• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DI DESA LILINA AJANGALE KECAMATAN ULAWENG KABUPATEN BONE OLEH : IRWANDI 4518033025 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DI DESA LILINA AJANGALE KECAMATAN ULAWENG KABUPATEN BONE OLEH : IRWANDI 4518033025 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2023"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DI DESA LILINA AJANGALE

KECAMATAN ULAWENG KABUPATEN BONE

OLEH : IRWANDI 4518033025

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR

2023

(2)

i SKRIPSI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DI DESA LILINA AJANGALE KECAMATAN ULAWENG

KABUPATEN BONE

OLEH:

IRWANDI 45 18 033 025

Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR 2023

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone

Nama : Irwandi Stambuk : 45 18 033 025 Jurusan : Agribisnis Fakultas : Pertanian

Skripsi Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Suryawati Salam, M.Si Ir. Baharuddin, M.Si.,Ph.D NIDN. 0020095840 NIDN. 0917056502

Mengetahui :

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis

Ir. Andi Tenri Fitriyah, M.Si, Ph.D. Dr. Ir. Faidah Azuz, M.Si.

NIDN. 00221268047 NIDN. 0011065702

Tanggal Lulus : 16 Februari 2023

(4)

iii

PERNYATAAN KEORISINILAN SKRIPSI

Nama : Irwandi No. Stambuk : 451803302 Jurusan : Agribisnis

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone” merupakan karya tulis seluruh ide yang ada dalam skripsi ini, kecuali yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide yang saya susun sendiri. Selain itu, tidak ada bagian dari skripsi ini yang telah saya gunakan sebelumnya untuk memperoleh gelar atau sertifikat akademik.

Jika pernyataan diatas terbukti sebaliknya, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Bosowa Makassar.

Makassar, 2 Maret 2023

IRWANDI

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan jalan terang bagi umatnya.

Tugas akhir yang berjudul “Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone"

Sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis. Tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil penenlitian yang dilakukan di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone.

Penulis banyak menemui kendala dalam pelaksanaan maupun dalam penulisan.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta kemurahan hati dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis b anyak berterima kasih kepada ibu Dr. Ir. Suryawati Salam, M.Si sebagai Pembimbing I dan Bapak Ir. Baharuddin, M.Si. Ph,.D sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan solusi mulai dari awal penyusunan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis berterima kasih sedalam-dalamnya kepada Kedua Orang Tua dan Keluarga, Ayah Tahang dan Ibu Suhena yang selalu memanjatkan doa, juga memberikan dukungan dan pengorbanan kepada penulis demi menggapai impian dan cita-cita. Dengan segala kerendahan hati, penulis juga ingin menyampaikan terimakasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :

(6)

v

1. Ibu Dr. Ir. Aylee Christine, M.Si dan Ibu Dr. Ir. Faidah Azus, M.Si., selaku tim penguji yang telah memberikan banyak saran dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Fakultas Pertanian, yang telah banyak memberikan ilmu, pengalaman, serta masukan selama masa studi.

3. Saudara saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan penuh hingga penelitian ini terselesaikan.

4. Sahabat-sahabat seperjuangan Ketut Sudiastawa, Indra Rambu, yang Selalu Memberikan Dukungan Selama Pengerjaan Skripsi

5. Teman-teman Agribisnis 2018 dan Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEP) yang selalu memberikan dukungan satu sama lain.

6. Ucapan terimakasih kepada pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan secara langsung ataupun tidak langsung, yang tak sempat penulis sebutkan satu persatu atas segala kebaikan yang telah diberikan, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT membalasnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk kedepannya. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Makassar, September 2022

Irwandi

(7)

vi ABSTRAK

Irwandi. 2022. Skripsi. Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone dibimbing oleh Suryawati Salam dan Baharuddin.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peranan kelompok tani dalam peningkatan produksi jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2022, di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone.

Jumlah petani yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 36 orang. Tekhnik pengumpulan data melalui observasi, kuisioner, wawancara dengan responden menggunakan daftar pertanyaan dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriktif dengan menggunakan sistem skoring yaitu memberikan skor pada setiap item pertanyaan yang digunakan untuk melihat peranan kelompok tani.

Peranan kelompok tani dalam peningkatan produksi jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone memberikan peran penting dalam kinerja petani di tunjukkan dengan adanya kelas belajar yang menambah pengetahuan petani, wahana kerjasama yang membangun kerjasama bergotong royong, dan unit produksi yang membantu pembiayaan usahatani jagungnya.

Kata kunci : Peranan, Kelompok Tani, Produksi Jagung.

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Jagung... 5

2.2 Kelompok Tani ... 7

2.3 Peranan Kelompok Tani ... 9

2.4 Kemampuan dan Ciri-Ciri Kelompok Tani ... 13

2.5 Teori Produksi ... 14

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16

3.2 Populasi dan Penentuan Sampel ... 16

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 16

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 17

3.5 Metode Analisis Data ... 18

3.6 Konsep Operasional ... 20

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Wilayah Administrasi ... 21

4.2 Demografi Desa Lilina Ajangale ... 21

4.2.1 Jenis Kelamin ... 21

4.2.2 Kelompok Umur... 22

(9)

viii

4.2.3 Tingkat Pendidikan ... 23

4.2.4 Mata Pencaharian ... 24

4.3 Sarana dan Prasarana ... 25

4.3.1 Sarana Pendidikan ... 25

4.3.2 Sarana Per-Ibadatan ... 26

4.3.3 Sarana Kesehatan ... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden ... 28

5.1.1 Umur Responden ... 28

5.1.2 Pendidikan Responden ... 29

5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga ... 30

5.1.4 Pengalaman Usahatani... 31

5.1.5 Luas Lahan ... 31

5.2 Peran Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi ... 32

5.2.1 Kelas Belajar ... 33

5.2.2 Wahana Kerja Sama ... 36

5.2.3 Unit Produksi ... 39

5.3 Program Kegiatan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Produksi ... 41

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 42

6.2 Saran ... 42 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Kategori Peranan Kelompok Tani di Desa Lilina Ajangale Kecamatan

Ulaweng Kabupaten Bone ... 19

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 22

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkatan Umur... 23

Tabel 4. Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 24

Tabel 5. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 25

Tabel 6. Jumlah Sarana Pendidikan ... 26

Tabel 7. Jumlah Sarana Per-ibadatan ... 26

Tabel 8. Jumlah Sarana Kesehatan... 27

Tabel 9. Jumlah Responden Menurut Golongan Umur ... 28

Tabel 10. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 29

Tabel 11. Jumlah Tanggungan Keluarga ... 30

Tabel 12. Jumlah Responden Menurut Pengalaman Usahatani ... 31

Tabel 13. Luas Lahan Responden ... 32

Tabel 14. Peran Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar ... 34

Tabel 15. Peran Kelompok Tani Sebagai Wahana Kerja Sama ... 37

Tabel 16. Peran Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi ... 39

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Kuisioner Penelitian ... 45 Lampiran 2. Hasil Produksi Petani Jagung Sebelum dan Setelah Bergabung di

Kelompok Tani di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng

Kabupaten Bone ... 49 Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian ... 50

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertanian memiliki arti penting dalam pembangunan perekonomian bangsa indonesia. Pemerintah telah menetapkan pertanian sebagai prioritas utama pembangunan dimasa mendatang. Pembangunan pertanian yang di kelola dengan baik dan bijak akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus pemerataan ekonomi secara berkelanjutan, mengatasi kemiskinan dan pengangguran, yang pada akhirnya mensejahterahkan masyarakat indonesia secara keseluruhan (Budiarta, dkk., 2017).

