• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebudayaan Jawa - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kebudayaan Jawa - Spada UNS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEBUDAYAAN JAWA

(2)

Kebudayaan ?

 pengetahuan manusia yang diyakini kebenarannya , mempengaruhi dan dipengaruhi perasaan dan emosi dan menjadi sumber bagi sistem kehidupan.

 penilaian sesuatu yang baik - buruk, berharga - tidak, bersih -kotor

 Hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.

 kekuatan batin dalam daya upaya menuju kebaikan

(3)

Wujud budaya

Ide,gagasan,norma ,

aturan

Aturan berpola (sistem aturan

masyarakat)

Hasil karya manu- sia

(4)

Isi Budaya

1 1

• Religi, perangkat dan upacara keagamaan

• Sistem dan organisasi kemasyarakatan

2 2

• Sistem pengetahuan

• Bahasa dam kesenian

3 3

• Sistem matapencaharian

• Teknologi dan peralatan

(5)

Suku bangsa dan wilayah budaya

Suku bangsa Jawa : orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa dengan seluruh dialeknya dalam kehidupan sehari-hari dan bertempat tinggal di jawa tengah, jawa timur dan DIY

Wilayah budaya Jawa

 Daerah Jawa Barat/tanah Pasundan

 Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tanah Jawa, meliputi daerah  Banyumas, Kudus, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Malang, Kediri.

 Daerah pesisir dan ujung Timur (Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kudus, Demak, Gresik), Surabaya, Madura.

 Wilayah budaya Jawa dewasa ini menyebar hampir diseluruh pulau di wilaya h Indonesia (penyebaran lewat transmigrasi, bekerja dll)

(6)

Kebudayaan Jawa

pancaran atau pengejawantahan budi manusia Jawa.

Mencakup kemauan, cita-cita, ide maupun semangat dalam mencapai kesejahteraan, keselamatan lahir dan batin.

kebudayaan Hindu- Jawa, Islam-Jawa,. kebudayaan barat-Jawa Dalam perkembangannya, kebudayaan Jawa masih tetap seperti dasar kelahirannya, merupakan : kristalisasi pemikiran-pemikiran lama, yaitu: berkeyakinan

kepada Sang Maha Pencipta, penyebab dari segala kehidupan manusia adalah bagian dari kodrat alam semesta (makrokosmos), manusia dengan alam saling mempengaruhi.

tata tentrem karta raharja” yaitu keadaan damai, sejahtera, aman,

sentosa berdasar pada keutamaan hidup

(7)

STRUKTUR MASYARAKAT JAWA

Penggolongan Masyarakat Jawa Berdasarkan Kelompok Sosial Ekonomi:

a. kaum priyayi

yaitu terdiri priyayi rendah (pegawai rendah dan intelektual), dan priyayi tinggi/priyagung (pejabat).

b. wong cilik

yaitu para petani di pedesaan dan orang-orang yang berpend

apatan rendah di kota-kota.

(8)

Berdasarkan Kelompok Sosial- Keagamaan a. kaum santri

orang Jawa yang hidupnya berusaha sesuai ajaran Islam (aktif) .

b. kaum abangan

orang Jawa yang beragama Islam (pasif) sebagai pemilik

tradisi budaya, dan nonIslam, yaitu orang Jawa yang telah berp

indah dari agama Islam ke agama lain

(9)

Secara Antropologis

Kaum priyayi : orang-orang Jawa ningrat yang masih memiliki katurunan atau keluarga kraton.

b. Kaum Santri : orang-orang Jawa Islam yang hidupnya lebih didominasi pengamalan agama Islam.

c. Kaum abangan : orang Jawa yang berasal dari kalangan bawah (bukan

santri ataupun priyayi)

(10)

Kesusasteraan Jawa

Kitab Jawa Tua : Serat Tjanda-Karana, Serat Ramayana (versi Jawa Kuna), Sang hyang Kamahayanikan, Brahmandapurana.

Kitab Jawa Kuna (Kakawin) : Arjuna Wiwaha, Kresnayana, Sumanasantaka, Bhomakwaya, Bharatayudha, Hariwangsa, Gatotkacasraja, Smaradahana,

Kakawin Baru : Brahmandapurana, Kunjarakarna, Nagarakretagama, Arjuna Wijaja, Sutasoma/Purusada-santa, Parthayadnya, Niticastra, Nirarthaprakreta,

Jawa tengahan : Prosa : Tantu Panggelaran, Calon Arang, Tantri Kamandaka, Korawacraya, Pararaton

Jawa tengahan : Kakawin : Dewaruci, Sudamala, Kidung Subrata, Panji Angreni, Sri Tanjung

Kitab Jawa Islam : Nitisruti, Nitipraja, Sewaka, Menak, Rengganis, Manikmaja, Ambya, Kandha

Kitab Jaman Surakarta Awal : baratayudha (stl Islam), wulangreh, tri pomo, dll Sastra Jawa Baru : prosa, geguritan.

Referensi

Dokumen terkait

sekitar (Mufidah, A. Suku jawa yang bertempat tinggal di daerah Desa Sumanggar Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun memiliki kebudayaan dalam proses upacara adat

Free sufficient skin with the knife to per- mit the skin to be "fisted" off in the same manner on the outside of the leg, working off the point of the shoulder and down the side of the