• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Takhrij, Ta’li>m al-Muta’allim,Sanad dan Matan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kata Kunci: Takhrij, Ta’li>m al-Muta’allim,Sanad dan Matan"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

KUALITI HADIS-HADIS DALAM KITAB TA'LI>>>M AL-MUTA'ALLIM BAB I-V KARYA IM M BURH N AL-D N AL-ZARN J. Mengenai pencarian penulis, terdapat beberapa karya bertulis yang mengkaji. kitab Ta'li>m al-Muta'allim.

Sumber Data

Abu al-Fida 'Imaduddin Isma'il .. e) Sunan al-Darimi dengan syarahnya Tuh}fat al-Ah}wadhi> karya Al-H{a>fidh Muh{ammad 'Abdurroh{ma>n ibn 'Abdurroh{i >m Al-Mubarokfuri>. Sayyi' fi > al-Ummah karya Syekh al-Albani .. f) Silsilah al-Ah{a>dith al-S{ah{ih{ah wa Shaiun min Fiqiha wa Fawa>idiha karya Syekh al-Albani.

Langkah-langkah Penelitian

Sekiranya hadith yang diselidiki selain daripada sahih Bukhari dan sahih Muslim, penulis meminta pendapat ulama tentang status hadith tersebut, seperti al-Haithami> dalam Majma' al-Zawa>'id wa Manba' al-Fawa > 'id, al - Dhahabi> dalam Ta'liq Mustadrak Hakim, Imam al-Albani dalam Silsilah al-Ah{a>dith al-S{ah{i>hah dan Silsilah al-Ah{a>dith al-D{ a 'i>fah atau ulama yang bersyarah tentang kitab-kitab utama hadith. Selain itu, penulis juga melakukan proses tealah matan untuk membandingkan matan hadis yang dicari dengan matan hadis.

Sistematika Pembahasan

Namun jika tidak terdapat perbedaan editorial antara yang tertulis dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim dengan yang ada dalam kitab hadis, maka penulis tidak melakukan kajian matan.

Bab I adalah pendahuluan. Bab ini merupakan gambaran secara umum yang mengarah pada kerangka atau pokok pemikiran penulis yang

Bab IV adalah kesimpulan dan penutup. Bab ini merupakan kesimpulan umum dari kajian penelitian secara keseluruhan, hal ini

Biografi al-Zarnu>ji>

16Aliy As`ad, Terjemahan Ta'li>m al-Muta'allim Tuntunan Bagi Pelajar Ilmu, hal. 18Aliy As`ad, Terjemahan Ta'li>m al-Muta'allim Pedoman Jaksa Ilmu Pengetahuan, hal.

Latar Belakang Pendidikan al-Zarnu>ji>

Menurut Hasan Langgulung: “Zaman keemasan Islam ini melibatkan dua pusat, yaitu Kerajaan Abbasiyah yang berpusat di Bagdad yang berlangsung sekitar lima abad (750-1258 M) dan Kerajaan Bani Umayyah di Spanyol yang berlangsung sekitar delapan abad (711-1492 M). . . )”.25 Masa keemasan ini ditandai dengan munculnya banyak lembaga pendidikan Islam yang mapan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, masa keemasan ini juga ditandai dengan munculnya pemikiran pendidikan Islam.26 Berkaitan dengan hal tersebut, Hasan Abd al -'Al, pakar pendidikan Islam lulusan Thantha University, dalam tesisnya yang dikutip Suwendi dalam bukunya menyebutkan tujuh lembaga pendidikan yang didirikan pada masa Abbasiyah. Pada jenjang perguruan tinggi umumnya terdapat dua fakultas, yaitu: pertama Fakultas Ilmu Agama, serta Fakultas Bahasa dan Sastra Arab.

Latar Belakang Sosial Politik

Adapun sistem kemasyarakatan pada masa Daulah Abbasiyah merupakan penghubung dari zaman sebelumnya yaitu zaman Daulah Abbasiyah. Kerajaan Islam Daula Abbasiyah terdiri dari beberapa unsur dari berbagai bangsa (Mesir, Suriah, Jazirah Arab, Irak, Persia, Turki); Kedua, etika keilmuan Daulah Abbasiyah mengemuka terutama pada masa khalifah Harun Al-Rasyid dan Al-Ma'mun yang begitu mencintai ilmu pengetahuan.

Sejarah Masuknya Kitab Ta’li>m al-Muta’allim di Indonesia

Kitab Ta'li>m al-Muta'allim telah diterjemahkan ke dalam kitab baru, tetapi tanpa judulnya sendiri, oleh Asy-Syaikh Ibrah m bin Isma'il, dan diselesaikan pada tahun 996 H. Kitab Ta'li >m al-Muta' allim juga disadur dalam bentuk nadhom (syair, syair) yang dikarang dengan Bahar Rojaz sebanyak 269 rangkap oleh Ustadz Ahmad Zaini, Solo Jawa Tengah. Terjemahan ke dalam bahasa Turki dilakukan oleh Abdul Majid bin Nashuh bin Israel, dengan gelaran baru Irsya>dut Tha>libi>n fi> Ta'li>m al-Muta'allim.

