Analisis Persaingan Usaha dalam Perspektif Ekonomi Islam
(Studi Kasus pada Toko Baju di Kota Sampang) Anna Zakiyah Hastriana
Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Sumenep [email protected]
Moh. Asy'ari Muthhar
Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Sumenep [email protected]
Luthfi Raziq
Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Sumenep [email protected]
Abstrak
Keberhasilan bisnis dapat dicapai dikarenakan penerapan strategi usaha telah dilaksanakan dengan upaya yang maksimal. Dengan demikian, strategi bisnis dilakukan agar usaha yang dijalankan dapat memenangkan persaingan di pasar sehingga keuntungan dapat diperoleh dalam waktu jangka Panjang. Jadi, implementasi strategi bisnis tujuannya ialah menguasai pangsa pasar, yang kemudian akan menaikkan penjualan dan keuntungan demi mencapai keberhasilan bisnis dalam jangka Panjang. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis implementasi strategi bisnis pada toko baju di Kota Sampang demi mencapai keunggulan bersaing dan menganalisis kesesuaiannya dengan nilai-nilai etika dalam ekonomi dan bisnis Islam.
Kata Kunci: strategi bersaing, etika bisnis Islam, usaha toko baju.
Pendahuluan
Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang semakin meningkat kearah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan berbagai macam cara dan usaha agar perusahaan dapat menjual
produk sebanyak-banyaknya pada konsumen yang membutuhkan, Sehingga akan membuat pelaku usaha mencari strategi yang tepat agar tidak kalah saing untuk memaksimalkan pendapatan atau laba. Maju mundurnya kegiatan bisnis akan sangat ditentukan oleh keberhasilan kegiatan pemasaran bisnis tersebut. Jadi usaha bisnisnya harus jelas menetapkan kearah mana yang menjadi sasaran dari penjualan produk yang ditawarkan. Berbagai upaya yang dilakukan yaitu mulai dari melakukan berbagai inovasi produk yang akan di tawarkan sehingga produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang benar-benar bersaing di pasar.1
Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu competition yang artinya persainga itu sendiri atau kegiatan besaing, pertandingan, kompetisi. Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari dua pihak atau lebih perusahaan yang masing-masing bergiat memperoleh pesanan dengan menawarkan harga atau syarat yang paling menguntungkan. Persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklan atau promosi, variasi dan kualitas kemasan, desain dan segmentasi pasar. Dalam persaingan usaha terdapat pelaku usaha yang dapat dikatakan subjek dan objek dalam persaingan usaha. Persaingan selalu
1 Mudrajat Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Konpetitif, (Jakarta: Erlangga, 2005), 86.
diartikan sebagai tindakan individual yang mementingkan diri sendiri.2 Persaingan Usaha adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh organisasi atau perorangan yang saling berlomba dalam mencapai tujuan yang diinginkan seperti keuntungan, konsumen, pangsa pasar, atau sumber daya yang dibutuhkan. Selain itu persaingan usaha juga terdapat dalam UU No.5 Tahun 1999 yaitu tentang larangan praktek Monopoli dan persaingan tidak sehat. Gambaran umumnya, persaingan bisnis adalah bentuk rivalitas antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya yang secara independen berusaha mendapatkan konsumen dengan menawarkan harga yang baik dengan kualitas barang atau jasa yang baik pula. 3 Dari berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup persaingan usaha adalah hal- hal yang berhubungan dengan perilaku para pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya, agar usaha yang dijalankan tersebut tidak merugikan kepentingan orang/pihak lain (umum), dan selaras dengan tujuan yang hendak dicapai oleh undang- undang.
Sebagai pebisnis muslim, setidaknya harus memahami kalau dalam ajaran islam dianjurkan agar para umatnya berlomba-lomba dalam mencari kebaikan di sela-sela setiap usaha berbisnis. Terlihat jelas bahwa konsep persaingan
2 B. N. Maribun, Kamus Manajemen (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), 276.
3 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, 86.
berbasis Al-Qu’ran adalah sebuah konsep persaingan yang menganjurkan agar bersaing secara positif dengan memberikan konstribusi yang baik dari usaha bisnisnya bukan malah menjatuhka dan tidak merugikan serta memudharatkan pelaku usaha lainnya. Selain itu, dalam persaingan dianjurkan untuk tidak melakukan persaingan didalam hal mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan nilai-nilai Islam. Karena hal tersebut akan membuat lalai hingga lupa dengan kewajibannya sebagai hambadan Allah. Persaingan dalam usaha menurut Syari’ah Islam bahwa bersaing haruslah secara sehat, adil, jujur serta menjalin silaturahmi agar dapat mempererat ikatan saudara. Jadi, kebebasan individu dalam hal persaimgam dibatasi oleh kaidah-kaidah Islam karena kaidahlah seorang pebisnis bisa merekflesikan persaingan yang sesuai dengan ajaran Islam.4 Persaingan bisnis dapat meliputi produk, harga, tempat, pelayanan, purna jual. Dalam hal ini tak lepas dari beberapa prinsip ekonomi Islam agar di terapkan pada usaha yang dijalankan, seperti halnya prinsip ketauhidan, prinsip keseimbangan, prinsip kebajikan dan kejujuran, prinsip kehendak bebas, prinsip tanggung jawab. sehingga persaingan antar pedagan dapat sesuai dengan prinsip ekonomi Islam agar persaingan tetap sehat sesuai dengan ajaran Islam.5
4 Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam,(Jakarta: Predana Media Group, 2006),35.
