KEBUDAYAAN JAWA
Kebudayaan ?
pengetahuan manusia yang diyakini kebenarannya , mempengaruhi dan dipengaruhi perasaan dan emosi dan menjadi sumber bagi sistem kehidupan.
penilaian sesuatu yang baik - buruk, berharga - tidak, bersih -kotor
Hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.
kekuatan batin dalam daya upaya menuju kebaikan
Wujud budaya
Ide,gagasan,norma ,
aturan
Aturan berpola (sistem aturan
masyarakat)
Hasil karya manu- sia
Isi Budaya
1 1
• Religi, perangkat dan upacara keagamaan
• Sistem dan organisasi kemasyarakatan
2 2
• Sistem pengetahuan
• Bahasa dam kesenian
3 3
• Sistem matapencaharian
• Teknologi dan peralatan
Suku bangsa dan wilayah budaya
Suku bangsa Jawa : orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa dengan seluruh dialeknya dalam kehidupan sehari-hari dan bertempat tinggal di jawa tengah, jawa timur dan DIY
Wilayah budaya Jawa
Daerah Jawa Barat/tanah Pasundan
Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tanah Jawa, meliputi daerah Banyumas, Kudus, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Malang, Kediri.
Daerah pesisir dan ujung Timur (Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kudus, Demak, Gresik), Surabaya, Madura.
Wilayah budaya Jawa dewasa ini menyebar hampir diseluruh pulau di wilaya h Indonesia (penyebaran lewat transmigrasi, bekerja dll)
Kebudayaan Jawa
pancaran atau pengejawantahan budi manusia Jawa.
Mencakup kemauan, cita-cita, ide maupun semangat dalam mencapai kesejahteraan, keselamatan lahir dan batin.
kebudayaan Hindu- Jawa, Islam-Jawa,. kebudayaan barat-Jawa Dalam perkembangannya, kebudayaan Jawa masih tetap seperti dasar kelahirannya, merupakan : kristalisasi pemikiran-pemikiran lama, yaitu: berkeyakinan
kepada Sang Maha Pencipta, penyebab dari segala kehidupan manusia adalah bagian dari kodrat alam semesta (makrokosmos), manusia dengan alam saling mempengaruhi.
tata tentrem karta raharja” yaitu keadaan damai, sejahtera, aman,
sentosa berdasar pada keutamaan hidup
STRUKTUR MASYARAKAT JAWA
Penggolongan Masyarakat Jawa Berdasarkan Kelompok Sosial Ekonomi:
a. kaum priyayi
yaitu terdiri priyayi rendah (pegawai rendah dan intelektual), dan priyayi tinggi/priyagung (pejabat).
b. wong cilik
yaitu para petani di pedesaan dan orang-orang yang berpend
apatan rendah di kota-kota.
Berdasarkan Kelompok Sosial- Keagamaan a. kaum santri
orang Jawa yang hidupnya berusaha sesuai ajaran Islam (aktif) .
b. kaum abangan
orang Jawa yang beragama Islam (pasif) sebagai pemilik
tradisi budaya, dan nonIslam, yaitu orang Jawa yang telah berp
indah dari agama Islam ke agama lain
Secara Antropologis
Kaum priyayi : orang-orang Jawa ningrat yang masih memiliki katurunan atau keluarga kraton.
b. Kaum Santri : orang-orang Jawa Islam yang hidupnya lebih didominasi pengamalan agama Islam.
c. Kaum abangan : orang Jawa yang berasal dari kalangan bawah (bukan
santri ataupun priyayi)
Kesusasteraan Jawa
Kitab Jawa Tua : Serat Tjanda-Karana, Serat Ramayana (versi Jawa Kuna), Sang hyang Kamahayanikan, Brahmandapurana.
Kitab Jawa Kuna (Kakawin) : Arjuna Wiwaha, Kresnayana, Sumanasantaka, Bhomakwaya, Bharatayudha, Hariwangsa, Gatotkacasraja, Smaradahana,
Kakawin Baru : Brahmandapurana, Kunjarakarna, Nagarakretagama, Arjuna Wijaja, Sutasoma/Purusada-santa, Parthayadnya, Niticastra, Nirarthaprakreta,
Jawa tengahan : Prosa : Tantu Panggelaran, Calon Arang, Tantri Kamandaka, Korawacraya, Pararaton
Jawa tengahan : Kakawin : Dewaruci, Sudamala, Kidung Subrata, Panji Angreni, Sri Tanjung
Kitab Jawa Islam : Nitisruti, Nitipraja, Sewaka, Menak, Rengganis, Manikmaja, Ambya, Kandha
Kitab Jaman Surakarta Awal : baratayudha (stl Islam), wulangreh, tri pomo, dll Sastra Jawa Baru : prosa, geguritan.