• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDUAL PEMICU 1

N/A
N/A
ririn nainggolan

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN INDIVIDUAL PEMICU 1"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDUAL PEMICU 1 BLOK 21

EDENTULUS LENGKAP

Oral Disease, beban penyakit global”

DISUSUN OLEH:

Ririn Febriyanti Nainggolan 200600130

KELOMPOK 1

DOSEN PENYUSUN:

Darmayanti Siregar, drg., M.KM Dr.Wilda Hafni, drg., M.Si Siska Ella Natassa, drg., M.DSc

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche. Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”. Definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”

Apabila seseorang melakukan penelitian untuk menemukan suatu jawaban dari permasalahan atau pertanyaan yang dihadapi, maka setidaknya orang tersebut harus melakukan suatu proses yang berdasar pada filosofi dan kerangka kerja tertentu, menggunakan prosedur, metode dan teknik yang telah telah teruji validitas dan realibitasnya, serta di desain agar tidak bias dan bersifat objektif.

1.2. DESKRIPSI TOPIK

Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial yang perkembangannya berkaitan dengan jaringan kompleks setiap individu, keluarga dan masyarakat termasuk lingkungan fisik, perilaku dan layanan kesehatan serta faktor komersil lainnya yang berlaku sepanjang hidup. Namun, konsumsi makanan dan minuman bebas gula merupakan faktor risiko paling penting terhadap terjadinya karies gigi. Konsumsi kadar gula yang tinggi secara langsung berakibat kepada aktivitas karies yang tinggi dan membatasi intake gula dapat menurunkan insiden dan keparahan karies gigi. Oleh karena itu, perilaku pemeliharan kebersihan rongga mulut setiap individu dapat mengurangi dan menghambat perkembangan karies. Sikat gigi dua kali dalam sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride merupakan rekomendasi yang dianjurkan untuk menurunkan risiko karies dalam semua kelompok umur. Karies yang tidak dirawat memiliki dampak negatif di dalam berbagai fase kehidupan. Rasa sakit yang berulang dapat menimbulkan kesulitan tidur dan mengunyah sehingga dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup.

Karies merupakan penyebab paling banyak kehilangan produktivitas kerja sehingga menimbulkan hilangnya kesempatan memperoleh pendidikan dan penyebab menurunnya prestasi di sekolah. Suatu penelitian ingin dilakukan untuk mengetahui rata-rata pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Kota X. Penelitian ini dilakukan di lima sekolah dasar yang dipilih secara acak. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh:

(3)

Pertanyaan:

1. Jelaskan alasan Saudara apakah jenis penelitian pada kasus di atas!

2. Hitunglah nilai rerata total pengetahuan, sikap dan perilaku beserta standar deviasinya dan buatlah tabel secara lengkap yang menyajikan nilai rerata total tersebut dan standar deviasinya!

3. Jelaskan penyajian tabel beserta judul berdasarkan data perhitungan pada soal no.2!

4. Di bawah ini adalah grafik laporan WHO Global Oral Health Status mengenai prevalensi karies gigi permanen berdasarkan enam daerah menurut WHO. Jelaskan narasinya sesuai dengan grafik tersebut!

5. Seorang mahasiswa ingin melakukan penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku di Provinsi Y. Tentukanlah rumus besar sampel yang digunakan dengan menggunakan data tersebut di atas sebagai elaborasi!

6. Hitunglah jumlah besar sampel minimal jika diketahui presisi mutlak (d) adalah 0,5, derajat kepercayaan 95% (z tabel = 1,96)!

7. Buatlah judul penelitian yang yang tepat untuk soal no.5?

8. Apa saja variabel penelitiannya dan buatlah kerangka konsepnya!

9. Bagaimana menurut Saudara kesimpulan dari hasil penelitian tersebut? Apa saran terkait kesimpulan yang Anda buat?

(4)

BAB II PEMBAHASAN

1. Jelaskan alasan Saudara apakah jenis penelitian pada kasus di atas!

Jika dilihat dari skenario yang diberikan maka dapat disimpulkan bahawa peneliti ingin mengetahui rata-rata pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Kota X. Sehingga dari hal tersebut metode penelitian yang sesuai untuk kasus diskenario adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya bertujuan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) fenomena yang ditemukan, baik berupa faktor resiko, maupun suatu efek atau hasil. Data yang diperoleh tidak dianalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi.1

Desain yang digunakan peneliti untuk meneliti adalah cross sectional. Research Cross Sectional merupakan penelitian yang meneliti dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data variabel bebas dan variabel terikat dilakukan sekali waktu pada saat yang bersamaan.

