• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECEPATAN ANGIN LAPORAN

N/A
N/A
Tedy Reynand

Academic year: 2023

Membagikan "KECEPATAN ANGIN LAPORAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KECEPATAN ANGIN L A P O R A N

Oleh :

SAIFUL AZHAR PASARIBU 2204300074

AGRIBISNIS 2

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN

2023

(2)

KECEPATAN ANGIN L A P O R A N

Oleh :

SAIFUL AZHAR PASARIBU 2204300074

AGRIBISNIS 2

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Praktikum Agroklimatologi di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara

Dikoreksi Oleh:

Reksa Ibrahim Asisten Praktikum

Dani Firmansyah Asisten Praktikum Etti Suryani Hasibuan

Asisten Praktikum

Disahkan Oleh:

Mukhtar Yusuf , S.P.,M.P Dosen Penanggung Jawab

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat kesempatan dan kekuatan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Agroklimatologi “Kecepatan Angin” Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terima kasih kepada :

1. Kedua Orang Tua Penulis yang Telah Memberi dan Dukungan Baik Secara Moral Maupun Material.

2. Bapak Mukhtar Yusuf, S.P., M.P Selaku Dosen Pengampu Praktikum Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3. Abang Dani Firmansyah Selaku Asisten Praktikum Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara

4. Abang Reksa Ibrahim Selaku Asisten Praktikum Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara

5. Kakak Etti Suriani Hasibuan selaku Asisten Praktikum Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

6. Teman - teman yang Telah Memberikan Dukungan dan Partisipasinya Baik Dalam Pembuatan Laporan dan Dokumentasi.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Medan, 1 November 2023

Penulis

i

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan Praktikum ... 3

Kegunaan Praktikum ... 3

TINJAUAN PUSTAKA ... 5

BAHAN DAN METODE ... 9

Tempat dan Waktu ... 9

Bahan dan Alat ... 9

Pelaksanaan Praktikum ... 9

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10

Hasil ... 10

Pembahasan ... 10

KESIMPULAN DAN SARAN ... 13

Kesimpulan ... 13

Saran ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

LAMPIRAN ... 16

ii

(5)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

1. Data Pengamatan Kecepatan Angin Harian ... 10

iii

Halaman

(6)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

1. Anemometer ... 16

iv

Halaman

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

1. Alat Pengukur Kecepatan Angin ... 19

v

Halaman

(8)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan iklim sendiri merupakan keseluruhan dari fenomena-fenomena meteorologi yang mencirikan keadaan umum atmosfer pada sebuah daerah (titik) tertentu pada suatu periode atau jangka waktu yang lama, atau bisa dikatakan bahwa kumpulan statistik cuaca (data yang terkumpul) selama kurun waktu tertentu. Statistik cuaca tersebut adalah nilai-nilai kuantitatif dan sifat kejadiannya dari anasir meteorologis. Biasanya kurun waktu untuk iklim wilayah adalah 30 tahun atau 3 dekade. Klimatologi sangat penting dalam dunia pertanian, dikarenakan pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh iklim dan cuaca yang dibahas didalam klimatologi. Oleh karena itu klimatologi sangat penting dibahas didalam dunia pertanian. Ilmu yang mendalami pengaruh iklim dalam pertanian disebut agroklimatologi (Nugroho, 2021).

Iklim merupakan salah satu komponen yang dapat mempengaruhi kehidupan di bumi baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Keadaan iklim sangat berkaitan dengan keadaan fenimena El-nino dan La- nina. Tanaman Kopi robusta merupakan salah satu jenis tanama yang banyak di budidayakan sebagai tanaman perkebunan, budidaya tanaman kopi sangat tergantung dengan keadaan iklim disuatu daerah. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui distribusi keadaan iklim mikro di Kecamatan Pupuan (2) Untuk mengetahui distribusi produktivitas Kopi Robusta di Kecamatan Pupuan. (3) Untuk menganalisis perbedaan Keadaan iklim mikro dan Produktivitas Kopi robusta berdasarkan ketinggian tempat di Kecamatan Pupuan. Lokasi penelitian ini dilakukan

(9)

2

Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi dan pencatatan dokumen. Analisis data yang di gunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan t-tes untuk mencari perbedaan (Aridana, 2019).

Iklim erat hubungannya dengan perubahan cuaca dan pemanasan global dapat menurunkan produksi pertanian antara 5-20 persen (Suberjo, 2009).

Perubahan iklim merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan berubahnya pola iklim dunia yang mengakibatkan feno2mena cuaca yang tidak menentu.

