• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

MANAJEMEN KINERJA PERUSAHAAN

  • Definisi Kinerja Perusahaan
  • Pengukuran Kinerja Perusahaan
  • Tujuan Pengukuran Kinerja Perusahaan 11
  • Prinsip Pengukuran Kinerja Perusahaan 14
  • Indikator Kinerja Perusahaan

Pengukuran kinerja merupakan ukuran atau bagi manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan, apakah kinerja perusahaan baik dari segi finansial maupun non finansial. Manajemen juga dapat menggunakan metrik kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi periode yang lalu. Untuk mengukur kinerja, harus dikaitkan dengan penggunaan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan hasil.

Hasil pengukuran kinerja juga memberikan informasi mengenai pencapaian atau keberhasilan perusahaan dalam merealisasikan strategi perusahaan. Tujuan pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data, kemudian data tersebut dianalisis secara tepat untuk memberikan informasi yang akurat kepada pengguna data.

BALANCED SCORECARD

Definisi Balanced Scorecard

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka pengukuran kinerja yang mengungkapkan visi dan strategi organisasi dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan perspektif pertumbuhan. .

Konsep Balanced Scorecard

Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam serangkaian ukuran komprehensif yang menyediakan kerangka pengukuran dan sistem manajemen strategis. Apabila visi dan strategi dituangkan dalam bentuk tujuan strategis, metrik dan sasaran yang jelas, maka hal tersebut dikomunikasikan kepada setiap anggota organisasi sehingga diharapkan setiap anggota organisasi dapat memahami dan melaksanakannya sehingga visi dan strategi organisasi dapat tercapai. organisasi. Perusahaan inovatif menggunakan kartu skor sebagai sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi jangka panjang.

Pada umumnya sistem manajemen tradisional fokus pada anggaran, sehingga implementasi strategi perusahaan sangat bergantung pada anggaran yang tersedia. Sistem manajemen tradisional digunakan secara eksklusif sebagai alat pelaporan pengendalian, sedangkan sistem manajemen strategis Balanced Scorecard berfokus pada proses manajemen strategis, sehingga strategi perusahaan diterjemahkan ke dalam tindakan yang ditargetkan dan sistem manajemen strategis.

Tolak Ukur Balanced Scorecard

Rasio likuiditas dapat diartikan sebagai rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dikenal juga sebagai rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaan mampu membayar kembali kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo (Hery, 2016). Menurut (Hery mengatakan rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset suatu perusahaan dibiayai oleh hutang.

Dengan kata lain, rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa banyak hutang yang harus dikeluarkan suatu perusahaan untuk memenuhi asetnya. Dengan kata lain, seberapa besar beban perusahaan yang ditanggung perusahaan dengan asetnya. a) Rasio Hutang atau Debt Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aset suatu perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar pengaruh hutang suatu perusahaan terhadap pengelolaan aset. Untuk mengukur berapa banyak ekuitas setiap rupee yang digunakan sebagai jaminan utang jangka panjang.

Hery Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang ada. Menurut Hery, perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa sering dana yang tertanam dalam piutang usaha berputar dalam satu periode. Rasio ini menggambarkan seberapa cepat piutang berhasil ditagihkan secara tunai. Menurut Hery, perputaran modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas modal kerja (aktiva lancar) suatu perusahaan dalam melakukan penjualan. d) Perputaran aktiva tetap Menurut Hery, rasio ini mengukur efektivitas aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan dalam menghasilkan perputaran, dengan kata lain mengukur sejauh mana aktiva tetap berkontribusi terhadap terciptanya perputaran.

Menurut (Kasmir mengatakan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam mencari keuntungan. Dengan demikian, rasio profitabilitas menentukan kemampuan suatu perusahaan dalam mengukur penggunaan aset dalam menghasilkan keuntungan atau profitabilitas. Menurut ( Kasmir) Jenis-jenis rasio profitabilitas digolongkan ke dalam kelompok sebagai berikut : .. a) Profit Margin on Sales atau Rasio Margin Laba atau Profit Margin on Sales merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur laba atas penjualan.