5 Erly Julyani, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam, Jurnal ummul qura, 7(1), 2016.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dengan menggunakan penelitian lapangan (field research) yang merupakan metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data dari sumber utama dengan melihat langsung realitas yang ada di lapangan.6 Pendekatan penelitian ini ialah pendekatan kualitatif yaitu menggambarkan secara sistematis data yang tersimpan sesuai dengan kenyataan atau fenomena yang terjadi di lapangan, sifat penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yakni penelitian dengan mencari informasi berdasarkan data yang ada, menganalisis, dan menginterpretasikannya.
Jenis data dalam penelitian ini ialah jenis data primer yang sumber datanya dapat memberikan informasi secara langsung. Serta sumber data tersebut memiliki hubungan dengan masalah pokok penelitian sebagai bahan informasi yang di cari dan juga data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian berupa hasil konsultasi pada pimpinan/pemilik toko- toko baju (7 Cahaya Busana, Toko Riqfan, Toko Afdrio) yang ada di Kota Sampang. Data- data yang masuk dalam kategori ini ialah literatur berupa buku, jurnal yang berkaitan dalam penelitian ini.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan Teknik obervasi dan wawancara langsung
6 Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam (Muamalah), (Bandung: Pustaka Setia, 2014), 86.
terhadap informan. Sedangkan teknik analisis pada peneltian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersifat induksi yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh dan dikembangkan yang kemudian ditarik kesimpulan dan dijelaskan lagi dengan kata-kata Peneliti berdasarkan teori yang ada.7Setelah data terkumpul maka dalam analisis data peneliti menggunakan metode berfikir induktif. Metode berfikir induktif adalah pada prosedur induktif proses berawal dari proposisi- proposisi khusus (sebagai hasil pengamatan) dan berakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan baru) berupa azas umum.
Pembahasan
1. Bentuk Persaingan
Dalam persaingan usaha yang terjadi di Kota Sampang. Para pelaku usaha saling bersaing untuk menarik perhatian pembeli. Salah satunya bentuk dari persaingan yang dilakukan oleh pemilik toko. Diantaranya:
a. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan suatu objek yang diperjual belikan berupa barang jasa yang ditawarkan untuk memenuhi suatu kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam perspektif Islam persaingan produk haruslah halal serta mempunyai kualitas baik dan sesuai dengan yang diharapkan konsumen, untuk menghindari kekecewaan yakni harus dengan menjual
7 Ibid., 79.
barang yang berkualitas. Hal-hal yang secara umum biasanya terkait dengan produk adalah kualitas, desain varian (lengkap ragam pilihannya), dan kemasannya.8 Dalam Hal ini Penjual baju di kota Sampang rata-rata kualitas yang ada sudah termasuk barang yang halal diperjualbelikan. Serta produk sudah mencakupi kualitas baik dengan beragam desain, model, bahan dan harganya. Adapun persaingan produk, sudah banyak terlihat saling mengedepankan kualitas produknya. baik dari model, Trending, kain/bahan serta keunggulan dari salah satu produknya. Seperti yang dipaparkan oleh salah satu penjual yang ada di kota Sampang yaitu saling bersaing untuk mencari perhatian para pembeli.
Salah satunya dengan cara menyediakan barang dagangan yang lengkap dengan beragam model dan kualitas yang baik serta sudah mengikuti trending.9 Karena kualitas suatu produk menjadi daya tarik pembeli. Kualitas yang diperjual belikan di Kota Sampang sangat bermacam- macam, dari kualitas yang baik hingga kualitas yang jelek. Para pembeli harus cermat dan pintar saat berbelanja, karena tidak semua pedagang di kota Sampang jujur dan menjelaskan spesifikasi kualitas produk yang ia jual. Perbuatan pedagang yang semacam ini mengakibatkan penurunan tingkat penjualan. Dalam hal ini
8 Suwanto, Manajemen Pemasaran Syari’ah, (Semarang : CV. Karya Abadi Jaya, 2015), 28.
9 Wawancara dengan Tri, penjual baju di toko 7 Cahaya Busana. 13 Maret 2021.
persaingan yang terjadi di kota Sampang masih belum memperhatikan prinsip ekonomi Islam.
b. Persaingan Harga
Harga merupakan salah satu yang terpenting jika ingin memenamgkan persaingan. Harga harus bersaing tapi tidak dengan cara membanting harga untuk menjatuhkan pesaingnya. Karena Dalam mengahadapi persaingan, penetapan harga pada suatu produk haruslah kompetitif dan tidak diperkenankan untuk membanting harga dengan tujuan menjatuhkan pedagang lainnya. Karena segala sesuatu yang berhubungan dengan harga akan mempengaruhi beberapa aspek kegiatan usaha, baik dalam jumlah penjualan maupun keuntungan. 10 Persaingan toko baju di Kota Sampang merupakan hal yang biasa terjadi bagi para penjual. Dilihat dari persaingan yang ada, sudah menunjukkan bahwasanya masih ada ketidak seimbangan dalam pembentukan harga jual yang terkadang sangat berbeda sehingga menimbulkan simpangsiur antara penjual lainnya. Serta tidaklah jarang pembeli yang merasa dirugikan akibat ada para penjual yang terkadang membanting harga untuk menarik perhatian konsumen.
