KELOMPOK 4
MANAJEMEN
KEBENCANAAN
D4 Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
MEET THE TEAM
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
20/464161/SV/18480
KHUSNUL QOTIMAH AISYAROH
JOSSE RIZAL WACHID
20/464160/SV/18479
ANDRIANA TRI DEVI
20/457122/SV/17569
TANAH
LONGSOR
TANAH LONGSOR
DEFINISI TANAH LONGSOR
Tanah longsor atau gerakan tanah adalah suatu proses geologi yang terjadi karena perpindahan masa batuan atau tanah dengan berbagai jenis seperti jatuhnya gumpalan bebatuan besar dari tanah.
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
FAKTOR ALAM
Disebabkan oleh kondisi biologi, seperti kemiringan lapisan, batuan lapuk, gempa bumi dan masih banyak lagi.
Iklim pada daerah tersebut yang mempunyai curah hujan sangat tinggi.
Keadaan topografi berupa kondisi lereng yang curam.
Tanah kritis.
Getaran yang dihasilkan oleh gempa bumi, lalu lintas kendaraan, getaran mesin dan sebagainya.
Faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor antara lain :
FAKTOR MANUSIA
Pemotongan tebing di penambangan batu lereng terjal.
Penimbunan tanah urukan di daerah sekitar lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah dalam menahan pergerakan arus longsor tanah.
Budidaya kolam ikan yang berada diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang menghiraukan keamanan wilayah irigasi.
Sistem drainase di daerah lereng berjalan kurang baik.
Faktor manusia yang dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor antara lain :
FAKTOR PENYEBAB TANAH LONGSOR
TANDA- TANDA TANAH
LONGSOR
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
Setelah hujan biasanya terjadi muncul beberapa retakan sejajar dengan arah tebing di lereng.
Mata air baru muncul secara tiba-tiba.
Tebing yang rapuh mengakibatkan banyak kerikil berjatuhan.
Jika di musim hujan terdapat genangan air, maka menjelang bencana longsor air akan menghilang seketika.
Bagian tanah mulai runtuh dalam jumlah yang amat besar.
Beberapa pohon dan tiang listrik mulai agak miring.
Halaman rumah ambles ke dalam tanah secara tiba-tiba.
KERUGIAN HIDUP DAN HARTA BENDA
DAMPAK TANAH LONGSOR
KERUSAKAN LINGKUNGAN
GANGGUAN TRANSPORTASI
KONTAMINASI AIR
EVAKUASI DAN RELOKASI
PENINGKATAN BIAYA PEMULIHAN
KERUSAKAN PADA INFRASTRUKTUR
KERUSAKAN PADA LAHAN PERTANIAN
KORBAN MANUSIA DAN KERUGIAN EMOSIONAL
ANCAMAN LANJUTAN
TINDAKAN PRA -
BENCANA TANAH
LONGSOR
Jangan membuat kolam ataupun membuka lahan persawahan pada lereng bagian atas dekat pemukiman warga.
Buatlah sengkedan atau terasering pada lereng yang terjal sebelum membangun pemukiman baru.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan membangun rumah di bawah tebing dan di tepi sungai yang rawan akan bencana erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
TINDAKAN SAAT
BENCANA TERJADI
TANAH LONGSOR
Jika mengetahui tanda-tanda tanah longsor, segera tinggalkan area tersebut dan pindah ke tempat yang lebih tinggi dan berisiko. Hindari penggunaan kendaraan.
SEGERA TINGGALKAN AREA BERISIKO
Segera menghubungi polisi atau tim penyelamat dan beri tahu tentang situasi yang sedang terjadi.
HUBUNGI PIHAK BERWENANG
WASPADAI ANCAMAN LANJUTAN
Setelah tanah longsor mereda, tetap waspada terhadap ancaman lanjutan dan ikuti petunjuk dari otoritas setempat.
TINDAKAN PASCA BENCANA
TANAH LONGSOR
TANGGAP DARURAT
Evakuasi dan pertolongan pertama pada korban harus dilaksanakan dengan segera agar jumlah korban tidak semakin bertambah banyak.
REHABILITASI
Upaya pemulihan luka dan trauma pada korban harus ditangani dengan segera agar korban dapat melaksanakan aktivitasnya kembali seperti semula pasca terjadinya tanah longsor. Selain itu, pembangunan terhadap infrastruktur dan rumah- rumah yang rusak akibat bencana longsor harus segera ditanggapi oleh pemerintah dengan memberikan bantuan ataupun menurunkan sejumlah sukarelawan agar ikut membangun kembali rumah yang sudah roboh bahkan hancur.
