• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
136
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seorang guru sebagai pendidik harus mampu menggunakan metode dan media pengajaran yang inovatif agar dapat menciptakan motivasi belajar siswa dan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Variasi metode dan materi pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu media pembelajaran dapat membantu siswa meningkatkan pemahamannya sekaligus menyajikan materi dengan cara yang menarik. Dari penjelasan di atas peneliti ingin menggabungkan materi perbandingan dengan media komik, karena komik dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik dan menimbulkan semangat belajar pada siswa.

Seperti yang dikemukakan Sudjana dan Riva'i (2002), penggunaan komik sebagai media pembelajaran dapat merangsang proses belajar mengajar dan dapat membuat siswa lebih semangat belajar dengan menimbulkan sikap menghargai yang mempengaruhi hasil belajar siswa. menjadi lebih kuat karena. Hasil penelitian Septy (2019) berjudul “Pengembangan media pembelajaran komik pada materi santai di kelas VIII” dan penelitian Adeliyanti (2018) berjudul “Pengembangan teknologi matematika e-comic sebagai suplemen pengajaran dalam penggunaan fungsi kuadrat” menyatakan bahwa Media pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan respon yang positif dari siswa, mereka merasa senang dan tertarik dengan media tersebut, sehingga pembelajaran dapat diterima dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengembangan Media Komik Materi Komparatif Untuk Siswa SMP Kelas VII”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pembatasan Masalah

Definisi Operasional

Proses pengembangan media komik untuk bahan perbandingan merupakan rangkaian kegiatan produksi pengembangan media komik yang terdiri dari 5 tahap yaitu (1) Analisis, (2) Perancangan, (3) Pengembangan, (4) Implementasi. 5) Evaluasi (evaluasi). Hasil pengembangan media komik untuk materi perbandingan siswa kelas VII SMA adalah media komik yang diperoleh dari proses pengembangan sehingga menjadi media komik yang layak digunakan. Proses validasi dikatakan valid apabila media pembelajaran dinyatakan layak digunakan dengan atau tanpa revisi oleh validator.

Media komik dikatakan efektif jika Tes Hasil Belajar Siswa memperoleh nilai yang baik, yaitu jika nilai tes belajar siswa memperoleh skor sama atau lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Media komik dikatakan praktis jika angket respon siswa terhadap materi media komik komparatif mendapatkan hasil yang positif.

KAJIAN PUSTAKA

Deskripsi Teoritik

  • Pengembangan
  • Media Pembelajaran
  • Komik
  • Materi Perbandingan SMP Kelas VII
  • Media komik Materi Perbandingan pada kelas VII

Media yang dimaksud adalah media pembelajaran sehingga teori perkembangan yang digunakan adalah teori perkembangan pembelajaran. Pengertian media pembelajaran menurut (Latuheru, 1998) adalah semua alat (alat bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar untuk mentransfer materi dari guru ke siswa sehingga pesan lebih mudah diterima dan membuat siswa lebih termotivasi dan aktif.

Media pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya, media menjamin keseragaman pengamatan. Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah media komik, karena peneliti ingin memadukan nilai seni dalam matematika dengan tujuan untuk menarik minat dan perhatian siswa serta memotivasi siswa untuk terus belajar. Kelebihan dan Kekurangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Komik dapat dijadikan sebagai alat komunikasi visual sebagai media (alat) pembelajaran yang mampu menyampaikan informasi secara efektif dan efisien.

Oleh karena itu kartun dapat dipilih untuk digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Gambar 2.2 Frame  komik
Gambar 2.2 Frame komik

Penelitian Yang Relevan

Penelitian Adeliyanti, (2018) berjudul “Pengembangan Teknologi E-Comic Berbasis Matematika Sebagai Suplemen Pembelajaran Pada Penerapan Fungsi Kuadrat”. Setelah dilakukan tinjauan secara umum, media yang dikembangkan dinyatakan valid menurut ahli materi dan ahli media dengan persentase hasil yang dicapai yaitu 95,3% oleh validator I, 89% oleh validator II dan 96% oleh validator III. Tes hasil belajar yang diikuti oleh 32 siswa dalam penelitian ini menghasilkan ketuntasan kelas 81,25% dan angket respon pengguna menunjukkan persentase angket sebesar 94% yang menunjukkan bahwa siswa saat belajar menggunakan e-comics memiliki akses internet yang mudah, menikmati belajar. dengan adanya media ini, tidak merasa bosan dan termotivasi untuk belajar matematika menggunakan media komik.

Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah penggunaan komik elektronik berbasis teknologi pada materi dengan fungsi kuadrat, sedangkan penelitian kali ini menggunakan komik pada materi perbandingan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Subjek dan Objek Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Alur pengembangan dalam pengembangan media komik materi perbandingan untuk siswa kelas VII SMP adalah sebagai berikut. Tes prestasi belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mereka mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media komik. Alat penilaian media komik berupa angket penilaian media untuk ahli media, ahli materi dan ahli bahasa.

Hasil pengembangan media komik berupa komik matematika untuk materi perbandingan siswa kelas VII SMA. Dari hasil skor penilaian media komik bagi ahli media diketahui rata-rata skor total adalah 4,38. Dari hasil skor review media komik bagi ahli materi diketahui rata-rata skor total adalah 4,31.

Dari hasil skor rating media komik bagi ahli bahasa, diketahui rata-rata skor keseluruhan adalah 4,15. Angket respon siswa ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan media komik yang dikembangkan saat digunakan dalam pembelajaran. Alat penelitian meliputi angket penilaian media buku komik bagi ahli media, ahli materi dan ahli bahasa, serta tes prestasi belajar dan angket bagi siswa.

Berikut adalah hasil evaluasi pengembangan media komik materi komparatif untuk siswa kelas VII. Berdasarkan hasil evaluasi, media komik yang dikembangkan sangat efektif dalam pembelajaran matematika di sekolah.

Gambar 3.1. Model Pengembangan ADDIE
Gambar 3.1. Model Pengembangan ADDIE

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses Pengembangan Modul

Dengan menggunakan media komik dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih mudah memahami konsep perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. Pemaparan isi media komik meliputi penyajian materi perbandingan yang disesuaikan dengan hasil analisis kurikulum. Media komik yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian yaitu awal, isi dan akhir.

Angket penilaian media komik untuk ahli materi terdiri dari dua aspek penilaian yaitu penilaian pembelajaran dan penilaian materi. Glosarium memuat istilah-istilah penting dalam media komik materi perbandingan dengan penjelasan arti istilah-istilah yang bertujuan membantu siswa memahami materi. Media komik yang dikembangkan kemudian dikonsultasikan dengan pembimbing untuk saran dan perbaikan.

Setelah dilakukan beberapa perbaikan, media komik kemudian divalidasi oleh ahli media, ahli materi dan ahli bahasa. Perbaikan media komik terjadi setelah media komik dinilai validitasnya oleh ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa. Masukan dan saran perbaikan dari para ahli mengenai kualitas media stripping digunakan untuk perbaikan media stripping yang sedang dikembangkan.

Setelah media komik ditemukan layak untuk diuji dengan revisi oleh ahli media, ahli materi dan ahli bahasa, tahap selanjutnya adalah tahap implementasi. Hasil survei respon siswa ditentukan dengan menghitung skor rata-rata responden yaitu siswa kelas VIII SMPN 1 Candi yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media komedi. Produk akhir yang dihasilkan adalah media komedi dengan materi revisi untuk siswa kelas VII SMA.

Tabel 4.2 Penyajian Materi Media komik
Tabel 4.2 Penyajian Materi Media komik

Pembahasan

Selanjutnya tahap pengembangan, pada tahap ini peneliti mengembangkan media komik untuk bahan perbandingan sesuai dengan desain awal yang telah dirancang. Berdasarkan penilaian, skor rata-rata untuk media kartun adalah 4,28 berdasarkan tabel 3.1 termasuk dalam kategori sangat valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut ahli media, ahli materi dan ahli bahasa, media kartun yang dikembangkan sangat valid yang sesuai dengan standar kartun.

