• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Perlu kita ketahui bahwa salah satu hak atas tanah yang termasuk dalam kategori sifat primer adalah hak milik. Penyelesaian sengketa hak atas tanah di kawasan Waduk Tunggu Pampang lebih efektif melalui mediasi daripada melalui musyawarah tanpa perantara.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi keilmuan dikalangan masyarakat akan pentingnya mewujudkan perlindungan hak atas tanah dan dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat penulis kembangkan dengan pembahasan sejenis. Penelitian ini juga dilakukan sebagai masukan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum, dengan penelitian ini diharapkan akan muncul peraturan perundang-undangan yang lebih mampu mengakomodir kebijakan yang berkaitan dengan penyelesaian sengketa di bidang pertanahan.

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

Pengertian Hak atas Tanah

Hak pakai hasil adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Pasal 29 bagi perusahaan pertanian, perikanan, dan peternakan.”5. Hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan memperoleh bangunan atas tanah yang bukan.

Kepemilikan Hak atas Tanah

Pengalihan adalah pemindahan hak milik atas tanah dari pemilik kepada pihak lain karena suatu peristiwa hukum. Terjadinya hak milik atas tanah untuk pertama kali menurut hukum adat, peraturan pemerintah dan karena undang-undang.

Pengaturan Hak atas Tanah

Hak atas tanah adalah hak yang memberikan kekuasaan kepada mereka yang mempunyai hak untuk menggunakan atau mengusahakan tanah. Hak atas tanah adalah hak yang memberikan kekuasaan kepada mereka yang mempunyai hak untuk menggunakan atau mengusahakan tanah yang diyakini sebagai miliknya.

Hak Menguasai Negara atas Tanah

Pelaksanaan hak penguasaan negara atas tanah dapat dilimpahkan kepada wilayah perseorangan dan masyarakat hukum adat, semata-mata perlu dan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional berdasarkan ketentuan peraturan pemerintah (Pasal 2(4) UUPA). Sertifikat, yaitu surat bukti hak atas tanah yang memuat data fisik dan data hukum yang diakui kebenarannya sepanjang tidak dapat dibuktikan sebaliknya. Letter C merupakan bukti pajak atas tanah pada zaman Belanda, namun hingga saat ini masih digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai bukti kepemilikan tanah.

Urip Santoso menyatakan bahwa: Pasal 27 UUPA mengatur faktor-faktor yang menyebabkan hapusnya hak milik atas tanah dan penguasaan atas tanah negara, yaitu. Kepemilikan tanah juga dapat hilang karena tanah tersebut musnah, misalnya akibat bencana alam. Urip Santoso mengatakan, penghapusan hak guna bangunan dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal 35 PP No.

Tinjauan Umum Penyelesaian Sengketa

  • Pengertian Sengketa Pertanahan
  • Penyebab Terjadinya Sengketa Pertanahan
  • Penyelesaian Sengketa Pertanahan Di Luar Pengadilan

Kewenangan pemerintah menyediakan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum adalah penyelenggaraan penggunaan tanah yang mempunyai fungsi sosial dan meliputi hubungan hukum hak atas tanah masyarakat bersamaan dengan pelepasan hak atas tanah dengan memberikan ganti rugi. Fungsi sosial tanah berarti bahwa setiap hak atas tanah yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dibenarkan apabila tanah tersebut dipergunakan hanya untuk kepentingan pribadinya (pemilik hak atas tanah), tetapi juga harus memperhatikan kepentingan umum. 40Rahayu Subekti, “Asas Fungsi Sosial Hak Atas Tanah Dalam Negara Hukum (Tinjauan Teori, Yurisprudensi dan Penerapannya di Indonesia)”, Jurnal Yustisia.