Sektor pertanian merupakan sektor primer yang berperan besar terhadap perkembangan ekonomi negara, misalnya sebagai penghasil bahan pangan pokok dan sebagai bahan baku industri, selain itu karakteristik bangsa indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Salah satu lingkup kegiatan sektor pertanian yaitu usahatani, merupakan cara petani untuk mengkoordinasikan faktor produksi se-efektif dan se-efisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin (Suratiyah,2015).

Salah satu komoditi yang mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian adalah jagung, karena jagung merupakan salah satu bahan pokok makanan di Indonesia yang memiliki kedudukan cukup penting setelah beras (Cristoporus dan sulaeman 2009). Jagung merupakan sumber karbohidrat terpenting kedua setelah padi, sebagian besar hasil tanaman digunakan untuk

(13)

2

pangan dan pakan ternak. Hal ini didukung oleh berkembangnya sektor peternakan khususnya industri pakan yang membutuhkan bahan baku jagung, serta industri produk makanan olahan yang menyebabkan permintaan jagung dalam negeri semakin meningkat (Dewanto, dkk.2017)

Kelompok tani dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memiliki tujuan yang sama dan ingin bekerja sama satu dengan yang lain.

Kelompok tani biasanya di temukan di pedesaan, karena masyarakat pedesaan memiliki mata pencaharian di bidang pertanian atau sebagai petani. Keberhasilan suatu kelompok dalam hal ini kelompok tani pada umumnya dilihat dari pencapaian hasil dari kelompok tani tersebut.

Sebagai salah satu wilayah penghasil jagung terbesar di Indonesia, provinsi sulawesi selatan memiliki potensi sumber daya alam pertanian yang cukup luas, dari luas 399,173 ha lahan pertanian yang tersedia untuk dikembangkan, sekitar 266,045 ha (66,06%) di antaranya ditujukan untuk komoditas tanaman tahunan, seluas 69,725 ha (17,5%) untuk komoditas tanaman semusim, dan sisanya seluas 63,403 ha (15,9%) ditujukan untuk komoditas padi sawah (Badan Litbang Pertanian 2019). Data luasan tersebut menunjukkan bahwa besar peluang untuk peningkatan produktvitas komoditi pertanian seperti halnya komoditi jagung sebagai salah satu jenis tanaman semusim karena semakin luas lahan maka akan semakin banyak pula tanaman pangan yang bisa ditanam.

Terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan peningkatan kelompok tani diantaranya kurangnya peran kelompok tani dalam menjalankan fungsinya, petani kurang merasa memiliki kelompok tani, ataupun kurangnya dukungan dari

(14)

3

pemerintah setempat, disamping permasalahan penurunan tenaga kerja pertanian.

Permasalahan lain muncul pada fluktuasi harga komponen - komponen seperti mesin pertanian, bibit, pupuk, hingga obat pengendalian hama dan penyakit harganya terus mengalami kenaikan. Akibatnya biaya produksi yang harus dikeluarkan petani akan semakin banyak dan tentunya hal tersebut akan mengurangi pendapatan dari hasil pertanian. Akan sangat bermanfaat bila petani mampu memanfaatkan keberadaan kelompok tani dan memaksimalkan perannya (Rahmawati et al., 2018). Harapan dari keberlangsungan pertanian yang lebih modern akan mampu meningkatkan perekonomian petani namun fakta yang dilapangan adalah kelompok tani saat ini sangat lamban sekali. Kelompok tani sekarang tidak mampu memaksimalkan perannya.

Adapun masalah yang sering ditemukan dalam kelompok tani kurangnya bantuan sarana maupun prasarana yang di berikan oleh pemerintah, contohnya kurangnya subsidi pupuk bagi petani dan kurangnya kelompok tani yang berpartisipasi kelompok tani banyaknya ketidaksetaraan dalam pembagian berbagai jenis bantuan yang ada. Kurangnya aktvitas/kegiatan penyuluhan di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupatean Bone masih belum merata, hal ini diketahui dari hasil observasi kepada setiap kelompok tani dimana masih adanya kelompok tani yang masih belum mendapatkan penyuluhan, bantuan, maupun informasi dari para penyuluh pertanian sehingga dapat menghambat peningkatan pendapatan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti termotivasi dan tertarik mengangkat dan menganalisis permasalahan tersebut dalam bentuk penelitian

(15)

4

dengan judul “Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut bagaimana Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone ? 1.3 Tujuan

Adapun Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini untuk mengetahui Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone.

1.4 Kegunaan

Kegunaan Penelitian ini :

1. Sebagai bahan informasi yang bermanfaat bagi petani dalam meningkatkan produksi jagung melalui lembaga kelompok tani.

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya pemerintah di Desa Lilina Ajangale, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone untuk mengoptimalkan kelembagaan kelompok tani dalam meningkatkan produksi petani.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya khusus yang meneliti tentang peranan kelompok tani dalam peningkatan produksi jagung.

(16)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Jagung

Usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani menentukan, mengusahakan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara produktif, efektif, dan efisien dapat berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal agar memberikan manfaat yang sebaik-bainya sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan yang semaksimal mungkin (Suratiyah,2015).

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang berkedudukan penting sebagai penghasil karbohidrat selain gandum dan padi. Bagi penduduk asal amerika tengah dan selatan menjadikan jagung sebagai pangan pokok sebagaimana anggapan sebagian penduduk afrika dan beberapa daerah yang ada di indonesia. Hingga pada saat ini jagung telah menjadi komponen penting bagi sektor peternakan sebagai bahan pakan ternaknya, hingga pada sektor industri lainnya untuk dijadikan bahan baku

Tanaman jagung mulai dikenal di indonesia sudah sejak 400 tahun yang lalu, merupakan jenis tanaman yang di datangkan dan di perkenalkan oleh orang portugal dan spanyol. Provinsi jawa timur di susul Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Lampung dan Jawa Barat merupakan daerah- daerah sentra produsen jagung terbesar, seiring berjalannya waktu areal pertanaman jagung kini telah menjangkau provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Jenis tanaman jagung ini tergolong tanaman semusim (annual).

(17)

6

Morfologi tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga serta buah tanaman jagung. Sedangkan perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 jenis perakaran yakni akar utama, akar cabang, akar lateral, dan akar rambut (Rukmana dalam Ratulangi et al.,2019).

(Purwono dan hartanto dalam ratulangi et al., 2019) mengemukakan tentang klasifikasi dan sistematika dari tanaman jagung sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledone

Ordo : Graminae

Famili : Graminaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays L.

Budidaya jagung menjadi salah satu kegiatan yang terbilang mudah dalam menjalankannya sehingga tak heran banyak petani yang memilih membudidayakan jenis tanaman ini. Terdapat banyak sekali jenis varietas tanaman jagung yang telah dikembangkan oleh petani-petani indonesia hingga saat ini. Salah satu jenis jagung banyak di budidayakan oleh petani adalah jagung kuning yang berasal dari jenis jagung gigi kuda (Dent Corn). Karena penampakan dari ceruk yang ada ditemgah-tengah biji jagung sehingga jenis jagung ini dinamai jagung gigi kuda. Ciri yang dimiliki oleh jenis jagung ini yakni ukurannya besar, berwarna kuning, bentuknya pipih hingga pada puncak biji

(18)

7

terdapat lekukan. Jagung gigi kuda memiliki rasa yang hambar dan banyak bertepung sehingga digunakan untuk tujuan pakan ternak, bahan baku pembuatan sirup jagung, atau bahkan sebagai bahan baku pembuatan produk industrial seperti etanol untuk bahan bakar dan lain sebagainya (Aidah dan Indonesia 2020).

