1
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN UKM OCEAN BURGER
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu:
Dr. Setianingtyas Honggowati, M.M., Ak.
Disusun Oleh:
1. Corry Marnita E S (F0321072) 2. Danish Septia A (F0321073) 3. Davino Genesis A T (F0321074)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2023
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 2
BAB I ... 3
PENDAHULUAN ... 3
A. Latar Belakang ... 3
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan ... 4
BAB II ... 5
ISI ... 5
A. Profil Perusahaan ... 5
B. Managerial Accounting and Cost Concepts ... 6
C. Cost-Volume-Profit-Relationship ... 9
D. Master Budgeting ... 12
E. Flexible Budgets and Performance Analysis ... 13
F. Differential Analysis : The Key to Decision Making ... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini memiliki pengaruh sangat besar terhadap perkembangan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi yang mana UKM menyumbang hal besar terhadap sumber pendapatan Indonesia yang secara langsung bisa berpengaruh terhadap besaran produk domestik bruto, devisa, dan investasi nasional. Selain karena membantu roda perekonomian Indonesia, UKM yang menyerap tenaga kerja secara langsung dapat mengurangi angka jumlah
pengangguran disekitarnya dan dapat berpengaruh tidak hanya pada perekonomian Indonesia saja, tetapi juga membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Berkaitan dengan pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia, UKM ini perlu dilindungi oleh pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, dalam rangka membantu pemerintah untuk memperkuat UMKM, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat perlu diarahkan pada pengembangan diri pelaku UKM dengan harapan UKM ini dapat berkembang dari waktu ke waktu dengan peningkatan yang stabil. Namun, di dalam perjalananya untuk berkembang lebih maju, para pelaku bisnis UKM tidak lepas dari kendala-kendala salah satunya kurangnya pengetahuan para pelaku UKM mengenai pentingnya sistem akuntansi biaya terhadap UKM mereka.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah terurai sebelumnya di atas, maka masalah yang akan dibahas penulis dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana mengklasifikasikan biaya-biaya dalam UKM Ocean Burger?
2. Bagaimana menjelaskan mengenai hubungan antara laba dengan biaya juga quantitas?
3. Bagaimana membuat master budgeting dalam UKM job costing?
4. Bagaimana pengaplikasian Flexible Budget dan bagaimana menganalisis performance pekerjaan?
5. Bagaimana menganalisis dengan adanya special order atau diferensial?
4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengklasifikasikan biaya-biaya dalam UKM Ocean Burger 2. Untuk menjelaskan mengenai hubungan antara laba dengan biaya juga
kuantitas
3. Untuk mengetahui membuat master budgeting dalam UKM job costing 4. Untuk mengetahui pengaplikasian Flexible Budget dan bagaimana
menganalisis performance pekerjaan
5. Untuk menganalisis dengan adanya special order atau diferensial
5
BAB II
ISI
A. Profil Perusahaan
UKM ini didirikan oleh pemilik seorang diri oleh owner Ocean Burger yaitu Khoiril Danastio pada 5 maret 2021, saat itu owner sedang tidak memiliki kesibukan apapun dan tepat saat wabah covid-19 merajalela di Indonesia. Mengingat betapa ketat nya PPKM saat itu, owner Ocean Burger ini tentu berfikir usaha ini akan sepi pembeli dikarenakan ketakutan atas covid saat itu. Namun nyatanya sejak pertama kali dibuka, walaupun sedang dalam keadaan yang sulit, sang pemilik membuktikan usaha nya tetap dapat ramai pembeli. Bahkan yang awalnya Ocean Burger ini hanya memiliki satu cabang yaitu tepatnya di Mojosongo, Surakarta. Saat PPKM di
Surakarta, UKM atau penjual-penjual diwajibkan tutup jam delapan malam. Namun mengetahui hal itu, para pembeli Ocean Burger ini mendekati jam delapan ramai membeli Ocean Burger ini.