Berdasarkan pernyataan salah satu pemilik toko baju di kota Sampang yakni Walaupun beberapa penjual ada yang memiringkan harga untu menjual produknya tetapi mereka
10Suwanto, Manajemen Pemasaran Syari’ah. 28.
juga punya standart harga agar penjual lainnya tidak merasa ada yang dirugikan.11 Ada juga Sistem tawar menawar antara pembeli dan penjual masih sering terjadi di toko baju yang di Kota Sampang. mereka saling bersaing untuk menarik perhatian pembeli dengan memberikan harga diskon bahkan harga miring untuk barang yang mereka jual serta memberikan potongan untuk jumlah pembelian yang banyak.12
c. Persaingan Pelayanan
Pelayanan yang diberikan oleh toko baju di Kota Sampang sudah sangat baik dan sesuai dengan ajaran ekonomi Islam. dilihat dari pelayanannya sudah mampu membuat para konsumen merasa puas serta ada yang beranggapan bahwa pelayanan adalah sesuatu yang wajib dilakukan, kareana ketika penjual melayani pembeli dengan ramah maka pembeli tidak merasa sungkan dan akan merasa puas dan nyaman seperti yang dikatakan oleh beberapa pemilik toko baju di Kota Sampang.13
Ada beberapa yang masih tidak mementingkan adanya pelayanan yang baik seperti halnya tidak ramah, judes atupun
11 Wawancara dengan Abdullah, Pemilik toko baju 7 Cahaya Busana, 13 Maret 2021.
12 Wawancara dengan Hasan Husein, Pemilik toko baju 7 Cahaya Busana, 13 Maret 2021.
13 Wawancara dengan Dahuri, pemilik toko baju Riqfan Collection, 6 Mei 2021.
cuek, sikap seperti itu membuat para pembeli enggan untuk melakukan trsaksi jual beli serta mebuat kejengkelan tersendiri bagi para pembeli yang merasa tidak enak dengan pelayanan yang demikian. Salah satu tanggapan pembeli, memperlihatkan sikap para penjual yang kurang dari kata ramah mereka mengatakan bahwasannya masih ada beberapa penjual baju di Sampang yang masih melayani pembeli dengan tidak ramah, judes, cuek dan tidak sabaran.14 Hal itu tidak sesuai dengan konsep pelayanan dalam. Yaitu, pelayanan mengutamakan keramahan dan senyuman kepada para pembeli. Karena pelayanan adalah suatu tindakan yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis dengan tujuan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Dalam Islam sangat menekankan pentingnya sebuah layanan dalam menjalakan suatu bisnis.
Suatu bisnis akan berkembang dan sukses bila ditunjang dengan adanya pelayanan terbaik. Memberikan pelayanan terbaik menurut Syariat Islam yakni dengan bersikap ramah, jujur, dan berkata sopan serta tidak melontarkan kata-kata kasar serta memberikan informasi yang jelas mengenai produk yang dijual kepada pembeli.15
d. Persaingan Purna Jual
14 Wawancara dengan Sumiati selaku pelanggan di toko baju Riqfan Collection. 12 Maret 2021.
15 Suwanto, Manajemen Pemasaran Syari’ah, 28.
15 Ibid.
Layanan purna jual adalah pelayanan atau servis yang diberikan konsumen sesuai akad yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.16 Seperti halnya yang terjadi di Kota Sampang, tak jarang ditemukan pedagang yang memberikan layanan purna jual kepada pelanggannya dan juga sudah terlihat bahawasannya layanan purna jual yang ada sesuai akad. Purna jual ini sudah sesuai perjanjian di awal ketika pembelian. Konsep layanan purna jual yang ada di toko baju Kota Sampang bervariasi. Salah satunya pelanggan boleh mengembalikan barang yang cacat untuk ditukar dengan barang yang sama. Akan tetapi masih ada yang tidak memperbolehkan barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi karena mereka menggunakan sistem untuk penjualan tokonya.17 Maka dari itu, layanan purna jual merupakan salah satunya objek yang dipersaingkan di Kota Sampang karena dapat menambah pelanggan dan sangat mempengaruhi penjualan.
2. Strategi Persaingan
Strategi persaingan adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam suatu usaha di area fundemental tempat persaingan usaha yang terjadi.18 Untuk
16 Ibid.
17 Wawancara dengan Toha, penjual di toko baju di Afridio, 12 Maret 2021.
18 Irwan Chaeruddin dan Eka Muzdalifah, “Strategi Bisnis PT. Pos Indonesia,“ Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik,2(3), Mei 2016, 343-352.
mencapai sebuah keunggulan dalam bersaing, seorang pelaku harus mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk mencapai persaingan yang unggul yaitu:
a. Harga atau Nilai
Seorang pelaku usaha harus mampu mengelola produk dengan rendah biaya, agar strategi dalam menetapkan harga tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk para pesaing.
