Auditors Responsibilities and Reports Kelompok 7:
A. Rezky Aurillia Putri (A031211065) Rosita Azzahra (A031211075)
A. Asas yang Mendasari Audit Laporan Keuangan 1. Hubungan Antara Akuntansi Dan Auditing
Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode, tujuan, dan pihak-pihak yang bertanggung jawab pada proses akuntansi yang digunakan untuk Menyusun laporan keuangan dibandingkan dengan proses audit laporan keuangan.
2. Pembuktian dan Pertimbangan Profesional Dalam Audit Laporan Keuangan
Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk pembuktian. Data dapat diteliti untuk pembuktian (verifiable) apabila ada dua/lebih yang memiliki kualifikasi dapat memberikan kesimpulan yang serupa dari data yang periksa.
B. Hubungan Auditor Independen
Dalam audit laporan keuangan, auditor menjalin hubungan profesional dengan:
1. Manajemen
2. Dewan Direksi dan Komite Audit 3. Auditor Internal
4. Pemegang Saham C. Standar Auditing
1. Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) 2. Standar Umum
a. Keahlian dan Pelatihan Teknis yang Memadai b. Independensi Dalam Sikap Mental
3. Standar Pekerjaan Lapangan
a. Perencanaan dan Supervisi yang Memadai b. Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern c. Mendapatkan Bukti Audit Kompeten yang Cukup 4. Standar Pelaporan
a. Laporan Keuangan Disajikan Sesuai GAAP b. Konsistensi Dalam Penerapan GAAP c. Pengungkapan Informatif yang Memadai d. Pernyataan Pendapat
5. Penerapan Standar Auditing
6. Statements on Auditing Standards (SAS)
7. Public Companies Accounting Oversight Board (PCAOB)
Auditors Responsibilities and Reports Kelompok 7:
A. Rezky Aurillia Putri (A031211065) Rosita Azzahra (A031211075)
D. Independensi Auditor 1. Jaminan yang wajar
Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Namun, konsep jaminan yang wajar tidak menjamin keakuratan laporan keuangan.
2. Mendeteksi dan melaporkan kecurangan
Pengguna laporan keuangan mengharapkan auditor untuk mencari dan mendeteksi penipuan. Penipuan, bagaimanapun, adalah konsep hukum yang luas. AU 316, Pertimbangan Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan (SAS No. 99), menyatakan bahwa kepentingan auditor terkait secara eksplisit dengan "tindakan curang yang menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan." AU 316 mengakui dua jenis salah saji yang terkait dengan kecurangan: (1) salah saji yang timbul dari kecurangan pelaporan keuangan dan (2) salah saji yang timbul
dari penyalahgunaan aset.
Pelaporan keuangan yang curang dapat melibatkan tindakan seperti:
a. Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.
b. Kekeliruan dalam, atau penghilangan yang disengaja dari, laporan keuangan peristiwa, transaksi, atau informasi penting lainnya.
c. Kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang disengaja terkait dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
3. Tanggung jawab melaporkan tindakan ilegal
Tanggung jawab utama auditor adalah penyajian wajar dalam laporan keuangan. Ketika suatu tindakan ilegal yang berdampak material terhadap laporan keuangan tidak diungkapkan sebagaimana mestinya, auditor harus memaksa manajemen untuk merevisi laporan keuangan. Selain itu, auditor juga bertanggung jawab untuk (1) mengevaluasi pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan (2) melaporkan evaluasi ini kepada pemegang saham dan pengguna laporan keuangan lainnya berbeda untuk perusahaan publik versus perusahaan swasta.
Sementara auditor perusahaan publik harus melakukan audit terintegrasi yang menghasilkan (1) opini atas laporan keuangan, (2) opini atas penilaian manajemen atas
Auditors Responsibilities and Reports Kelompok 7:
A. Rezky Aurillia Putri (A031211065) Rosita Azzahra (A031211075)
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, dan (3) opini atas keefektifan sistem pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Tujuan utama audit adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP
Laporan standar adalah laporan yang paling umum dikeluarkan. Laporan standar memiliki 5 paragraf yaitu paragraf pengantar, definisi, ruang lingkup, keterbatasan bawaan, dan opini paragraf. Auditor akan menyimpang dari laporan standar ketika ada kelemahan material dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan. dua definisi penting relevan di sini, yaitu :
1. Defisiensi yang signifikan adalah defisiensi pengendalian internal yang berdampak buruk pada kemampuan perusahaan untuk menginisiasi, mengotorisasi, mencatat, memproses, atau melaporkan data keuangan eksternal secara andal sesuai dengan GAAP.
2. Kelemahan material adalah defisiensi signifikan yang, dengan sendirinya, atau dalam kombinasi dengan defisiensi signifikan lainnya, menghasilkan kemungkinan yang sangat kecil bahwa salah saji material laporan keuangan tahunan atau interim tidak akan dapat dicegah atau dideteksi
Kelemahan nyata dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan adalah : 1. Penyajian kembali laporan keuangan.
2. Identifikasi oleh auditor atas salah saji material dalam laporan keuangan.
3. Pengawasan yang tidak efektif atas pelaporan keuangan eksternal perusahaan dan pengendalian internal.
4. Untuk entitas yang lebih besar dan kompleks, audit internal atau fungsi penilaian risiko yang tidak efektif.
5. Untuk entitas yang kompleks dalam industri yang sangat diatur, fungsi kepatuhan peraturan yang tidak efektif.
6. Identifikasi penipuan sebesar apa pun di pihak manajemen senior.
7. Kekurangan signifikan yang telah dikomunikasikan kepada manajemen dan komite audit.