Sang owner yang merasa kurang puas jika Ocean Burger ini buka jam empat sore dan harus tutup jam delapan, kemudian mencoba memperpanjang waktu berjualannya menjadi dari jam empat sore hingga jam sepuluh malam yang mana menghasilkan penghasilan yang lebih besar lagi bagi owner. Dengan segala
perhitungan dan pertimbangan, owner memutuskan untuk membuka beberapa cabang
Ocean Burger masih di sekitar Surakarta terutama di sekitaran kampus UNS. Yang
tepatnya cabang kedua ada di Jl. Kartika, Jebres kemudian secara bertahap cabang
ketiganya ada di Jl, Surya Utama, Jebres dan tentunya kedua cabang nya ini pun terus
ramai khususnya bagi para mahasiswa dan mahasiswi.
6
B. Managerial Accounting and Cost Concepts
Sesuai dengan kegunaannya masing-masing, ada dua klasifikasi biaya yang berbeda dan juga digunakan untuk keprluan yang berbeda. Yaitu ada Traditional
Format Income Statement yang digunakan kurang lebih untuk pelaporan pada pihakeksternal. Pada Traditional Format ini, biaya-biaya disusun menjadi dua bagian yaitu cost of goods sold dan selling and administrative expenses. Berikut ini ada data Traditional Format yang telah dianalisis dari UKM Ocean Burger :
Perhitungan COGS :
Direct Cost Indirect Cost
Per Burger Per Burger
Direct Material Roti Rp1.500 Overhead Mayonais Rp200
Daging Rp2.000 Gas Rp27
Timun Rp50 Saos Pedas Rp150
Selada Rp40 Saos Tomat Rp150
Bawang Bombay Rp35 Total Overhead Rp527
Mentega Rp125
COGS = Direct Material + Direct Labor + FOH COGS = Rp3.750 + Rp800 + Rp527
COGS = Rp5.077 Total Direct Material Rp3.750
Direct Labor Rp800
Klasifikasi Cost Lainya Prime Cost
Terdiri dari Direct Material dan Direct Labor
Prime Cost Per BurgerDirect Material Rp3.750
Direct Labor Rp800
Total Rp4.550
Conversion Cost
Terdiri dari Direct Labor dan Overhead Perusahaan
Conversion Cost Per BurgerDirect Labor Rp800
Overhead Rp527
7
Total Rp1.327
Product Cost
Terdiri dari Direct Material + Direct Labor + Overhead
Product Cost Per BurgerDirect Material Rp3.750
Direct Labor Rp800
Overhead Rp527
Period Cost
Terdiri dari biaya Expense
Period Cost Per Burger ExpenseFixed Expense Rp5.530.000
Variable Expense Rp400
Total Rp5.530.400
Fixed Cost
Biaya / Cost yang biaya nya tetap dan tidak bergantung pada jumlah produksi.
Fixed Cost
Pertahun Fixed Expense :
Iklan Rp30.000
Wajan Stainless Rp40.000 Pisau Roti Rp20.000
Capitan Rp20.000
Sewa lahan Rp5.400.000
Kompor Rp23.000
Total Rp5.533.000
Variable Cost
Biaya / Cost yang biayanya tergantung dengan hasil jumlah produksi
Variable CostPer Burger Variable Expense:
Kresek Rp100
Sterofoam Rp300
Total Rp400
8
Maka,
Tradional Format
Sales Rp7.000,00
Cost Of Good Sold Rp5.077,00
Gross Margin Rp1.923,00
Expense Rp5.533.400 Rp5.533.400
Net Operating Income (Rp5.531.477)
Kemudian klasifikasi biaya kedua adalah Contribution Format Income Statement, yang mana memiliki kegunaan untuk pelaporan pada pihak internal. Karena itu juga isi dari Contribution Format lebih banyak dijabarkan per bagiannya karena akan digunakan internal.