Jika mampu juga dapat di tambahkan bahwa produk atau jasa memililiki nilai lebih di bandingkan dengan para pesaing lainnnya.19 Jadi setelah dilakukan analisis lanjutan mengenai harga atau nilai pada toko baju di Kota Sampang diketahui bahwa pelaku usaha atau pemilik toko senatiasa patok harga jual sesuai dengan niali barangnya jika barangnya mempunyai keunggulan tinggi maka harga yang ditetapkan juga sama tinggi.20 Dari semua toko yang diteliti rata-rata dalam menghemat biaya para pelaku usaha tidak mengambil barang dari agen dan semacamnya akan tetapi lansung pada toko grosir dengan harga grosir di Kapasan Surabaya.
b. Menyenangkan pembeli/konsumen
Keunggulan yang kedua ini, harus dapat di upayakan agar sebuah produk dapat bersaing dengan para kompetitor, yang dimana terus upayakan agar produk dapat
19 Ibid., 35.
20 Wawancara dengan Abdullah, Pemilik toko baju 7 Cahaya Busana, 13 Maret 2021.
menyenangkan pembeli/ pelanggan. Dalam menyenangkan para pembeli yakni dengan memerhatikan kepuasan pembeli.
Sifat ramah tamah juga diterapkan oleh beberapa para penjual baju di Kota Sampang. ada salah satu yang masih belum bersikap ramah sehingga membuat para pembeli tidak puas.21 Hal itu, masih ada dibeberapa toko yang kurang memerhatikan kepuasan konsumen, tentunya dapat berakibat penurunan tingkat penjualan akibat pelayananya yang tidak koefisien. salah satu penjual beranggapan bahwa Selain bersikap ramah juga memberikan bonus poda para pelangga, karena bagaimanapun pembeli pasti akan senang jika dikasih potongan harga dan juga harga diskon bagi pelanggannya.22 Untuk itu salah satu yang harus dimiliki setiap toko yakni harus dapat menyenangkan hati pembeli salah satunya dengan menciptakan kepuasan ketika berbelanja. Dengan demikin toko baju yang ada dikota Sampang sudah melakukan upaya agar para pembeli senang, jika sama- sama senang maka takkan ada yang namanya kecewa.
c. Pengalaman para pembeli/pelanggan
Pengalaman baik atau buruk yang di sampaikan dan dialami oleh seorang konsumen, pada umumnya akan menjadi suatu catatan penting. Maka dari itu, berikanlah pengalaman
21 Wawancara dengn Sumiati selaku pelanggan di toko baju Riqfan Collection. 12 Maret 2021.
22Wawancara dengan Umamah, pemilik toko baju Riqfan Collection baju 13 Maret 2021.
yang paling meneyenagkan atau dengan memuaskan bagi para pemangku kepentingan, apalagi bagi para pembeli dan pelanggan.23 Salah satu pengalaman membuat sebagian orang mempercayakan dan juga membuatnya tertarik lagi untuk beberlanja jika pengalaman baik juga dapat tersalurkan kepada para konsumen dan hal itu telah diutamakan bagi setiap toko yang ada di Kota Sampang. berbagai cara yang dilakukan untuk para pembeli agar tercetak kesan baik, dengan perilaku dan juga sitem toko yang baik. Tetapi masih ada beberapa yang dialami ketika belanja kesan buruk tercetak karena pelayananya yang kurang baik dari segi keramahan, kesabaran, dan kejujuran. Seperti yang dialami salah satu pembeli ketika mendapakan kesan kurang baik ketika beberlanja salah satu toko baju di Kota Sampang yang diungkapkan oleh Hendra salah satu pembeli, bahwasannya pertama kali membeli salah satu toko di Kota Sampang selain penjualnya sedikit cuek juga kurang ramah tapi untuk masalah negoisasi harga masih bisalah ditawar. Dengan demikian, pengalam yang terjadi membuat pembeli sungkan dan merasa tidak enak saat berbelanja di toko tersebut bahkan dengan sikap seperti itu akan berakibat para pembeli tidak akan
23 Jemsly Hutabarat dan Matarni Huseini, Proses, Formasi &
Implementasi Manajemen Srtategik Kontemporer, Opersional Strategi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2016), 164.
membeli lagi serta dapat mengalami tingkat kepercayaannya menurun.
Dengan demikian strategi persaingan yang harus dilakukan agar tetap bertahan dan terus berkembang yakni dengan cara memerhatikan kualitas dan harga/nilai produk.
Sebab kualitas suatu barang menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi pembeli dan para konsumen. Dan juga harga merupakan faktor penting yang harus dikendalikan jika ingin tak kalah saing dengan para pesaing lainnya. Harga juga dapat memengaruhi terhadap penjualan serta keuntungan. Jadi, Pelayanan di toko baju Sampang sudahlah cukup baik karena dalam mengatur strategi persaingan selain dari harga, kuliatas produk, purna jual serta pelayanan yang baik akan membuat ketertarikan pembeli agar terus berlangganan dan menjadi pelanggan tetap. Karena itu salah satu strategi persaingan agar dapat memenuhi target penjualan.
