• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Dalam Kebidanan

N/A
N/A
Kebidanan Angkatan 2020

Academic year: 2023

Membagikan "Kebijakan Dalam Kebidanan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan Dalam

Kebidanan

Dosen Pengampu: Dewi Andariya Ningsih, S.ST., M.Keb Kelompok 01 Pertemuan 03

(2)

Kelompok 1 Arifah Arifin Dina Alhabsyi Fany Matul Hidayah

Ilta Susiana Rohmatul Fadilah

Susiana

Yaumil Fitriyah

(3)

Menganalisis isu-isu mengenai permasalahan gender yang mempengaruhi professionalitas

bidan dan siklus kehidupan

perempuan

(4)

Paradigma dan isu-isu mengenai permasalahan gender yang mempengaruhi

profesionalitas bidan dan siklus kehidupan

Dampak ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender pada kesehatan perempuan

dan praktik kebidanan

01 02

Topik

(5)

01

Paradigma dan isu-isu mengenai permasalahan gender yang mempengaruhi profesionalitas

bidan dan siklus kehidupan

(6)

Paradigma dalam disiplin intelektual

adalah cara pandang orang terhadap diri dan

lingkungannya yang akan mempengaruhinya

dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan

bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat

berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan

praktik yang diterapkan dalam memandang

realitas dalam sebuah komunitas yang sama,

khususnya, dalam disiplin intelektual

(7)

Gender adalah peran dan

tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara sosial, yang berhubungan dengan presepsi dan

pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki di masayarakat bukan karena

perbedaan biologis.

(8)

Budaya yang Berpengaruh terhadap Gender

1. Sebagian besar masyarakat banyak menganut kepercayaan yang salah tentang apa arti menjadi seorang wanita, dengan akibat yang berbahaya bagi kesehatan wanita.

2. Setiap masyarakat mengharapkan pria dan wanita untuk berpikir, berperasaan dan bertindak dengan pola-pola tertentu, dengan alasan hanya karena mereka

dilahirkan sebagai wanita atau pria.

3. Gender yang dihubungkan dengan jenis kelaminnya tersebut, semuanya adalah hasil rekayasa masyarakat.

(9)

1. Diskriminasi Terhadap Perempuan Dalam Akses Dan Penguasaan Atas Sumber- Sumber Kehidupan, Kesempatan, Status dan Penghargaan.

Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang perempuan terkadang mendapatkan diskriminasi dan anggapan sebelah mata atas dirinya. Diskriminasi dapat terjadi baik dalam kehidupan pekerjaan, keluarga (antara suami dan istri), hingga kehidupan yang dilaluinya dalam masyarakat. Dengan adanya diskriminasi inilah kemudian banyak pihak terutama perempuan sendiri menyadari pentingnya mengangkat isu hak perempuan sebagai salah satu jenis hak asasi manusia yang harus dapat diakui dan dijamin perlindungannya dari segi apapun baik di media sosial, akses kesehatan, pendidikan dan pengajaran, profesi ketenagakerjaan, serta untuk melakukan perbuatan hukum dan politik.

(10)

Isu dalam Pelayanan Kebidanan

Penjaminan kepada para perempuan untuk mendapatkan perlindungan yang lebih dan khusus. Hal ini terutama akibat rentannya kesehatan wanita berkaitan dengan fungsi reproduksinya. Seorang wanita telah mempunyai kodrat dari Tuhan Yang Maha Esa untuk mengalami kehamilan, menstruasi setiap bulan, dan juga kekuatan fisik yang lebih lemah dibandingkan pria. Adanya hal-hal tersebut inilah kemudian dirasakan perlu untuk melakukan perlindungan yang lebih khusus kepada mereka perempuan.

(11)

Isu dalam Politik dan Kebijakan

Seorang perempuan juga mempunyai hak yang sama untuk turut

serta dalam pemerintahan serta diperlukannya perlindungan dan hak-hak bagi perempuan di bidang politik, antara lain :

a. Hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan dengan ikut serta dalam perumusan kebijakan pemerintah dan pelaksanaan kebijakan;

b. Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan berkala yang bebas untuk menentukan wakil rakyat di pemerintahan

c. Hak untuk ambil bagian dalam organisasi-organisasi pemerintahan

dan non pemerintahan dan himpunan himpunan yang berkaitan

dengan kehidupan pemerintahan dan politik negara tersebut.