Perubahan iklim terjadi karena adanya perubahan variabel iklim, seperti suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun (Kementerian Lingkungan Hidup, 2004). Perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak stabil sebagai contoh curah hujan yang tidak menentu, sering terjadi badai, suhu udara yang ekstrim, serta arah angin yang berubah drastis (Hidayati, 2015).

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya perubahan pola hujan, pergeseran musim, kenaikan suhu, perubahan kecepatan angin, dan kenaikan muka air laut. Salah satu dampak perubahan iklim di sektor pertanian yaitu kegagalan panen akibat kejadian iklim ekstrim semakin sering terjadi dan semakin meluas. Informasi cuaca yang selalu yang terkini (up to date), bimbingan teknis kepada petani agar lebih baik lagi mengelola resiko iklim dan mengurangi dampak ekonomi dari perubahan iklim seperti kebanjiran atau kekeringan, peningkatan dan pengembangan pemodelan iklim untuk membuat gambaran iklim pada masa yang akan datang. Peta klasifikasi iklim Oldeman dan Schmidth-FergussonBengkulu yang telah dibuat oleh Stasiun Klimatologi

(10)

3

Bengkulu perlu di perbaharui dengan pertimbangan kejadian hujan yang terjadi selama ini. Peta klasifikasi iklim selama ini belum ada yang di publikasikan, padahal di Bengkulu mempunyai potensi sumberdaya alam yang sangat besar (Anwar dkk., 2017).

Cuaca merupakan suatu kondisi udara di suatu tempat pada waktu yang relatif singkat, yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter seperti suhu, tekanan udara, kecepatan angin, kelembaban udara, dan berbagai fenomena atmosfer lainnya. Pemilihan metode yang tepat untuk menentukan kondisi cuaca adalah kegiatan yang akhir-akhir ini sering dilakukan oleh beberapa peneliti atmosfer atau cuaca [1][6]. Hal ini dikarenakan banyaknya tuntutan dari berbagai pihak yang menginginkan informasi mengenai kondisi atmosfer yang lebih cepat, akurat, dan terperinci. Dengan adanya kebutuhan ini, mendorong peneliti atmosfer untuk terus melakukan penelitian-penelitian terkait atmosfer cuaca dan juga mengembangkan metode-metode untuk menentukan kondisi cuaca sehingga mampu mendapatkan hasil yang baik dan akurat. Kegiatan untuk menentukan kondisi cuaca telah banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pemodelan dan penerapan metode-metode tertentu, mulai dari pemodelan yang sederhana hingga pemodelan yang sangat kompleks (Dewi dan Muslikh, 2018).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan suhu maksimum dan minimum dalam periode waktu tertentu.

(11)

4

Kegunaan Praktikum

1. Sebagai salah satu syarat masuk mengikuti praktikum Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.

2. Sebagai salah satu syarat mengikuti praktikal tes praktikum Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.

3. Sebagai informasi tambahan bagi yang membutuhkan.

(12)

5

TINJAUAN PUSTAKA

Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.

Pada keadaan kering udara mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1%

uap air, serta karbondioksida dan gas2 lainnya. Pada ketinggian tertentu udara akan memiliki komposisi yang berbeda dan berubah sesuai dengan faktor kondisi tersebut. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya merupakan udara yang sudah tercemar. Udara yang tercemar apabila dalam keadaan yang berbahaya maka tidak dapat menyangga kehidupan.

Kualitas udara merupakan faktor penting dalam kesehatan sanitasi rumah sakit.Rumah sakit merupakan instasi pelayanan kesehatan dengan inti kegitan promotive, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Gas CO dan CO2 merupakan salah satu indikator dalam penilaian kesehatan lingkungan sanitasi rumah sakit sesuai dengan Kepmenkes 1204 tahun 2004. Alat monitoring yang dibuat fokus untuk melihat kondisi gas CO dan CO2 secara real-time (Amiroh, 2019).

Udara merupakan suatu yang sangat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup.Untuk itu menjaga kestabilan udara merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Dengan mencari, membaca dan memahami karya ilmiah yang berkaitan dengan pencemaran udara. Maka terdapatlah berbagai upaya-upaya untuk menangani pencemaran udara harus dilakukan, sehingga terciptanya udara yang sehat dan membuat nyaman. Diantaranya yaitu pembangunan ruang terbuka hijau, gedung hijau, pembangunan permukiman berkelanjutan hingga menangani masalah transportasi dengan cara menggunakan bahan bakar yang lebih aman

(13)

6

terhadap lingkungan. Masalah lingkungan merupakan suatu peristiwa yang berdampak pada kehidupan manusia dan masyarakat sosial. Permasalahan lingkungan dapat terjadi akibat ulah tangan manusia maupun dari sumber alami.