3. Pandangan Ekonomi Islam dalam Persaingan Usaha Baju di Kota Sampang
Beberapa penerapan Strategi persaingan menurut pandangan ekonomi Islam pada toko Baju di Kota Sampang (7 Cahaya Busana, Riqfan Collection, dan Afridio). Didalam menjalankan usaha jual beli harus menggunakan aturan hukum yang berlaku serta selalu memperhatikan prinsip- prinsip ekonomi Islam dalam melakukan transaksinya.
Termasuk dalam menghadapi para pesaingnya, Seperti
persaingan toko baju yang ada di kota Sampang. berbagai cara dilakukan untuk dapat bersaing dengan pedagang lainnya dan tentunya menarik perhatian para pembeli. Dengan demikian bagaimana cara mengimplikasikan ekonomi Islam dalam menjalankan roda persaingan usaha. Berikut yang disebutkan oleh pakar ekonomi Islam kontemporer membagi persaingan usaha menjadi dua bagaian yaitu:
1. Persaingan yang disesuaikan dengan syari’at (al-
munafasah, at-tijariyah, al-masyur’ah) dimana persaingan usaha yang terjadi antara pelaku dikatakan sehat, Wajar, tidak menbarak batas- batas aturan agama dan negara, dan juga tidak merugikan pihak lain serta kebiasaan
masyarakat yang di anggap baik.24 Untuk itu Persaingan yang ada di kota Sampang masih terlihat wajar karena bisa dikatakan persaingan yang ada di Kota Sampang adalah persaingan yang sehat.25 Sebab dalam persaingan usaha yang sehat toko baju di Kota Sampang rata-rata tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, malah sebaliknya bertuan untuk mencari nafkah atau rezeki dengan cara halal, berkah, dan mencari ridho ilahi.26 yang
24 Abdul Aziz, Ekonomi Islam Mikro dan Makro (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 142.
25 Wawancara dengan David, penjual toko baju Afridio. 12 Maret 2021.
26 Wawancara dengan Dahuri, pemilik toko baju Riqfan Collection, 6 Mei 2021.
mana pelaku usaha yang ada di kota Sampang sudah dilandasi dengan sifat-sifat terpuji seperti:
a. Jujur
Jujur merupakan suatu hal yang sangat prinsipil untuk seorang businessman. Seorang pedagang wajib berlaku jujur dalam melakukan usaha jual beli, Jujur dalam artian tidak berbohong dan tidak menipu.
Bersikap tidak jujur merupakan perbuatan dosa dan dilarang dalam Islam. Pelaku bisnis yang tidak bersikap jujur juga dapat merugikan orang lain dan bersikapa jujur akan menimbulkan rasa percaya terhadap konsumen. Tanpa adanya kepercayaan dari konsumen sebuah produk bisa saja tidak laku.27 Berdasarkan hasil penelitian beberapa toko baju di kota Sampang sudah berlaku jujur dalam berdagang meskipun masih ada beberapa pedagang yang tidak berlaku jujur dalam melakukan jual beli.28 Kejadian yang dialami pembeli ini menunjukkan bahwa sebagian penjual sudah berlaku jujur walaupun masih ada yang tidak jujur soal kualitas produk yang dijualnya.Dengan begitu pembeli merasa dirugikan, padahal dalam dunia bisnis usaha harus mampu memberikan kepuasan tersendiri kepada
27 Veithzal Rivai dan Antoni Nizar Usman, Islamic Economics and Finance, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012). 222.
28 Wawancara dengan Nurhasanah, pembeli di toko baju 7 Cahaya Busana. 13 Maret 2021.
pembelinya. Dengan demikian toko bajau di Kota Sampang dalam menghadapi pesaingnya belum semuanya memerhatikan prinsip Ekonomi Islam didalam hal kejujuran. Karena masih ada yang tidak jujur dan menghalalkan segala cara untuk mendapat konsumen atau para pembeli.
b. Tidak menjelekkan pedagang lain
Dasar persaingan adalah kemampuan mengikat hati penjual dan pembeli untuk membuat konsumen terus meminta, membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarakan. Menyaingi pedagan lainnya dengan cara menjelek-jelekkan merukan hala yang tidak boleh dilakukan. Artinya tidak saling menjatuhkan pedagang lainnya agar pelanggan memilih berpindah ke dirinya. Di dalam ekonomi Islam membenarkan adannya persaingan usaha akan tetapi persaing yang dilakukan haruslah hal wajar salah satunya deng cara terpuji. Seperti melayani pembeli dengan seramah mungkin, lebih mengutamakan kualitas produk tetapi dengan harga yang murah dan lainnya. 29 Di kota Sampang ada banyak toko baju, dan persaingan yang ada masih terlihat wajar, dimana antara penjual yang lainnya masih bersikap biasa dan tidak terliahat adanya persaingan tidak sehat. Seperti di dalam persaingannya
29 Ibid., 223.
masih jarang sekali ditemukan penjual yang menjelek- jelekkan penjula lainnnya akan tetapi masalah permainan harga sering terjadi ketidak samaaan yang menimbulkan harag jual terkadang harus dengan keuntungan sedikit. serta membandingkan dengan toko- toko yang sistem pelayanannya lebih baik.30
Adapun hal itu, terlihat bahwasannya tidak di temukan persaingan antara toko yang satu dengan yang lainnya. Artinya tidak terlihat menjelek-jelekkan satu sama lain dengan tujuan menjatuhkan reputasi toko baju lainnya. Melainkan toko baju di Kota Sampang, dari segi persaingannya masih menunjukkan cara tersendiri.