Kelebihan desain cross sectional adalah:1

- Memungkinkan menggunakan populasi dari masyarakat umum sehingga generalisasinya cukup memadai

- Relative mudah, murah, hasil cepat diperoleh

- Dapat digunakan untuk meneliti banyak variable sekaligus Kelemahan desain cross sectional adalah:1

- Sulit menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data faktor resiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan

- Perlu sampel dalam jumlah yang besar

- Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan efek paling lemah Sumber:

1) Ibrahim A, Asrul HA, Madi, Baharuddin, Muhammad AA, Darmawati.

Metodologi Penelitian. Makassar:Gunadarma Ilmu.

2. Hitunglah nilai rerata total pengetahuan, sikap dan perilaku beserta standar deviasinya dan buatlah tabel secara lengkap yang menyajikan nilai rerata total tersebut dan standar deviasinya!

(5)

Rerata Total Pengetahuan

Sekolah n

Rata-rata Pengetahuan (̅ pengetahuan )

(n.̅ pengetahuan )

A 100 50,50 ± 2,00 5050

B 150 60,50 ± 3,00 9075

C 100 65,00 ± 2,25 6500

D 150 50,25 ± 2,00 7537,5

E 100 65,00 ± 1,20 6500

Σn= 600; Σ (n. �̅ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡�ℎ𝑢�𝑛) = 34662,5

Rerata Total Pengetahuan = Σ(n.x̅ pengetahuan)

n =

34662,5

600 =57,7708333333

Rerata Total Sikap

Sekolah n

Rata-rata Sikap (̅ sikap )

(n.̅ sikap )

A 100 70,00 ± 3,00 7000

B 150 75,00 ± 2,50 11250

C 100 50,50 ± 2,00 5050

D 150 60,50 ± 2,00 9075

E 100 75,00 ± 2,00 7500

Σn= 600; Σ (n. �̅ sikap) = 39875 Rerata Total Sikap = Σ(n.x̅sikap)

n =

39875

600 =66,4583333333

(6)

Rerata Total Perilaku

Sekolah n

Rata-rata Perilaku (̅ perilaku )

(n.̅ perilaku )

A 100 75,00 ± 3,00 7500

B 150 70,00 ± 2,00 10500

C 100 70,00 ± 1,00 7000

D 150 60,00 ± 2,25 9000

E 100 76,00 ± 2,50 7600

Σn= 600; Σ (n. �̅ perilaku) = 41600

Rerata Total Perilaku = Σ(n.x̅ perilaku)

n =

41600

600 =69,3333333333

Standar Deviasi Pengetahuan

σ² =

{(n1−1). S1²}+{(n2−1). S2²}+{(n3−1). S3²}+{(n4−1). S4²}+{(n5−1). S5²} ((n1−1)+(n2−1)+(n3−1)+(n4−1)+(n5−1))

σ² =

{(99).(2,00)²}+{(149).(3,00)²}+{(99).(2,25)2}+{(149).(2,00)2}+ {(99).(1,20)2}

99+149+99+149+99

σ² = (369)+ (1341)+ (501,1875)+ (596)+(142,56) 595

σ² = 2.976,7475 595 σ² = 5,0029369748 σ = √5,0029369748 σ = 2,2367246026

Standar Deviasi Sikap

σ² =

{(n1−1). S1²}+{(n2−1). S2²}+{(n3−1). S3²}+{(n4−1). S4²}+{(n5−1). S5²} ((n1−1)+(n2−1)+(n3−1)+(n4−1)+(n5−1))

(7)

σ² = {(99).(3,00)²}+{(149).(2,50)²}+{(99).(2,00)2}+ {(149).(2,00)2}+ {(99).(2,00)2}

99+149+99+149+99 σ² = (891)+ (931,25)+(396)+(596)+ (396)

595 σ² = 3.210,25

595

σ² = 5,3953781513 σ = √5,3953781513 σ = 2,3227953313

Standar Deviasi Perilaku

σ² =

{(n1−1). S1²}+{(n2−1). S2²}+{(n3−1). S3²}+{(n4−1). S4²}+{(n5−1). S5²} ((n1−1)+(n2−1)+(n3−1)+(n4−1)+(n5−1))

σ² =

{(99).(3,00)²}+{(149).(2,00)²}+{(99).(1,00)2}+{(149).(2,25)2}+ {(99).(2,50)2}

99+149+99+149+99 σ² = (891)+ (596)+(99)+(754,3125)+(618,75)