Setelah belajar dengan media komik, siswa kemudian diberikan tes prestasi belajar untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah menggunakan media komik yang dikembangkan. Artinya media komik yang dikembangkan sangat efektif yaitu media komik yang dikembangkan memberikan hasil yang baik bagi siswa. Dari berbagai tahapan pengembangan tersebut menghasilkan produk akhir yang berjudul Materi Komparatif Media Komik untuk Siswa Kelas VII SMP.

Berdasarkan hasil penelitian dan ulasan terhadap media komik yang dikembangkan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penilaian, media komik yang dikembangkan sangat valid yaitu memenuhi standar komik pendidikan. Peran media komik terhadap literasi sains siswa kelas V SD pada materi siklus air (penelitian pra eksperimen pada siswa kelas V SD Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang).

Media Kartun Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Perkalian pada Siswa Kelas 3 MI Nurul Huda Malang. Perhatikan baik-baik setiap pernyataan terkait media komik yang baru saja Anda pelajari. Lebih mudah bagi saya untuk mempelajari materi perbandingan dengan gambar-gambar yang disajikan dalam media komik ini.

PENUTUP

Simpulan

Pengembangan media komik untuk materi perbandingan siswa kelas VII SMP menerapkan model pengembangan Dick & Carry, terdapat 5 langkah dalam proses pengembangan ADDIE yaitu: (1) Analisis, pada langkah ini peneliti melakukan analisis kurikulum terhadap materi perbandingan dan menganalisis karakteristik siswa. Dari langkah awal diperoleh bahwa media komik yang dikembangkan layak untuk digunakan pada materi perbandingan, (2) Desain, langkah kedua yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan gambar dan pertanyaan terkait materi perbandingan, mencari referensi buku, menyusun sketsa gambar media komik, dan menentukan spesifikasi media komik. 3) Pengembangan (Development) Pada langkah ini peneliti mulai mengembangkan media komik untuk materi perbandingan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan sebelumnya, (4) Implementasi (Implementation) yang dilakukan peneliti pada langkah ini adalah uji coba media komik dalam proses pengajaran dan pembelajaran matematika di sekolah. Uji coba dilakukan di kelas VIII I SMP Negeri 1 Candi, (5) Evaluasi (Evaluation) merupakan tahap akhir dari pengembangan ADDIE, pada tahap ini dilakukan review akhir.

Dari aspek validitas, hasil penilaian ahli media, ahli materi dan ahli bahasa terhadap media komik yang dikembangkan termasuk dalam kelompok sangat valid dengan skor rata-rata 4,28. Dari aspek keefektifan, hasil tes pembelajaran dengan nilai rata-rata kelas 84,5 dan tes ketuntasan hasil belajar 95% dan dinilai sangat baik dalam kelompok. Dari segi kepraktisan, hasil yang diperoleh dari survei respon siswa rata-rata persentase keseluruhan sebesar 97,2%, yang berarti bahwa media komik yang dikembangkan sangat praktis dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Saran

Diakses 2021, dari Google Scholar: http://saff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsih-mpd/7cpengembangan-model-pembelajar.pdf. Lembar validasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai validitas media strip yang dikembangkan dari komponen-komponen yang dilampirkan. Pendapat, kritik, saran dan koreksi dari kalian sangat membantu dalam perbaikan dan peningkatan kualitas media komik yang saya kembangkan.

Sehubungan dengan itu, saya mengharapkan kesediaan Anda untuk memberikan penilaian pada setiap pertanyaan sesuai petunjuk di bawah ini. Saya dapat menghubungkan uraian materi di media komik dengan hal-hal yang pernah saya alami dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar

Gambar 2.2 Frame  komik
Gambar 2.4 Narasi komik
Gambar 2.3 Balon kata
Gambar 2.5 Efek suara dalam komik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses perhitungan penentuan MAWAPRES adalah dengan menggunakan VIKOR, berdasarkan Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi yang diterbitkan oleh direktorat Jenderal