Seperti bersaing merebut hati para pemebeli agar tertarik dengan cara memainkan harga, bersaing dari segi Kulitas dan layanan.
c. Longgar dan Murah Hati
Dalam melayani pembeli tentunya kita harus melayani dengan ramah dan murah hati. Murah hati merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Rasulullah saw menganjurkan agar para pedagang selalu bermurah hati dalam menjalankan usahanya.31 Adapun bersikap ramah kepada pembeli akan mendapatkan berkah dalm setiapa penjualannya
30 Wawancara dengan Tri, penjual baju di toko 7 Cahaya Busana. 13 Maret 2021.
31 Ibid., 225.
dan akan diminati oleh para pembeli. berdasarkan Firman Allah SWT. Al- qur’an Surat Ali-Imran ayat 159 yang artinya: “sekiranya kamu bersikap keraslagi berhati kasar, tentulah merekamenjauhkan diri dari sekelilingmu.”32
Dari ayat tersebut menjelaskan, bahwa setidaknya para penjual harus ramah. Seperti halnya Murah hati, dalam artian selalu ramah, sopan santun dan murah senyum dalam melayani pembeli. Dalam hal ini tiga toko yang saya teliti sudah termasuk dalam kategori ini.
Ada salah satu pembeli mengatakan penjualan yang ada di Kota Sampang sudah termasuk, apalagi sudah jadi langganan tokonya. Memang ada sebagian yang tidak ramah soalnya pernah beli di toko yang bukan langganannya malah terlihat cuek tapi semuanya tidak begitu.33
Berdasarkan analisis penulis yaitu bahwasanya apa yang dilakukan oleh toko baju di Kota Sampang sama seperti apa yang dianjurkan oleh Rosullullah yakni Nabi Muhammad SAW. Ketika beliau menghadapi para konsumen atau pembeli. Namun sangat disayangkan ketika masih ada beberapa toko
32 QS. Al- Imran (3): 159.
33 Wawancara dengan Sumiati selaku pelanggan toko Riqfan Collection. 12 Maret 2021.
yang tidak menerapakan apa yang diaanjurkan oleh Rosullulah seperti judes dan tidak ramah. Maka dari itu prinsip ekonomi Islam masih belum sempurna jika masih ada beberapa penjual yang tidak longgar dan murah hati.
d. Adil
Berbuat adil dalam berdagang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Salah satu bentuk bersikap adil adalah dengan tidak membeda-bedakan pembeli.
Dengan kita berlaku adil dalam setiap transaksi jual beli akan berdampak kepada penjualan, para konsumen akan merasa nyaman dan merasa tidak dirugikan.34 Dalam hal ini, pedagang toko baju di Kota Sampang masih banyak yang belum menerapkan keadilan dalam menjalankan usahanya. Masih banyak pedagang yang tidak adil ketika bersaing dari segi layanan purna jual karena membeda-bedakan antara pembeli dan pelanggan.35
Dari hasil pemaparan pedagang dan pembeli di Kota Sampang, menunjukan bahwa dalam layanan purna jual dan dalam hal melayani belum bersikap adil kepada pembeli karena masih membed-bedakan kepada
34 Veithzal Rivai dan Antoni Nizar Usman, Islamic Economics, and Finance. 116.
35 Wawancara dengan Mohammad Toha, Pemilik toko baju Afridio, 13Maret 2021.
semua konsumen baik pelanggan atau dengan pelanggan lama, dan masih di temukan kejadian pemebeli yang diberi harga tidak sesuai kualisa barangnya. Dalam hal ini jelas mengakibatkan pemebeli merasa tidak nyaman dan mempengaruhi jumlah penjualan.
e. Amanah
Amanah memiliki makna tanggung jawab dalam melaksanakan tugas serta kewajiban yang di bebankan pada setiap orang baik dalam melaksanakan tugas dan kewajiban baik tugas pengahambaan kepada tuhan atupun tugas kemanusiaan antara sesamanya. Jika sifat ini dijaga dan di terapkan oleh setiap pelaku usaha, maka tentu tidak perlu lagi adanya penuntutan hak seseorang atas orang lain, tidak ada yang merasa terdzalimi dan perekonomian berjalan dengan harmonis.36
Dengan hal ini pelaku usaha toko baju yang ada di kota Sampang sudah menjalankan usahannya dengan amanah karean dalam menjalankan kegitan harian yakni jual beli para pemilik sangat bertanggung jawab kepada barang yang dijualnya. Diantarannya pembeli bisa mengembalikan barangnya jika ditemukan kecacatan
36 Veithzal Rivai dan Antoni Nizar Usman, Islamic Economics and Finance. 222.
asalkan sesuai dengan sistem yang ada di tiap toko di Kota Sampang. mereka beranggapan jika barang yang ia jual cacat maka harus bertanggung jawab dengan menukarnya dengan barng yang sejenis. 37 Maka sifat amanah sudah diterapkan oleh para pedagang.
