• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECAMATAN KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KECAMATAN KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR”"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Hubungan faktor usia dan pekerjaan dengan kejadian abortus di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Hubungan faktor usia dan pekerjaan dengan kejadian abortus di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.

Latar Belakang

Di seluruh dunia, ada 20 juta aborsi setiap tahun dan 70.000 wanita meninggal akibat aborsi setiap tahun. Menurut data KIA Bidan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, jumlah ibu hamil yang melakukan aborsi sebanyak 28 ibu hamil pada Januari-Maret 2018 dan meningkat menjadi 35 ibu hamil pada Januari-Maret 2019.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Namun demikian, sebaiknya perawat dan tenaga kesehatan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil yang berisiko dengan memberikan informasi kesehatan/konseling kepada ibu hamil tentang komplikasi atau tanda bahaya selama kehamilan dan memberikan pelayanan yang lebih baik. Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang faktor resiko keguguran dan ibu hamil dapat menentukan usia untuk mempersiapkan kehamilan, dan ibu hamil yang sudah hamil dalam masa resiko sebaiknya menjaga kesehatan dan memeriksakan kehamilannya dengan baik secara teratur. ke pelayanan kesehatan terdekat untuk menghindari Salah satu masalah kehamilan adalah keguguran.

Keaslian Penelitian

Menurut penelitian Putri (2018) tentang hubungan faktor risiko ibu hamil dengan kejadian keguguran ditemukan ibu. Penelitian sebelumnya menurut Dinaria (2015) mengenai umur dengan kejadian keguguran pada ibu hamil oleh Dr.

TINJAUAN TEORI

Abortus

  • Klasifikasi Abortus
  • Etiologi
  • Komplikasi…

Pada abortus ini terjadi perdarahan uterus pada masa kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu, janin masih berada di dalam rahim, tanpa dilatasi serviks. Pada abortus ini terjadi peradangan rahim pada masa kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu dengan dilatasi.

Etiologi

Infeksi ibu dapat menimbulkan risiko terhadap perkembangan janin, terutama pada akhir trimester pertama atau awal trimester kedua. Penyebab kematian janin belum diketahui secara pasti, apakah janin tersebut terinfeksi atau merupakan toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme penyebab.. penyakit yang dapat menyebabkan abortus.

Faktor Resiko

  • Umur/Usia
  • Paritas
  • Riwayat Abortus Sebelumnya
  • Jarak Kehamilan
  • Sosial Ekonomi
  • Pendidikan
  • Pekerjaan

Padahal kehamilan yang terjadi di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun dianggap berisiko. Sebagian besar wanita di atas 35 tahun mengalami kehamilan yang sehat dan juga bisa melahirkan bayi yang sehat. Semakin dewasa ibu, semakin banyak pula risiko yang dihadapi, termasuk risiko kehamilan. Profesional kesehatan sekarang membantu wanita hamil berusia 30-an dan 40-an untuk menuju kehamilan yang lebih aman.

Bayi yang lahir dari ibu dengan paritas tinggi memiliki resiko tinggi untuk mengalami abortus karena kehamilan yang berulang menyebabkan rahim yang tidak sehat. Jarak antar kehamilan yang baik adalah jarak dari persalinan terakhir hingga awal kehamilan saat ini, yaitu lebih dari 2 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu jauh akan meningkatkan kejadian abortus dan sebaliknya jarak yang terlalu dekat juga akan meningkatkan kejadian abortus (Fajria, 2012).

Gejala Klinis

Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah, seorang karyawan dapat mengalami gangguan kesehatan seperti anemia, keguguran pada ibu hamil atau penyakit akibat kerja. Ketika ibu hamil memiliki beban kerja yang berat di tempat kerja dapat menyebabkan stres, karena ketika stres, detak jantung manusia lebih cepat dari biasanya, dan hormon adrenalin dilepaskan secara berlebihan. 34; Nyeri spasmodik", nyeri seperti saat menstruasi di suprasimfisis, pinggang, dan tulang belakang yang bersifat ritmis.

Hal ini menunjukkan adanya proses infeksi intragenital, biasanya disertai lokia yang berbau busuk dan nyeri saat pemeriksaan dalam (Fitria, 2007).

