POKOK PEMBAHASAN
Sifat, Komitmen, Kapasitas dan Kapabilitas Kepemimpinan
Soeharto
Kekuasaan dan Sumber
Kekuasaan Kepemimpinan Seoharto
Teori Kepemimpinan Seoharto Taktik Mempengaruhi Oleh
Seoharto
Gaya Kepemimpinan Seoharto Gaya Kepengikutan Seoharto
Halaman 3
SIFAT KEPEMIMPINAN SOEHARTO
Sifat Soeharto dalam kepemimpinan yaitu:
Fokus atau berorientasi pada hasil 1.
Sifat soeharto terlihat ramah, namun lebih mengarah ke conscientiousness
2.
Soeharto memiliki konsep diri yang baik dan juga kepercayaan diri yang tinggi
3.
Integritas yang meliputi kejujuran dan konsistensi terlihat di suksesnya berbagai program kerjanya
4.
KOMITMEN KEPEMIMPINAN SOEHARTO
Halaman 4
Komitmen dalam berbagai konteks yamg dimiliki oleh
Soeharto diantaranya komitmen stabilitas, pembangunan negara dan penegakan HAM. Pada konteks stabilitas dan pembangunan Negara, dimana tahap pertama
kepemimpinan, beliau menjalankan Rencana
Pembangunan Lima Tahun Pertama (Repelita I) pada
tahun 1969 yang berfokus pada kebutuhan pangan dan
sandang. Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia mencapai
swasembada pangan.
Halaman 5
KAPASITAS KEPEMIMPINAN SOEHARTO
KAPASITAS KEPEMIMPINAN SOEHARTO TERDIRI DARI:
a. memiliki sikap bertanggung jawab sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia
b. Memiliki program politik yang jelas dan terencana selama menjadi presiden
c. Soeharto memiliki intelligence yang tinggi dari program kerjanya
KAPABILITAS KEPEMIMPINAN SOEHARTO
Kapabilitas kepemimpinan merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengelola organisasi dan sumber daya
yang dimiliki organisasi. Kapabilitas atau
kompetensi yang dimiliki Soeharto didasari latar belakangnya sebagai seorang perwira TNI- AD, bahwa ia punya pribadi yang tegas tetapi santun.
Beliau terkenal sebagai “The Smiling General”
yang murah senyum tetapi di balik itu semua dia tegas terhadap apa yang sudah dijalankan
KEKUASAAN DAN SUMBER KEKUASAAN KEPEMIMPINAN SOEHARTO
Adapun kekuasaan keahlian dari soeharto ini dapat dibuktikan melalui pencapaian Soeharto selama mengabdi pada negara.
Setelah Perang Kemerdekaan , beliau tetap menjadi Komandan Brigade Garuda Mataram dengan pangkat letnan kolonel
1.
Pada 1 Maret 1949, beliau ikut serta dalam agresi umum yang berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam.
2.
Pada usia sekitar 32 tahun, tugasnya dipindahkan ke Markas Divisi dan diangkat menjadi Komandan Resimen Infenteri 15 dengan pangkat letnan kolonel (1 Maret 1953).
3.
Pada 1 Oktober 1961, jabatan rangkap sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD) yang telah diembannya ketika berusia 40 tahun.
4.
Sekitar setahun akhir, tepatnya, 2 Januari 1962, Brigadir Jenderal Soeharto diangkat sebagai Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.
5.
Seoharto menjabat sebagai presiden selama 32 tahun.
6.
Halaman 6
SUMBER KEKUASAAN SOEHARTO
Sumber kekuasaan soeharto berasal dari posisi, keahlian, serta koneksinya dengan pasukan angkatan darat. Soeharto bukan hanya jenderal yang punya wibawa, tapi juga punya pasukan yang kuat. Kostrad yang dipimpinnya mempunyai beberapa batalion yang bisa diandalkan di tiap daerah. Maka setelah Ahmad Yani terbunuh, tidak ada lagi jenderal sekuat Soeharto di Angkatan Darat, bahkan di ABRI. Ia pun dengan mudah menggantikan Yani menjadi orang nomor satu di angkatan darat. Sebagai orang terkuat di Indonesia pasca 1965, Soeharto didukung penuh Angkatan Darat. Sumber kekuasaan soeharto berasal dari posisi, keahlian, serta koneksinya dengan pasukan angkatan darat. Soeharto bukan hanya jenderal yang punya wibawa, tapi juga punya pasukan yang kuat. Kostrad yang dipimpinnya mempunyai beberapa batalion yang bisa diandalkan di tiap daerah.
Halaman 7
TEORI KEPEMIMPINAN SOEHARTO
Teori Soeharto dalam kepemimpinan yaitu:
Teori Sifat, Ciri-ciri teori sifat yang terdapat pada Soeharto :
Motivasi diri dan dorongan berprestasi 1.
Kecerdasan (Intellegence) 2.
Sikap-sikap hubungan manusiawi 3.
Kedewasan sosial dan hubungan sosial yang luas (Social maturity and breadth)
4.
Halaman 8
TAKTIK MEMPENGARUHI SOEHARTO
Taktik mempengaruhi Soeharto dalam kepemimpinan yaitu:
Taktik mengesahkan (Legitimacy)
Adanya pembuktian yang mana presiden Soeharto merupakan presiden dengan masa jabatan 7
periode yaitu selama 32 tahun.
Halaman 9
GAYA KEPEMIMPINAN SOEHARTO
1.Gabungan Proaktif-Ekstraktif dan Adaptif-Antisipatif
Gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai suatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian. Diawali dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir diganti dengan pemerintahan Era Orde Baru.
2.Gaya Otokratik
Tahun-tahun pemerintahan Soeharto diwarnai dengan praktik otoritarian dimana tentara mempunyai peran yang sangat dominan. Demokrasi telah ditindas selama lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan.
Halaman 10
GAYA KEPENGIKUTAN SOEHARTO
Pragmatist Followers, la jarang setia terhadap tujuan 'organisasi tapi tak pemah berusaha merubahnya.
1.
Gaya kepengikuta mencari solusi, la jarang setia terhadap tujuan 'organisasi tapi tak pemah berusaha merubahnya.
2.
Gaya kepengikutan kamikaze, la jarang setia terhadap tujuan 'organisasi tapi tak pemah berusaha merubahnya.
3.
Gaya kepengikutan menyimpang, Tidak mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dengan sistem imbalan dan tidak takut kelihatan gagal dalam organisasi
4.
Gaya kepengikutan pencapai prestasi, adalah pengikut yang menyenangi simbol-simbol nyata yang mencerminkan kesuksesan dan mengambil resiko
5.
Gaya kepengikutan sadar status, Jika atasannya mengemukakan cara untuk melakukan perintah, ia menganggap atasan nya sebagai orang yang hirarkinya
6.
Halaman 11
Halaman 13