• Tidak ada hasil yang ditemukan

kata pengantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kata pengantar"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Analisis Situasi

PT. Komatsu Indonesia

PT. Japra Mandiri

PT. Intan Pratama Jaya

PT. Prima Karya

PT. Millako Tehnik Mandiri

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan

Dapat mengetahui kedalaman pemahaman tentang program MBKM dari dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan program studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia. Dapat mengetahui manfaat program MBKM bagi program studi Teknik Mesin ITI dan mitra industri.

Sasaran

Setelah program magang selesai (Oktober 2021), tim peneliti MBKM dari program studi teknik mesin ITI melakukan survei mengenai dampak Kebijakan Belajar Kampus Merdeka. Tim Program Studi Teknik Mesin MBKM - ITI yang dibentuk berjumlah 10 orang, seperti terlihat pada Gambar 3.3. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh program studi Teknik Mesin ITI terhadap mahasiswa sebanyak 198 orang (97%), dosen sebanyak 8 orang (80%) dan tenaga pengajar sebanyak 3 orang (100%).

Mahasiswa program studi Teknik Mesin ITI yang mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka berasal dari angkatan 2017 sampai dengan tahun 2020. Sebagian besar mahasiswa memahami kebijakan, prosedur dan mekanisme MBKM yang berlaku di program studi Teknik Mesin ITI telah dilaksanakan. Dosen program studi Teknik Mesin ITI mengikuti program MBKM yang dikelola kementerian yaitu program kampus mengajar dan program penelitian kampus merdeka.

Keterlibatan dosen program studi Teknik Mesin ITI dalam pengelolaan MBKM diperhitungkan dalam beban kerja dosen. Pendanaan menjadi kendala utama program sarjana Teknik Mesin ITI dalam memfasilitasi mahasiswanya pada program MBKM. Apalagi mereka membantu program studi Teknik Mesin ITI dalam penghitungan dan pemerataan angka kredit program MBKM.

Sebagian besar mahasiswa mengetahui bahwa tersedia kurikulum, pedoman dan prosedur operasional untuk mengikuti kegiatan MBKM di Program Studi Teknik Mesin ITI. Program magang di industri tentunya membawa manfaat bagi dunia industri, Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia dan mahasiswanya. Perlu adanya keterhubungan di lapangan antara mahasiswa dengan PT Komatsu Indonesia agar komunikasi menjadi lebih efisien dan terkoordinasi.

Komatsu Indonesia sangat tepat dimana para peserta terlebih dahulu magang di PT Komatsu Indonesia selama 2 bulan agar dapat beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan kerja di industri manufaktur alat berat (pembelajaran monozukuri), kemudian ditempatkan (4 bulan) di industri pemasok PT.

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Kebijakan MBKM  Class Activity
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Kebijakan MBKM Class Activity

METODE PELAKSANAAN

KELUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)

MANFAAT YANG DIPEROLEH

Fungsi dan Manfaat Hasil Penelitian

Sebagai acuan, data aktual akan memberikan gambaran spesifik sejauh mana dampak Program Magang Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terhadap mitra/industri dalam peningkatan produktivitas dan sistem khusus di bidang pembuatan suku cadang alat berat. Hasil penelitian ini menjadi bahan masukan bagi perancangan kebijakan berkelanjutan khususnya program magang MBKM di industri dan sejauh mana perguruan tinggi, mitra industri, dan mahasiswa dapat merasakan keberhasilan implementasi MBKM. Sebagai indikator proses pembelajaran di Institut Teknologi Indonesia khususnya program studi teknik mesin, sejauh mana keakuratan metode pengajaran dalam proses peningkatan kompetensi, hard skill (pemecahan masalah kompleks, keterampilan, kemampuan analitis) mahasiswa , dll.). .) dan soft skill (komunikasi, etika profesi, kerjasama tim, kemampuan komunikasi, dll) untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di industri manufaktur.

Mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus selama 6 bulan atau satu meter dalam lingkungan belajar nyata, mereka harus beradaptasi dan mengikuti pola kerja di industri yang menciptakan budaya kerja profesional. Manfaat teoritis dari hasil penelitian Program Kampus Merdeka Belajar (MBKM) adalah sejauh mana program MBKM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek dapat memperbaiki metode dan sistem pelaksanaannya serta menyempurnakan setiap peraturannya. yang mendukung pelaksanaan MBKM. Perbaikan model pembelajaran pada perguruan tinggi yang lebih berorientasi pada sistem studi kasus dan proyek tim nampaknya lebih sesuai dengan perkembangan saat ini.