Berikut ini ada data Traditional Format yang telah dianalisis dari UKM Ocean Burger :
Contribution Format
Sales Rp7.000
Variable Expenses :
Cost Of Good Sold Rp5.077,00
Variable Expenses Rp400 Rp5.477
Contribution Margin Rp1.523
Fixed Expenses Rp5.533.000 Rp5.533.000
Net Operating Income (Rp5.531.477)
9
Perbandingan antara Traditional dan Contribution
Contribution Format Tradional Format
Sales Rp7.000 Sales Rp7.000,00
Variable Expenses : Cost Of Good Sold Rp5.077
Cost Of Good Sold Rp5.077 Gross Margin Rp1.923
Variable Expenses Rp400 Rp5.477 Expense Rp5.533.400 Rp5.533.400 Contribution
Margin Rp1.523 Net Operating Income (Rp5.531.477)
Fixed Expenses Rp5.533.000 Rp5.533.000 Net Operating
Income (Rp5.531.477)
Dapat dilihat bahwa dalam traditional format hanya menyebutkan Expense saja sedangkan dalam contribution format dijabarkan menjadi Variable Expense dan Fixed Expense. Kemudian COGS dalam contribution masuk ke dalam variable expense sedangkan di traditional tidak masuk expense. Pada poin selanjutnya akan membahas mengenai Cost-Volume-Profit-Relationship yang hanya menggunakan Contribution Format dalam perhitungannya.
C. Cost-Volume-Profit-Relationship
CVP sendiri ialah analisis yang tujuannya untuk mengetahui hubungan antara cost, volume, dan profit atau bisa juga bagaimana bisa laba dapat dipengaruhi oleh harga jual, volume penjualan, biaya variabel satuan, jumlah biaya tetap, dan campuran produk yang dijual. Kembali diingatkan CVP ini akan menggunakan contribution format, karena sesuai fungsinya cvp ini merupakan pertimbangan bagi internal.
Ocean Burger sendiri memiliki harga jual per pcs burger yaitu Rp7.000 dan
sesuai hasil wawancara, didapatkan data bahwa rata-rata perhari dapat menjual
sampai 50 pcs burger. Dan juga sudah ada contribution format untuk satu pcs yang
terjual dan hasilnya minus maka diperlukan contribution format untuk 50 pcs agar
dapat mengetahui apakah ada laba yang didapatkan.
10 Contribution Format
1 Pcs 50 Pcs
Sales Rp7.000 Rp350.000
Variable Expenses :
Cost Of Good Sold Rp5.077,00
Variable Expenses Rp400 Rp5.477 Rp273.850
Contribution Margin Rp1.523 Rp76.150
Fixed Expenses Rp5.533.000 Rp5.533.000
Net Operating Income (Rp5.531.477) (Rp5.456.850)
Ternyata dapat dilihat bahwa memproduksi 50 pcs satu hari pun net operating income yang didapatkan tetap minus. Ada juga beberapa cara perhitungan CVP dengan menggunakan persamaan :
1. Bentuk persamaan laporan laba rugi format kontribusi :
Persamaan Pertama :Laba = Unit Contribution Margin x Q - Biaya Tetap Laba = (1.523 x 50)-5.533.000
= 76.150-5.533.000
= 5.456.850
2. Bentuk persamaan untuk perusahaan yang memiliki satu produk :
Persamaan Kedua :Laba = (P x Q - V x Q) - Biaya tetap
Laba = (7.000 x 50 pcs - 5.477 x 50) - 5.533.000
= 76.150 - 5.533.000
= 5.456.850
Selanjutnya ada rasio margin kontribusi dan rasio beban variabel yang mana akan menjelaskan bagaimana contribution margin ratio dalam perhitungan CVP di poin ini.
Rasio Variable Cost
Variable Cost / Sales 78,24%
Contribution Margin Ratio
Contribution Margin /Sales 21,76%
11
Karena melalui dua perhitungan CVP tadi dengan menggunakan dua data penjualan yaitu per pcs dan 50 pcs masih menunjukkan profit minus, maka selanjutnya
menghitung Break Even Analysis yaitu untuk menentukan berapa kuantitas yang perlu dijual untuk mendapat profit positif.
Maka Unit sales to break even = Rp5.533.000 : Rp1.523 = 3.632,96 ~ 3633
Contribution Format
1 Pcs 50 Pcs 3633 pcs
Sales Rp7.000 Rp350.000 Rp25.431.000
Variable Expenses :
Cost Of Good Sold Rp5.077,00
Variable Expenses Rp400 Rp5.477 Rp273.850 Rp19.897.941
Contribution Margin Rp1.523 Rp76.150 Rp5.533.059
Fixed Expenses Rp5.533.000 Rp5.533.000 Rp5.533.000
Net Operating Income (Rp5.531.477) (Rp5.456.850) Rp59
Maka didapatkan jika memproduksi 3633 pcs burger maka akan didapatkan profit atau income sebesar Rp59. Maka grafik untuk CVP nya adalah seperti berikut :
Dapat dilihat, sumbu horizontal (X) merepresentasikan volume satuan (dalam ribuan)
serta sumbu vertikal (Y) merepresentasikan harga. Break Even Poin berada pada
angka 3662.