Permasalahan lingkungan yang terjadi diperkotaan diantaranya iyalah polusi udara atau pencemaran udara. Pencemaran udara terjadi akibat banyaknya zat fisik, kimia atau biologi yang berada dalam atmosfersecara bersamaan dan jumlah yang banyak. Sehingga hal itu berdampak pada kehidupan manusia, seperti dalam hal kesehatan tubuh manusia, hewan maupun tumbuhan, mengganggu kenyamanan serta merusak properti (Yasir, 2020).

Pencemaran udara merupakan masuknya atau dimasukkannya zat, energi atau komponen lain ke dalam udara oleh aktivitas manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah ditetapkan (mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak bisa memenuhi fungsinya). Partikel-partikel pencemar antara lain debu, partikel debu karet, timbal (Pb), serta partikel Asbes. Sedangkan pencemar gas yang sering terhirup masyarakat yang banyak berkegiatan di jalan yakni karbon moksida (CO), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Udara ambien didefinisikan sebagai udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang berada di wilayah yuridis Republik Indonesia yang diperlukan dan memepengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup, serta unsur lingkungan hidup lainnya (Dewi, 2022).

Angin merupakan aliran udara dalam jumlah besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena ada perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat udara bertekanan tinggi ke bertekanan rendah. Jika dipanaskan, udara

(14)

7

akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.

Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi (Abdullah, 2016).

Angin merupakan salah satu sumber energy terbarukan yang melimpah dinegeri kita dan ramah lingkungan karena menekan emisi gas CO2, oleh karena itu kita dapat memperoleh listrik murah yang tidak terbatas dari energy angin.

Diharapkan dengan memberikan pemahaman yang benar dan kongkrit ke mahasiswa diharapkan mereka nantinya dapat mendisain dan menciptakan sebuah pembangkit listrik tenaga angin dengan efesiensi yang baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat dan mewujudkan program pemerintah untuk percepatan pemanfaatan energy terbarukan. Pembangkit listrik tenaga angin mengkonversikan tenaga angin menjadi energy listrik dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin. Cara kerjanya cukup sederhana yaitu putaran turbin yang disebabkan oleh angin diteruskan ke rotor generator dimana generator ini memiliki lilitan tembaga yang berfungsi sebagai stator sehingga terjadinya gerak gaya listrik (Sumiati dan Zamri, 2018).

Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal yang dipengaruhi oleh gradien barometris letak tempat, tinggi tempat, dan keadaan topografi suatu tempat. Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekenan rendah. Angin memiliki besaran fisis kecepatan dan arah yang

(15)

8

diakibatkan oleh adanya perbedaan tekanan udara disuatu daerah. Arah Angin adalah arah dari mana angin berhembus dan dinyatakan dalam derajat arah (Direction Degree) yang diukur searah dengan arah jarum jam mulai dari titik utara Bumi atau secara sederhana sesuai dengan skala sudut pada kompas.

Potensi angin di suatu tempat digambarkan dalam diagram polar, yaitu diagram yang menggambarkan posisi angin terhadap arah mata angin dan besarnya kecepatan angin serta lama bertiupnya. Diagram seperti itu disebut dengan Wind Rose, dengan durasi dinyatakan dalam prosen selama pengamatan harian, bulanan atau tahunan. Panjang setiap garis menyatakan frekuensi angin dari arah tersebut (Suwarti dan Rifai, 2019).

Kecepatan Angin merupakan salah satu indikator dalam mengukur cuaca di suatu tempat terutama untuk ke-hidupan nelayannya. Pulau Bawean merupakan salah satu pulau di Kabupaten Gresik yang sebagian besar kehidupan dilakukan di perairan. Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan kece-patan angin dengan menggunakan fungsi transfer dengan tekan-an udara sebagai variabel input. Kemudian model yang didapat-kan digunakan untuk meramalkan beberapa periode berikutnya. Apabila hasil peramalan tidak baik maka dilakukan pemodelan dengan metode yang lain. Metode yang bisa digunakan untuk memodelkan yaitu Vector Autoregressive (VAR) dan regresi time series.

Kecepatan angin rata-rata tertinggi terjadi pada tahun 2012 sedangkan untuk rata- rata tekanan udara tertinggi terjadi pada tahun 2012. Berdasarkan hasil analisis fungsi transfer ke-cepatan angin hari ini dipengaruhi oleh tekanan udara pada hari ini juga. Metode alternative yang terbaik yaitu regresi robust. Pada pemodelan regresi robust kecepatan angin hari ini dipenga-ruhi oleh tekanan

(16)

9

udara dua hari sebelumnya dan kecepatan a-ngin sehari sebelumnya (Tayyib, 2021).