Hal ini kemudian dilakukan secara berkelompok untuk mencari solusi perbaikan yang lebih tepat dan terpadu.Manfaat praktisnya adalah permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah (UKM) dalam proses produksi dapat diatasi secara bertahap dengan terpenuhinya aspek pengendalian. mutu dan kelangsungan produksi, keselamatan dan kesehatan kerja, peningkatan nilai ekonomi dan sosial budaya. Membantu beberapa operator untuk dapat membaca cetak biru dan menentukan proses yang akan dilakukan untuk memproduksi produk. Inovasi dalam pembuatan alat (template) sehingga terjadi peningkatan kualitas pada proses pembuatannya, sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menjamin kualitas komponen agar tidak terjadi penolakan.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Peningkatan kualitas di bidang teknis dapat diartikan dengan meningkatkan pengetahuan membaca gambar teknik di kalangan operator angkutan umum. Dengan bantuan Intan Pratama Jaya, berbagai operator dapat membaca gambar dan menentukan proses yang dilakukan untuk membuat suatu produk. Cetakan juga merupakan peningkatan kualitas dalam bidang teknis, karena dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menjamin kualitas komponen agar tidak ditolak. Misalnya, mahasiswa yang ditempatkan di PT Prima Karya memberikan masukan berdasarkan kebutuhan perusahaan saat itu.

Yaitu berupa pengelolaan gambar, penerapan peta kendali SLQDC (Safety, Legal, Quality, Delivery, Cost) dan pengelolaan alat bantu berupa pusat perdagangan mesin potong. Latar belakangnya adalah gambar manajemen memerlukan banyak pembaharuan, karena gambar teknik sangat sulit dibaca dan tidak teratur, belum adanya papan kendali untuk memantau produksi komponen dan bahan, tenaga manusia masih belum mampu membaca gambar teknis. dan pemotongan salinan. peralatan sering hilang. Prima Karya memberikan bentuk pencegahan terhadap hilangnya peralatan mesin pemotong yang jumlahnya mencapai jutaan, serta membuang banyak waktu untuk mencari atau bahkan kehilangan peralatan yang mengharuskan perusahaan untuk membeli lebih banyak.

Pelatihan bagi operator dalam mengoperasikan mesin copy cutting, perbaikan dilakukan karena data menunjukkan bahwa perusahaan banyak mengalami keterlambatan proses pengiriman akibat tertundanya proses produksi part yang diminta. Pengamatan langsung di lapangan, terjadi hambatan pada proses pemotongan pelat, yaitu hanya satu operator yang dapat mengoperasikan mesin copy cutting, padahal tersedia 2 mesin copy cutting. Hasil dari penyempurnaan tersebut adalah penambahan dua orang operator menjadi tiga orang yang dapat mengoperasikan mesin copy cutting, yang secara otomatis dapat mengatasi kemacetan dalam proses pemotongan, meningkatkan output perusahaan dan mempercepat proses pengiriman produk yang terlambat.

Kontribusi Terhadap Sektor Lain

Komatsu Indonesia yang terletak di kawasan Tegal mempunyai beberapa kendala/kendala yang dihadapi mahasiswa yaitu. Komatsu Indonesia juga telah menyiapkan segala opsi terkait Covid-19, baik pencegahan maupun pemantauan jika ada yang tertular. Contoh konkritnya, pelajar wajib menjalani usap antigen setiap memasuki wilayah Komatsu Indonesia jika baru keluar wilayah Jabodetabek.

Komatsu Indonesia mengikuti pelatihan yang berlangsung selama satu bulan di KIMDI (Lembaga Pengembangan Manajemen Komatsu Indonesia). Yang perlu lebih diperhatikan selama pelatihan adalah detail prestasi mahasiswa dalam program magang. Fluktuasi permintaan pada sektor pertambangan khususnya batubara membuat produksi alat berat menjadi tidak stabil, sehingga ketika permintaan alat berat menurun maka operator yang bekerja pada supplier menjadi pengangguran (buruh harian lepas) karena hanya bekerja pada saat ada kebutuhan saja. pesanan dari PT.