12
Masih dalam CVP tetapi setelah Break Even Analysis, ada Target Profit Analysis yaitu analisis ketika kita ingin mendapat profit spesifik maka berapa volume
penjualan yang perlu kita raih. Dalam hal ini Ocean Burger misalkan ingin mendapat laba sebesar Rp100.000 maka perhitungannya :
= (Rp100.000 + Rp5.533.000) : Rp1.523
= 3.698,62 ~ 3.699 untuk mendapat profit Rp100.00
D. Master Budgeting Sales Budget
Ocean Burger Sales Budget
Month
January February March April Quarter
Budgeted Unit Sales 100 200 300 400 1.000
Selling Price Per Unit Rp7.000 Rp7.000 Rp7.000 Rp7.000 Rp28.000 Total Sales Rp700.000 Rp1.400.000 Rp2.100.000 Rp2.800.000 Rp7.000.000
Selling and Administrative Expense Budget
Ocean Burger
Selling and Administrative Expense Budget Month
January February March April Quarter
Budgeted units sales 100 200 300 400 1000
Variable selling and
administrative expense per
case Rp400 Rp400 Rp400 Rp400 400
Variable selling and
administrative expense Rp40.000 Rp80.000 Rp120.000 Rp160.000 Rp400.000 Fixed selling and administrative
expense :
Advertising Rp2.500 Rp2.500 Rp2.500 Rp2.500 Rp10.000
Depreciation Rp8.583 Rp8.583 Rp8.583 Rp8.583 Rp8.583
Rent Rp450.000 Rp450.000 Rp450.000 Rp450.000 Rp1.800.000
Total fixed selling and
administrative expense Rp461.083 Rp461.083 Rp461.083 Rp461.083 Rp1.818.583 Total selling and administrative Rp501.083 Rp541.083 Rp581.083 Rp621.083 Rp2.218.583
13 expense
Less depreciation Rp8.583 Rp8.583 Rp8.583 Rp8.583 Rp8.583
Cash Disbursements for selling
and administrative expense Rp492.500 Rp532.500 Rp572.500 Rp612.500 Rp2.210.000
E. Flexible Budgets and Performance Analysis 1. Actual Budget
Actual budget sendiri dapat dikatakan sebagai income statement atau data yang sebelumnya sudah dihitung sebagai berikut :
Ocean Burger Income Statement
Actual Burger Sold (q) 6.000
Revenue Rp42.000.000
Expense :
Rent Rp5.400.000
Advertising Rp30.000
Supplies Depreciation Rp103.000
Plastic (100*q) Rp600.000
Styrofoam (300*q) Rp1.800.000
Total Expense Rp7.933.000
Net Operating Income Rp34.067.000
2. Planning Budget
Sesuai dengan namanya yaitu planning budget yaitu seperti yang ada dalam pembahasan poin sebelum ini yaitu master budgeting adalah termasuk planning budget yang mana intinya budget yang telah dianggarkan.
Ocean Burger Planning Budget
Budgeted Burger Sold (q) 5.000
Revenue Rp35.000.000
Expense :
Rent Rp5.000.000
Advertising Rp50.000
Supplies Depreciation Rp120.000
Plastic (Rp 200q) Rp1.000.000
14 Styrofoam (Rp 250q) Rp1.250.000
Total Expense Rp7.420.000
Net Operating Income Rp27.580.000
Dan jika kita bandingkan antara actual dan yang telah di planning akan terlihat jika ada perbedaan.