2. Persaingan usaha yang tidak di syariatkan ( al-munafasah, at-tijariyah, al-masyur’ah) yaitu persaingan usaha yang tidak sehat, tidak wajar, melampaui batas yang sudah ditoleransi dengan menggunakan praktik-praktik atau cara- cara yang negatif yang ujungnya pada monopoli,
melanggar kebiasaan baik yang berlaku di kalangan para pelaku usaha. Dapat difahami Maksud persaingan yang tidak sehat ialah pada setiap praktik usaha yang merugikan pihak lain dengan melakukan pelanggaran serta undang- undang yang berlaku di masyarakat.38 Dengan demikian persaingan yang ada di Kota Sampang masih tidak terlihat adanya praktik monopoli akan tetapi pada setiap paraktik usaha yang ada kota Sampang dalam pola merugikan pihak lain masih terliaht samar seperti halnya menjelekkkan pedagang lainnya.39 Tidak terungkapkan kecuali jika para
37 Wawancara dengan Trisno, pelanggan dan tetangga di sekitar toko baju 7 Cahaya Busana,13 Maret 2021.
38 Ibid., 127.
39 Wawancara dengan David, penjual toko baju Afridio. 12 Maret 2021.
pembeli menceritakan kesan saat mengunjungi tiap toko yang ada di kota Sampang.
Ada beberapa keuntungan yang dapat diraih yang dapat menambah kebaikan bagi pelaku usaha itu sendiri ataupun sekitarnya, maka dalam praktiknya diusahakan mengacu pada prinsip-prinsip dasar yang sudah mencerminkan nilai luhur yang bersifat universal. Terdapat 5 dasar yakni:
a. Prinsip ketuhanan (Rabbaniyah) merupakan fondasi fundamental ajaran Islam. Dimana satu keyakinan yang bulat bahwa semua gerak gerik manusia selalu berada di bawah pengawasannya. Oleh karena itu semua insan harus berprilaku sebaik mungkin, tidak berlaku licik, suka menipu, suka memakan harta orang lain dengan cara yang batil dan sebagainya. Dengan itu toko baju yand ada di Kota Sampang menerakan dengan bersikap jujur, dan melayani pembeli atau pelanggan dengan sebaik mungkin.40
b. Prinsip Etis (akhlaqiyah) bermakna semua prilaku berjalan diatas norma etika yang berlaku. Bekerja secara profisional dan luwes dalm bergaul. Dengan hal itu juga berlaku kepad para pelanggan yaitu bersikap ramah di setiap keperluan pembeli atau pelanggan. Akan tetapi
40 Wawancara dengan Hasan Husein, pemilik toko 7 Cahaya Busana.
13 Maret 2021.
hal ini masih belum termaksimalkan di sebagian toko baju yang ada di kota Sampang karena beberapa pembeli atau pelanggan merasa pelayanannya kurang bersikap ramah dan terkesan cuek.41
c. Prinsip nubuwah (Kenabian). Pada prinsip ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah model yang ideal dalam segala prilakunya, termasuk prilaku usaha yang dapat diteladani serta diimplementasikan oleh setiap manusia, khususnya pelaku usaha sehingga tidak heran dengan 4 sifat yang sering dijadikan landasan dalam setiap aktivitas manusia termasuk aktivitas bisnis/usaha. Dan hal itu sudah tertanam pada jiwa para penjual toko baju di kota Sampang akan tetapi untuk mencapai kemaksimalan 4 sifat tersebut masih ada beberapa yang belum terpenuhi seutuhnya di dalam persaingan usaha.42
d. Realistis (al- Waqiyyah) yang artinya sesuai dengan fakta atau kenyataan, tidak mengada-ngada apalagi menjurus kepad kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus sesuai dengan realita dan penuh
kejujuran. Prinsip ini sudah diterapkan oleh toko baju di
41 Wawancara dengan Hendra, salah satu pembeli yang ada di toko baju Afridio saat melangsungkan wawancara dengan pemilik, tanggal 12 Maret 2021.
42 Wawancara dengan Hasan Husein, pemilik toko 7 Cahaya Busana.
13 Maret 2021.
kota Sampang dalam memasarkan produknya sesuai dengn kenyataan dan tidak dilebih-lebihkan.
Prinsip ma’ad (hasil), prinsip ini mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia dicipttakan di dunia ini untuk berjuang dan bekerja. Dalam persepektif Islam, dunia adalah ladang akhirat. Jadi dunia merupakan tempat bagi manusia untuk mencari bekal dengan bekerja,beraktivitas, dan beramal baik.43 Jadi pada hal ini toko baju yang ada di Kota Sampang sudah diterapkan agar tidak bersikap serakah atau merugikan orang lain, apalagi dalam persaingan usaha yang dilakukannya sudah memiliki rasa menghormati sesama dan tidak saling menjatuhkan.Melalui konsep Smart School proses pembelajaran diharapkan bisa berlangsung lebih efektif, efisien dan berkarakter sesuai dengan visi – misi kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) yang berkeinginan melahirkan generai manusia insan kamil pada tahun 2025. Dari visi tersebut, tentunya harus mampu di implementasikan oleh satuan lembaga pendidikan dalam proses pembelajaran.