Tujuan dan Sasaran Balanced

Tolok ukur yang sering digunakan adalah informasi yang diperlukan mudah diperoleh, akurat dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memperoleh informasi tersebut.

Kelebihan Balanced Scorecard

Ruang lingkup perspektif BSC dalam perencanaan strategis telah diperluas dari perspektif yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ke tiga perspektif lain yaitu: pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini BSC memotivasi personel untuk mengarahkan upaya personel menuju tujuan strategis guna menghasilkan kinerja keuangan. Kinerja keuangan yang dihasilkan dari sudut pandang pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan merupakan kinerja keuangan yang nyata, yang berasal dari upaya nyata dalam bisnis, sehingga kinerja keuangan tersebut berlipat ganda dan bertahan lama.

Memungkinkan perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang kompleks. Rencana strategis perusahaan, dengan mengarahkan tujuan strategis ke dalam empat perspektif, mencakup spektrum yang luas untuk menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Konsistensi berarti membangun hubungan sebab akibat antara output yang dihasilkan oleh sistem perumusan strategi dan output yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategis. Konsistensi antara output yang dihasilkan oleh setiap tingkat perencanaan dalam sistem manajemen strategis menjanjikan respon cepat perusahaan terhadap segala perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang semakin bergejolak yang dimasuki perusahaan.

Keterukuran tujuan strategis yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategis menjanjikan tercapainya berbagai tujuan strategis yang dihasilkan oleh sistem. Sasaran strategis dari sudut pandang pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang sulit diukur, namun dalam BSC ketiga perspektif tersebut diukur agar dapat dikelola dan dicapai. Dengan demikian, keterukuran sasaran strategis dalam tiga perspektif menjanjikan terwujudnya berbagai tujuan strategis non finansial, sehingga keberhasilan finansial berlipat ganda dan berjangka panjang.

Keseimbangan tujuan strategis yang diciptakan oleh sistem perencanaan strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan jangka panjang. 2.) produk dan jasa yang menghasilkan nilai terbaik bagi pelanggan (perspektif pelanggan), .. 3.) proses produktif dan hemat biaya (perspektif proses bisnis internal),.

Pengukuran Kinerja Perusahaan Berbasis

Berdasarkan tabel hasil penelitian sebaran jawaban responden terhadap bentuk fisik menunjukkan bahwa 1% responden menyatakan sangat tidak puas (STP), 53% responden menyatakan puas (P), sedangkan 7%. Sebanyak 6 responden (6%) menyatakan kurang puas, namun sebagian besar responden (56%) menyatakan puas/sangat puas dan 38% menyatakan cukup puas. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner, 1 responden (1%) menyatakan ketidakpuasan terhadap kecepatan item dan kemudahan prosedur pelayanan (nilai rata-rata 3,28).

Berdasarkan tabel hasil penelitian sebaran jawaban responden terhadap peralatan menunjukkan bahwa sebanyak 52% responden sedangkan setuju (S). Berdasarkan pengolahan kuesioner diperoleh 5 responden (5%) terhadap peralatan kerja dalam kondisi baik dan dapat digunakan (nilai rata-rata 3,78), menyatakan tidak setuju/sangat tidak setuju. Sedangkan suku cadang peralatan tersedia dalam jumlah cukup, 9 responden (9%) menyatakan sangat tidak setuju/tidak setuju.

Terhadap bangunan/ruangan dalam kondisi baik dan bersih, sebanyak 7 responden (7%) menyatakan tidak setuju. Berdasarkan tabel hasil penelitian sebaran jawaban responden pada mata kuliah tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 59% responden menyatakan setuju, 34% sangat setuju, 6% sangat setuju, dan 7% menyatakan sangat setuju. tidak setuju. setuju dan nilai rata-ratanya adalah 3,58. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner pada poin-poin perusahaan mampu memenuhi tujuan penyelesaian pekerjaan sesuai kesepakatan yang telah disepakati, sebanyak 10 (10%) responden menyatakan tidak setuju.