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Produksi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Adapun waktu pelaksanaan praktikum tersebut pada hari Jumat tanggal 1 Desember 2023 pukul 13:15 sampai 14:45 WIB.

Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah 1. Buku dan alat tulis

2. Kalkulator Fx 3.600 Metode Pelaksana

1. Pastikan alat dalam keadaan baik

2. Letakkan anemometer di tempat terbuka dengan ketinggian 10 meter diatas permukaan tanah

3. Diamati counter pada jam 07:00 WIB dan 07:00 WIB esok hari 4. Catat data counter dan tentukan kecepatan angin yang ada.

(17)

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Data Kecepatan Angin Selama Satu Minggu

NO 07:00 WIB 07:00 WIB Jumlah Km/Jam

1 002172 002412 240 10

2 002412 002676 264 11

3 002498 002676 178 7.42

4 002928 003204 276 11.5

5 003204 003468 264 11

6 003401 003720 319 13.3

7 003484 003707 223 9.3

Rumus Perhitungan

Pengamatan Y – Pengamatan X 24h

¿002172002412 24

¿240 24

= 10

Pembahasan

Keterangan : Y = Data besok hari X = Data hari ini

(18)

11

Pada tabel yang tersedia diatas, dapat dilihat kumpulan data counter yang berasal dari anemometer. Counter tersebut memperlihatkan rekaman anemometer yang diletakkan di ketinggian 10 meter dan dilakukan pengamatan selama 1 minggu atau 7 hari. Jumlah angin terbanyak didapat pada tabel hari ke 6 dengan jumlah 319. Pengukuran kecepatan angin ini menggunakan alat yang disebut anemometer. Anemometer merekam banyaknya gerakan receptor angin yang terdapat pada bagian atas anemometer. Di dalam anemometer ini terdapat benda yang disebut wind tunel sebagai kalibrator kecepatan angin. Hal ini sesuai dengan literatur Maulana (2019) dalam kutipannya yang menyatakan bahwa, Anemometer adalah suatu alat (instrumen) yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Anemometer dapat dibagi dalam dua kategori yaitu alat untuk mengukur kecepatan (velocity) dari angin dan alat untuk mengukur tekanan dari angin. Wind tunnel merupakan peralatan uji berbentuk terowongan dimana udara dipaksa melaju dengan kecepatan yang diatur untuk mempelajari efek aliran aerodinamis dari suatu benda. Wind tunnel diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu tipe terbuka dan tipe tertutup. Perancangan ini menggunakan tipe terbuka dengan bagian utama terdiri dari settling chamber, contraction cone, test section, diffuser dan drive section. Wind tunnel dalam kalibrasi peralatan meterorologi adalah media kalibrasi untuk kecepatan angin yang dapat menghasilkan angin laminar yang kecepatannya dapat dikontrol sehingga dapat digunakan untuk kalibrasi sensor kecepatan angin. Wind tunnel terdiri dari beberapa bagian yaitu: settling chamber, contraction cone, test section, diffuser dan drive section. Perancangan prototipe ini menggunakan motor listrik dan fan

(19)

12

yang dapat diatur kecepatan yang terletak di drive section untuk menghasilkan hembusan angin di dalam wind tunnel.

Pada bagian tabel kecepatan angin, dapat dilihat kecepatan angin yang berbeda beda setiap harinya. Kecepatan angin tertinggi didapat pada tabel hari ke 6 dengan kecepatan 13,3 km/jam. Terdapat beberapa fungsi dan manfaat dari kecepatan angin. Kecepatan angin mempengaruhi penyebaran gas CO di udara.

Ketika kecepatan angin cukup cepat, maka konsentrasi gas CO di udara akan menurun. Hal ini didukung dengan pernyataan Wirosoedarmo (2020) dalam literaturnya yang menyatakan bahwa, nilai korelasi (R) didapatkan sebesar -0.7853 dengan tingkat hubungan kuat dan tanda negatif pada nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan negatif atau berbanding terbalik antara dua variabel tersebut. Besarnya nilai koefisien determinasi berganda (R2) menyatakan bahwa kecepatan angin ada pintu masuk bus mempengaruhi konsentrasi CO sebesar 61.68% dimana sisanya sebesar 38.32% merupakan faktor lain selain kecepatan angin. Hubungan berbanding terbalik antara kecepatan angin dan konsentrasi CO sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi dimana kadar CO berbanding terbalik dengan kecepatan angin, semakin tinggi nilai kecepatan angin, maka semakin rendah kadar kadar CO.

