• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluhan utama Ibu mengatakan sering BAK di malam hari

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Keluhan utama Ibu mengatakan sering BAK di malam hari"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Ibu mengatakan tidak pernah menderita anemia dan tidak pernah menderita penyakit seperti tekanan darah tinggi, asma, diabetes, penyakit jantung, batuk lama (tuberkulosis paru), hepatitis atau HIV/AIDS. Ibu tidak menderita anemia, darah tinggi, asma, kencing manis, penyakit jantung, batuk berkepanjangan (tuberkulosis paru), hepatitis atau HIV/AIDS. Kedua, pada usia kehamilan 13-14 minggu ibu tidak ada keluhan, mendapat terapi Folari, ibu mendapat KIE tentang gizi.

Pada usia kehamilan 18 minggu, ibu mengeluh lemas, diberikan terapi Folarin, ibu mendapat KIE saat istirahat. Yang kedua pada usia kehamilan 33-34 minggu, ibu tidak ada keluhan dan mendapat terapi kalsium dan disarankan untuk menjaga pola nutrisi, istirahat. Kemudian pada usia kehamilan 35-36 minggu ibu tidak mengeluh apa-apa, mendapat terapi Kalk, ibu disarankan istirahat yang cukup.

Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengkonsumsi obat selain obat yang diberikan bidan, tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA dan MASALAH

Data subyektif : Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah saat melakukan gerakan tiba-tiba.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA KIE ketidaknyamanan yang dialami ibu

Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada pasien merupakan langkah awal bagi bidan dalam membina hubungan komunikasi yang efektif sehingga dalam proses ECV akan diperoleh pemahaman materi ECV yang optimal. R : Adanya reaksi positif dari ibu terhadap perubahan yang terjadi dapat mengurangi kecemasan dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, sehingga jika sewaktu-waktu ibu mengalami ketidaknyamanan ibu sudah mengetahui cara menghadapinya. R : Memberikan informasi tentang tanda bahaya kepada ibu dan keluarga dapat melibatkan ibu dan keluarga dalam pemantauan dan deteksi dini komplikasi kehamilan, sehingga jika terjadi salah satu tanda bahaya ibu dan keluarga dapat mengambil keputusan dan bertindak cepat.

R: Kadang ada anggapan kalau pola makan ibu sudah cukup baik, tidak perlu penunjang lagi, padahal. penghargaan atau pujian, serta dorongan bagi ibu sangat berarti, dengan memberikan penghargaan, ibu merasa dihargai dan diperhatikan oleh bidan, sehingga ibu terus menjaga pengaruh positifnya. R: Informasi ini sangat perlu disampaikan kepada pasien dan keluarga untuk mengantisipasi ketidaksiapan keluarga bila ada tanda-tanda persalinan. R : Langkah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada ibu bahwa meskipun saat ini belum ada kelainan yang terdeteksi, pemantauan tetap diperlukan karena sudah memasuki trimester ketiga.

Sering BAK

R : Mengurangi asupan cairan dapat mengurangi volume kandung kemih sehingga kebutuhan cairan ibu terpenuhi tanpa mengganggu istirahat ibu di malam hari. R : Menahan keinginan berkemih akan memenuhi kandung kemih sehingga menghambat turunnya bagian bawah janin.

Nyeri pada perut bawah

IMPLEMENTASI

Semakin tua usia kehamilan, semakin besar perut, terjadi peningkatan hormon, semakin sering buang air besar. buang air kecil dan ketidaknyamanan umum yang terjadi pada trimester ketiga kehamilan seperti pembengkakan kaki, nyeri punggung, nyeri perut bagian bawah, sesak napas, sembelit, wasir dan insomnia. Senam hamil dihentikan jika terjadi nyeri perut, perdarahan, demam dan kondisi tubuh yang kurang baik.

EVALUASI

  • ANC Kunjungan II

Ibu mengatakan frekuensi BAK berkurang pada malam hari, agar ibu dapat beristirahat dengan nyaman, karena pada siang hari ibu lebih banyak minum, agar kebutuhan cairan ibu terpenuhi, dan saat tidur ibu menopang perut ibu dengan bantal, agar rasa sakitnya bisa mereda.