Ocean Burger
Comparison of Actual Results to the Planning Budget
Actual Budget Planning Budget Variances
Burger Sold 6.000 5.000 1.000
Revenue Rp42.000.000 Rp35.000.000 Rp7.000.000 F Expense :
Rent Rp5.400.000 Rp5.000.000 Rp400.000 U
Advertising Rp30.000 Rp50.000 Rp20.000 F
Supplies Depreciation Rp103.000 Rp120.000 Rp17.000 F
Plastic Rp1.000.000 Rp500.000 Rp500.000 U
Styrofoam Rp1.250.000 Rp1.500.000 Rp250.000 F
Total Expense Rp7.783.000 Rp7.170.000 Rp613.000 U Net Operating Income Rp34.217.000 Rp27.830.000 Rp6.387.000 F
Dari hasil perbandingan di atas terlihat beberapa perbedaan antara actual
budget dengan planning budget entah dalam favourable ataupun unfavourable.
15
Selanjutnya ada Flexible Budget yaitu melakukan penyesuaian untuk
menunjukkan biaya yang seharusnya untuk tingkat aktivitas aktual.
Ocean Burger Flexible Budget
Actual Burger Sold (q) 6.000
Revenue Rp210.000.000.000
Expense :
Rent Rp5.400.000
Advertising Rp30.000
Supplies Depreciation Rp103.000
Plastic (200q) Rp1.200.000
Styrofoam (250q) Rp1.500.000
Total Expense Rp8.233.000
Net Operating Income Rp209.991.767.000
Maka jika melakukan perbandingan antara Actual Budget dengan Flexible Budget adalah sebagai berikut :
Ocean Burger Activity Variances
Flexible Budget Planning Budget Variances
Burger Sold 6.000 5.000 1.000
Revenue Rp210.000.000.000 Rp35.000.000 Rp209.965.000.000 F Expense :
Rent Rp5.400.000 Rp5.000.000 Rp400.000 U
Advertising Rp30.000 Rp50.000 Rp20.000 F
Supplies Depreciation Rp103.000 Rp120.000 Rp17.000 F
Plastic Rp1.200.000 Rp500.000 Rp700.000 U
Styrofoam Rp1.500.000 Rp1.500.000 Rp0
Total Expense Rp8.233.000 Rp7.170.000 Rp1.063.000 U
Net Operating Income Rp209.991.767.000 Rp27.830.000 Rp209.963.937.000 F
Dan hasil perbandingan ini disebut Activity Variances
16
Kemudian jika melakukan perbandingan antara actual budget dengan flexible budget :
Ocean Burger
Revenue and Spending Variances
Flexible Budget Actual Budget
Revenue and Spending Variances
Burger Sold 6.000 6.000
Revenue Rp210.000.000.000 Rp42.000.000 Rp209.958.000.000 U Expense :
Rent Rp5.400.000 Rp5.400.000 Rp0
Advertising Rp30.000 Rp30.000 Rp0
Supplies Depreciation Rp103.000 Rp103.000 Rp0
Plastic Rp1.200.000 Rp500.000 Rp700.000 F
Styrofoam Rp1.500.000 Rp1.500.000 Rp0
Total Expense Rp8.233.000 Rp7.533.000 Rp700.000 F
Net Operating Income Rp209.991.767.000 Rp34.467.000 Rp209.957.300.000 U
Hasil perbandingan diatas bernama Revenue and Spending Variances
F. Differential Analysis : The Key to Decision Making
Analisis pada chapter ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan cara atau alternatif dalam kita memproduksi barang. Tujuanya untuk membantu kita mengambil
keputusan terkait produksi, langkah mana yang harus kita ambil.
Analisis Make or Buy Decisions
Make Or Buy Decision
Make Buy
Per unit
Direct materials Rp3.750
Direct Labor Rp800
Variable overhead Rp527
Outside Purchase Price Rp6.000
Total Cost Rp5.077 Rp6.000
Financial advantage of making
burger Rp923
17
Analisis Special Order Decision
Special Order Decision
Per Unit 5000 Burger
Inceremental Revenue (A) Rp7.000 Rp35.000.000
Less Incremental Cost : Variable Cost
Direct Materials Rp3.750 Rp18.750.000
Direct Labor Rp800 Rp4.000.000
Variable Manufacturing Overhead Rp527 Rp2.633.300
Special modifications Rp500 Rp2.500.000
Total variable cost Rp5.577 Rp27.883.300
Fixed Cost : Rp5.530.000
Total Incremental Cost (B) Rp33.413.300
Financial Advantage of Accepting Order (a)-
(b) Rp1.586.700
18