Komplikasi

Penelitian Terkait

  • Hubungan Usia Terhadap Kejadian Abortus
  • Hubungan Pekerjaan Terhadap Kejadian Abortus

Sebanyak 18 (31%) ibu hamil yang bekerja pernah melakukan aborsi, dan 40 (69%) dari mereka yang belum pernah mengalami aborsi. Pada ibu hamil yang tidak bekerja, sebanyak 2 responden (5,4%) pernah melakukan aborsi, sedangkan 35 responden (94,6%) tidak pernah melakukan aborsi. Di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati ditemukan bahwa frekuensi kehamilan pada ibu berisiko dan tidak berisiko sama.

Kami berharap peneliti selanjutnya dapat memperdalam penelitian tentang hubungan usia dan pekerjaan dengan kejadian keguguran pada ibu hamil. Hubungan pekerjaan dan gizi ibu hamil dengan kejadian abortus spontan di RST DR Asmir Salatiga. Hubungan umur ibu hamil dengan kejadian abortus umum di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2010-2013.

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti mengkonstruksi suatu teori atau secara logis menghubungkan beberapa faktor yang dianggap penting dengan permasalahan (Hidayat, 2008). Kerangka konseptual dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (umur dan pekerjaan) dan variabel terikat (aborsi) pada ibu hamil.

Variabel Penelitian

Hipotesis

Definisi Operasional

Peneliti menggunakan hasil penelitian menurut Jayani, I (2017) dengan judul Kadar Aemia Terkait Aborsi Pada Ibu Hamil dengan nilai r peneliti sebelumnya yaitu 0,812. Analisis univariat dalam penelitian ini menjelaskan atau mendeskripsikan faktor usia dan pekerjaan yang menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Penelitian sebelumnya menurut Kismiliansari, dkk (2015) tentang hubungan usia ibu hamil dengan kejadian abortus habitualis di RSUD Ulin Banjarmasin menunjukkan hasil penelitian sebesar 56,76% untuk 20-35 tahun dan 43,24% untuk < 20 dan > 35 tahun.

Penelitian sebelumnya menurut Azizah, dkk (2013) tentang hubungan pekerjaan dengan aborsi menunjukkan bahwa kategori ibu hamil yang bekerja sebanyak 63,3% dan kategori tidak bekerja sebanyak 36,7%. Berdasarkan hasil analisis univariat kejadian abortus didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami abortus, dimana sebanyak 20 ibu hamil yang pernah mengalami abortus.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel …

  • Populasi
  • Sampel

Populasi adalah suatu wilayah yang digeneralisasikan yang terdiri dari subjek atau objek penelitian yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian menarik kesimpulan darinya. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 1-3. trimester yang mengalami keguguran dan tidak pernah mengalami keguguran di wilayah Jakarta Timur. Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil pada saat melakukan penelitian terhadap suatu subjek (Sugiyono, 2016).

Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling (random sampling) melalui purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dianggap berkaitan erat dengan ciri-ciri populasi yang telah diketahui sebelumnya. Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi kemudian disesuaikan menurut kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau masalah penelitian (Sugiyono, 2001).

Kriteria Inklusi dan Ekslusi …

  • Kriteria Inklusi
  • Kriteria Ekslusi

Prosedur

Pengolahan dan Analisa Data…

Rencana Analisis

Univariat

Bivariat

  • Etika Penelitian…
  • Rencana Kegiatan…

Berdasarkan Tabel 5.1, dari 95 responden ibu hamil yang terdaftar pada tahun 2019 di Poliklinik Kebidanan KIA Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur, 20 ibu hamil melakukan aborsi (21,1%) dan 75 ibu yang tidak melakukan aborsi menjadi hamil (78,9%). Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 95 responden hamil yang berisiko yaitu <20/> 35 tahun, 10 responden hamil (10,5%) dan responden hamil yang tidak berisiko yaitu 20-35 tahun, 85 responden ibu hamil (89,5%). %). Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 95 responden ibu hamil, 58 responden ibu bekerja hamil (61,1%) dan dari responden ibu hamil tidak bekerja, 37 responden ibu hamil (38,9%).