Fluktuasi yang ekstrim mengakibatkan operator tidak mendapatkan pekerjaan sehingga harus mencari pekerjaan lain, sehingga ketika fluktuasi tiba-tiba meningkat maka perusahaan sulit mencari operator pengganti. Komatsu Indonesia yang membutuhkan waktu berbulan-bulan setelah barang diterima, sangat menyulitkan pemasok untuk menambah modal untuk melanjutkan produksi lebih lanjut. Perawatan dan kalibrasi yang buruk membuat mesin produksi tidak akurat, sehingga sulit mempertahankan ukuran toleransi bahkan selama produksi.

KENDALA / HAMBATAN DAN TINDAK LANJUT

Kendala

Sosialisasi & Seleksi Meski MBKM dipersiapkan semaksimal mungkin, tentunya ada poin-poin yang harus dievaluasi sebagai bentuk pembelajaran untuk kegiatan selanjutnya yang lebih baik. Prestasi Program Pelatihan dan Magang Sebelum memulai kerja magang, mahasiswa dibekali ilmu oleh trainer PT yang berpengalaman. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan komunikasi yang lebih intensif melalui mentor (perusahaan & dosen) dalam bimbingan rutin. Kendala lain yang harus diperhatikan adalah ketercapaian program atau tujuan dari program itu sendiri, karena dalam pelaksanaannya siswa harus dituntut untuk melakukan perbaikan, namun sebelumnya siswa belum pernah terjun di lapangan sehingga sulit. untuk menemukan permasalahan/menentukan perbaikan apabila terdapat kekurangan bantuan dan komunikasi dari pihak perusahaan.

Kendala selanjutnya yang ada adalah terkait penjadwalan, karena jadwal yang tidak sesuai praktik dan berubah tergantung PPKM/karantina wilayah. Di masa pandemi ini, jadwal yang terkadang hati-hati menjadi hal yang harus diperhatikan agar tidak menyimpang terlalu jauh dari jadwal. agenda magang. Parahnya bila barang bergesekan dengan benda lain akibat dari pengepakan, sehingga kerusakan lukisan pada saat pengiriman tidak dapat dihindari, hal ini akan menyebabkan produk tidak dapat berfungsi dengan baik pada saat pemeriksaan di PT. Permintaan jumlah produksi yang kecil untuk setiap part menjadi permasalahan karena operator harus membuat alat stop/JIG baru dan meresetnya pada saat produksi.

Sedangkan supplier di Tegal masih menggunakan grinder untuk melepas las sehingga memakan waktu lama dan hasilnya kurang bagus. Pada saat praktikum sebenarnya siswa telah mengetahui bahwa ada cara cepat dalam menentukan dimensi awal suatu pelat sebelum ditekuk, namun karena keterbatasan pengetahuan dalam bekerja dengan aplikasi menggambar Solidworks maka siswa merasa kurang percaya diri akan hal tersebut. . Menurut mahasiswa tersebut, dirinya mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut dan berharap selama berada di kampus dapat mengikuti pembelajaran Solidworks, karena menurutnya menguasai salah satu program menggambar bagi lulusan atau mahasiswa Teknik Mesin itu sangat penting.

Tindak Lanjut

Setelah itu, siswa diajarkan cara menentukan dimensi awal yang benar sebelum dilakukan pembengkokan oleh insinyur dari PT. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan program studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia telah memahami dengan baik kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, baik bentuk kegiatan, jumlah jumlah sks yang setara dan jumlah semester yang diambil di luar universitas. Survei juga membuktikan bahwa siswa antusias melaksanakan MBKM dan sangat merekomendasikan kegiatan ini kepada temannya.

Kemitraan dengan industri melalui magang di kampus saling menguntungkan. Bagi perguruan tinggi: dapat menghasilkan lulusan yang handal, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mempunyai daya tempur yang tinggi. Salah satu peserta magang, Asep Firmansyah, pada akhir magang diterima menjadi insinyur di Asia Development Center.

Hal ini menjadi salah satu indikator keberhasilan karena industri bisa langsung merekrut peserta magang yang benar-benar memahami dunia kerja, khususnya di industri alat berat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Kebijakan MBKM  Class Activity
Gambar 3.1. Materi Pembelajaran Monozukuri
Gambar 3.2. Materi Learning Implementation
Gambar 3.3. Tim MBKM – Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

The study also recommended that the current women empowerment policy be reviewed to reflect the actual situation and that government should also establish a