(Rochani 2007) mengemukakan bahwa tanaman jagung memiliki tingkat fotosintesis yang tinggi sehingga dalam budidayanya cahaya matahari yang cukup sangat diperlukan. Sehingga jenis lahan yang cocok untuk menanam jagung adalah areal yang terbuka berupa laha sawah ataupun ladang yang memungkinkan tanaman dapat terkena sinar matahari. Pemilihan lokasi penanaman juga perlu didasarkan atas syarat tumbuh tanaman jagung tersebut.

2.2 Kelompok Tani

Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (Sosial, ekonomi, sumber daya), keakraban dan keserasian serta mempunyai pemimpin untuk mencapai tujuan bersama (Nainggolan dkk.,2014). Berdasarkan peraturan menteri pertanian Nomor.67/Permentan/SM.050/12/2016, (Rinaldi dkk.,2015) kelompok tani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a) Saling mengenal, akrab, dan saling percaya diantara sesama anggota b) Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusahatani c) Memiliki kesamaan dalam tradisi atau pemukiman, hamparan usaha, jenis

usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan, dan ekologi d) Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan

kesepakatan bersama.

(19)

8

Kelompok tani termasuk kedalam kelompok strategis pembangunan pedesaan yang berfungsi sebagai media informasi pembangunan, menyebarkan program pembangunan, mengefisienkan agen penyuluhan, sistem pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat, mempermudah upayah alih teknologi dan meningkatkan pendapatan anggota kelompok sehingga tercipta kesejahteraan ekonomi. Faktor internal dan eksternal petani yang berhubungan secara nyata dengan usaha petani dalam meningkatkan ushataninya adalah pendidikan formal, pendidikan non formal, lama berusahatani, akses informasi, sarana usaha dan iklim usaha. Sedangkan peran kelompok tani yang berhubungan nyata dengan usaha petani dalam meningkatkan usahataninya adalah wahana belajar dengan penggunaan sarana produksi dan pemasaran usahtani, dan wahana kerjasama dengan penerapan teknologi dan pemasaran ushatani. Secara keseluruhan penelitian sudah baik dan mempunyai data yang akurat. Namun kekurangannya hanya karena menggunakan bilangan desimal pada pengkategorian nilai (Suradisastra, 2001).

Beberapa keuntungan dalam pembentukan kelompok tani adalah sebagai berikut :

a. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok tani

b. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antara petani

c. Semakin cepat proses perembesan (difusi) penerapan inovasi baru.

d. Semakin meningkatnya orientasi pasar yang baik berkaitan erat dengan

(20)

9 input maupun output yang dihasilkan.

e. Semakin membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasan oleh petani itu sendiri.

2.3 Peranan Kelompok Tani

Peranan adalah kedudukan ketika seseorang melakukan hak dan kewajibannya yang telah menjalankan suatu pernanan jadi peranan kelompok tani merupakan tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan anjuran oleh PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), yang diterapkan oleh petani, anggota kelompok tani terhadap peningkatan produksi dan keberhasilan usahatani dapat diketahui dari setiap parameter dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara deskrptif (M. Jfri dkk., 2016).

Menurut hasil penelitian Elvera (2005) di ketahui bahwa kelompok tani berperan terhadap anggotanya terlihat dari aktifitas kelompok tani. Adapun peranan kelompok tani adalah sebagai berikut :

a) Kelas belajar, kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tumbuh dan berkembangnya dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

b) Wahana kerjasama, kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani serta dengan pihak lain melalui kerjasama ini di harapkan usaha taninya akan leboh mampu menghadapi ancaman, tantangan, dan hambatan.

(21)

10

c) Unit produksi, sebagai unit produksi, kelompok tani diarahkan untuk memiliki kemampuan mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi yang menguntungkan (Trigan dkk.,2017).

Adapun beberapa hal yang menyangkut peranan kelompok tani dalam meningkatkan produksi antara lain :

a) Sumber informasi

Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan dan juga dapat di kelola seperti halnya sumber lain. IRM (Information Resources Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.

Sumber informasi yang perusahaan atau manusia dapat bisa lewat radio, koran, serta media-media lain. Kondisi awal kelompok tani sebelumnya tidak memiliki aktivitas perencanaan, karena kegiatan usahatani anggota kelompok cenderung dilakukan secara individu.

b) Penyediaan fasilitas dan sarana produksi

Fasilitas dan sarana produksi suatu pekerjaan sangat penting untuk membantu memperlancar segala usaha, secara tidak langsung menunjukkan kemantapan suatu kelompok itu sendiri, semakin banyak fasilitas dan sarana yang digunakan oleh suatu kelompok tani maka semakin besar pula kemungkinan bahwa kelompok tersebut dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik.

(22)

11 c) Perencanaan kegiatan kelompok

Menyusun suatu perencanaan sebelum melakukan atau mengambil keputusan dalam berusaha tani sangat penting dilakukan perencanaan dalam mengolah usahatani ini dilakukan guna mengetahui, menyusun, dan menentukan kegiatan, apa, bagaimana, dimana, dan apan kegiatan dilaksanakan.

d) Penerapan tekonologi panca usahatani

Usaha pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Mengubah pertanian yang tradisional menjadi pertanian yang menggunakan teknologi yang lebih maju, penduduk dunia terus bertambah terutama di negara-negara berkembang keadaan tersebut harus diiringi /didukung oleh peningkatan pangan. Sesuai dengan apa yang dinyatakan (Thomas Robert Malthus), perlu disadari bahwa kemampuan sumber daya alam sebagai penghasil pangan adalah terbatas. Untuk itu perlu diupayakan pengembangan sumber daya alaam yang pada akhirnya ditujukan bagi pengembangan produksi pangan.

• Pemilihan bibit unggul

Benih yang telah dipilih dan dapat menghasilkan kualitas yang baik dan tahan dengan hama dan penyakit. Pemilihan dan penggunaan bibit unggul adalah salah satu upaya untuk meningkatkan hasil produksi.

• Pengolahan lahan

Pengolahan lahan yang baik mampu menyediakan unsur hara secara lengkap. Selain mengandung zat organik dan anorganik, air serta

(23)

12

udara. Tanah yang gembur akibat pengolahan memiliki rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan air dan udara.

• Jarak dan Pola Tanam

Jarak dan pola tanama adalah memberikan jarak antar tanaman sehingga tiap-tiap tanaman mendapatakan ruang yang sesuai agar pertumbuhannya berjalan dengan baik. Pola tanam adalah suatu urutan tanam dalam satu bidang lahan dan dalam satu periode tertentu.

• Pemupukan tepat

Pemupukan yang tepat bertujuan untuk menggantikan unsur hara yg hilang terbawa panen, volatilisasi, pencucian, fiksasi, dan sebagainya.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan daya saing usahatani produk pertanian berkelanjutan yang berbasis sumber daya makin mendorong perlunya rekomendasi teknologi spesifik loasi terutama pupuk.