Metodologi dan Sistematika Penulisan kitab Ta’li>m al-Muta’allim

  • Metodologi Penulisan kitab Ta’li>m al-Muta’allim

51Aliy As`ad, Terjemahan Ta'li>m al-Muta'allim Bimbingan Penuntut Ilmu (Kudus: Menara Kudus, 2007), hlm. HADIS TAKHRIJ DALAM KITAB TA'LI >>>>>>M AL- MUTA'ALLIM DARI BAB I-V. Adapun hadith-hadith dalam kitab Ta'li>m al-Muta'allim, terdapat dua puluh lima hadith yang dibahagikan kepada tiga belas bab.

١ ْلِعاْا ُبَلَط

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab II, hadits-hadits yang disebutkan dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim disajikan dalam bentuk editorial, bahkan ada pula yang hanya berupa kutipan editorial yang tidak lengkap dan tanpa penjelasan mengenai kualitas hadits-hadits tersebut. . . Oleh karena itu, pada Bab III akan ditampilkan takhrij hadits-hadits dalam Ta'lim al-Muta'allim agar dapat diketahui kualitas hadits-hadits tersebut. 55Al-Zarnuji, Ta'li>m al-Muta'allim (Surabaya: Maktabah al-Syaikh Sa>lim ibn Su'ud Nubha>n, tt), hal.

بَ َلل َو)

لاَقاَنَ ث

لاَق َلاَق

اا ُلْوُسَرn

هَجاَ نْب

رَْ َلل

Apabila Shaikh Muh{yiddi>n al-Nawawi> ditanya tentang kualiti hadith ini, beliau menjawab: "Hadis ini memang dhaif, walaupun ia sahih". Al-T{ibri>zi>y berkata dalam kitabnya Mishka>t al-Mas{abi>h{:‛Hadis ini masyhur, tetapi sanadnya lemah‛62. 65 Lihat: Al-Zarnuji>, Ta'li>m al-Muta'allim (Surabaya: Maktabah al-Shaikh Sa>lim ibn Su'ud Nubha>n, tt), hlm.

باَ َْخا َلاَق a

Maka barangsiapa berhijrah karena kesenangan duniawi maka ia akan mendapatkannya, atau karena wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya adalah untuk apa yang dicita-citakannya.”

لاَق

لاَق ُلْوُسَر ِاا

لَع ٍااَقَو َنب

ناَيْفُس

Skema menghubungkan hadith III riwayat Bukhari>, Muslim, Ibn Ma>jah, Nasa>iy, Tirmidzi>. Seperti yang dijelaskan dalam langkah-langkah kajian dalam Bab I, sekiranya hadith yang dicari dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim atau salah satu daripadanya, maka hadith tersebut adalah sahih atau paling tidak hasan.

ىِ اَسَناا

Walaupun terdapat perbedaan pada hadits matan diatas, namun hal tersebut tidak mengurangi isi dan makna hadits tersebut, sehingga dapat dipastikan hadits tersebut terhindar dari shadh dan 'illat, karena hadits matan dalam Ta'li>m al. -Kitab Muta'allim merupakan penggalan hadits panjang di atas. Setelah mentakhrij hadits di atas melalui Mu'jam al-Mufah{ras li> al-fa>d} al-H{adi>s dan Maktabah Sha>mila, penulis tidak dapat menemukannya, juga tidak menggunakan kitab-kitab hadits yang ada mu'tabarah. Namun dalam kitab Ta'li>m al-Muta'allim karya al-Zarnuji71 dan kitab Syari'ah Ta'li>m al-Muta'allim karya Ibra>hi>m ibn Isma>'i>l namun demikian tertulis bahwa matan itu berasal dari Nabi SAW.

لْوُسَر ِاا

اَهْ يِف َلاَق

لَ تاَق ْنَا

ن ْلُ اْا َلاَق

ىِراَق ْدَ َ ف

راَناا ٌلُجَرَو

فاَنْصَا ِلاَ ْاا

Kamu menuntut ilmu untuk dipanggil 'alim (berpelajaran) dan membaca al-Quran untuk dipanggil (sebagai) qari' (pembaca al-Quran yang baik). Allah bertanya: 'Apakah yang telah kamu lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Baginda menjawab: "Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infaq dengan cara yang Engkau kehendaki, tetapi sepatutnya aku melakukannya hanya kerana Engkau." Allah berfirman: 'Kamu berdusta. Dari huraian hadis di atas, benarlah sedekah yang nampak sebagai sedekah akhirat itu sama nilainya dengan sedekah dunia kerana niat seseorang itu sendiri yang ingin mencari nama di hadapan manusia. , oleh itu niat di sebalik setiap perbuatan adalah lebih utama daripada kerja itu sendiri, serta niat untuk belajar.

