The Auditing Environment Kelompok 7:
A. Rezky Aurillia Putri (A031211065) Rosita Azzahra (A031211075)
The Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American Accounting Association (Accounting Review, vol. 47) mendefinisikan auditing sebagai proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi tentang tindakan ekonomi dan peristiwa untuk memastikan tingkat korespondensi antara asersi tersebut dan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna yang tertarik.
Beberapa atribut audit yang terkandung dalam definisi ini memerlukan komentar khusus:
1. Proses yang sistematis
2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif 3. Asersi tentang tindakan dan peristiwa ekonomi 4. Tingkat korespondensi
5. Kriteria yang ditetapkan 6. Mengkomunikasikan hasil 7. Pengguna yang berkepentingan
Tiga jenis audit biasanya menunjukkan karakteristik utama yang tercakup dalam definisi audit adalah sebagai berikut:
1. Audit Laporan Keuangan 2. Audit Kepatuhan
3. Audit Operasional
Individu yang terlibat untuk mengaudit tindakan dan peristiwa ekonomi untuk individu dan badan hukum umumnya diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Auditor Independen 2. Auditor Internal 3. Auditor Pemerintah
Committee on Assurance Services mendefiniskan Assurance service (Layanan jaminan) adalah layanan profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi, atau konteksnya, untuk pengambil keputusan. Contoh jasa asuransi adalah:
1. Audit Engagements (Perjanjian Audit) 2. Attest Services (Jasa Atestasi)
3. Accounting and Compliation Services (Jasa Akuntansi dan Kompilasi)
4. Other Assurance Services (Jasa Asuransi Lainnya)
Tingkat asuransi yang diberikan oleh CPA:
1. Reasonable assurance (Jaminan yang masuk akal)
2. Negative assurance or review-level assurance (aminan negatif atau jaminan tingkat tinjauan)
3. Agreed-ipon procedures (Prosedur yang disepakati) 4. Compilation without assurance (Kompilasi tanpa jaminan)
Langkah-langkah dalam rantai nilai akuntan dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Menangkap peristiwa bisnis dalam bentuk data.
2. Mengkomunikasikan gambatan total dengan integritas dan objektivitas.
3. Mengubah informasi kompleks menjadi pengetahuan.
4. Mengantisipasi dan menciptakan peluang.
5. Pengambilan keputusan.
Kebutuhan audit independen atas lapotan keuangan dapat dikaitkan dengan empat kondisi sebagai berikut.
1. Konflik kepentingan 2. Konsekuensi
3. Kompleksitas 4. Keterpencilan
Manfaat ekonomi dari audit adalah sebagai berikut.
1. Akses ke Pasar Modal 2. Biaya Modal Lebih Rendah
3. Mencegah Inefisiensi dan Penipuan 4. Peningkatan Kontrol dan Operasional Batasan Audit adalah sebagai berikut.
1. Biaya yang wajar 2. Lama waktu yang wajar
Keterbatasan signifikan lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan untuk menyiapkan lapotan keuangan. Berikut adalah dua batas penting yang terkait dengan kerangka kerja akuntansi yang telah ditetapkan.
1. Prinsip Akuntansi Alternatif 2. Estimasi Akuntansi
Organisasi yang Berkaitan Dengan Porfesi Akuntan Publik
Organisasi Sektor Publik Organisasi Sektor Swasta (Private) Securities and Exchanges Commission Public Companies Accounting Oversight Board
State boards of accountancy American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) U.S General Accounting Office State societies of certified public accountants
Internal Revenue Service Practice units (Certified Public Accountants (CPA) firms) State and federal courts Accounting standard-setting bodies: FASB and GASB U.S Congress
Kerangka Kerja Pengaturan Untuk Meyakinkan Mutu Jasa 1. Penetapan standar
Sektor publik dan swasta menetapkan standar akuntansi, jasa-jasa professional, etika, dan pengendalian mutu untuk mengatur perilaku CPA serta kantor-kantor CPA.
2. Pengaturan oleh kantor CPA (regulasi yang tegas)
Setiap kantor CPA membuat kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa praktik akuntan ssuai dengan standar profesional.
3. Pengaturan sendiri atau telaahan sejawat
AICPA telah menerapkan suatu program komprehensif tentang pengaturan sendiri termasuk kewajiban untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan, review sejawat (peer review), permintaan keterangan tentang kegagalan audit, serta pandangan publik.
4. Pengaturan pemerintah
Hanya profesional yang layak dan mampu saja yang akan diberi izin untuk berpraktik, sementara perilaku auditor senantiasa dipantau oleh dewan akuntansi negara bagian, SEC, dan penngadilan.
Bab ini memperkenalkan beberapa pengetahuan dasar tentang audit dan layanan jaminan, menyajikan organisasi yang terkait dengan profesi akuntan publik, dan memberikan gambaran tentang kerangka peraturan yang terkait dengan memastikan layanan audit dan atestasi berkualitas tinggi.