• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah seberapa besar pengaruh guru pendidikan agama Islam terhadap pembentukan kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh guru pendidikan agama Islam terhadap kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo.

PENUTUP

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sangat penting untuk mengembangkan kecerdasan emosional di sekolah, karena tidak berkembang secara alami. Terkait dengan kecerdasan emosional (EQ) yang harus digunakan dalam kecerdasan spiritual anak juga tidak kalah pentingnya.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kecerdasan Emosi Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo”. SMA Negeri 1 Trimurjo hanya menekankan pada pengembangan kecerdasan intelektual (IQ) tanpa kecerdasan emosional (EQ).

Batasan Masalah

Mayoritas setiap penyelenggaraan pendidikan masih hanya terfokus pada aspek pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik), sedangkan pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang menyeimbangkan beberapa aspek, antara lain aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

12 Badi'ah, "Role of Counseling Teachers in Fostering Students' Emotional Intelligence at SMP Negeri 3 Babelan Bekasi Utara", Speciale, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012. 13 Evi Lailatul Latifah, "Role of Counseling Teachers ' Emotionel intelligens i SMP Negeri 3 Babelan, North Bekasi", afhandling, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012.

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam

  • Pengertian Peranan Guru Pendidikan Agama Islam
  • Tugas Dan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Guru akan menunaikan tugasnya dengan baik atau dapat bertindak Guru akan menunaikan tugasnya dengan baik atau dapat bertindak
  • Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pendidikan agama Islam, berikut beberapa pengertian pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam adalah: Pendidikan melalui ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan pengasuhan.

Kecerdasan Emosional

  • Pengertian Kecerdasan Emosional
  • Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
  • Pengembangan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengolah emosi dengan baik dalam diri sendiri dan dalam interaksi dengan orang lain. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mendengarkan bisikan emosi dan menjadikannya sebagai sumber informasi penting yang harus dipahami dari diri sendiri dan orang lain guna mencapai suatu tujuan. Dari kutipan di atas, aspek-aspek yang akan berkembang dari kecerdasan emosional meliputi pengenalan diri, harga diri, menanggapi emosi diri sendiri, memulai karir, empati dan berinteraksi dengan orang lain.

Selain kemampuan untuk mengenali emosi orang lain dan menjalin hubungan dengan orang lain, kemampuan untuk melakukan hubungan sosial sangat bergantung pada kematangan dua keterampilan emosional lainnya, yaitu kemampuan mengelola emosi diri sendiri dan kemampuan memahami perasaan. dari yang lain. Kedua. Kecerdasan emosional sebagaimana dijelaskan oleh Goleman adalah kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik dalam diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain.57 Individu dikatakan cerdas emosi jika mereka memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengkoordinasikan setiap gejolak emosi internal, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan baik di lingkungan seseorang.

Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Siswa Emosional Siswa

Yusuf al-Qardawi memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya: akal dan hatinya; mental dan fisik; Untuk itu, pendidikan Islam mempersiapkan manusia untuk hidup dalam damai dan perang, serta mempersiapkan mereka menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan keburukannya, manis dan pahitnya. Berbagai pendapat para ahli tersebut di atas menunjukkan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berupaya memajukan kecerdasan intelektual, keterampilan dan jasmani, tetapi juga memajukan jiwa dan hati nurani.

Pendidikan pada umumnya, termasuk pendidikan Islam saat ini, cenderung berhasil dalam menumbuhkan kecerdasan intelektual dan keterampilan, namun kurang berhasil dalam menumbuhkan kecerdasan emosional. Berbagai kekurangan dalam pendidikan Islam mulai dari orientasi, kurikulum, metode, sarana prasarana, dan sebagainya harus diperbaiki sesuai dengan tuntutan zaman, dan dimulai dari pandangan manusia sebagai makhluk Tuhan yang harus dihormati dan segala potensinya harus dikembangkan. . secara seimbang.