• Pengendalian hama dan penyakit

Dilkakukan dengan beberapa cara yaitu mekanis, pengaturan sanitasi atau ekologi dan kimiawimpengendalian hama secara mekanis dilkukan bila populasinya banyak. Pengendalian lainnya adalah pengaturan sanitasi lingkungan, sanitasi yang baik dan terjaga mengurangi kemingkinann hama menyerang. Pengendalian secara kimiawi dapat dijadikan pilihan bila cara laintidak mungkin dilakukan atau tidak dapat mengatasi hama, artinya bisa sudah dilakukan secara mekanis atau sanitasi lingkungan tetap saja hama menyerang tanaman

(24)

13 maka cara kimia pun digunakan.

e) Kerjasama dengan lembaga pemerintah/KUD

KUD dan dasar hukumnya adalaha suatau koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi di daerah pedesaan. Daerah kerjanya bisa mencakup satu wilayah kecamtan. Pembentukan KUD ini merupakan pernytaan dari beberapa koperasi perrtanian yang kecil dan banyak jumlahnya di pedesaan. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam maka usaha koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan pendidikan. Keaktifan anggota kelompok tani untuk mndukung kegiatan kelompok sebagai media bagi mereka relatif sangat rendah, hal ini di buktikan dengan jumlah persantase kehadiran yang sangat sedikit dalam setiap pertemuan kelompok tani.

2.4 Kemampuan dan Ciri-Ciri Kelompok Tani

Berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani, dikenal empat kelas kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri untuk setiap kelompok (Dinas Pertanian Pangan dalam Supu, dkk., 2022) adalah sebagai berikut :

1) Kelompok Pemula :

a) Kontak tani masih belum aktif

b) Taraf pembentukan kelompok masih awal c) Pimpinan formal

d) Kegiatan kelompok bersifat informative

(25)

14 2) Kelompok lanjut :

a) Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terbatas b) Kegiatan kelompok dalam perencanaan

c) Pimpinan formal aktif

d) Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani 3) Kelompok madya

a) Kelompok tani menyelenggarakan kegiatan kerjasama usaha b) Pimpinan formal kurang menonjol

c) Kontak ini dan kelompok tani bertindak sebagai pimpinan kerjasama usaha tani

d) Berlatih mengembangkan program sendiri 4) Kelompok utama

a) Hubungan melembaga dengan koperasi/KUD

b) Perencanaan program tahunan untuk meningkatkan profuktivitas dan pendapatan

c) Program usaha tani terpadu

d) Program diusahakan dengan usaha koperasi/KUD pemupukan modal dan pemilikan atau penggunaan benda modal.

2.5 Teori Produksi

Produksi adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya yang ada pada suatu perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bernilai guna. Melalui teknologi proses, input atau sumber daya yang dimiliki perusahaan akan dihasilkan suatu barang/jasa. Upaya dalam pengoptimalisasian suatu pengelolaan

(26)

15

usahatani memerlukan pemahaman dan pengiplementasian yang baik terhadap unsur-unsur pokok dalam suatu usahatani. Unsur pokok yang dimaksud disebut faktor produksi (input). Proses produksi pertanian merupakan proses pengkombinasian antara faktor-faktor produksi pertanian guna menghasilkan output (produksi pertanian). Hal tersebut sesuai dengan pengertian usahatani dalam Permentan R.I. No.18 Tahun 2018 bahwa usahatani adalah kegiatan pada bidang pertanian mulai dari kegiatan budidaya, penanganan pasca panen, pengolahan sarana produksi, pemasaran hasil, serta jasa penunjang (Purba et al., 2020).

Muin (2020) menjelaskan bahwa produksi pertanian yang optimal adalah produksi yang dapat menghasilkan produk/hasil produksi yang memberikan keuntungan. Faktor-faktor produksi di dalamnya saling mendukung sehingga hasil yang diperoleh berkualitas. Besar kecilnya produksi yang diperoleh pada suatu proses produksi ditentukan berdasarkan penggunaan faktor produksinya.

(27)

16 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone pada bulan Agustus - September 2022.

3.2 Populasi dan Penetuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Kelompok tani di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone yang terdiri dari 12 kelompok tani. Sampel dalam penelitian ini masing-masing kelompok tani yang ada di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone diambil sebanyak 3 responden, yaitu ketua kelompok tani, pengurus kelompok tani dan anggota kelompok tani, jadi jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 36 orang.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple random Sampling).

Dimana sampel dipilih dapat mewakili karakteristik populasi yang di inginkan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data yang digunakan adalah data kualitatif, data kualitatif yaitu data berupa kata-kata atau pernyataan-pernyataan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yaitu data yang bersumber langsung dari lokasi penelitian melalui observasi maupun wawancara langsung responden menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disediakan sebelumnya. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak terkait seperti dokumen, tulisan atau data dari instansi setempat yang berkaitan penelitian ini, seperti dari Balai Penyuluhan Pertanian dan Badan Pusat Statistika (BPS) dari hasil penelitian dan berbagai

(28)

17

referensi yang relevan dengan permasalahan penelitian yang berupa; jurnal, buku, dan internet.

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang diambil didalam pelaksanan pengkajian terdiri dari data primer dan sekunder, pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan petani serta anggota keluarganya, sehingga diharapkan data yang diperoleh betul- betul akurat, data sekunder data yang di peroleh dari instansi yang terkait dan leteratur yang relevan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek penelitian.

2. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh informasi sehubungan dengan penelitian.

3. Kuisioner alat yang digunakan dalam bentuk pertanyaan tertulis yang di berikan kepada responden pada saat wawancara yang berfungsi sebagai komponen utama data yang sesuai dengan keputusan penelitian.

4. Dokumentasi yaitu aktivitas yang terjadi di lapangan yang diharapkan mampu menggambarkan data-data yang di peroleh melalui, observasi, wawancara maupun kuisioner.

(29)

18 3.5 Metode Analisis Data

Menguji permasalahan yang pertama dan kedua dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu menjelaskan dan menggambarkan keadaan fenomena yang terjadi di daerah penelitian serta untuk mengetahui peran kelompok tani dalam meningkatkan produksi jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone. Pengukuran dilakukan dengan lima skal.

Kemudian diberi skor. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format sebagai berikut :

Skor 1 : Sangat Tidak Setuju Skor 2 : Tidak Setuju

Skor 3 : Kurang Setuju Skor 4 : Setuju

Skor 5 : Sangat Setuju

Menurut Sugiyono (2009) pengukuran dilakukan dengan skala likert, skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuisioner dan menyatakan skala yang paling banyak digunakan untuk riset berupa survey.

Penggunaan penelitian yang sering menggunakan skala ini adalah bila peneliti menggunakan jenis penelitian survey deskriptif (gambaran,nama skala gambaran, nama skala ini diambil dari nama pencipta rensis likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Suatu menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.