Adanya keputusan-keputusan pejabat tata usaha negara di bidang pertanahan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau melanggar dan merugikan hak orang lain, seperti pengesahan berita acara pengumpulan dan pengujian data fisik, yang belum memuat peraturan perundang-undangan. kepastian, penerbitan sertipikat dengan data hukum (subjek hak) tidak ada kepastian, dan surat keputusan pemberian dan perpanjangan hak atas tanah tidak memenuhi syarat. 43 Subjek hak atas tanah 46 Peta atau gambar pengukuran data tersebut harus disimpan di kantor pertanahan selama masih ada bidang tanahnya, dan kedepannya data tersebut harus digunakan untuk rekonstruksi batas. bidang tanah, jika mereka hilang. Pendaftaran hak atas tanah, termasuk pengurusan dan penerbitan sertipikat, antara pihak yang berkepentingan dan pihak yang berkepentingan dengan badan di bawah ATR/BPN nasional.”

Masalah yang berkaitan dengan prioritas untuk ditetapkan sebagai penggugat hukum atas tanah dengan status hak atas tanah yang belum ada haknya. Penyelesaian ini sering diupayakan oleh ATR/BPN Nasional sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa hak atas tanah secara damai dengan saling menghormati pihak yang bertikai.

Tugas dan Tanggung Jawab ATR/BPN Nasional

Mediasi adalah suatu cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk mencapai kesepakatan antara para pihak dengan bantuan mediator. Selain berusaha menyelesaikan sengketa tanah Waduk Tunggu Pampang melalui mediasi, masyarakat mengupayakan penyelesaian melalui musyawarah, perbedaan antara mediasi dan konsultasi adalah mediator. Keputusan yang dihasilkan dari penyelesaian sengketa bersifat mengikat dan final bagi para pihak yang terlibat.

Hanya 1 orang yang terlibat sengketa tanah di kawasan Waduk Waiting Pampang yang memilih model penyelesaian sengketa hak atas tanah melalui pengadilan (proses sengketa) pasca pembangunan Waduk Wait Pampang. Menurut Safri, Kepala Desa Bangkala yang diwawancarai pada 1 Februari 2022 bahwa setelah pembangunan waduk, masyarakat di kawasan Waduk Menunggu Pampang menyelesaikan sengketa hak atas tanah melalui dua mekanisme, yaitu penyelesaian sengketa dan non pengadilan. Kepala Kantor ATR/BPN Kota Makassar juga harus meningkatkan upaya pencegahan dan penyelesaian sengketa tanah di kawasan Waduk Tunggu Pampang yang sampai saat ini masih terjadi sengketa penguasaan tanah.

Tertib Administarasi Pertanahan

Efektivitas Hukum

Teori efektivitas hukum menurut Soerjono Soekanto adalah efektif atau tidaknya suatu undang-undang ditentukan oleh 5 (lima) faktor, yaitu:56 1. Mobilisasi aturan hukum yang efektif dan efisien dicapai melalui aparatur administrasi yang sadar akan melibatkan diri dalam upaya mobilisasi tersebut dan anggota masyarakat yang terlibat dan merasa terdorong untuk berpartisipasi dalam proses mobilisasi hukum. Ketika kita berbicara tentang efektivitas hukum, pertama-tama kita harus dapat mengukur sejauh mana aturan hukum dipahami atau tidak dipahami dan dipatuhi atau tidak dipatuhi.

Apabila suatu negara hukum dipahami dan dihormati oleh sebagian besar tujuan yang menjadi obyek persuasi, maka akan dikatakan bahwa negara hukum yang bersangkutan efektif. Kesadaran hukum dan ketaatan hukum merupakan dua hal yang sangat menentukan efektivitas pelaksanaan peraturan perundang-undangan atau penegakan hukum di masyarakat. 61 Damang, Legal Effectiveness, http://www.negara Hukum.com/ Hukum/Effectiveness-Hukum-2 diakses pada tanggal 24 Februari 2017 pukul 16.00.