Kerangka Konseptual

Keberhasilan pendidikan agama Islam tidak hanya tercermin dari keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas dan keaktifan mengikuti kegiatan ekstra keagamaan, tetapi juga harus dilihat dari meningkatnya perilaku etis siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang guru agama, beliau melihat bahwa tugasnya sangat berat, karena beliau diberi tugas untuk mendidik, dan yang terpenting adalah menjadi panutan bagi murid-muridnya, terutama sebagai seorang guru di era globalisasi saat ini, yaitu. banyak kendala terutama anak-anak, tidak hanya anak-anak yang baru beranjak remaja, bahkan anak-anak kecil pun terkena dampak perubahan tersebut, dimana anak-anak yang seharusnya polos dan masih takut menuruti perintah orang tua di rumah, guru di sekolah atau orang dewasa menjadi masyarakat, mereka tidak dihormati, namun sering kita lihat banyak anak yang menentang bahkan ditolak orang tuanya. Pendidikan Islam mendasarkan kegiatannya pada bidang agama dan akhlak dengan orientasi pada perubahan zaman serta kemampuan mengembangkan diri sesuai dengan perilaku yang ada pada zaman sekarang, sepanjang masih mengalir dalam ajaran Islam sebagai jalan. kehidupan dengan jalan terang kebenaran, baik itu orang menghindari kegelapan.

Pendidikan agama memiliki pengaruh yang luar biasa dalam meminimalisir dekadensi moral anak-anak zaman sekarang. Besarnya daya tarik pengaruh buruk dari lingkungan harus diimbangi dengan besarnya pelajaran agama kepada anak didik.

Hipotesis

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah pernyataan sementara dari suatu masalah penelitian yang keberadaannya harus diuji lebih lanjut dengan data atau fakta objektif di lapangan. Maka berdasarkan latar belakang masalah dan beberapa teori di atas maka hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian adalah “Ada Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Kecerdasan Emosi Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo”.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X) yaitu PAI guru, dan variabel terikat (Y) yaitu kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo. Penelitian deskriptif adalah “metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek menurut apa adanya”.76. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang paling sederhana, dibandingkan dengan penelitian lainnya karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau bidang yang diteliti.

Artinya peneliti dalam penelitian tidak mengubah, menambah atau memanipulasi obyek atau bidang penelitian. Dan jenis penelitian deskriptif yang peneliti gunakan adalah penelitian korelasi kausal dimana peneliti ingin mengetahui pengaruh guru PAI terhadap kecerdasan emosional.

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

  • Sampel Penelitian
  • Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
  • Dokumentasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI. kelas GŠM Negeri 1 Trimurjo tahun pelajaran 2017/2018, terdiri dari 6 rombongan belajar dan jumlah siswa 124 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MPŠ 1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa, dan kelas lainnya sebagai kelas eksperimen. Dalam teknik acak ini, secara teoritis semua anggota populasi mempunyai probabilitas atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel suatu kelompok (cluster).

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang peran pendidik agama Islam dan kecerdasan emosional siswa. Metode ini ditulis penulis untuk mendapatkan data mengenai profil sekolah yang menjadi tempat penelitian dan data dokumen lain yang dapat mendukung kelengkapan berkas penelitian ini.

Teknik Analisis Data

Temuan Umum

  • Seajarah SMAN 1 Trimurjo
  • Struktur Organisasi SMAN 1 Trimurjo Gambar 4.1
  • Sarana dan Prasarana SMAN 1 Trimurjo Tabel 1
  • Keadaan Guru dan Karyawan SMAN 1 Trimurjo
  • Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo
  • Denah Lokasi SMA Negeri 1 Trimurjo

Visi SMA Negeri 1 Trimurjo adalah “HAPPING ONE HUMAN SOURCE” (Sehat, Mulia, Terampil dan Unggul). Kondisi umum GOR Trimurjo 1 sama dengan sekolah lain di bawah naungan Kementerian Agama. Pihak sekolah sudah melaksanakan program doa Rohani, namun masih ada beberapa siswa yang tidak mau melaksanakan program tersebut.91 SMP Negeri Trimurjo 1 memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang berada di bawah naungan pembina OSIS.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa situasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Trimurjo tertib. Kondisi siswa di SMA Negeri 1 Trimurjo terdapat 315 siswa yang terbagi dalam kelas yang berbeda.