Pada item karyawan PT Dian Perdana Sorowako mengetahui prosedur/diagram alur kerja di PT Dian Perdana Sorowako, sebanyak 3 responden (3%) menyatakan tidak setuju. Pada item karyawan PT Dian Perdana Sorowako mengikuti prosedur/diagram alur kerja di PT Dian Perdana Sorowako, sebanyak 5 responden (5%) menyatakan tidak setuju. Pada item karyawan PT Dian Perdana Sorowako mengetahui fungsi dan tanggung jawabnya, sebanyak 6 responden (6%) menyatakan tidak setuju.

100 Selanjutnya pada item adanya peluang untuk mengembangkan bakat dan inisiatif, 10 (10%) responden menyatakan tidak setuju/tidak setuju. Sedangkan pada item pimpinan memberikan motivasi kepada bawahan dalam bekerja (nilai mean responden menyatakan tidak setuju, namun ada 58% yang menyatakan setuju.

Analisis Kinerja Perusahaan

PT Dian Perdana Sorowako harus mampu membiayai operasional, pemeliharaan, membayar utang dan meningkatkan investasi yang semakin hari semakin tinggi. Hasil yang kurang baik akan menimbulkan reaksi negatif atau ketidakpuasan dari mitra kerja terhadap kinerja perusahaan, karena dapat dikatakan keberlanjutan proyek yang dikerjakan berhubungan langsung dengan sumber pendapatan PT Dian Perdana Sorowako. Untuk itu dalam pelaksanaan proyeknya, PT Dian Perdana Sorowako harus berorientasi pada pencapaian tujuan yang lebih baik dan tepat waktu.

Untuk menghindari keterlambatan proyek (responsiveness), PT Dian Perdana Sorowako dapat melakukan inovasi tertentu dalam arti menyediakan alat/software pendukung yang dapat mempercepat pekerjaan dan memperjelas informasi di awal proyek. Penekanan lebih harus diberikan untuk menghindari bias sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai secara maksimal. Sistem informasi yang tepat akan mengurangi permasalahan yang mengganggu pelayanan serta meningkatkan pelayanan dan keuntungan bagi PT Dian Perdana Sorowako. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya terhadap proses bisnis internal, diketahui bahwa kinerja PT Dian Perdana Sorowako terhadap proses bisnis internal meliputi peralatan, sarana, prasarana dan proses bisnis cukup baik (3,66). .

Sehingga hal ini menunjukkan bahwa para karyawan berpendapat bahwa manajemen PT Dian Perdana Sorowako telah menerapkan tujuan strategis yang dapat mengevaluasi perbaikan proses bisnis internal melalui ekspektasi yang diharapkan pelanggan dalam organisasi. Dalam proses bisnis internal, PT Dian Perdana Sorowako harus dapat mengidentifikasi proses-proses internal yang penting dimana perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan baik karena proses-proses internal tersebut mempunyai nilai-nilai yang diinginkan pelanggan dan dapat memberikan return yang diharapkan dari perusahaan. Hasil persepsi terhadap indikator ini menunjukkan hasil yang cukup baik, dimana terlihat bahwa karyawan PT Dian Perdana Sorowako mengetahui tugasnya sesuai fungsinya.

Kinerja PT Dian Perdana Sorowako dari segi pembelajaran dan pertumbuhan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya terhadap perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diperoleh skor indikator kemampuan sebesar 3,70 (cukup baik) dan indikator motivasi sebesar 3,66 (cukup baik). Penilaian responden terhadap perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan bahwa mayoritas responden yang merupakan karyawan PT Dian Perdana Soroako setuju dengan penilaian indikator kemampuan dan motivasi. Pengukuran Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Berdasarkan Metode Balanced Scorecard Studi Kasus di PT Murinda Iron Steel (Disertasi Doktor Universitas Gadjah Mada).

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thio Lie Sha dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas dan