(12)

Isu – Isu dalam Pendidikan

Pendidikan adalah dasar yang paling penting bagi kehidupan manusia.

Dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, baik dari kualitas akal, pemikiran, perilaku hingga ekonomi, dan pendidikan tersebut tentunya didapatkan dengan pengajaran. Pengajaran harus diberikan pada setiap orang untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Oleh karena itulah kemudian setiap manusia di dunia ini berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran, tidak terkecuali untuk semua perempuan. Setiap perempuan sama halnya dengan setiap pria mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

(13)

Dampak ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender pada kesehatan perempuan dan praktik kebidanan

Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur dimana baik kaum laki-laki dan kaum perempuan menjadi korban dari sistem tersebut. Dari segi pelayanan kesehatan perempuan Indonesia masih diperlakukan tidak adil dan masih merupakan masyarakat nomor dua. Hal ini dapat dilihat dari laporan laporan Indonesia. Mencegah kematian ibu, khususnya saat persalinan telah menjadi perhatian baik secara global dan nasional. Salah satu target dalam SDGs adalah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Memastikan seluruh wanita memiliki akses terhadap kontrasepsi, menyediakan perawatan untuk melahirkan, serta akses perawatan darurat yang tepat waktu pada ibu hamil ketika akan melahirkan dinilai menjadi upaya terbaik dalam upaya mencapai target AKI.

(14)

Kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi yang sempurna dari fisik, mental dan keadaan sosial dari manusia. Oleh karena itu pemerintah sebagai perumus dan pemilik kebijakan khususnya tentang kesehatan

reproduksi perempuan harus lebih adil dan menghormati hak perempuan atas tubuhnya, sehingga dalam jangka panjang akan

memberikan kontribusi yang nyata dalam mengatasi masalah

kependudukan dengan resiko yang jauh lebih kecil dibanding kebijakan

kependudukan menggunakan kontrasepsi modern.

(15)

Daftar Pustaka

Absalom, L. K., Kaka, B., Tanhidy, J. (2022). Menyikapi Isu Kesetaraan Gender di Indonesia dalam Perspektif Imago Dei. Jurnal Kala Nea. 3(1): 1-15.

Farchiyah, F., Sukmawan, R. F., Purba, T. S. K., dkk. (2021). Kesehatan Reproduksi Perempuan di Indonesia dalam Perspektif Gender. Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ. 73-83.

Wiasti, N. M. Mencermati Permasalahan Gender dan Pengarusutamaan Gender

(PUG), (Jurnal Prodi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Unud), Sunari

Penjor Vol. 1 No. 1. September 2017.

(16)

Terimakasih 

Referensi

Dokumen terkait

Dari kedua hak dasar inilah lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan.Mengingat begitu pentingnya

Isu HAM (Hak Asasi Manusia) yang mencuat kepermukaan bukan saja berkait dengan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintahan pada masa lalu, seperti

Pasal 3 ayat (3), “Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia tanpa diskriminasi.” Pasal 4, “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,

Mekanisme yang dibentuk oleh Komisi HAM PBB untuk menyelediki masalah hak asasi manusia berdasarkan isu hak asasi tertentu (misalnya hak kebebasan berekspresi) atau negara

Isu hak asasi manusia sering menjadi pertikaian dalam kalangan pelbagai pihak terutamanya apabila menyentuh perkara sensitif berkaitan dengan kebebasan

Hal ini berkaitan dengan hak menentukan diri sendiri (the right to self determination) sebagai dasar hak asasi manusia dan hak pasien untuk mendapatkan informasi yang

Mengangkat sebuab isu tentang perempuan, terutama sosok pemimpin Megawati yang dikenal dengan pemimpin yang kharismatik, dan bagaimana jika Megawati menjadi seorang pemimpin apakah akan ada pembebasan terhadap hak politik perempuan yang terjadi di Indonesia.

Adanya perbedaan sikap dan perilaku Membedakan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan konstruksi masyarakat Pembatasan hak asasi manusia Hak asasi perempuan dan laki-laki