• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok II : Spiritualitas

N/A
N/A
Pau Linus

Academic year: 2023

Membagikan "Kelompok II : Spiritualitas"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok II Spiritualitas

OLEH :

BEATRISNA DHUNGGE MARIA MARGARETA ESI MARIA SONNIATI SATOKO PAULINUS

(2)

A. Syarat Menjadi Katekis

Kriteria atau syarat ternyata memberikan jaminan kualitas hidup dan tugas perutusannya

dengan baik dan tanggung jawab.

Syarat menjadi katekis terdapat

dalam (Prasetya, 2007), yaitu:

(3)

memiliki hidup rohani yang mendalam; doa, membaca dan merenungkan kitab suci, devosi, maupun dengan cara lain.

memiliki nama baik secara pribadi dan keluarganya (perilaku , hidup imannya, moral).

diterima oleh umat. (diterima oleh umat Katolik di sekelilingnya, punya komitmen mewartakan sabda allah).

mempunyai pengetahuan yang memadai tentang teologi,

kateketik dan pengetahuan umum tentang agama, mengikuti kursus pastoral.

mempunyai keterampilan yang cukup agar katekis terampil dalam menunjang tugasnya misalnya; menggunakan sarana yang dibutuhkan dalam proses pewartaan. 

(4)

B. Semangat Hidup Katekis

Dalam menyadari seluruh panggilan hidup menjadi seorang katekis, diharapkan dapat mengembangkan aneka keutamaan dan semangat hidup yang dapat dijadikan tolak ukur tugas perutusannya, antara lain:

Katekis adalah orang beriman. Katekis hendaknya

terbuka akan sapaan Allah terhadap dirinya. Ia harus sampai pada tahapan untuk berani menjawab”

Sesungguhnya aku ini adalah Hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu”(Luk 1:38). Ia

diharapkan menjadi sosok orang beriman dan sekaligus menjadi contoh orang beriman.

(5)

Katekis mempunyai intimitas dengan yang ilahi.

Katekis terbuka pada karya Roh Kudus. Dalam mewartakan

kabar gembira menyadari bahwa dasar pertama dalam kegiatan pewartaan ini adalah Roh Kudus. Dia hadir dan berkarya dalam diri katekis dan para pendengar firman.

Katekis menyadari panggilan dan perutusannya. Ia diharapkan menyadari bahwa menjadi ketekis itu bukan karena kemauan diri sendiri tetapi pertama-tama sebagai panggilan Allah yangh patut disyukuri seperti para murid yang dipanggil Yesus Kristus”.

Mari, ikutilah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia”

(Mrk 1:17). Panggilan ini mengandung konsekuensi bahwa ia diutus mewartakan Kabar Gembira.

(6)

Katekis adalah anggota keluarga. Keberadaan dan jati diri katekis tidak dapat dilepaskan dari situasi dan perjuangan keluarganya.

Katekis adalah anggota umat. Katekis hendaknya mempunyai relasi yang baik dan dekat dengan umat, mau terlibat dengan kegiatan dan kehidupan lingkungan karena ia merupakan

anggota atau bagian dari umat beriman Katolik dan lingkungannya

Katekis adalah pribadi yang sederhana dan rendah hati. Katekis dalam mewartakan Injil pertama-tama ia bertindak atas nama Allah bukan atas nama dirinya. Segala keberhasilan yang

diperbuatnya bukan karena kekuatannya sendiri tetapi harus

dengan rendah hati menerimanya sebagai campur tangan Allah.

Katekis bersemangat melayani. Mencontoh semangat pelayanan Kristus. Sikap dan gaya pelayanan seperti Yesus adalah saling

melayani. Membasuh kaki (Yoh 13:13-15

(7)

Katekis rela berkorban. Katekis mengembangkan sikap untuk berkorban demi kepentingan sesama.

Katekis tetaplah awam. Ciri khas dan istimewah kaum awam yakni sifat keduniawian. . Mereka hidup dalam dunia artinya menjalankan segala macam tugas dan pekerjaan duniawi dan berada di tengah kenyataan biasa hidup berkeluarga dan sosial.

Hidup mereka kurang lebih terjamin dengan itu semua” (LG 31). 

Katekis mau belajar terus-menerus. Tugas katekis sangat

strategis dan penting. Maka niat untuk belajar harus ada dalam diri katekis. Jangan sampai ia mempunyai kecendrungan untuk merasa puas diri dengan pengetahuan yang dimilikinya dan

merasa sudah tahu segala-galanya. 

(8)

 Katekis bersikap dan bersemangat tim kerja (team work). Katekis dalam

melakukan tugasnya perlu bekerja sama dengan semua komponen dalam. gereja misalnya pastor, ketua dewan paroki, staf dan seksi-seksi yang ada dalam dewan,

ketua atau pengurus kombas, dan memiliki sikap ramah kepada seluruh umat yang

dilayani.

(9)

C. Katekis Dalam Zaman Globalisasi

Katekis yang hidup di zaman ini akan sangat berbeda pengalamannya dengan katekis di zaman dulu. Banyak perubahan baik mental juga cara hidup seorang katekis dari zaman ke zaman. Katekis adalah pribadi yang

memiliki keterbatasan atau kelemahan. Kelemahan itu tidak berarti didiamkan atau diamini saja. Tetapi perlu disikapi dengan berushaa untuk belajar terus-menerus untuk dapat mengerti dan memahami zaman. Maka kebijaksanaan dan tanggung jawab perlu dimiliki

sehingga dapat menyikapi aneka perkembangan zaman dengan serius. 

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, maka walaupun ditemukan responden yang mengalami retriksi ringan pada fungsi parunya tapi tidak dapat diinterpretasikan bahwa gangguan fungsi

Introduction Rhabdomyosarcoma is the most common soft tissue malignancy in children.1 However, this tumor is very rare in adults.1,2 On physical examination, rhabdomyosarcoma has