595 σ² = 2.959,0625

595

σ² = 4,9732142857 σ = √4,9732142857 σ = 2,2300704665

3. Jelaskan penyajian tabel beserta judul berdasarkan data perhitungan pada soal no.2!

Nilai Rerata Total Pengetahuan, Sikap, dan Prilaku Beserta Standard Deviasi pada 5 Sekolah A, B, C, D, dan E Mengenai Pemeliharaan Kesehatan Gigi pada Anak Usia Sekolah di SDN Kota X

(8)

Sekolah Frekuensi (n)

Pengetahuan Sikap Persepsi

Rata-rata Standard deviasi

Rata-rata Standard deviasi

Rata-rata Standard deviasi

A 100 50,50 ± 2,00 70,00 ± 3,00 75,00 ± 3,00

B 150 60,50 ± 3,00 75,00 ± 2,50 70,00 ± 2,00

C 100 65,00 ± 2,25 50,50 ± 2,00 70,00 ± 1,00

D 150 50,25 ± 2,00 60,50 ± 2,00 60,00 ± 2,25

E 100 65,00 ± 1,20 75,00 ± 2,00 76,00 ± 2,50

TOTAL 600 57,77 2,23 66,45 2,32 69,33 2,23

4. Di bawah ini adalah grafik laporan WHO Global Oral Health Status mengenai prevalensi karies gigi permanen berdasarkan enam daerah menurut WHO.

Jelaskan narasinya sesuai dengan grafik tersebut!

Penjelasan:

 Pada wilayah Afrika, estimasi jumlah kasus karies gigi permanen adalah sebesar 260 juta kasus dengan estimasi prevalensi sebanyak 29% kasus karies gigi permanen.

 Pada wilayah Mediterania Timur, estimasi jumlah kasus karies gigi permanen adalah sebesar 200 juta kasus dengan estimasi prevalensi sebanyak 32% kasus karies gigi permanen.

 Pada wilayah Eropa, estimasi jumlah kasus karies gigi permanen adalah sebesar 290 juta kasus dengan estimasi prevalensi sebanyak 34% kasus karies gigi permanen.

 Pada wilayah Amerika, estimasi jumlah kasus karies gigi permanen adalah sebesar 260 juta kasus dengan estimasi prevalensi sebanyak 28% kasus karies gigi permanen.

 Pada wilayah Asia Tenggara, estimasi jumlah kasus karies gigi permanen adalah sebesar 520 juta kasus dengan estimasi prevalensi sebanyak 29% kasus karies gigi permanen.

(9)

 Pada wilayah Pasifik Barat, estimasi jumlah kasus karies gigi permanen adalah sebesar 460 juta kasus dengan estimasi prevalensi sebanyak 25% kasus karies gigi permanen.

 Berdasarkan hasil laporan estimasi jumlah kasus karies gigi permanen pada enam daerah menurut WHO persentase tertinggi hingga terendah terdapat pada wilayah Asia tenggara sebanyak 520 juta kasus, Pasifik Barat sebanyak 460 juta kasus, Eropa sebanyak 290 juta kasus, Amerika sebanyak 260 juta kasus, Afrika sebanyak 260 juta kasus, dan Mediterania Timur sebanyak 200 juta kasus.

 Berdasarkan hasil laporan estimasi prevalensi karies gigi permanen pada enam daerah menurut WHO persentase tertinggi hingga terendah terdapat pada wilayah Eropa 34%, Mediterania Timur 32%, Asia Tenggara 29%, Afrika 29%, Amerika 28%, dan Pasifik Barat 25%.

 Hasil antara jumlah kasus dan prevalensi menunjukkan perbedaan, hal ini kemungkinan dipengaruhi faktor jumlah populasi penduduk pada daerah tersebut sehingga menghasilkan perbedaan antara jumlah kasus dan prevalensi.

5. Seorang mahasiswa ingin melakukan penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku di Provinsi Y. Tentukanlah rumus besar sampel yang digunakan dengan menggunakan data tersebut di atas sebagai elaborasi!

Seorang mahasiswa akan melakukan sebuah penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku pada lima sekolah mengenai dasar pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di provinsi Y. Maka rumus besar sampel yang digunakan adalah rumus besar sampel estimasi rata-rata karena penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui rata-rata pengetahuan, sikap dan perilaku pada lima sekolah mengenai dasar pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di provinsi Y. Besar sampel tergantung pada jenis penelitian, skala ukur variabel dependen, presisi, tujuan penelitian, interval penelitian, interval kepercayaan, dan teknik pengambilan sampel.