(30)

19

Mencari total skor dapat di cari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

TS = T.Pn Dimana :

T = Total Jumlah Responden yang Memilih Jawaban Pn = Pilihan Angka Skor Likert

Rumus index : % = x 100%

TS = Total Skor

Y = Skor Tertinggi Likert x Jumlah Responden

Data yang diperoleh kemudian di distribusikan dalam berbeda-beda ketegori dapat dikatakan berdasarkan kelas-kelas interval tertentu dengan menggunakan rumus : Tabel 1. Kategori Peranan Kelompok Tani di Desa Lilina Ajangale

Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone

NO Pencapaian Kategori

1 80% - 100% Sangat Berhubungan

2 60% - 79,99% Berhubungan

3 40% - 59,99% Kurang Berhubungan

4 20% - 39,99% Tidak Berhubungan

5 0% - 19,99% Sangat Tidak Berhubungan

i =

i = i = 20 Keterangan :

i = Interval Kelas

Jumlah Kelas = Jumlah Kelas atau Kategori yang ditentukan

(31)

20 3.6 Konsep Operasional

1. Usahatani Jagung adalah salah satu komoditi unggulan masyarakat, karena selain sebagai pengganti makanan pokok juga memiliki banyak kegunaan dan kandungan protein.

2. Petani Jagung adalah orang yang berusaha tani jagung di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone.

3. Peranan adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa terdiri dari kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi.

4. Peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas di dalam sebuah usahatani yang dijalankan.

5. Produksi adalah banyaknya hasil yang diperoleh dari kegiatan usahatani jagung yang dihitung dalam bentuk fisik (ton/ha) pada tiap musim tanamnya.

6. Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung pengertian berkenan dengan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkamn barang atau jasa yang berguns untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.

(32)

21 BAB IV

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Wilayah Administrasi

Desa Lilina Ajangale merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Propinsi Sulawesi Selatan. Desa Lilina Ajangale memiliki luas wilayah 17, 012 Km2. Jarak Desa Lilina Ajangale dari Kota Kecamatan berjarak 5 km. Secara geografis desa Lilina Ajangale terbagi menjadi 2 Dusun, yaitu Dusun Sura dan Dusun Nengo. Adapun batas - batas Wiliyah Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Timusu 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Liliriawang 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tellu Bocco’e 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Baruga’e 4.2 Demografi Desa Lilina Ajangale

4.2.1 Jenis Kelamin

Komposisi menurut umur juga biasanya dijabarkan dalam kelompok umur 5 tahun, sedangkan menurut jenis kelamin adalah laki - laki dan perempuan. Lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat tabel 2.

(33)

22

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Persentasi (%)

Laki – Laki 1544 50,01

Perempuan 1543 49,99

Total 3087 100

Sumber: Kantor Desa Lilina Ajangale, (2022)

Tabel 2. Menunjukkan bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin laki- laki di Desa Lilina Ajangale sebanyak 1544 dengan presentasi 50,01%

sedangkan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 1543 dengan presentasi 49,99%, dimana jumlah penduduk berjenis kelamin laki- laki jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan.

4.2.2 Kelompok Umur

Komposisi berdasarkan umur digunakan untuk mengelompokkan penduduk suatu negara atau daerah berdasarkan rentang usia tertentu dan biasanya ditunjukkan untuk menentukan jumlah penduduk dalam usia produktif dan umur juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kemampuan seseorang, berdasarkan komposisi penduduk, umur dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1) Umur 0 - 14 tahun dianggap sebagai kelompok penduduk yang belum produktif.

2) Kelompok 15 - 64 tahun dianggap sebagai kelompok yang produktif 3) Kelompok 65 tahun keatas sebagai kelompok penduduk yang tidak

lagi produktif.

(34)

23

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkatan Umur

Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

0 – 14 645 20,90

15 – 64 2153 69,74

65+ 289 9,36

Jumlah 3087 100

Sumber: Kantor Desa Lilina Ajangale, (2022)

Tabel 3. Menunjukkan bahwa dari 3087 jumlah penduduk di Desa Lilina Ajangale, penduduk dengan usia 0-14 tahun berjumlah 645 jiwa dengan presentase 20,89%, penduduk dengan usia 15-64 tahun berjumlah 2153 jiwa dengan presentase 69,74%, dan penduduk dengan usia 65 tahun ke atas berjumlah 289 jiwa dengan presentase 9,36%, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Lilina Ajangale berada pada kategori produktif yaitu 15-64 tahun dengan jumlah 2153 jiwa dengan presentase 69,74% berdasarkan tingkat umurnya.

4.2.3 Tingkat Pendidikan

Pendidikan berkenan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan idividu. Pendidikan berkaitan dengan transmisi pengetahuan, tingkat kepercayaan, keterampilan dan aspek - aspek lainnya terhadap tingkat sosial.

Walaupun seseorang memiliki kemampuan fisik yang memadai tetapi tidak ditunjang dengan pengetahuan maka usaha yang dikelola tidak akan mengalami peningkatan, dimana makin banyak pula informasi yang dapat diperoleh terkait dengan peningkatan pendapatan usaha taninya. Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat pendidikan pendudk di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone dapat dilihat pada tabel berikut:

(35)

24

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

SD 1230 68,18

SLTP 293 16,24

SLTA 248 13,74

PT 33 1,82

Total 1804 100

Sumber: Kantor Desa Lilina Ajangale, (2022)

Tabel 4. Menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Lilina Ajangale untuk tingkat SD berjumlah 1230 orang dengan presentase 68,18%, tingkat SLTP berjumlah 293 orang dengan presentase 16,24%, tingkat SLTA berjumlah 248 orang dengan presentase 13,74% dan Perguruan Tinggi berjumlah 33 orang dengan presentase 1,82%, maka tingkat pendidikan yang paling tinggi masyarakat di desa lilina ajangale yaitu SD dengan jumlah 1230 orang dan presentase 68,18%.

4.2.4 Mata Pencaharian

Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengekspolitasi dan memanfaatkan sumber - sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosisal dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Komposisi pennduduk diatas berdasarkan mata pencaharian adalah pengelompokkan penduduk di atas variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut kerakteristik yang sama.

(36)

25

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian

Jenis pekerjaan Jumlah(jiwa) Persentase (%)

Petani 644 72,60

Pedagang 21 2,36

PNS/TNI/POLRI 13 1,46

Sopir 16 1,80

Wiraswasta 193 21,75

Total 887 100

Sumber: Kantor Desa Lilina Ajangale, (2022)

Pada tabel 5. dapat dilihat bahwa pekerjaan masyarakat yang ada di Desa Lilina Ajangale yaitu petani berjumlah 644 orang dengan presentase 72,60%, pedagang berjumlah 21 orang dengan presentase 2,36%, PNS/TNI/POLRI berjumlah 13 orang dengan presentase 1,46%, sopir berjumlah 16 orang dengan presentase 1,80% dan Wiraswasta berjumlah 193 orang dengan presentase 21,75%, maka dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian masyarakat di Desa Lilina Ajangale mayoritas petani sebanyak 644 orang dengan presentase 72,60%.

4.3 Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah fasilitas penunjang yang yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya merupakan juga sebagai faktor pendukung kelancaran model perekonomian daerah terutama yang berkaitan dengan usaha yang dilakukan juga meliputi sarana pendidikan, kesehatan, tempat ibadah, olahraga, dan lainnya sedangkan prasarana meliputi jalanan, listrik, telekomunikasi, dan air bersih.

4.3.1 Sarana Pendidikan

Pendidkan meupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Sarana pendidikan mempunyai peranan penting dalam menunjang

(37)

26

pembangunan daerah di segala bidang. Selain itu, sarana pendidikan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sarana pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Jumlah Sarana Pendidikan

Jenis Sarana Pendidikan Jumlah (Unit) Persentase (%)

TK 1 25

SD 3 75

SLTP - -

SLTA - -

JUMLAH 4 100

Sumber: Kantor Desa Lilina Ajangale, (2022)

Tabel. 6 menunjukkan bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Lilina Ajangale kurang memadai dengan jumlah TK 1 buah dengan presentase 25%, SD 3 buah dengan presentase 75%, sedangkan SLTP dan SLTA tidak ada.