REKONTRUKSI
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur seperti membangun penahan tanah longsor agar kedepannya bencana tersebut dapat diminimalisir se-efektif mungkin.
Menahan longsoran tanah pada tebing yang sangat
curam. Tebing dibuat berbentuk teras-teras.
Diperkuat dengan dinding yang terbuat dari semen
atau batu yang disusun rapat dilengkapi dengan lubang-lubang dari paralon
untuk mengalirkan kelebihan air.
BANGUNAN
PENGUAT TEBING
TEKNOLOGI PENCEGAHAN
Penahan material longsor dengan volume yang kecil.
Untuk menanggulangi longsor dengan volume
besar maka bronjong dibuat dari susunan batu
dalam anyaman kawat.
BANGUNAN PENAHAN MATERIAL LONGSOR :
BRONJONG
Menampung erosi, aliran permukaan, dan material longsor yang berasal dari lahan bagian atas. Batu disusun sehingga satu batu dengan yang lainnya saling
mengunci.
DAM PENGENDALI SISTEM SUSUNAN BATUAN LEPAS (LOOSE-ROCK CHECK DAM)
Mengendalikan dan mencegah bahaya banjir,
sehingga tidak menjadi bencana yang lebih besar
bagi penduduk dan lahan yang berada di bawahnya.
Dibuat bendungan (campuran batu, pasir dan
semen) yang ditempatkan pada lokasi terendah dan
terdapat saluran pada bagian atas yang diarahkan
ke bendungan.
DAM PENGENDALI SISTEM BANGUNAN PERMANEN
(CHECK DAM)
BANGUNAN
PENGUAT TEBING
TEKNOLOGI PENCEGAHAN
Dinding Penahan Tanah Horizontal Drain
Dinding penahan tanah didesain dengan analisis tanah sehingga struktur dinding penahan tanah dapat menahan momen guling dengan sempurna.
Material penyusunnya berupa beton dan tulangan, pada beberapa kasus juga dilengkapi dengan perkuatan lain seperti tiang pancang maupun stone column.
Horisontal drain diterapkan untuk ruas jalan yang berada pada potensi longsor dan diketahui adanya perkembangan retakan/rekahan yang dapat terisi air permukaan, persawahan serta adaya remebsan air yang keluar dari permukaan lereng tanah karena berada diatas lapisan batuan yang kedap air atau lapisan tanah yang permebilitasnya rendah (compacted Soils)
Penerapan Bronjong atau Gabion yang berupa batu dibungkus anmyaman kawat dan ditempatkan pada bagian kaki lereng yang diidentifikasi mengalami longsor seperti diperlihatkan pada . Keuntungan lain dari pemasangan brojong ini, disamping menambah nilai kuat geser penahan lereng juga dapat difungsikan sebagai sisitim drainase yang lama kelamaan akan tumbuh tanaman vegetasi dipermukaan lereng karena longsoran erosi permukaan dapat diantisipasi.
BANGUNAN PENAHAN MATERIAL LONGSOR :
BRONJONG
TEKNOLOGI PENCEGAHAN
TEKNOLOGI PENCEGAHAN
Menampung erosi, aliran permukaan, dan material longsor yang berasal dari lahan bagian atas.
Dilengkapi pancang penahan sedalam ± 0.5 m di bagian bawah dan samping jurang.
Batu disusun sehingga satu batu dengan yang lainnya saling mengunci. Kalau tidak ada batuan yang pipih maka batu bundar juga dapat digunakan tetapi sebaiknya batu diikat dengan anyaman kawat (bronjongan = gabion). Batu disusun sedemikian rupa sehingga tidak banyak rongga terbentuk di antara susunan batu.
Memerlukan pengecekan dan pemeliharaan rutin pada tempat-tempat yang mengalami kerusakan.
Fungsi :
Pembuatan dan pemeliharaan :
DAM PENGENDALI SISTEM SUSUNAN BATUAN LEPAS (LOOSE-ROCK CHECK DAM)
TEKNOLOGI PENCEGAHAN
Merupakan prioritas terakhir dari metoda pengendalian longsor secara mekanik karena sistem ini membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Hanya dilakukan apabila metoda lain sudah tidak efektif atau tidak mampu lagi mengendalikan longsor.
Merupakan pelengkap dari metoda-metoda vegetatif dan mekanik lainnya.
Mengendalikan dan mencegah bahaya banjir, sehingga tidak menjadi bencana yang lebih besar bagi penduduk dan lahan yang berada di bawahnya.