Kerangka Pikir

Terkait sengketa hak atas tanah melalui pengaduan dari kantor ATR/BPN Kota Makassar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir telah ditangani dan diselesaikan melalui mediasi sebanyak 90 kasus, dimana 5 (lima) diantaranya berada di Waduk Menunggu Pampang Kecamatan Manggala. . Menurut penulis, sengketa hak atas tanah yang terjadi di kawasan Waduk Menunggu Pampang disebabkan adanya tumpang tindih sertipikat dan sertipikat. Proses musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan Waduk Tunggu Pampang diuraikan oleh penulis sebagai berikut.

Proses penyelesaian sengketa memiliki beberapa pendekatan, diantaranya adalah mediasi, yaitu upaya penyelesaian sengketa melalui negosiasi untuk menemukan suatu bentuk penyelesaian yang dapat disepakati oleh para pihak atau orang-orang yang bersengketa di ruang tunggu. Waduk Pampang. Kepala Biro ATR/BPN Kota Makassar seharusnya mengupayakan penyelesaian sengketa tanah melalui mediasi, namun pelaksanaan kesepakatan mediasi harus diawali dengan pelayanan atau kinerja Kepala Biro ATR/BPN Kota Makassar dalam penyelesaian sengketa tanah. Sebaiknya masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan Waduk Tunggu Pampang menyelesaikan sengketa hak atas tanah melalui mediasi, daripada menyelesaikannya melalui musyawarah para pihak tanpa mediator.

Definisi Operasional Variable

METODE PENELITIAN

Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk penulisan disertasi ini adalah penelitian hukum empiris yang menggabungkan bahan dari buku dan peraturan perundang-undangan. Selain itu, dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala Badan Pertanahan Nasional kota Makasaar untuk melengkapi data penulisan skripsi ini.

Jenis Dan Sumber Data

Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat dan diperoleh langsung dari penciptanya tanpa perantara dari pihak manapun. Bahan hukum sekunder adalah data yang menjelaskan bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil penelitian, karya dari kalangan hukum, dll. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan tentang bahan hukum primer dan sekunder; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan sebagainya.

Teknik Pengumpulan Data

Analisis Data

Instrumen Penelitian

Pelaksanaan mediasi penyelesaian sengketa tanah oleh Kantor Pertanahan Kota Makassar dilaksanakan sesuai dengan JUKNIS Nomor: 05/JUKNIS/D.V/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mediasi yang menerapkan Peraturan Pelaksanaan Keputusan Kepala Dinas ATR/BPN Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan. Menurut Nur Ilmiah (wawancara 3 Februari 2022), salah satu warga yang terkena dampak sengketa tersebut berada di Area Waduk Tunggu. Kantor Pertanahan Kota Makassar bergerak dalam bidang mediasi dan survei ulang tanah yang terletak di Kawasan Waduk Tunggu Pampang di Kecamatan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar untuk menyelesaikan sengketa hak atas tanah secara efektif.

Dalam sengketa di kawasan Waduk Tunggu Pampang, ada beberapa warga yang sertifikat rumahnya tumpang tindih dengan pembebasan pembangunan Waduk Tunggu Pampang. Menurut wawancara Rasil pada 3 Februari 2022, pasca pembangunan Waduk Pampang yang tertunda, efektifitas penyelesaian sengketa dilakukan secara non yudisial (mediasi) karena biaya yang dikeluarkan lebih rendah dan hubungan kekeluargaan juga lebih terjaga dan juga dalam proses penyelesaian sengketa melalui non-kontestasi. Penyelesaian sengketa melalui proses peradilan menjamin kepastian hukum ditegakkan dan dihormati oleh kedua belah pihak dalam suatu perkara.

