PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
“Apa hubungan postur duduk dengan hasil belajar siswa di SD Inpres Maruala Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru?” Bagi peneliti dijadikan acuan atau bahan rujukan untuk mengkaji lebih dalam sejauh mana pengaruh pengaturan tempat duduk siswa terhadap motivasi belajar siswa. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada penyesuaian posisi duduk.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
- Hasil Penelitian Yang Relevan
- PosisiTempat Duduk Murid
- Hasil Belajar
- KerangkaPikir
- Hipotesis Penelitian
Proses kegiatan belajar siswa tentunya memerlukan tempat, sehingga dapat dikatakan duduk dapat mempengaruhi siswa dalam mencapai keberhasilan belajar. Oleh karena itu tempat duduknya hendaknya baik, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, tidak terlalu berat, berbentuk bulat, persegi panjang dan sesuai dengan postur tubuh siswa. Kegiatan penting pengaturan tempat duduk adalah memungkinkan terjadinya kontak tatap muka sehingga guru dapat memantau tingkah laku siswa.
Wiyani menyatakan penataan tempat duduk merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru dalam mengelola kelas karena kelas yang efektif menentukan hasil pembelajaran yang dicapai. Selain itu, tempat duduk diketahui mempengaruhi jumlah waktu yang dihabiskan siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Bentuk dan ukuran kursi yang digunakan saat ini juga bermacam-macam: ada kursi yang hanya ditempati oleh satu siswa, ada pula yang ditempati oleh dua orang atau lebih.
Tempat duduk siswa tidak boleh terlalu besar agar mudah diubah posisinya tergantung keinginan dan kebutuhan belajar mengajar. Jika kita amati sekolah-sekolah di sekitar kita, sudah terdapat tempat duduk yang dapat diubah atau disesuaikan dengan berbagai posisi. Guru sebagai pengelola kelas dapat mengatur tempat duduk dengan posisi yang berbeda-beda, guru harus mengetahui pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda.
Wiyani meyakini terdapat formasi susunan tempat duduk yang meliputi “(1) formasi kelas berbentuk U dan (2) formasi berbentuk pertemuan (3) formasi pola baris.” Dalam penataan ini, guru dapat memindahkan siswa pada tempat duduk baris kiri dan sebaliknya, tergantung kreatifitas guru dalam menempatkan tempat duduk siswa. Siswa dapat memaksimalkan potensi alat indranya dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar serta mampu berinteraksi secara langsung sehingga juga mendapat respon langsung dari guru.
Hamid (Wiyani berpendapat, susunan tempat duduk berbentuk U ini sangat ideal untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam bentuk apapun sehingga formasi ini menjadi formasi yang multifungsi. Penerapan formasi meja pertemuan kelompok dapat terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang dibentuk menjadi 5 sampai 6 kelompok tergantung jumlah siswa dalam kelas Bentuk formasi ini sangat baik digunakan pada metode ceramah, kelebihan dari formasi duduk ini adalah siswa dapat dijangkau dari sudut pandang guru.
Kelas terlihat teratur dan rapi serta guru dapat mengawasi dari depan, sedangkan kekurangan dari penataan tempat duduk ini adalah guru biasanya kurang memperhatikan siswa yang berada di belakang. Wiyani berpendapat penataan ruang siswa pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi empat tujuan yaitu: 1) Aksesibilitas yang memudahkan siswa menjangkau sumber belajar yang tersedia, (2) Mobilitas yang memudahkan siswa dan guru berpindah dari satu bagian ke bagian lain dalam satu ruang. suatu kelas, (3) Memudahkan interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa serta antar siswa, (4) Memungkinkan siswa berkelompok dan bekerja sama.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
- Populasi Penelitian
- Sampel Penelitian
Sugiyono menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik suatu populasi. Jika populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua orang dalam populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan sampel sedemikian rupa sehingga subjek diambil bukan berdasarkan strata, keacakan atau wilayah, melainkan atas dasar pertimbangan (Arikunto.