Dibuat bendungan yang ditempatkan pada lokasi terendah.
Dibuat saluran pada bagian atas yang diarahkan ke bendungan.
Bendungan dibuat dengan menggunakan campuran batu, pasir dan semen.
Apabila terjadi pendangkalan, dilakukan pengerukan guna mengoptimalkan fungsi dam pengendali.
Fungsi :
Pembuatan dan pemeliharaan : DAM PENGENDALI
SISTEM BANGUNAN PERMANEN (CHECK DAM)
TANAH
LONGSOR NATUNA
KAMPUNG GENTENG, DESA PANGKALAN, KECAMATAN SERASAN, KABUPATEN
NATUNA, KEPULAUAN RIAU
Pada hari Minggu tanggal 05 Maret 2023. Sekira pukul 18.30 WIB mulai terjadi hujan lebat di daerah Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur yang tak kunjung berhenti sampai pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023. Lalu pada Senin (6/3/2023) pukul 04.30 WIB di daerah Bukit rumah lekuk mengalami tanah longsor yang mengakibatkan rumah, kebun warga dan sumber air minum milik warga tidak berfungsi di sebabkan tertimbun oleh tanah longsor.
KRONOLOGI KEJADIAN
PENYEBAB TANAH LONGSOR NATUNA
Kemiringan lereng tebing yang curam
Tanah pelapukan yang tebal dari batuan tua (Pra Tersier) berupa lapukan Granodiorit
Curah hujan yang tinggi/ekstrem dengan durasi lama sebagai pemicu terjadi gerakan tanah
Faktor penyebab terjadinya tanah longsor diperkirakan karena :
KORBAN MENINGGAL 50 DAN 4 HILANG
Korban meninggal menyebabkan kerugian emosional bagi keluarga. Korban ini
merupakan warga Desa.
DAMPAK TANAH LONGSOR NATUNA
30 RUMAH TERTIMBUN LONGSOR
Rumah yang tertimbun berdampak kepada kerugian material. Masyarakat kehilangan
rumah tinggal.
RUSAK DAN PUTUSNYA INFRASTRUKTUR
Aksess infrastruktur transportasi yang tertimbun menyebabkan putusnya akses ke
wilayah terdampak. Terputusnya aliran listrik, air bersih, jaringan telekomunikasi
dan rusaknya sarana prasarana umum.
TINDAK KESIAPSIAGAAN BENCANA
Pengungsian PLBN menampung 219 orang
Pengungsian berlokasi Puskesmas Serasan 215 orang
Lokasi pengungsian Pelimpak dan Masjid Alfurqon 500 orang Pengungsian SMA 1 Serasan sebanyak 282 orang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau telah menyiapkan 4 titik
penampungan pengungsi serta telah mengaktivasi dapur umum. Ada empat lokasi pengungsian yakni:
Bantuan yang dibawa BNPB berupa logistik dan peralatan untuk dukungan percepatan penanganan darurat longsor. Bantuan tersebut antara lain 4 tenda pengungsi, 100 tenda keluarga, 500 selimut, 500 matras, 15 genset listrik ukuran 2 kVA, 1.500 paket makanan, 1.500 paket rendang, 200 velbed, dan 100 lampu garam.
Pemerintah memutuskan untuk mengambil opsi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), karena jalan yang tertutup longsor belum sepenuhnya terbuka karena faktor cuaca. Hal tersebut dilakukan degan harapan intensitas curah hujan dapat berkurang dan seluruh operasi penanganan darurat dapat berjalan sesuai target.
Kembali menyinggung akses jalan yang masih tertutup, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengirimkan tujuh alat berat jenis eskavator. Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono yang turut meninjau lokasi terdampak telah menargetkan jalan tersebut dapat terbuka dalam waktu dua hari.
TINDAKAN SAAT BENCANA TERJADI
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
TINDAKAN PASCA
BENCANA
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
Sebagai bentuk upaya mengurangi dampak risiko bencana tanah longsor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Natuna yang akan merelokasi kurang lebih 100 kepala keluarga yang tinggal di sekitar kawasan terdampak longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana longsor adalah relokasi permukiman warga. Relokasi dilakukan melalui pembangunan hunian tetap (huntap) yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah. Huntap dengan teknologi rumah khusus tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tersebut ditargetkan siap digunakan pada akhir Juni 2023 dengan total 100 Unit RISHA. Rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana (build back better).