Selain itu, menurut Arifiyanti, kecepatan angin memiliki hubungan negatif dan kuat terhadap konsentrasi CO.

(20)

13

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal yang dipengaruhi oleh gradien barometris letak tempat

2. Kecepatan angin paling tinggi didapat pada pengamatan hari ke 6 dengan kecepatan 13,3 Km/jam

3. Kecepatan agnin paling rendah didapat pada pengamatan hari ke 3 dengan kecepatan 7,42 Km/jam

4. Kecepatan angin mempengaruhi perubahan konsentrasi gas CO di udara.

5. Anemometer adalah suatu alat (instrumen) yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin.

Saran

Kecepatan angin merupakan salah satu faktor yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Kecepatan angin diperlukan untuk membantu penyerbukan serta proses penyerapan karbondioksida. Oleh karena itu mengukur kecapatan angin sangat penting untuk dilakukan. Beberapa tanaman ada yang tidak didesain untuk mendapatkan kecepatan angin yang tinggi.

(21)

14

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. I. M. 2016. Kajian Potensi Energi Angin di Daerah Kawasan Pesisir Pantai Serdang Bedagai untuk Menghasilkan Energi Listrik. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Vol 2(1) : Hal 31-38.

Amiroh. K. 2019. Analisis Kualitas Udara untuk Monitoring Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jurnal Nasional Informatika. Vol 4(1) : Hal 29- 38.

Anwar. A, Sudjatmiko. S dan Bachina. M. F. 2017. Pergeran Klasifikasi Iklim Oldeman dan Schimdth Fergusson Sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Alam di Bengkulu. Jurnal Klimatologi. Vol 5(7) : Hal 1-9.

Aridana. I. K. 2019. Iklim Mikro dan Produktivitas Perkebunan Kopi Robusta di Kecamatan Pupuan. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha. Vol 6(3) : Hal 145-153.

Bachtiar. A dan Hayattul. W. 2018. Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin PT. Lentera Angin Nusantara (LAN) Ciheras. Jurnal Teknik Elektro.

Vol 7(1) : Hal 35-40.

Dewi. C dan Muslikh. 2018. Perbandingan Akurasi Backpropagation Neural Network dan AFNIS untuk Memprediksi Cuaca. Jurnal Ilmu Komputasi.

Vol 1(3) : Hal 7-15.

Dewi. R. P. Pajak Lingkungan Sebagai Upaya Pengendalian Pencemaran Udara dari Gas Buang Kendaraan Bermotor di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi.

Vol 2(1) : Hal 7-13.

(22)

15

Maulana. M. R dan Nugroho. H. A. 2019. Prototipe Wind Tunnel Sebagai Kalibrator Anemometer. Jurnal Meteorologi Klimatologi. Vol 4(3) : 46-53.

Nugroho. B. D. A. 2021. Penerapan Klimatologi dalam Pertanian 4.0. Depublish:

Yogyakarta.

Sumiati. R dan Zamri. A. 2018. Rancang Bangun Miniatur Turbin Angin Pembangkit Listrik untuk Media Pembelajaran. Jurnal Teknik Elektro. Vol 2(1) : Hal 1-7.

Suwarti dan Rifai. A. 2019. Pembuatan Monitoring Kecepatan Angin dan Arah Angin Menggunakan Mikrokontroler Arduino. SEMNAS Pendidikan Sains dan Teknologi. ISBN : 978-602-61599-6-0.

Tayyib. M. 2021. Pemodelan Kecepatan Angin di Perairan Pulau Bawean dengan Menggunakan Fungsi Transfer. Jurnal Sains dan Seni. Vol 3(2) : Hal 30- 37.

Wirosoedarmo. R. 2020. Analisis Pengaruh Jumlah Kendaraan Bermotor dan Kecepatan Angin Terhadap Karbon Monoksida di Terminal Arjosari.

Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Vol 7(2) : Hal 57-64.

Yasir. M. 2020. Pencemaran Udara di Perkotaan Berdampak Bahaya Bagi Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Bangunan. Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol 11(2) : Hal 23-31.

(23)

16

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat Pengukur Kecepatan Angin

(24)

17

Gambar 1. Anemometer

Referensi

Dokumen terkait

di mana terdapat kecepatan-kecepatan angin yang mungkin menghasilkan tekanan tiup yang lebih besar. Untuk nilai koefisien angin yang digunakan dalam perencanaan ini

Cho dung dịch chứa 27,0 gam glucozo tác dụng với lượng dư dung dịch AgNO3 trong NH3 đun nóng thu được tối đa m gam Ag.. Xà phòng hóa hoàn toàn 11,1 gam hỗn hợp gồm HCOOC2H5 và CH3COOCH3