Definisi Operasional
Instrumen Penelitian
Butir pernyataan pada Instrumen Pengukuran Sikap Administratif dan Lingkungan Belajar dikembangkan dengan menggunakan skala Likert lima poin, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Yakin (RG), Tidak Setuju (TS) dan sangat tidak setuju (TS) ) setuju (STS). Tes hasil belajar dibuat dalam bentuk tes objektif dengan penilaian dikotomis yaitu skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Uma (Sugiyono) menyatakan bahwa kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Instrumen yang telah disiapkan kemudian diujikan kepada 30 siswa IV. kelas di SD Inpres Maruala.
Butir instrumen yang mempunyai r hitung dari r tabel dinyatakan valid, sedangkan butir instrumen yang jumlah r hitungnya kurang dari r tabel dinyatakan tidak valid sehingga dikeluarkan. Setelah menganalisis validitas instrumen, selanjutnya menganalisis reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Prosesnya, item instrumen yang dinyatakan valid diberi nomor urut kemudian dihitung reliabilitasnya.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
- Deskripsi Hubungan Antara Posisi Duduk Dengan Hasil Belajar Siswa
- Deskripsi Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV SD Inpres Maruala
Mendeskripsikan hubungan postur duduk dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Maruala Kecamatan Tanete Riaja Kelas IV SD Inpres Maruala Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Pada bagian proses pelaksanaan penelitian akan dibahas mengenai kondisi kelas sampel yang akan diteliti yaitu kelas IV dengan menggunakan angket berdasarkan indikator hubungan posisi duduk dengan hasil belajar siswa yang berjumlah 15 soal atau pernyataan. Tujuan penggunaan angket berdasarkan indikator-indikator tersebut adalah sebagai strategi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar.
Selanjutnya pada awal pertemuan peneliti memberikan informasi mengenai tujuan pelaksanaan pembelajaran sebelum menyebarkan angket, diharapkan dapat mengisi angket dengan benar yaitu siswa hanya memilih satu dari empat pilihan. . pilihan yang diberikan peneliti dalam angket dan menyampaikan bahwa hasil angket menunjukkan adanya hubungan antara posisi duduk dengan hasil belajar siswa. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Maruala Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang menunjukkan sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai siswa melalui pengalaman yang diberikan guru.
Proses pelaksanaan hasil belajar tersebut dilakukan dengan menggunakan tes tertulis setiap mata pelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 14 Mei sampai dengan 15 Juni oleh guru kelas IV kepada siswa. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 24 siswa yang dilakukan di SD Inpres Maruala yang diperoleh dengan menggunakan teknik observasi berupa tes tertulis. Begitu pula jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka tidak terjadi korelasi atau hubungan positif.
Berdasarkan hasil penelitian, hasil tersebut kemudian dimasukkan ke dalam korelasi product moment dengan rumus perkiraan numerik di bawah ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan menghitung hubungan posisi duduk (X) dengan hasil belajar siswa (Y) diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,318. Nilai koefisien r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N sebesar 0,361, hasil ini menunjukkan r hitung lebih besar dari r tabel sehingga hipotesis diterima, hal ini berarti terdapat hubungan antara posisi duduk dengan hasil belajar siswa.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel posisi duduk mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa di SD Inpres Maruala Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru yang Artinya semakin banyak perhatian diberikan pada posisi duduk, maka hasil belajar siswa meningkat. Hasil analisis yang diperoleh dihitung dengan menggunakan persamaan koefisien korelasi product moment yaitu 0,483 lebih besar dari nilai koefisien korelasi product moment pada tabel yaitu 0,470 pada taraf signifikansi 1%.
Saran
Kepada para guru di SD Inpres Maruala Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru agar siswa tidak cepat bosan dan lebih semangat dalam proses pembelajaran. Beri tanda silang (X) pada jawaban pilihanmu, jika ingin mengubah jawaban yang salah cukup beri tanda ≠ pada jawaban yang salah. Jawaban Anda tidak akan mempengaruhi hasil laporan Anda, jadi mohon dijawab dengan jujur berdasarkan keadaan sebenarnya.
Hasil jawaban anda merupakan informasi (data) penting bagi penulis sebagai bahan pembuatan skripsi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Apakah guru menyesuaikan media pembelajaran yang digunakannya dengan materi pembelajaran pada saat proses pembelajaran, guna meningkatkan hasil belajar? Hasil Penilaian Kuesioner Hubungan Posisi Duduk HASIL KUESIONER POSISI DUDUK KELAS IV SD INPRES MARUALA.