Dari beberapa kasus yang muncul di Waduk Menunggu Pampang, hanya satu yang diselesaikan sengketanya melalui pengadilan karena menginginkan kepastian hukum. Sedangkan penyelesaian sengketa tanah melalui musyawarah para pihak tanpa mediasi masih dapat dibantah oleh kedua belah pihak karena dapat disusupi oleh mafia tanah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penegakan Hukum Penyelesaian Sengketa Tanah Di

Efektivitas Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah Setelah

Penyelesaian sengketa atau konflik pertanahan dapat diselesaikan tidak hanya melalui jalur litigasi, tetapi juga melalui jalur non litigasi (mediasi). 103 dan memberikan kepastian hukum dalam memperoleh hak para pihak, dibandingkan dengan penyelesaian sengketa di luar pengadilan (proses non litigasi). Baik penyelesaian sengketa litigasi maupun non litigasi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal efektifitasnya.

Proses penyelesaian sengketa melalui jalur non litigasi sangat efektif karena proses penyelesaiannya relatif lebih cepat, sederhana dan mudah. Keberhasilan penyelesaian sengketa melalui non litigasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial budaya dan lingkungan, selain dari faktor tersebut terdapat fakta terpenting yang menentukan keberhasilan yaitu niat baik para pihak, dengan demikian kunci keberhasilan sengketa penyelesaian melalui non-litigasi -litigasi adalah para pihak dalam litigasi. 104 efektif diselesaikan melalui jalur non litigasi yaitu Musyawarah dan Mediasi karena tingkat keberhasilan penyelesaian sengketa hak atas tanah lebih berbuah dan mempererat silaturahmi, proses penyelesaian sengketa lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan tidak banyak.

KESIMPULAN DAN SARAN

SARAN

Implementasi Kompensasi Pengadaan Lahan Bendungan Nipa-Nipa di Kabupaten Gowa - CLAVIA: Jurnal Hukum, journal.unibos.ac.id. 150 dikutip dalam jurnal Marcus Priyo Gunarto, 2011, Kriminalisasi dan Pidana Dalam Rangka Fungsionalisasi Perda dan Retribusi, Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang. Marcus Priyo Gunarto, 2011, Kriminalisasi dan Hukuman Dalam Rangka Fungsionalisasi Perda dan Hukuman, Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang.

Suci Ratnawatia, Dana Indra Sensuseb, Riri Satria, Strategi Manajemen Perubahan Implementasi TIK di ATR/BPN RI (Studi Kasus Komputerisasi Kantor Pertanahan), Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2012, hal Damang , Legal Effectiveness, http://www.negara Hukum.com/ Hukum/Effectiveness- Hukum-2 diakses pada 24 Oktober 2021. Rahayu Subekti, “Asas Fungsi Sosial Hak Atas Tanah Dalam Suatu Negara Hukum (Sebuah Tinjauan) tentang Teori, Hukum dan Penerapannya di Indonesia), Jurnal Yustisia.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyelesaian sengketa pertanahan secara mediasi oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sukoharjo

Beberapa permasalahan tanah, biasanya diselesaikan oleh Kantor Pertanahan (Badan Pertanahan Nasional) melalui mediasi. Mekanisme penyelesaian sengketa dengan cara ini

Dengan ditunjuknya pihak BPN sebagai mediator, maka didalam melakukan proses penyelesaian sengketa melalui mediasi seorang mediator akan bertindak netral, mediator

Berdasarkan hasil penelitian, Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Barat dalam upaya penyelesaian sengketa pertanahan melalui mediasi adalah sebagai mediator yang

Hambatan dalam penyelesaian sengketa pertanahan melalui mediasi sebagai Alternative Dispute Resolution (ADR) di Kantor Pertanahan Kota Administratif Jakarta Timur berasal

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana proses penyelesaian sengketa dengan mediasi di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK dalam mengupayakan

Peran Kantor Pertanahan dalam Rangka Penyelesaian Sengketa Tanah Secara Mediasi di Kantor Pertanahan Jakarta Utara.. Semarang : Tesis, Program Magister Kenotariatan, Universitas

Data yang diperoleh dari Kantor Pertanahan Kota Metro menunjukkan bahwa penyelesaian sengketa batas tanah di Badan Pertanahan Nasional Kota Metro diselesaikan dengan cara melalui