OBJEKTIF

PLAN

  • Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin .1 INC Kala I

Data subyektif, data obyektif, analisis dan penatalaksanaan selama tahap pertama diperoleh dari bidan tempat reviewer melakukan penelitian karena reviewer tidak hadir pada tahap pertama.

SUBJEKTIF

ANALISA

PLAN (10 Maret 2020, Oleh Bidan Widiyani)

  • INC Kala II
  • INC Kala III
  • INC Kala IV
  • Bayi Baru Lahir
  • Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dan Neonatus .3 KF I

Anjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri untuk menghindari kompresi vena kava inferior sehingga sirkulasi darah ke janin lancar. Beritahu ibu untuk tidak mengejan sebelum pelebaran selesai karena dapat menyebabkan pembengkakan pada jalan lahir sehingga membuat persalinan berlangsung lebih lama. Minta bantuan keluarga untuk mempersiapkan posisi ibu menjelang persalinan (pada saat haid, bantu ibu untuk posisi setengah duduk dan pastikan ibu nyaman).

Minta ibu untuk mengambil posisi yang diajarkan kemudian mengejan saat terjadi kontraksi yang kuat untuk mengejan dan istirahat dengan mensejajarkan kaki saat kontraksi mereda. Anjurkan ibu untuk mengejan secara perlahan atau bernapas dengan cepat dan dangkal saat 1/3 kepala bayi telah keluar dari vagina. Setelah kepala diputar ke luar, pegang biparietal, dan dorong ibu untuk mendorong selama kontraksi, gerakkan kepala dengan lembut ke bawah dan ke distal sampai bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan ke atas dan ke distal untuk melahirkan bahu posterior.

Setelah kedua bahu lahir, gerakkan tangan bagian atas ke perineum untuk menopang kepala, lengan bawah, dan siku. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan pola makan seimbang, ibu nifas disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dan protein. Anjurkan ibu untuk tidur baik siang maupun malam, bila tidak dapat tidur pada malam hari dianjurkan untuk tidur siang agar kebutuhan istirahat ibu terpenuhi.

Mata: sklera berwarna putih, konjungtiva berwarna merah muda, tidak ada perdarahan subkonjungtiva. Kulit: Warna kulitnya merah muda. Anjurkan ibu untuk menyelimuti bayi, mengganti popok bila sudah penuh, dan segera mengganti bayi bila mengompol. Mengajarkan para ibu untuk merawat bayinya seperti merawat tali pusat, hanya dengan melilitkan tali pusat dengan kain kasa tanpa menambahkan betadine atau herbal.

Anjurkan ibu untuk menjemur bayinya di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit, melepas semua pakaian bayi untuk menghindari penyakit kuning pada bayi. Menjaga kebersihan tubuh bayi yaitu memandikan bayi minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian bayi setelah mandi, dan mengajarkan ibu mencuci tangan sebelum kontak dengan bayi. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin, jika bayi mau, minimal 8 kali sehari atau setiap 2 jam sekali, jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.

Ajari ibu mengenali tanda-tanda bahaya pada bayi yang mungkin terjadi seperti menolak menyusu, kejang-kejang, lemas, sesak napas, bayi merintih atau menangis terus-menerus, tali pusar merah pada dinding perut, bau dan bau, demam tinggi, mata bayi bau, diare, kulit dan mata bayi berwarna kuning dan feses anak berwarna pucat saat buang air besar.

SUBJEKTIF 1. Keluhan Utama

  • KF III

Ibu makan 2-3 kali sehari dengan porsi nasi satu setengah centong, semangkuk kecil sayur dan lauk pauk (ikan, tahu, tempe, telur). Ibu bilang harus mandi 2 kali sehari, gosok gigi, ganti baju dan celana dalam setiap mandi, keramas 2 hari sekali, ganti popok 3-4 kali sehari. f) Riwayat penyakit sekarang. Ibu mengatakan saat ini baik-baik saja, hanya sedikit perih saat menyusui karena putingnya perih, ibu juga tidak mengeluhkan jahitannya, ibu mengatakan jahitannya tidak sakit dan kering.