Berdasarkan skenario, jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif. Skala ukur yang digunakan termasuk ke dalam data numerik. Maka, data yang dianalisis nantinya berhubungan dengan mean rata-rata dan standar deviasi.

Selain itu, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk melihat estimasi, bukan melakukan suatu uji hipotesa. Maka rumus estimasi rata-rata dapat digunakan untuk menghitung besar sampelnya. Untuk menghitung besar sampel peneliti perlu

(10)

mengetahui: Perkiraan Varians (Kuadrat dari Std.Deviasi), presisi, derajat kepercayaan.1

Rumus estimasi rata-rata tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan:

n : Besar sampel

Z : Nilai Z pada interval kepercayaan 1-a/2 σ2 : Perkiraan varians (Kuadrat dari Std. Deviasi) d : Presisi

Sumber:

1) Irmawartini, Nurhaedah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017: 73-77.

6. Hitunglah jumlah besar sampel minimal jika diketahui presisi mutlak (d) adalah 0,5, derajat kepercayaan 95% (z tabel = 1,96)!

Diketahui:

Z : 1,96

σ : Pengetahuan = 2,23 Sikap = 2,32

Perilaku = 2,23

d : 0,5

Ditanya: n? (jumlah besar sampel minimal)

Jawaban:

Pengetahuan

n=(1,96)2∗(2,23)2 (0,5)2

(11)

n=3,8416∗4,9729 0,25 n=19,1038926

0,25 n=76,41 n=77orang

Jadi jumlah besar sampel minimal yang diperlukan untuk mengetahui rata-rata pengetahuan adalah 77 orang.

Sikap

n=(1,96)2∗(2,32)2 (0,5)2 n=3,8416∗5,3824

0,25 n=20,6770278

0,25 n=82,70 n=83orang

Jadi jumlah besar sampel minimal yang diperlukan untuk mengetahui rata-rata sikap adalah 83 orang.

Perilaku

n=(1,96)2∗(2,23)2 (0,5)2 n=3,8416∗4,9729

0,25 n=19,1038926

0,25 n=76,41 n=77orang

(12)

Jadi jumlah besar sampel minimal yang diperlukan untuk mengetahui rata-rata perilaku adalah 77 orang.

Kesimpulannya, jumlah besar sampel minimal yang diperlukan untuk mengetahui rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pada lima sekolah mengenai dasar pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di provinsi Y variabel pengetahuan adalah 83 orang.

7. Buatlah judul penelitian yang yang tepat untuk soal no.5?

Dalam memilih judul penelitian hendaknya spesifik, mengacu pada variabel atau objek yang akan diteliti, singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) namun tetap komunikatif, mengacu pada hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan perlu). Judul tidak boleh terlalu umum dan harus menampakkan topik spesifik yang akan dibahas, karena hal tersebut akan menyebabkan kebingungan pada pembacanya nanti. Selain itu, juga tidak boleh ditulis menggunakan penyampaian bahasa puitis. Penelitian tersebut dapat diberikan judul sebagai berikut:

“Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku, Siswa Sekolah Dasar mengenai Pemeliharaan Kesehatan Gigi di Provinsi Y tahun 2023”

Judul yang dibuat untuk suatu penelitian harus mengandung unsur 4W+1H.

Berdasarkan syarat tersebut, maka unsur 4W+1H pada judul diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Apa yang akan diteliti (What): Pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai pemeliharaan kesehatan gigi

 Siapa yang akan diteliti (Who): Siswa sekolah dasar

 Dimana akan diteliti (Where): di Provinsi Y

 Kapan dilakukan (When): tahun 2023

 Bagaimana ditelitinya (How): penelitian deskriptif; metode survey

8. Apa saja variabel penelitiannya dan buatlah kerangka konsepnya!

Variabel dapat diartikan sebagai sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainnya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya. Dengan demikian, penekanan pada variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(13)

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk menentukan variabel yang baik ditentukan oleh landasan teoritis, ditegaskan oleh hipotesis dan tergantung dari rumit dan sederhana rancangan penelitian.

Fungsi ditetapkannya variabel adalah untuk mempersiapkan alat dan metode analisis/

pengolahan data dan untuk pengujian hipotesis.1

Dalam penelitian apabila peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang, objek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya.

Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka peneliti harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi. Dalam skenario, variabel penelitian yang termuat didalamnya adalah: 1

• Variabel independen (variabel bebas)

Variabel bebas (Independent variable), adalah variabel yang menjadi penyebab atau memiliki kemungkinan teoritis berdampak pada variabel lain. Variabel bebas umumnya dilambangkan dengan huruf X. Dengan demikian, jika ditinjau keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih dahulu muncul (ada), dan akan diikuti variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan ilmiah, peneliti dalam menentukan variabel bebas tidak boleh secara sembarangan. Variabel bebas bukanlah suatu kondisi yang terlepas sama sekali dengan keberadaan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel independen yang diteliti adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku anak usia sekolah.

• Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang secara struktur berpikir keilmuan menjadi variabel yang disebabkan oleh adanya perubahan variabel lainnya.

Variabel tidak bebas ini menjadi primary interest to the researcher atau persoalan pokok bagi si peneliti, yang selanjutnya menjadi objek penelitian. Dengan demikian, variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sehingga variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel dependen, diharap akan menyebabkan variabel dependen berubah sekian satuan juga.

Dalam penelitian ini variabel dependen yang diteliti adalah pemeliharaan kesehatan gigi.

(14)

Kerangka konsep merupakan kerangka berpikir mengenai hubungan antar variabel- variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan. Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian, agar konsep dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabel-variabel. Dengan adanya kerangka konsep maka minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis serta memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian.2 Kerangka konsep dalam kasus ini adalah sebagai berikut:

Sumber:

1) Ulfa Rafika. Variabel penelitian dalam penelitian Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Keislaman 2021; 342-51.

2) Sampurna I, Nindhla T. Metodologi penelitian dan karya ilmiah. Ed 1st. Bali:

Universitas Udayana; 2018:8.

(15)

9. Bagaimana menurut Saudara kesimpulan dari hasil penelitian tersebut? Apa saran terkait kesimpulan yang Anda buat?

a. Kesimpulan

Hasil penelitiian yang dilakukan mengenai pengetahuan, sikap dan persepsi mengenai pemeliharaan Kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Kota X sebagai berikut

 Nilai rerata pengetahuan pemeliharaan Kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Kota X sebesar 57,77

 Nilai rerata sikap pemeliharaan Kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Kota X sebesar 66,45

 Nilai rerata perilaku pemeliharaan Kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Kota X sebesar 69,33

b. Saran

Keberhasilan perawatan gigi anak tidak lepas dari kerja sama antara beberapa pihak, dalam hal ini diperlukan peran orang tua. Orangtua disarakan kan dapat berpartisipasi dalam menjaga kebersihan rongga mulut anak. Peranan orang tua sangat penting dalam upaya pencegahan caries terhadap anak- anak mereka. Hal ini disebabkan karena dalam keluarga mempunyai pola kebiasan makan yang sama dan pemeliharaan kesehatan gigi yang sama pula. Orangtua sebagai teladan yang akan di jadikan oleh seorang anak sebagai panutan yang akan memberikan contoh yang baik terhadap perawatan gigi anak. Hal yang dapat dilakukan orangtua pada anak adalah membatasi mengkonsumsi makanan manis, sikat gigi dua kali dalam sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dan sesudah makan biasakan berkumur dengan air putih.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Besar sampel minimal dihitung dengan rumus Pengujian Hipotesis Rata-rata Satu Sampel.(8) Dengan tingkat kepercayaan penelitian 95.0%, kekuatan Uji 85.0% dan Simpangan terhadap

Di samping rumus di atas dan untuk rancangan eksperimen lain yang membutuhkan perhitungan besar sampel, dapat digunakan rumus besar sampel seperti pada penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun parsial dari perilaku individu (pengetahuan dan sikap) kedua kelompok tersebut

Artikel dengan judul “Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pencegahan COVID-19 Mahasiswa”, ditulis oleh Hasna Linawati, dkk bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan

Untuk mengetahui perubahan skor tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok kontrol dengan tanpa adanya intervensi, bila data tersebut normal rumus yang digunakan

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan diabetes melitus dan hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan diabetes

Tujuan dari estimasi adalah untuk menentukan nilai pendekatan dari parameter populasi berdasarkan sampel statistik.. E.g., rata-rata sampel digunakan untuk mengestimasi rata-rata

Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada warna olahan produk dapat digunakan rumus: ´x=Jumlah nilaiuji organoleptik Banyak responden Untuk menegtahui