Kelas Kata,
Bentuk Kata,
&
Pilihan Kata
Ignatius Rio Praseno, S.Pd.
Apa itu kata?
“Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna.”
“Kata terbentuk dari gabungan huruf atau gabungan morfem, atau gabungan huruf dengan morfem, yang mempunyai makna”
01
Makan, minum, lihat
Kata Kerja (v)
Kelas Kata
02
Baju, celana, buku
Kata Benda (n)
03
Cantik, baik, bagus
Kata Sifat (a)
04
Alangkah, agak, akan, belum, bisa.
K. Ket (adv)
05
-ku, -mu, -nya, saya, kamu
Kata ganti (pron)
06
Satu, dua, pertama,
K. Numeralia
(num)
Pembentukan Kata
01
You can enter a subtitle here if you need it
Meng (me)-, di-, peng (pe)-, ber-, ter-, se-
Awalan
Kata
Berimbuhan
-an, -i, -kan
Akhiran
-el-, -em-, -er-
Sisipan
Meng-kan, meng-i, peng-an, ke-an, se-nya, per-an
Gabungan Imbuhan
• Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi,
ditulis serangkai dengan bentuk
dasarnya. Misalnya: sukuisme seniman kamerawan gerejawi
• Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya: pra-, swa-, pasca-, sub-, non-, multi-, tuna-, maha-, antar-, nara-, semi-, purna-, ultra-, adi-, eka-, dwi-, tri-.
Catatan
Kata
Berimbuhan
• Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf ka- pital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya: non-Indonesia pan-
Afrikanisme pro-Barat non-ASEAN anti-
• PKIBentuk maha yang diikuti kata turunan
yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Misalnya: Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Catatan
Kata
Berimbuhan
• Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis
serangkai. Misalnya: Tuhan Yang
Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Catatan
Kata
Berimbuhan
• Bentuk ulang ditulis dengan
menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-anak;
buku-buku
• Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
• surat kabar-> surat-surat kabar
• kapal barang-> kapal-kapal barang
Bentuk Ulang
• Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya: persegi
panjang, rumah sakit jiwa
• Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya: buku-sejarah baru vs buku sejarah-baru
Gabungan Kata
• Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran. Misalnya:
bertepuk tangan
• Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Misalnya: dilipatgandakan
• Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Misalnya: acapkali,
belasungkawa, beasiswa.
Gabungan Kata
• Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
• Misalnya:
• Di mana dia sekarang?
• Kain itu disimpan di dalam lemari.
• Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan. Mari kita berangkat ke kantor.
Kata Depan
• Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
• Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun
permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
• Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai. Misalnya:
walaupun, meskipun.
• Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau
‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya: per lembar, satu per satu
Partikel
• Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya:
• Rumah itu telah kujual.
• Majalah ini boleh kaubaca.
Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya
• Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
• Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pen- didikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
• Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Singkatan dan
Akronim
• Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
• Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing- masing diikuti oleh tanda titik.
• Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
• Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Singkatan dan
Akronim
• Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
• Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Singkatan dan
Akronim
• Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu kata ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan seperti dalam perincian.
• Angka digunakan untuk menyatakan (a)
ukuran, seperti ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu, serta (b) nilai, seperti nilai uang dan persentase.
• Bilangan berupa angka pada awal kalimat yang terdiri atas lebih dari satu kata didahului kata seperti sebanyak, sejumlah, dan sebesar atau diubah susunan kalimatnya.
Angka dan Bilangan
• Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
• Angka digunakan sebagai bagian dari alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
• Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau bagian kitab suci.
• Penulisan bilangan tingkat dapat menggunakan angka Romawi, gabungan awalan ke- dan angka Arab, atau huruf.
• Penulisan angka dan akhiran -an dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
• Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf secara serangkai.
Angka dan Bilangan
Pilihan Kata
03
You can enter a subtitle here if you need it
Penggunaan Kata yang Bermakna Jamak
● Sejumlah desa-desa yang dilalui Sungai Citarum dilanda banjir.
● Para guru-guru sekolah dasar
hadir dalam pertemuan itu.
Penggunaan Kata yang Bersinonim
● Kita harus bekerja keras agar supaya dapat mencapai cita-cita.
● Generasi muda adalah merupakan penerus perjuangan bangsa.
● Logam itu memiliki beberapa jenis, misalnya emas, perak, timah, dan sebagainya
Penggunaan Kata yang Tidak Sesuai dengan Konteks
● Pertemuan kemarin membahas tentang masalah disiplin
pegawai.
● Maksud daripada kedatangan saya ke sini adalah untuk
bersilaturahmi.
● Kursi ini terbuat daripada kayu.
Kata Baru Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan
● Gawai (gadget),
● pramusiwi (babysitter),
● tetikus (mouse),
● warganet (netizen/ citizen),
● daring-luring (online-offline),
● swafoto (selfie),
● peladen (server),
● komedi tunggal (stand Up Comedy),
● Saltik (typo)
● Derau (noise)
● Pratayang (preview)
● Narahubung (CP)
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?
[email protected] +91 620 421 838
yourwebsite.com
Please keep this slide for attribution