Temuan Khusus

  • Data Variabel Penelitian

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa semua butir angket untuk guru pendidikan agama Islam adalah valid (rhit > rtab). Setelah soal dan angket dinyatakan valid, dilakukan uji reliabilitas terhadap soal dan angket untuk mengetahui ketentuan soal dan angket tersebut. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, dan dari hasil analisis di atas adalah 0,86, dan jika dihitung dengan program komputer, hasil Alpha Cronncach dalam Pendidikan Agama Islam adalah 0,849, dapat disimpulkan bahwa butir-butir dalam kuesioner reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

Untuk soal tes hasil belajar validitas soal dapat dilihat pada lampiran Uji Validitas Kuesioner Kecerdasan Emosi Siswa dengan rincian sebagai berikut. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, dan dari hasil analisis di atas adalah 0,838, dan pada perhitungan dengan program komputer, hasil Cronncach's alpha adalah 0,838, dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dalam kuesioner digunakan sarana dan prasarana yang handal dengan standar yang sangat tinggi.

Tabel Hasil Validitas Angket Guru Pendidikan Agama Islam  Nomor Item
Tabel Hasil Validitas Angket Guru Pendidikan Agama Islam Nomor Item

Deskripsi Data Penelitian

  • Data tentang Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Trimurjo
  • Data Tentang Kecerdasan Emosional Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo Selanjutnya untuk mengetahui data mengenai Kecerdasan

Data kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo Selanjutnya mencari data kecerdasan Selanjutnya mencari data kecerdasan emosional siswa Kelas XI SMAN 1 Trimurjo dari hasil angket. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berada pada kategori yang tepat, dapat dilihat dari hasil tabel. Terdapat 16 siswa atau 50% yang berada pada kategori benar. Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan 10 item angket tentang pengaruh guru pendidikan agama Islam dalam membentuk kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo, data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan rumus Chi Square.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh guru pendidikan agama Islam dalam membentuk kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo, sehingga hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh guru agama Islam dalam membentuk kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Trimurjo.

Tabel kerja Untuk Mengetahui Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam  Dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo
Tabel kerja Untuk Mengetahui Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo

Pembahasan

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh perhitungan C = 0,563 dengan Cmax = 0,816 yang selanjutnya dapat dilihat pada tabel KK dari hasil konsultasi dengan tabel KK diperoleh hasil bahwa hubungan kedua variabel berada pada kriteria sedang. Kecerdasan emosional berguna bagi siswa untuk dapat menghargai diri sendiri dan orang lain, memahami perasaan terdalam dari orang-orang di sekitarnya. Dengan membudayakan kemampuan mengelola emosi, mengenali emosi, memotivasi diri sendiri, menjaga hubungan sosial, dan mengenali emosi orang lain (empati), dapat berdampak pada peningkatan kecerdasan emosional siswa.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus chi-square, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan nilai hit2 menggunakan tab2. Hasil yang diperoleh pada taraf signifikan 5% pada df atau db = 2, harga Chi Square 14,87 diketahui lebih tinggi dari harga tab2 pada taraf signifikan 5% sebesar 5,591 atau 14,87 > 5,591 Maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang besar sebesar 68,99%.

Kesimpulan

Saran-Saran

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal teorema Pythagoras dan diharapkan siswa menyadari bahwa mereka mau berusaha dan lebih serius dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam. 2 Guru agama Islam mengajarkan siswa untuk menyapa ketika bertemu guru dan teman di jalan. 4 ustadz mengajak santri untuk menghormati orang tua, guru dan teman 5 ustadz melarang santri merokok 6 ustadz.

8 Guru agama Islam bertanggung jawab atas kelancaran pendidikan dan harus mampu melakukan kegiatan administrasi. 9 ustadz berperan dalam penerapan kurikulum yang ada 10 ustadz tidak bisa hanya memutuskan.

KECERDASAN EMOSIONAL

Gambar

Tabel Hasil Validitas Angket Guru Pendidikan Agama Islam  Nomor Item
Tabel Hasil Validitas Angket Kecerdasan Emosional  Nomor Item
Tabel kerja Untuk Mengetahui Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam  Dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo
FOTO PENELITIAN
+2

Referensi

Dokumen terkait

Retno Susilowati, M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus yang telah memberikan