لاَق ُلْوُسَر

Dijelaskan pada langkah-langkah penelitian pada Bab I, bahwa jika hadits yang dicari ada dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim atau salah satunya, maka hadits tersebut berkualitas sahih atau minimal ditemui.

نَع ِيِلْهّ اا

Hadis Keenam

Suntingan teks hadis dalam Ta'li>m al-Muta'allim seperti dalam riwayat Muslim dan Ibn Ma>jah. Manakala dalam riwayat Dari>mi>, Abu Dawud dan Ahmad ibn Hanbal terdapat kata tambahan ‚ ٌبُنُج َ َو‛. Ibnu Hajar Al-Askalani>y juga berkata: "Ungkapan malaikat tidak akan masuk..." merujuk kepada malaikat secara umum (malaikat rahmat, malaikat zikir dan malaikat lain)".

هَلاا ُلوُسَر َلاَق

هَلاا ُلوُسَر َلاَق

Artinya: Mengabarkan kepada kami Abu> 'Abdilla>h al-h{a>fid dan Ebu> el-H{asan Muh{ammad ibn Ah{mad ibn el-H{asan ibn Is{h{a>q al-Baza z bi baghda>di, mereka berkata kepada kami Ebu> Muh{ammed 'Abdulla>h ibn Muh{ammad ibn Ish{a>q el-Fakihi>y, berkata kepada kami, Ebu> Jah}ya> ibn Ebi>. Artinya: Mengabarkan kepada kami 'Abdurrah{ma>n ibn 'Umer el-Tajibi>y al-S{affa>r abna> ah{mad ibn Muh{ammad ibn Zija>d, berkata kepada kami Ebu> Jah{ya> yaitu 'Abdulla>h ibn Ah{mad ibn Ebi> Masrah, berkata kepda kami Khala>d ibn Jah{ya>, berkata kepada kami Ebu> 'Aqi>l Jah{ya> ibn Kha>lid ibn el-Mutawakkil dari Muh}ammed ibn Su>kah dari ibn el-Munkadir dari Ja>bir ibn Abdulla>h berkata, Resululla>h SAW. 88Muh{ammad ibn Sala>mah Kad{a’i>, Musned Shiha>b, kita>b el-juz el-Tha>min, bab inna ha>dza>.

اَنَ ثاَنَ ث

اا

اا ُلْوُسَر n

Isma>'i>l ibn Muh{ammad al-'Ajluni> al-Jarah{i> dalam kitabnya Kashf al-Khufa>, berkata:‛hadis ini termasuk hadis marfu', banyak. Penyuntingan matan hadith dalam kitab Ta'li>m al-Muta'allim adalah sama dengan suntingan matan hadith yang diriwayatkan oleh Baihaqi>y dan Shiha>b al-Qad{a'i>y. Selepas bacaan hadis di atas oleh Mu'jam al-Mufah {ras li> al-fa>d}.

لاَق ِاا ُلْوُسَر

سُْاانْب

ساَيْاِإ نْب دِااَ

نْعَ اا

Setelah mengetahui hadith di atas diriwayatkan oleh T{abrani>y dan Shiha>b Al-Qad{a'i>y, penulis meminta pendapat ulama berkenaan kualiti hadith tersebut. Al-Suyut{i> dalam Jam'ul Jawami>' berkata:‛Di dalamnya terdapat seorang perawi bernama Kha>lid ibn Ilya>s yang telah dilemahkan hak oleh Ahmad, Ibnu Mu'i>n, Bukha>ri juga. sebagaimana al-Nasa'i>, adapun riwayat yang lain semuanya thiqat. Perbezaan redaksi teks hadis riwayat T{abrani>y dan Qada'i>y berbeza dengan teks hadis dalam kitab Ta'li>m al-Muta'allim, yang mana perbezaannya. terletak pada penambahan perkataan.

نَع َلاَق ْنَع

هَلاا ُلوُسَرn

لَط ِ َأيِلَع

حديث سقمى سنجابجة الخامس في صحيح البخاري> دان مسلم، ده> الريمي>، ناسا> ه>، أبو> ده> وعد، اه {مد ابن حنبل، الترمذي>، ابن ما> جاه.

اَنّ ثَدَح َلاَق

لاَقاَنَ ثَدَح

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, terdapat juga kajian yang mengkhususkan kepada Imam Bukhari dan Imam Muslim seperti dalam kajian Marzuki 2006 yang berjudul ‘Kritik terhadap kitab Shahih al Bukhari dan