REHABILITASI & REKONSTRUKSI
RELO
KA
SI
TANAH
LONGSOR ATAMI
DISTRIK IZUSAN, KOTA
ATAMI, JEPANG
Longsor dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat pada hari Sabtu, 3 Juli 2021 di Kota Atami, 90 kilometer dari barat daya Ibu Kota Tokyo. Kejadian longsor terjadi saat terjadi hujan lebat dan berbarengan dengan masa pandemi Covid-19. Kota Atami merupakan pusat resor mata air panas yang berada di lereng curam.
KRONOLOGI KEJADIAN
PENYEBAB TANAH LONGSOR ATAMI
Kemiringan lereng tebing yang curam Pembangunan di hulu
Curah hujan yang tinggi/ekstrem Jenis tanah lumpur yang rawan
Faktor penyebab terjadinya tanah longsor diperkirakan karena :
KORBAN MENINGGAL 9 DAN PULUHAN HILANG
Korban meninggal menyebabkan kerugian emosional bagi keluarga. Korban ini
merupakan warga Desa.
DAMPAK TANAH LONGSOR ATAMI
300 RUMAH TERDAMPAK LONGSOR
Rumah dan resor yang terdampak longsor ini merupakan rumah yang tertimbun dan berada di sekitar kawasan sehingga perlu
direlokasi.
RUSAK DAN PUTUSNYA INFRASTRUKTUR
Aksess infrastruktur transportasi yang tertimbun menyebabkan putusnya akses ke
wilayah terdampak. Terputusnya aliran listrik, air bersih, jaringan telekomunikasi
dan rusaknya srana prasarana umum.
TINDAK KESIAPSIAGAAN BENCANA
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan tanah longsor untuk beberapa bagian dari prefektur Shizuoka, Kanagawa, Chiba dan Yamanashi. Hujan diperkirakan akan bergerak menuju pantai Laut Jepang selama akhir pekan.
Daerah di sepanjang pantai diperkirakan akan mengalami hujan lebat pada Senin dan Selasa,
menurut Badan Meteorologi Jepang, yang juga memperingatkan tanah longsor dan banjir di daerah
dataran rendah.
Tiga kapal penjaga pantai, dan enam drone militer diterjunkan guna mendukung upaya pencarian korban selamat oleh ratusan pasukan pemadam kebakaran dan pekerja penyelamat lainnya di tengah hujan lebat dan kabut tebal.
1.500 penyelamat dikerahkan pemerintah untuk menyisir rumah-rumah yang hancur dan jalan yang terkubur.
TINDAKAN SAAT BENCANA TERJADI
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
TINDAKAN PASCA
BENCANA
Manajemen Kebencanaan | Kelompok 4
Proses pemulihan jaringan telekomunikasi di Jepang pasca bencana dilakukan dengan cepat.
Selama pekerjaan pemulihan darurat, manfaatkan mesin konstruksi yang dioperasikan dari jarak jauh (remote) untuk mencegah kerusakan sekunder.
Sejak terjadinya bencana, lokasi tanah longsor Atami telah ditetapkan sebagai zona bahaya oleh pemerintah dan dilarang memasuki wilayah tersebut.
Jepang mengimplementasikan konsep Build Back Better pada bangunan-bangunan yang rusak dan infrastruktur publik.
REHABILITASI
RELO
KA
SI
Hingga akhir Juni, 217 warga dari 124 rumah tangga masih berada di akomodasi sementara yang disediakan oleh pemerintah kota Atami.
DAFTAR PUSTAKA
https://bpbd.sidoarjokab.go.id/website/detilInfo/1/6
BPBD KABUPATEN SIDOARJO
https://news.detik.com/berita/d-6610991/cerita-ngeri-polisi-saksikan-longsor-natuna- tanah-menggulung-bak-ombak
CERITA NGERI POLISI SAKSIKAN LONGSOR NATUNA: TANAH MENGGULUNG BAK OMBAK
https://www.dw.com/id/jepang-lanjutkan-evakuasi-puluhan-korban-longsor-kota- atami/a-58159592
LONGSOR LUMPUR JEPANG: 3 ORANG TEWAS, 80 ORANG MASIH HILANG
https://www.dw.com/id/jepang-lanjutkan-evakuasi-puluhan-korban-longsor-kota- atami/a-58159592
UPDATE TANAH LONGSOR DI JEPANG: 4 ORANG TEWAS PULUHAN HILANG
https://www.asahi.com/ajw/articles/14948268
TWO YEARS AFTER ATAMI LANDSLIDE, DANGEROUS SOIL MOUNDS EXIST
KELOMPOK 4 MANAJEMEN KEBENCANAAN
THANK YOU