Peninjau tidak langsung memeriksa pasien karena kunjungan dilakukan secara online, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan data objektif diperoleh berdasarkan informasi pasien melalui komunikasi media sosial yaitu Whatsapp, dan tercantum dalam riwayat medis aktual dalam data subjektif. Anjurkan ibu untuk merawat payudara menyusui, perawatan ini dapat dilakukan pada saat ibu memiliki waktu luang atau dapat dilakukan sebelum mandi. Jika ibu benar-benar tidak dapat menahan rasa sakit saat menyusui, ibu dapat memeras ASI dan memberikannya kepada bayi dengan menggunakan sendok.

Beri tahu ibu sebelum menyusui agar ibu dapat melumasi putingnya terlebih dahulu dengan ASI, hal ini dilakukan agar tidak terlalu nyeri saat menyusui. Evaluasi senam nifas yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya, ibu dapat melakukan senam sendiri dengan bantuan leaflet senam nifas. Menyuruh ibu untuk menjaga kebersihan kemaluannya dengan mengganti pembalut jika dirasa sudah penuh.

Anjurkan ibu untuk mengganti popok bayi bila kotor atau basah dan menjaga kebersihan bayi. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin, sebanyak yang diinginkan bayi atau setiap 2 jam sekali dan bergantian antara payudara kanan dan kiri serta menyendawakan bayi setelah menyusu agar bayi tidak meludah. Menjelaskan kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya yang mungkin muncul pada bayi seperti menolak menyusu, kejang-kejang, lemas, sesak nafas, bayi terus-menerus merintih atau menangis, tali pusar pada dinding perut memerah, bau dan rempah-rempah, suhu tinggi, mata bayi iritasi, diare, kulit dan mata bayi berwarna kuning, dan feses bayi berwarna pucat saat buang air besar.

Vaksin BCG diberikan satu minggu setelah pemberian HB-0, vaksin BCG disuntikkan pada tangan kanan atas dengan IC sampai muncul benjolan, beri tahu ibu bahwa tidak boleh diberikan apapun pada benjolan tersebut. Vaksin DPT (pentabio) diberikan 1 bulan setelah pemberian vaksin BCG, vaksin pentabio disuntikkan ke paha kanan/kiri secara bergantian saat anak berusia 2, 3 dan 4 bulan dengan selang waktu 1 bulan untuk setiap pemberian vaksin . .

SUBJEKTIF 1. Keluhan utama

  • KN III
  • Asuhan Kebidanan Pada Ibu KB Tanggal : 14 April 2020

Ibu mengatakan kondisinya saat ini baik-baik saja, meskipun ibu mengalami demam selama 2 hari karena ASI tidak mengalir dengan baik. Ibu tidak mengeluhkan jahitannya, ibu mengatakan jahitannya tidak sakit dan kering. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin, minimal setiap 2 jam, agar nutrisi bayi terpenuhi.

Menyarankan ibu untuk tidak memiliki intoleransi makanan karena ibu sedang menyusui dan membutuhkan banyak nutrisi untuk ibu dan bayi. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya dengan posisi yang benar, sesuai dengan yang dipelajari pada kunjungan sebelumnya. Anjurkan para ibu untuk tidak keluar rumah atau bepergian saat sedang terjadi wabah virus corona ini hingga keadaan membaik.

Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dan bayinya, misalnya sering mencuci tangan dan tidak bepergian. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara minimal 2 kali sehari dan lakukan secara rutin setiap hari untuk mengurangi lecet dan memperlancar ASI. Anjurkan ibu untuk mengompres payudaranya dengan air hangat dan menggunakan handuk serta sesering mungkin untuk menyusui bayinya.

Anjurkan ibu untuk menyusui anaknya sesering yang diinginkan (saat payudara terasa penuh) atau sesuai kebutuhan anak setiap 2-3 hari sekali. jam. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dengan mandi air hangat dua kali sehari dan mengganti popok saat basah dan mengganti pakaian saat kotor. Motivasi ibu untuk tidak memberikan makanan tambahan sampai anak berusia 6 bulan, hanya ASI eksklusif.

Beritahu ibu untuk datang ke posyandu terdekat agar bayi mendapatkan imunisasi BCG karena vaksin BCG di PMB Widiyani masih kosong. Ibu mengatakan tidak ada keluhan, dan hari ini tidak ada perdarahan nifas, ASI yang keluar lancar dan tidak ada nyeri pada payudara.

Referensi

Dokumen terkait

Pada artikel ke-5 membahas mengenai pengembangan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo twntang materi sel, diketahui bahwa media pembelajaran e-learning yang