Simpulan
Bentuk strategi Persaingan Usaha yang terjadi pada toko baju di Kota Sampang ditinjau dari beberapa aspek yakni
43 Abdurrahman Alfaqih, “Prinsip-Prinsip Praktik Bisnis Dalam Islam Bagi Pelaku Usaha Muslim,” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 24(3), Juli 2017, 448 - 466.
diantaranya: Pertama Persaingan kualitas produk, dimana toko baju di kota Sampang memang sudah terbiasa terjadi persaingan dari segi kualitas barang dan sudah menerapkan perkembangan trending agar pembeli tertarik, tidak merasa kecewa dan puas.
Kedua Persaingan Harga, dalam hal ini toko baju di Kota Sampang sudah bersaing dengan berbagai metode seperti dengan memberikan tawaran harga atau potongan harga serta harga diskon untuk dapat menarik banyak konsumen. Ada pula yang rela membanting harga dan juga harga miring tetapi masih punya standar harga sehingga masih ada keuntungan meskipun hanya sedikit, hal itu dilakukan untuk dapat menarik banyak kosumen.
Ketiga Persaingan dari segi layanan, didalam pelayanan sudah hal biasa bagi pemilik toko baju untuk melakukan pelayana tokonya dengan baik. Seperti halnya melayani pembeli dengan perilaku sebaik mungkin atau seramah mungkin. Dengan demikian masih ada pelayanan toko baju yang kurang baik dalam hal melayani pembeli. Keempat Layanan purna jual, mereka beranggapan bahwa memberikan layanan purna jual kepada pemebeli akan memengaruhi jumlah penjulan dan ketertarikan para pembeli. Maka dari itu layanan purna jual merupakan salah satu yang di persaingkan karena dapat menambah pelanggan.
Pada dasarnya toko baju di kota Sampang sudah berupaya mencerminkan secara sempurna mengenai prinsip-prinsip ekonomi Islam seperti prinsip Rabbaniyah, akhlaqiyah, nubuwah, al- waqiyah, dan ma’ad. Meskipun belum terealisasi
secara sempurna. Seperti halnya prinsip Rabbaniyah, akhlaqiyah, nubuwah, al- waqiyah, dan ma’ad Karena masih ditemui persaingan toko baju yang kurang sehat dan menghalakan bebagai cara agar mendapat keuntungan.
Daftar Pustaka
Abdullah, Boedi dan Saebani, Beni Ahmad. (2014). Metode Penelitian Ekonomi Islam (Muamalah). Bandung:
Pustaka Setia.
Alfaqih, Abdurrahman. (Juli 2017). “Prinsip-Prinsip Praktik Bisnis Dalam Islam Bagi Pelaku Usaha Muslim,” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 24(3), 448 – 466.
Aziz, Abdul. (2008). Ekonomi Islam Mikro dan Makro.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badroen, Faisal. (2006). Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta:
Predana Media Group.
Chaeruddin, Irwan dan Muzdalifah, Eka. (Mei 2016). “Strategi Bisnis PT. Pos Indonesia,“ Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik, 2(3), 343-352.
Jemsly Hutabarat dan Huseini, Matarni. (2008). Proses, Formasi
& Implementasi Manajemen Srtategik Kontemporer, Opersional Strategi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Julyani, Erly. (2016). “Etika Bisnis dalam Perspektif Islam.”
Jurnal Ummul Qura, 7(1).
Kuncoro, Mudrajat. (2005). Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Konpetitif. Jakarta: Erlangga.
Maribun, B. N. (2003). Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Rivai, Veithzal dan Usman, Antoni Nizar. (2012). Islamic Econmic and Finance. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suwanto. (2015). Manajemen Pemasaran Syari’ah. Semarang:
CV. Karya Abadi Jaya.
Wawancara
Abdullah, Pemilik toko baju 7 Cahaya Busana. Wawancara, 13 Maret 2021.
Dahuri, pemilik toko baju Riqfan Collection. Wawancara, 6 Mei 2021.
David, penjual toko baju Afridio. Wawancara, 12 Maret 2021.
Hasan Husein, Pemilik toko baju 7 Cahaya Busana. Wawancara, 13 Maret 2021.
Hendra, konsumen toko baju Afridio. Wawancara, tanggal 12 Maret 2021.
Mohammad Toha, Pemilik toko baju Afridio. Wawancara, 13Maret 2021.
Nurhasanah, pembeli di toko baju 7 Cahaya Busana. Wawancara, 13 Maret 2021.
Toha, penjual di toko baju di Afridio. Wawancara, 12 Maret 2021.
Tri, Penjual baju di toko 7 Cahaya Busana. Wawancara, 13 Maret 2021.
Trisno, pelanggan dan tetangga di sekitar toko baju 7 Cahaya Busana. Wawancara, 13 Maret 2021.
Sumiati selaku pelanggan di toko baju Riqfan Collection.
Wawancara, 12 Maret 2021.
Umamah, pemilik toko baju Riqfan Collection. Wawancara, 13 Maret 2021.