4.3.2 Sarana Per-ibadatan

Sarana peri-badatan adalah sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yang perlu disediakan dilingkungan perumahan yang perlu direncanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang bersangkutan. Berdasarkan data yang di dapatkan, di Desa Lilina Ajangale memiliki beberapa tempat ibadah. Untuk lebih jelasnya pada tabel dibawah ini:

Tabel. 7 Jumlah Sarana Peribadatan

Jenis Sarana Peribadatan Jumlah (Unit) Persentase (%)

Masjid 4 66,67

Musholla 2 33,34

JUMLAH 6 100

Sumber: Kantor Desa Lilina Ajangale, (2022)

(38)

27

Tabel 7. Menunjukkan bahwa di Desa Lilina Ajangale hanya memiliki dua sarana yaitu masjid yang berjumlah 3 buah sedangkan untuk musolah 2 buah.

Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Desa Lilina Ajangale mayoritas beragama Islam.

4.3.3 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan merupakan sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dimana salah satu diantaranya puskesmas. Puskesmas sendiri ini merupakan suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Sarana kesehatan merupakan tempat penunjang kesehatan bagi seluruh warga di Desa Lilina Ajangale. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh Desa Lilina Ajangale memiliki beberapa sarana kesehatan. Untuk le bih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8. Jumlah Sarana Kesehatan Jenis Sarana

Kesehatan Jumlah (Buah) Persentase (%)

Posyandu 2 100

Puskesmas - -

Total 2 100

Sumber: Kantor Desa Lilina Ajangale, (2022)

Tabel 8 menunjukkan sarana kesehatan di Desa Lilina Ajangale Kurang memadai. Berdasarkan data sekunder, Desa Lilina Ajangale memiliki 2 posyandu, dan puskesmas tidak ada.

(39)

28 BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden

Responden pada penelitian ini merupakan petani jagung yang berada di Desa Lilina Ajangale, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai identitas responden petani jagung.

5.1.1 Umur Responden

Salah satu yang berpengaruh terhadap aktivitas dan kinerja seseorang dimana kegiatan usahatani ini sangat membutuhkan tenaga yang kuat dan tenaga tersebut dapat diperoleh dengan usia atau umur muda yang dimana tergolong produktif dalam melakukan usahatani tersebut. Selain itu juga dimana pemahaman mengenai informasi dan inovasi yang baru lebih cepat dimengerti dan diterapkan dan umur muda juga sangat diharapkan dalam mengelola dan menjalankan usahatani tersebut karena dimana mengusahakan usahatani lebih banyak membutuhkan tenaga dimana dalam hal ini yaitu tenaga fisik. Untuk lebih jelasnya mengenai umur responden dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Responden Menurut Golongan Umur

Umur (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

30 – 39 11 30,56

40 – 49 18 50,00

50 – 60 7 19,44

Jumlah 36 100,00

Sumber: Data primer setelah diolah (2022)

Tabel 9. Menunjukkan bahwa golongan umur petani di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone rata-rata 40-49 tahun

(40)

29

sebanyak 18 orang dengan presentase 50,00%. Umur responden akan mempengaruhi cara kerjanya dalam melaksanakan usahatani tersebut. Karena, petani yang relatif mudah dan lebih cepat menerima inovasi-inovasi yang telah dianjurkan, karena jika petani semakin tua maka petani mempunyai kecenderungan dalam kegiatan usahataninya akan semakin menurun dan akan berpengaruh pada tingkat produksi dan pendapatannya.

5.1.2 Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan responden adalah bagian dari salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan karena pendidikan merupakan faktor dalam pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang terutama dalam peningkatan kualitas penyerapan berusahatani. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi pola pikir seorang petani yang dimana dalam mengambil serta memutuskan suatu keputusan ataupun tindakannya, dimana petani tersebut jika pendidikan tinggi lebih baik maka perhitungannya secara cermat dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah terutama dalam mengambil sebuah keputusan dalam pengolahan usahataninya. Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan yang dimiliki responden dapat dilihat pada tabel 10

Tabel 10. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SD 21 58,34

SMP 9 25,00

SMA 6 16,66

Jumlah 36 100,00

Sumber: Data primer setelah diolah (2022)

Tabel 10. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani di Desa Lilina Ajangale Kecematan Ulaweng Kabupaten Bone mayoritas tingkat Sekolah

(41)

30

Dasar yaitu sebanyak 23 orang dengan Presentase 58,34%. Tingkat pendidikan tinggi sangat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung peningkatan kualitas produktivitas kerja baik, maka dapat membuka lapangan kerja lebih luas, sehingga dapat berpengaruh dalam Peningkatan Produksi dan Pendapatannya.

5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga dimana banyaknya atas semua orang yang berada dalam suatu keluarga atau rumah yang menjadi tanggungan responden itu sendiri. Untuk mengetahui besarnya tanggungan keluarga responden dapat dilihat pada tabel 11

Tabel 11. Jumlah Tanggungan Keluarga

Karakteristik Jumlah Responden Persentase (%)

1-4 25 69,45

5-7 11 30,55

Jumlah 36 100,00

Sumber: Data primer setelah diolah (2022)

Tabel 11. menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani di Desa Lilina Ajangale rata-rata 1-4 sebanyak 25 orang dengan prsentase 69,45%. Semakin banyak anggota keluarga maka sangat berpengaruh terhadap usahatani keluarga yang bersangkutan dalam memenuhi jumlah tenaga kerja karena semakin banyak tenaga kerja dalam keluarga maka akan semakin cepat proses penyusuaian kegiatan dalam usahataninya, yang dimana kebutuhan pokok yang didalamnya adalah pangan, sandang dan papan disebut sebagai kebutuhan ekonomi.

(42)

31 5.1.4 Pengalaman Usahatani

Dalam pengalaman usahatani responden dimana lamanya petani melakukan kegiatan usaha taninya, karena keberhasilan usahatani tergantung dari pengalaman berusahatani. Pengalaman usahatani responden dapat dilihat pada tabel 12

Tabel 12. Jumlah Responden Menurut Pengalaman Usahataninya Karakteristik Jumlah Responden Persentase%

5 –9 13 36,11

10 – 18 17 47,22

20 – 30 6 16,67

Jumlah 36 100,00

Sumber: Data primer setelah diolah (2022)

Tabel 12. menunjukkan bahwa pengalaman usahatani yang dimiliki oleh petani 10 – 18 tahun sebanyak 17 orang dengan presentase 47,22%.

Semakin lama seseorang melakukan atau mengelola usahatani tersebut maka akan semakin banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa membangun untuk perkembangan usahanya sehingga dapat berpengaruh dalam peningkatan pendapatannya.

5.1.5 Luas Lahan

Luas lahan responden responden yaitu areal lahan yang di usahakan oleh seorang petani dimana dalam areal ini dinyatakan dalam hektar (ha), karena dalam proses produksi penguasaan areal lahan lahan pertanian itu sangat penting karena luas lahan akan mempengaruhi hasil pertanian dan kesejahteraan yang akan di terima petani tersebut. Berikut Merupakan tabel luas lahan responden di Desa Liliana Ajangale.

