminal Bungurasih Surabaya dan juga memberikan informasi.

Misalnya, jika ada penumpang yang dicopet atau dilecehkan di Terminal Bungurasih, maka pedagang akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak jasa transportasi di Terminal Bungurasih Surabaya.81.

Tata Cara Pengambilan Keuntungan Pedagang Asongan di Terminal Bungurasih Surabaya

Misalnya dari bos, minuman mizone harganya Rp 4.000 untuk pembeli biasa, sedangkan pedagang asongan menjualnya seharga Rp 3.500. Dari situlah jika pedagang menjual dengan harga yang sama dengan pembeli pada umumnya mendapat untung, namun untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar maka pedagang menjual dengan harga yang lebih tinggi yaitu Rp 10.000,- maka keuntungan yang diperoleh pedagang mencapai 100%. Para pedagang asongan beranggapan bahwa pedagang asongan berjualan dengan cara berkeliling dan mendatangi langsung calon pembeli serta sebagai imbalan atas energi yang mereka gunakan (istilah jawa: bayar kesel) dan para pedagang asongan mengatakan “ini terminal mas/mbk”.84.

Keuntungan pedagang asongan dalam sehari menurut data yang diperoleh penulis rata-rata berkisar Rp 250.000,- Rp 300.000,- tergantung situasi dan kondisi di Terminal Bungurasih Surabaya itu sendiri. Tidak jarang pembeli mempunyai cukup uang untuk membayar penjual apel, dan terakhir. Ada juga pedagang yang mengurangi bobotnya untuk mencari keuntungan lebih tinggi. pedagang tersebut menjual buah dalam kemasan yang menurutnya 1 kg buah, rasanya manis dan nikmat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tata cara mendapatkan keuntungan dari para pedagang di terminal Bungurasih Surabaya adalah dengan melakukan manipulasi harga dimana para pedagang menambahkan sesuatu tanpa berkata apa-apa secara langsung, dan mendapatkan keuntungan yang bersifat penipuan.

Strategi Pemasaran Pedagang Asongan di Terminal Bungurasih Surabaya

Namun jika ada pedagang lain yang tidak mau naik bus, maka pedagang asongan lain bisa menggantikannya. Tak jarang pula beberapa pedagang asongan memaksa pemudik untuk membeli dagangannya dengan cara penjaga toko menyodorkan dagangannya dan menyuruh pembeli untuk mencoba atau membaca majalah yang ia tawarkan dan akhirnya musafir terpaksa membeli karena pemilik toko marah dan menolak. meninggalkan penumpang yang membayar atas barang yang dicicipi atau dibaca oleh penumpang 96. Diantara cara yang dilakukan pedagang asongan ada yang memuaskan dan ada pula yang mengecewakan, dalam artian penumpang tidak merasa terganggu dengan kehadiran pedagang asongan atau pemudik dapat memanfaatkan pedagang untuk membeli makanan ringan ketika mereka pelancong lapar atau haus.

Sementara kabar yang mengecewakan adalah jika bus penuh dan ada pedagang asongan yang menjajakan dagangannya justru akan memperburuk suasana. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan para pedagang di Terminal Bungurasih Surabaya adalah para pedagang menawarkan barangnya dengan cara yang fleksibel dan menyenangkan sehingga konsumen tertarik untuk membeli barangnya. Meski menggunakan kata-kata yang luwes, namun banyak juga pedagang yang menggunakan kekerasan, paksaan, ketidakjujuran atau caci-maki, dan ada juga yang kurang memperhatikan penampilan saat mempromosikannya.

Tinjauan Etika Bisnis Islam pada Tata Cara Mengambil Untung dari Hawking di Terminal Bungurasih Surabaya.

Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Tata Cara Pengambilan Keutungan Pedagang Asongan di Terminal Bungurasih Surabaya

Hal ini bertentangan dengan apa yang dijelaskan dalam teori bab kedua mengenai perolehan yang dilarang pada poin kedua, yaitu berkaitan dengan perolehan dengan cara penipuan atau penyamaran. Menurut penulis, mengambil keuntungan dari pedagang kaki lima dengan cara menipu dan menyamarkannya merupakan keuntungan yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Tidak jarang penjual melakukan penipuan dengan mempermainkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi, seperti yang dilakukan salah satu penjual yaitu awalnya penjual memberi tahu pembeli bahwa harga 1 majalah adalah Rp 10.000.

Dari hasil wawancara antara penulis dan informan dapat disimpulkan bahwa pedagang asongan di Terminal Bungurasih Surabaya melakukan pelanggaran etika bisnis Islam terkait larangan mengambil keuntungan, yang mana secara teori dinyatakan dilarang mengambil keuntungan dengan cara memanipulasi harga. pada saat penjualan. Melihat teori di atas, mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya diperbolehkan asalkan tidak berlebihan. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa dalam hal ini tidak bertentangan dengan etika bisnis Islam mengenai larangan mengambil keuntungan melalui penipuan yang buruk.

Sedangkan yang tidak bertentangan dengan etika bisnis Islam mengenai keuntungan yang diharamkan adalah pengambilan keuntungan melalui penipuan yang buruk.

Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Strategi Pemasaran Pedagang Asongan Di Terminal Bungurasih Surabaya

Dari hasil wawancara peneliti dan informan dapat disimpulkan bahwa PKL di Terminal Bungurasih Surabaya bertentangan dengan konsep etika bisnis Islam yang pertama, yaitu tampilan barang dagangan yang ditawarkan merupakan sisa dagangan penjualan kemarin, sementara Berita. barang ditempatkan di bawah barang lama. . Dalam praktiknya, apa yang penulis temukan dari beberapa pedagang asongan di terminal Bungurasih membuktikan bahwa para pedagang asongan tidak jujur ​​dalam menawarkan barangnya kepada pelanggan yang sudah ada. Agung seorang penumpang bus pernah mengalami pengalaman buruk, ia kecewa dan ditipu oleh seorang pedagang yang menawarkan tahu sumedang dengan mengatakan bahwa tahu sumedang tersebut masih baru, masih hangat dan rasanya enak, namun ternyata tahu sumedang tersebut sudah basi atau sudah basi. tidak layak makan 112 Pada dasarnya pedagang asongan dalam menjalankan usaha dagangnya tidak menjunjung kejujuran.

Selain permasalahan yang penulis sebutkan di atas, peneliti menemukan permasalahan lain mengenai pedagang asongan di terminal Bungurasih, yaitu permasalahan dalam mempromosikan dagangannya dengan cara paksaan, tanpa adanya kemauan. Tidak jarang beberapa pedagang asongan memaksa penumpang untuk membeli dagangannya, sang pedagang mengulurkan dagangannya dan menyuruh pembelinya untuk mencoba mencicipi atau membaca majalah yang ditawarkannya, dan pada akhirnya penumpang tersebut terpaksa membeli karena sang pedagang. marah dan tidak mau berangkat sebelum penumpang, membayar dagangan yang dicicipi atau dibaca penumpang 115. Dengan melihat hasil wawancara antara penulis dan informan yang dilakukan di Terminal Bungurasih Surabaya, maka dapat disimpulkan bahwa ada sejumlah kecil pedagang yang melakukan kecurangan dalam mempresentasikan atau mempromosikan barangnya, hal ini terkait dengan ketidakpatuhan terhadap konsep dan prinsip etika bisnis Islam dalam perdagangan dan strategi pemasaran.

Namun di Terminal Bungurasih Surabaya masih terdapat pedagang yang berbuat baik atau tidak melakukan penipuan dalam memperdagangkan barangnya kepada calon konsumen.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Objective: This paper focuses on those challenging experiences that Malaysian women entrepreneurs faced during their business startup; the strategies they embark in maintaining their