Sebaliknya, survei yang dilakukan oleh Pratiwi (2019) tentang karakteristik ibu hamil dengan keguguran di RSUP Mitra Medika Medan menunjukkan bahwa 39,1% ibu hamil mengalami keguguran dan 60,9% ibu hamil tidak mengalami keguguran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan didukung konsep teori, peneliti menyimpulkan bahwa usia dan pekerjaan ibu merupakan salah satu faktor pemicu keguguran pada ibu hamil. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan tekanan psikologis pada ibu hamil, sehingga berisiko mengalami keguguran.

Tabel 4.1 Rencana kegiatan
Tabel 4.1 Rencana kegiatan

HASIL PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Disarankan untuk usia ibu hamil dan melahirkan yaitu 20 tahun - 35 tahun, karena pada usia tersebut organ reproduksi sudah siap atau matang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dan didukung oleh konsep teori, peneliti menyimpulkan bahwa ibu hamil yang bekerja memiliki beban ganda selain beban di tempat kerja juga beban di rumah karena harus mengurus pekerjaan rumah dan mengasuh anak. . Di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, rata-rata pendapatan tenaga kerja lebih sedikit karena banyaknya kebutuhan sehari-hari yang mendorong ibu hamil bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Begitu pula dengan ibu hamil yang bekerja yang merupakan salah satu faktor risiko keguguran, karena ibu hamil memiliki beban ganda, selain beban di rumah dan beban di rumah. Hal ini dikarenakan rata-rata paritas ibu hamil pada kategori tidak berisiko adalah 3, dan rata-rata pendidikan ibu hamil adalah SMA. Nyatakan kesediaan anda untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan menjelang persalinan spontan berdasarkan karakteristik ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Makassar Jakarta Timur.

PEMBAHASAN

Analisa Univariat

  • Faktor-Faktor Berdasarkan Usia
  • Faktor-Faktor Berdasarkan Pekerjaan
  • Faktor-Faktor Berdasarkan Abortus
  • Hubungan Faktor-Faktor Pekerjaan Terhadap Kejadian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada usia 35 tahun atau lebih, fungsi organ reproduksi melemah, yang mengurangi kemampuan menerima janin kehamilan, dan selain itu, kesehatan ibu menjadi lebih buruk karena hamil. wanita. pada usia ini, kelahiran prematur, persalinan lama, perdarahan dan keguguran lebih mungkin terjadi. Berdasarkan hasil survei analisis bivariat tentang hubungan faktor penentu usia dengan kejadian abortus di Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur didapatkan 10 responden (100%) berisiko berusia <20 dan >35 tahun. . dan 0 responden (0%) tidak mengalami keguguran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan didukung oleh konsep teori, peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian abortus di Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fajria (2013) tentang analisis faktor risiko abortus di RSUD dr. Berdasarkan hasil penelitian ini, dan didukung oleh konsep teori, peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dan aborsi di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Hubungan umur dan paritas dengan kejadian abortus maternal di RSIA Paradise Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000 < p-value = 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian abortus dengan nilai r = 0,664 yang berarti menunjukkan hubungan yang kuat. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000 < p-value = 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian abortus dengan nilai r = 0,307 yang berarti menunjukkan a kekuatan hubungan yang lemah.

Saran

Diakses pada 10 Juni 2019, dari https://docplayer.info/40855116-Hubungan-pekerjaan-dan-status-gizi-ibu-ham il-dengan-kejadian-abortus-spontan-di-rst-dr-asmir-salatiga. html. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian aborsi pada pekerja perempuan di PT X Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat Tahun 2013. Diakses 3 Juli 2019 dari http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/ artikel /view/329.

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi abortus di RSIA Amanah Sumpiuh Desa Kebokura Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Diakses pada 6 Juli 2019, dari http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/article/view/2864. Judul Penelitian: Hubungan Usia dan Faktor Pekerjaan Terhadap Kejadian Aborsi Di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Peneliti : Mutiara Nurul Insan (Mahasiswa Reguler 2015 Program Studi Keperawatan Universitas BINAWAN).

Kerangka Konsep Penelitian

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi
Tabel 4.1 Rencana kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

The findings of this study demonstrate that students made errors in some areas when writing recount texts, including errors in Punctuation and Spelling, with the highest errors by 20