(43)

32 Tabel 13. Luas Lahan Responden

Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 – 2 11 30,56

3 – 4 25 69,44

Jumlah 36 100,00

Sumber: Data primer setelah diolah (2022)

Tabel 13. Menunjukkan bahwa mayoritas responden di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone memiliki luas lahan seluas 3- 4 ha sebanyak 25 orang dengan presentase 69,44%. Luas lahan yang dimiliki petani dapat mempengaruhi pendapatan petani.

5.2 Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung

Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan yang diharapkan lebih terarah dalam perubahan aktivitas usahatani yang lebih baik lagi. Aktivitas usahatani yang lebih baik dilihaat dari adanya peningkatan-peningkatan dalam produktivitas usahatani yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan lebih baik lagi bagi petani dan keluarganya.

Peranan adalah suatu yang menjadi bagian yang utama yang terjadinya suatu hal atau peristiwa, baik itu segala sesuatu sifatnya yang sifatnya positif maupun negatif. Peranan dapat dapat diartikan mengatur perilaku seseorang juga dapat meramalkan perbuatan induvidu lain sehingga yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya dengan perilaku orang-orang dalam kelompoknya.

(44)

33

Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusahatani, dibutuhkan sebuah wadah belajar yang bisa membantu proses pencapaian tujuan kemandirian dan hasil produktivitas yang meningkat dalam usahatani, hingga membuat kehidupan yang lebih sejahtera, kelompok tani pada dasarnya merupakan kelas belajar dan wadah kerjasama antar anggota Serta sebagai unit produksi.

Oleh karena itu kelompok tani memiliki beberapa peran yang dapat menunjang tercapainya tujuan kelompok, berikut merupakan beberapa peran kelompok tani dalam peningkatan produksi jagung sebagai berikut:

5.2.1 Kelas Belajar

Kelompok tani merupakan wadah dimana petani memperoleh tambahan pengetahuan dengan adanya kelompok tani petani di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone mampu menerapkan sistem bercocok tanam dengan dengan baik dan teratur. Kelas belajar yang dibentuk dengan adanya kelompok tani menjadikan petani belajar menerapkan metode baru yaitu sistem bertanam yang lebih baik lagi seperti dari pengolahan tanah, pemilihan bibit, pengendalian hama dan penyakit, dan pasca panen, di samping itu petani lebih berkembang dan maju baik dari aspek cara berfikir dan bertindak. Dengan adanya penerapan penyuluhan pertanian dari dinas pertanian dapat membantu petani berperan dalam meningkatkan hasil pertanian yang belum optimal dalam usahataninya, dalam hal tersebut petani bisa mengembangkan yang diterapkan oleh penyuluh agar mencapai hasil produksi yang optimal.

(45)

34

Hasil observasi langsung dengan responden di lokasi penelitian di ketahui bahwa kelompok tani dalam kelas belajar memberikan kontribusi terhadap produksi jagung pada setiap musim tanam. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 14. Peranan Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar

No Pernyataan Skor Presentase

(%)

Kategori 1. Sebagai Wadah Tambahan

Pengetahuan

168 93,33% Sangat

Berhubungan 2. Sebagai Motivasi dalam

Memenuhi Kebutuhan

160 88,89% Sangat

Berhubungan 3 Sebagai Evaluasi dan

Monitoring

172 95,56% Sangat

Berhubungan 4 Mampu Mengajarkan

Fungsi dan Norma Guna Mempercepat Visi dan Misi

168 93,33% Sangat

Berhubungan Sumber : Data Primer Setelah diolah (2022)

1. Kelompok Tani Sebagai Wadah Tambahan Pengetahuan

Dari tabel 14 Menunjukkan bahwa peranan kelompok tani sebagai wadah tambahan pengetahuan memiliki kategori sangat berhubungan dengan produksi jagung. Di katakan sangat berhubungan karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 30 orang dan setuju sebanyak 6 orang dengan keseluruhan 36 orang/responden dan hal tersebut di tunjukkan dengan nilai skor 168 atau 93,33. Dengan adanya kelompok tani sebagai wadah tambahan pengetahuan kelompok tani mampu menambah pengetahuan yang luas, kelompok tani mampu menghadapi ancaman dan hambatan sehingga produksi jagung meningkat dan semakin bertambahnya ilmu pengetahuan.

(46)

35

Oleh karena itu pentingnya kelompok tani sebagai wadah tambahan pengetahuan sehingga petani mampu berusahatni dengan baik dan benar. Kelompok tani akan menjadi maju dan terus berkembang apabila anggota dalam kelompok tani tersebut bersama – sama ingin maju dan ingin berubah menjadi lebih baik.

2. Kelompok Tani Sebagai Motivasi dalam Memenuhi Kebutuhan yang Ingin dicapai.

Dijelaskan pada tabel 14 bahwa kelompok tani sebagai motivasi dalam memenuhi kebutuhan yang ingin dicapai memiliki kategori sangat berhubungan dengan peningkatan produksi jagung responden, karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang dan setuju sebanyak 20 orang. Hal tersebut di tunjukkan dengan nilai skor 160 atau 88,89%. Dengan adanya kelompok tani sebagai motivasi dalam memenuhi kebutuhan yang ingin dicapai, kelompok tani mampu meningkatkan eratnya interaksi dalam kelompok tani, semakin terbinanya kepemimpinan kelompok dan semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerja sama antar petani.

3. Kelompok Tani Sebagai Evaluasi dan Monitoring

Dijelaskan bahwa kelompok tani sebagai evaluasi dan monitoring sangat berhubungan dengan peningkatan produksi jagung responden, karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang dan setuju sebanyak 8 orang, hal tersebut ditunjukkan dengan niali skor 172 atau 95,56%. Dengan adanya kelompok tani sebagai evaluasi dan

(47)

36

monitoring, kelompok tani mampu sebagai motor penggerak kelompok tersebut dengan mengembangkan pengaruhnya.

4. Kelompok Tani Mampu Mengajarkan Fungsi dan Norma Guna Mempercepat Visi dan Misi

Dijelaskan bahwa kelompok tani mampu mengajarkan fungsi dan norma guna mempercepat visi dan misi memiliki kategori sangat berhubungan dengan produksi jagung responden, dikatakan sangat berhubungan karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 orang dan setuju sebanyak 12 orang. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai skor 168 atau 93,33%, Dengan adanya visi dan misi mampu merubah pemikiran petani ke arah yang lebih baik, terciptanya pola kerja yang kongkrit yang sudah di targetkan secara spesifik sehingga setiap kelompok tani memiliki arah dan tujuan yang jelas dan pasti.

5.2.2 Wahana Kerja Sama

Wahana Kerja Sama kelompok tani dengan adanya sistem kerja sama antar petani dapat mempermudah dan mempercepat proses dan pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit dan pasca panen. Dengan wahana kerja sama atau gotong royong bisa mengurangi dana pengeluaran usahatani, dengan demikian dengan adanya gotong royong petani bisa berperan aktif dalam berusahatani tanpa menggunakan modal yang cukup besar.

Hasil observasi dan wawancara langsung dengan responden di lokasi penelitian di ketahui bahwa kelompok tani dalam wahana kerja sama

(48)

37

memberikan kontribusi terhadap produksi jagung pada setiap musim tanam.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 15 Peranan Kelompok Tani Sebagai Wahana Kerja Sama No Pernyataan Skor Presentase

(%)

Kategori 1 Sebagai Wadah Kerja

Sama untuk Menghadapi Ancaman, Tantangan dan Hambatan

172 95,56% Sangat

Berhubungan

2 Sebagai Wadah Kerja Sama untuk Menciptakan Suasana Keterbukaan

158 87,78% Sangat

Berhubungan 3 Sebagai Wadah Kerja

Sama untuk Saling Kenal dan Saling Percaya

164 91,11% Sangat

Berhubungan Sumber: Data primer setelah diolah (2022)

1. Kelompok Tani Sebagai Wadah Kerjasama untuk Menghadapi Ancaman, Tantangan dan Hambatan

Tabel 15 Menjelaskan bahwa kelompok tani sebagai wadah kerjasama untuk menghadapi ancaman, tantangan dan hambatan memiliki kategori sangat berhubungan dengan produksi jagung petani. karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang dan setuju sebanyak 8 orang. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai skor 172 atau 95,56%. Dengan adanya kelompok tani sebagai wadah kerjasama untuk menghadapi ancaman, tantangan dan hambatan seperti hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman jagungnya.

(49)

38

2. Kelompok Tani Sebagai Wadah Kerjasama Untuk Mencapai Suasana Keterbukaan

Dijelaskan bahwa kelompok tani sebagai wadah kerjasama untuk mencapai suasana keterbukaan dalam usahatani memiliki kategori sangat berhubungan dengan produksi jagung petani. Di katakan sangat berhubungan karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 20 orang, setuju sebanyak 10 orang dan kurang setuju sebanyak 6 orang. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai skor 158 atau 87,78%, dengan adanya suasana keterbukaan kelompok tani mampu berkomunikasi dengan kelompok tani lainnya. Dengan bertambahnya ilmu petani mampu menanam tanaman sebagaimana yang baik untuk jarak tanam, pemberian pupuk, pengendalian hama dan penyakit dan pasca panen, sehingga produksi jagung dapat meningkat.

3. Kelompok Tani Sebagai Wadah Kerjasama Untuk Saling Kenal dan Saling Percaya

Dijelaskan bahwa kelompok tani sebagai wadah kerjasama untuk saling kenal dan saling percaya memiliki kategori sangat berhubungan dengan produksi jagung petani, karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 orang, setuju sebanyak 8 orang dan kurang setuju sebanyak 4 orang. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai skor 164 atau 91,11%, produksi jagung responden. Dengan adanya sistem saling kenal dan saling percaya, petani mampu memberikan dorongan atau motivasi sehingga terciptanya produksi yang maksimal.

(50)

39 5.2.3 Unit Produksi

Kelompok tani sebagai unit produksi, petani mampu mendapatkan bantuan dari dinas pertanian seperti bibit unggul, Pupuk serta alat pertanian lainnya. Selain itu unit produksi dapat di kembangkan dengan cara adanya pembelajaran dari penyuluh pertanian kepada petani, dengan penyuluhan pertanian mengajarkan bagaimana cara membuat bibit unggul dengan baik dan juga membuat pelatihan-pelatihan kepada petani.

Hasil observasi dan wawancara langsung dengan responden di lokasi penelitian di ketahui bahwa kelompok tani dalam unit produksi memberikan kontribusi terhadap produksi jagung pada setiap musim tanam. Hal ini dapat di lihat dari tabel berikut :

Tabel 16. Peranan Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi No Pernyataan Skor Presentase

(%)

Kategori 1 Sebagai Unit Produksi

untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kelestarian SDA dan Lingkungan

168 93,33% Sangat

Berhubungan

2 Sebagai Unit Produksi Untuk Mengevaluasi Kegiatan dan

Kebutuhan Kelompok

148 82,22% Sangat

Berhubungan

Sumber: Data primer setelah diolah (2022)

1. Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kelestarian SDA dan Lingkungan.

Dari tabel 16 dijelaskan bahwa kelompok tani sebagai unit produksi untuk meningkatkan produktivitas dan kelestarian SDA dan

(51)

40

lingkungan memiliki kategori sangat berhubungan dengan produksi jagung petani. Dikatakan sangat berhubungan karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 orang dan setuju sebanyak 12 orang. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai skor 168 atau 93,33%, dengan adanya kelompok tani sebagai unit produksi untuk meningkatkan produktivitas dan kelestarian SDA dan Lingkungan, petani mampu menyusun pola usahataninya seperti memilih bibit tanaman yang unggul, pemupukan yang teratur, pengendalian hama dan penyakit.

2. Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi Untuk Mengevaluasi Kegiatan dan Kebutuhan Kelompok.

Dijelaskan bahwa kelompok tani sebagai unit produksi untuk mengevaluasi kegiatan dan kebutuhan kelompok memiliki kategori sangat berhubungan dengan produksi jagung petani. Dikatakan sangat berhubungan karena responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang, setuju sebanyak 18 orang dan kurang setuju sebanyak 4 orang. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai skor 148 atau 82,22%. Dengan adanya kelompok tani sebagai unit produksi untuk mengevaluasi kegiatan dan kebutuhan kelompok perlu dilakukan untuk memberikan manfaat baik bagi petani dan anggota kelompok tani lainnya. Variasi materi di perlukan agar petani tidak bosan serta dapat memahami materi dengan baik, penyuluh dan kelompok selalu mencari informasi terbaru yang terkait dengan materi yang akan di sampaikan melalui studi banding dengan penyuluh lain, sehingga saling bertukar informasi.

(52)

41

5.3 Program Kegiatan Kelompok Tani di Desa Lilina Ajangale dalam Meningkatkan Produksi Jagung

Dalam mencapai tujuan maka kelompok tani di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone memiliki program – program yang berkaitan dengan kegiatan dan kepentingan anggota kelompok tani sebagai berikut :

1. Pertemuan kelompok tani di Desa Lilina Ajangale Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone di adakan tiga kali dalam sebulan dengan di dampingi oleh penyuluh pertanian lapangan dari dinas pertanian.

2. Diskusi kelompok untuk membahas persiapan kegiatan yang akan dilakukan.

3. Melaksanakan tugas piket disetiap masing-masing kelompok tani.

4. Mengikuti pelatihan yang di adakan oleh pemerintah kabupaten bone di antaranya dari dinas pertanian.

5. Kegiatan penunjang lain seperti mencari informasi tentang ilmu pengetahuan dalam berusahatani khususnya komoditi jagung 6. Meningkatkan kemampuan anggotanya dalam mengakses sumber

informasi, teknologi, sarana usaha, permodalan, penanganan pasca panen dan pemasaran.

7. Menjalin gerakan bersama dalam mengembangkan usaha agribisnis lokal serta mendukung kebijakan pembangunan meningkatkan pangan secara operasional.

Gambar

Tabel 2.  Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel  3.  Menunjukkan  bahwa  dari  3087  jumlah  penduduk  di  Desa  Lilina  Ajangale,  penduduk  dengan  usia  0-14  tahun  berjumlah  645  jiwa  dengan  presentase  20,89%,    penduduk  dengan  usia  15-64  tahun  berjumlah  2153 jiwa dengan presentase
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkatan Umur
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan  Tingkat Pendidikan  Jumlah (Jiwa)  Persentase (%)
+7

Referensi

Dokumen terkait